Anda di halaman 1dari 17

UNIVERS

AL
PRECAUTI
ON
PUTU IRMA WULANDARI
PENGERTIAN
Universal precaution merupakan tindakan pengendalian infeksi sederhana
yang digunakan oleh seluruh petugas kesehatan, untuk semua pasien, pada
semua tempat pelayanan dalam rangka mengurangi risiko penyebaran
infeksi (Nursalam, 2009).

Universal precaution adalah tindakan yang dilakukan oleh petugas


kesehatan agar dalam melaksanakan pekerjaannya tidak menimbulkan
infeksi silang (infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya, dan
infeksi dari pasien ke pasien).
CAIRAN YANG BERPOTENSI INFEKSIUS
DI FASILITASI PELAYANAN
KESEHATAN:

Sekresi Leher
Darah Cairan Semen Sekresi Vagina Asi
Rahim

CSF
Cairan
Sekresi Luka (Crebrospinal Cairan Amnion Cairan Sendi
Perikardium
Fluid)
KITA TIDAK TAHU
PASIEN MANA YANG
INFEKSIUS

PERLU TINDAKAN
PENCEGAHAN AGAR
TIDAK TERJADI
PENULARAN PENYAKIT
Tujuan Universal Precaution
Mengendalikan infeksi secara konsisten

Memastikan standar yang memadai bagi mereka yang tidak di diagnosis atau
tidak terlihat seperti berisiko

Mengurangi risiko bagi petugas kesehatan dan pasien

Asumsi bahwa risiko atau infeksi berbahaya.


KOMPONEN UNIVERSAL
PRECAUTION
Mencuci Tangan

Pemakaian Alat Pelindung Diri


(APD)

Pengelolaan alat kesehatan dan


Lingkungan
1. MENCUCI TANGAN

Cuci tangan dilakukan dengan


antisipasi perpindahan kuman
melalui tangan

Cuci tangan harus selalu dengan


sabun antiseptik dan air mengalir.

Ada 5 moments cuci tangan dan 6


langkah cuci tangan
2. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)

a. Sarung tangan
• Untuk mencegah perpindahan mikroorganisme yang
terdapat pada tangan petugas kesehatan kepada pasien
• Untuk mencegah kontak antara tangan petugas dengan
darah atau cairan tubuh pasien, selaput lendir, luka, alat
kesehatan, atau permukaan yang terkontaminasi.
• Sarung tangan rumah tangga daur ulang bisa dikenakan
saat menangani sampah atau melakukan pembersihan.
• Jangan didaur ulang sarung tangan steril harus selalu
digunakan untuk prosedur antiseptik misalkan
pembedahan.
• Jangan mengurangi kebutuhan cuci tangan meskipun
telah memakai sarung tangan.
2. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)

b. Masker
• Untuk mencegah kontak antara
droplet dari mulut dan hidung petugas
yang mengandung mikroorganisme
ke pasien
• Untuk mencegah kontak
droplet/darah/cairan tubuh pasien
kepada petugas
• Gunakan untuk pasien dengan infeksi
respirasi.
• Ganti tiap berganti pasien.
JENIS-JENIS MASKER
2. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
c. Kacamata
• Gunakan bila terdapat kemungkinan terpapar cairan tubuh.

d. Baju pelindung
• Lindungi kulit dari darah dan cairan tubuh.
• Cegah pakaian tercemar selama prosedur klinis yang dapat berkontak langsung dengan darah dan cairan tubuh.

e. Kain/duk
• Tangani kain tercemar, cegah sentuhan dengan kulit dan selaput lendir.
• Dekontaminasi-bilas-laundry

f. Sepatu pelindung
• Mencegah perlukaan kaki oleh benda tajam yang terkontaminasi, maupun oleh darah dan cairan tubuh lainnya.

Catatan: tidak semua alat pelindung diri harus dipakai, tergantung pada jenis tindakan atau kegiatan yang akan dilakukan
3. PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN

▪ Pengelolaan alat kesehatan dapat mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan, atau menjamin alat
tersebut selalu dalam kondisi steril dan siap pakai.
▪ Lakukan perawatan rutin, pembersihan dan desinfektsi peralatan, dan perlengkapan dalam ruang
perawatan pasien.
▪ Pemilihan pengelolaan alat tergantung pada kegunaan alat dan berhubungan dengan tingkat risiko
penyebaran infeksi.
▪ Pengelolaan alat dilakukan melalui empat tahap:

✔ Dekontaminasi
✔ Pencucian
✔ Sterilisasi atau Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
✔ Penyimpanan
3. PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN
▪ Instrumen tajam :
✔ Hindari mendaur ulang jarum bekas.
✔ Gunakan sarung tangan jika menangani benda tajam.
✔ Hindari pembengkokkan, mematahkan, atau memanipulasi jarum bekas dengan tangan.
✔ Dekontaminasi instrument tajam.
✔ Masukkan instrumen tajam ke tempat yang tidak tembus tusukan.
✔ Untuk kontainer pembuangan instrumen tajam (sharp box), terdapat beberapa
syarat, yakni : tahan tusukan, diberi label secara jelas, siap tersedia, tahan bocor, dan
bisa ditutup.

▪ Resusitasi pasien
✔ Gunakan mounth piece, kantung resusitasi atau alat ventilasi yang lain untuk menghindari
resusitasi dari mulut ke mulut.
TUGAS
1. Bagi kelas dalam 4 kelompok
2. Masing-masing kelompok membuat ppt tentang universal precaution pada salah satu kasus berikut:
▪ TBC

▪ HEPATITIS

▪ HIV

▪ COVID-19

3. Konten ppt meliputi:


▪ Gambaran/paparan tentang kasus
▪ Cara penularan
▪ Pembahasan: berisi universal precaution pada kasus tersebut teritama yang relevan diimplementasikan di radiologi/oleh
radiografer
4. PPT max 12 halaman
5. Halaman terakhir memuat kontribusi masing-masing mahasiswa dalam pembuatan tugas.
6. Tugas dikumpul via google classroom minggu depan
DISCUSSION?

Anda mungkin juga menyukai