Anda di halaman 1dari 30

KEWASPADAAN UNIVERSAL

PRECAUTION PADA HIV


Kewaspadaan universal yaitu tindakan
pengendalian infeksi yang dilakukan
oleh seluruh tenaga kesehatan untuk
mengurangi risiko penyebaran infeksi
dan didasarkan pada prinsip bahwa
darah dan cairan tubuh dapat berpotensi
menularkan penyakit, baik berasal dari
pasien maupun petugas kesehatan
(nursalam,2007).
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Tujuan utamanya adalah untuk melindungi
keluarga/tim perawatan dari berbagai infeksi

Bukan hanya HIV, justru risiko penularan HIV pada


keluarga di rumah sangat amat rendah.

Jadi kita harus menganggap sebagian besar cairan


tubuh sebagai sumber infeksi.
KEWASPADAAN UNIVERSAL / UNIVERSAL
PRECAUTION ( UP )
Cuci tangan
Alat pelindung
Pengelolaan alat kesehatan
Pengelolaan limbah
Kecelakaan kerja
Kewaspadaan khusus
Setiap petugas layanan kesehatan harus menerapkan
kewaspadaan universal secara penuh dalam hubungan
dengan semua pasien (Menurut pusat informasi
penyakit infeksi nosocomial tahuan 2009). Tindakan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Cuci tangan selama 10-15 detik.
b. Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang
basah atau
c. Terkontaminasi dengan cairan tubuh.
d. Tangani dan buang jarum suntik dan alat
kesehatan tajam sekali pakai.
e. Bersihkan dan disifeksikan tumpahan cairan tubuh
pasien dengan disinfektan.
f. Penanganan alat medis harus sesuai dengan standar
disinfeksi dan sterilisasi.
g. Tangani semua bahan yang telah tercemar cairan
tubuh pasien dengan dengan cara sterilisasi atau
disinfeksi.
h. Pembuangan limbah sesuai dengan prosedur
pembuangan limbah RS
Alasan Kewaspadaan Universal Sering Diabaikan .Ada
banyak alasan mengapa kewaspadaan universal tidak
diterapkan, termasuk:
a. Petugas layanan kesehatan kurang pengetahuan.
b. Kurang dana untuk menyediakan pasokan yang
dibutuhkan, misalnya sarung
tangan dan masker.
c. Penyediaan pasokan tersebut kurang.
d. Petugas layanan kesehatan ‘terlalu sibuk’.
e. Dianggap Odha harus ‘mengaku’ bahwa dirinya
HIV-positif agar kewaspadaan dapat dilakukan.
f. Rumah sakit swasta enggan membebani semua pasien
dengan ongkos kewaspadaan yang pasien anggap tidak
dibutuhkan.
PAJANAN HIV DI TEMPAT KERJA
TATA LAKSANA PAJANAN:
Jangan panik !!!
Bila tertusuk jarum segera bilas dg air mengalir
+sabun/antiseptik , tekan daerah luka sampai darah
keluar
Bila darah mengenai kulit yg utuh tanpa
luka/tusukan cuci dg sbn+air atau lrt garam dpr
Bila D mengenai mulut, ludahkan dan kumur bbrp
kali
 terpeci pd mata, irigasi dg air mengalir/grm
fisiologis
Jika memercik kehidung, hembuskan dan cuci dg air
 Jadi yg tertusuk tdk boleh dihisap dg mulut !!!, 
rujuk dl waktu 2-4 jam U/ mendpt profilaksis ARV
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Cairan tubuh yang perlu diwaspadai
Semen
Cairan vagina
Cairan ketuban
Cairan limfa
Cairan cerebrospinal
Cairan pleura dan peritoneal
Cairan pericardial
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Universal precaution tidak mencakup :
Faeses
Nasal secretions
Sputum
Keringat
Urine
Cairan muntah
Air liur ( kecuali ketika tercampur darah dalam
tindakan mulut)
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Kegiatan yang paling berisiko
Menyuntik/mengambil darah
Tindakan bedah
Tindakan kedokteran gigi
Persalinan
Membersihkan darah/cairan lain
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Perilaku yang menempatkan petugas layanan
kesehatan atau pasien dalam keadaan berisiko
Menutup jarum suntik kembali
Salah meletakkan jarum, pisau/alat tajam
Menyentuh pasien tanpa cuci tangan
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Petugas layanan kesehatan hrs menerapkan
kewaspadaan universal secara penuh dalam
hubungan dengan semua pasien
I. Administrative Controls
II. Standard Precautions
III. Alat Pelindung
IV. Perawatan dirumah
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Administrative Controls
Pendidikan
Mengembangkan sistem pendidikan tentang tindakan
pencegahan kepada pasien, petugas, dan pengunjung
rumah sakit untuk meyakinkan mereka dan
bertanggung jawab dalam menjalankannya
 Ketaatan terhadap tindakan pencegahan (Adherence
to Precaution)
Secara periodik menilai ketaatan terhadap tindakan
pencegahan dan adanya perbaikan langsung
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Standard Precautions
 Cuci tangan dengan menggunakan antiseptik setelah berhub. dengan pasien
atau setelah membuka sarung tangan
 Segera cuci tangan setelah ada hubungan dengan cairan tubuh
 Pakai sarung tangan bila mungkin akan ada hubungan dengan cairan tubuh
atau peralatan yang terkontaminasi dan saat menangani peralatan habis pakai
 Pakai masker dan kacamata pelindung bila mungkin ada percikan cairan tubuh
 Tangani dan buang jarum suntik dan alat tajam lain secara aman; yang sekali
pakai tidak boleh dipakai ulang
 Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan tubuh dengan bahan yang cocok
 Patuhi standar untuk disinfeksi dan sterilisasi alat medis
 Tangani semua bahan yang tercemar dengan cairan tubuh sesuai dengan
prosedur
 Buang limbah sesuai prosedur
 Kesehatan karyawan dan darah yang terinfeksi bakteri patogen
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Pemisahan limbah sesuai jenisnya diawali sejak limbah
tersebut dihasilkan
 Limbah padat terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh dibuang ke tempat sampah kantong plastik
kuning
 Limbah padat tidak terkontaminasi dengan darah atau
cairan tubuh dibuang ke tempat sampah kantong plastik
hitam
 Limbah benda tajam atau jarum dibuang ke kontainer
yang berwarna kuning tahan tusuk dan tahan air
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Untuk mencegah luka tusuk benda tajam:
 Berhati-hati saat menangani jarum, scalpel, instrumen yang
tajam atau alat kesehatan lainnya dengan permukaan tajam,
 Jangan pernah menutup kembali jarum bekas pakai atau
mernanipulasinya dengan kedua tangan.
 Jangan pernah membengkokkan atau mematahkan jarum
 Buanglah benda tajam atau jarum bekas pakai ke dalam
wadah yang tahan tusuk dan air, dan tempatkan pada area
yang mudah dijangkau dari area tindakan.
 Gunakan mouthpieces, ressucitation bags atau peralatan
ventilasi lain sebagai alternatif mulut ke mulut.
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Alat pelindung yang dibutuhkan antara lain :
Sarung tangan, digunakan sebab tangan atau kulit
berpotensi kontak dengan darah atau cairan lain dan
material yang terkontaminasi.
Celemek
Masker atau pelindung muka, untuk menghindari
droplet darah atau cairan lain dari mulut, mata atau
hidung
Kacamata
Pelindung kaki
UNIVERSAL PRECAUTIONS
 Prosedur universal precaution untuk perawatan di rumah
serupa dengan di rumah sakit, hanya mungkin lebih
sederhana.
 Bila tidak ada sarung tangan, secara darurat kita dapat
memakai kantong plastik yang utuh.
 Menutup semua luka pada kulit dengan plester
 Menjaga kebersihan di rumah.
 Cucian bila tercemar cairan lebih baik dicuci dengan
pemutih dulu (larutan klorin 0,5%) dengan memakai
sarung tangan, kemudian dapat dicuci dengan sabun
seperti biasa.
Mitigasi
adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana. Sesuai dengan tujuan utamanya yaitu
mengurangi dan atau meniadakan korban dan kerugian
yang mungkin timbul, maka titik berat perlu diberikan
pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama
kegiatan
penjinakan/peredaman.
Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi
Bencana adalah sebagai berikut :
a. Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh
bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa
(kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan
kerusakan sumber daya alam.
b. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan
pembangunan.
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public
awareness) dalam menghadapi serta mengurangi
dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup
dan bekerja dengan aman (safe) (PP No. 21, 2008)
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency
Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome
(disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi
(atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau
infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang
spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
HIV (Human Immunodefeciency Virus), termasuk familia
retrovirus. Sel-sel darah putih yang diserang oleh HIV
pada penderita yang terinfeksi HIV adalah sel-sel limfosit
T (CD4) yang berfungsi dalam sistem imun (kekebalan)
tubuh. HIV memperbanyak diri dalam sel limfosit T yang
diinfeksinya dan merusak sel-sel tersebut, sehingga
mengakibatkan sistem imun terganggu dan daya tahan
tubuh berangsur-angsur menurun.
Mitigasi Bencana HIV/AIDS
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara

mencegah penularan virus AIDS. Karena
penularan AIDS terbanyak adalah melalui
hubungan seksual maka penularan AIDS bisa
dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan
seksual, atau jika terpaksa harus melakukan
hubungan seksual dengan orang yang berisiko
tinggi diharuskan menggunakan kondom.
Tindakan tenaga kesehatan dalam mitigasi bencana
HIV/AIDS untuk diterapkan yaitu :
a. Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau yang
mengandung antiseptik selama 10-15 detik.
b. Bilas tangan dengan air bersih yang mengalir dan
biarkan tangan kering.
c. Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang
basah atau peralatan yang terkontaminasi.
d. Pakai masker dan kacamata pelindung bila ada
percikan cairan tubuh pasien.
e. Tangani dan buang jarum suntik dan alat kesehatan
tajam setelah sekali pakai.
f. Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan tubuh
pasien.
g. Tangani semua bahan yang tercemar dengan cairan
tubuh sesuai dengan prosedur.
Kewaspadaan
 universal dimaksudkan untuk
melindungi petugas layanan kesehatan dan pasien
lain terhadap penularan berbagai infeksi dalam
darah dan cairan tubuh lain, termasuk HIV.
Kewaspadaan tersebut mewajibkan
petugas/perawat agar melakukan tindakan tertentu
seperti memakai sarung tangan jika mereka
mungkin akan terkena cairan tubuh pasien.
Karena tidak praktis untuk melakukan tes pada semua

pasien untuk semua infeksi yang mungkin dapat
menular, dan bila hanya pasien dari ‘kelompok berisiko
tinggi’ dites bersikap diskriminatif (dan tidak efektif,
antara lain akibat masa jendela), maka kewaspadaan
universal mewajibkan agar SEMUA pasien dianggap
terinfeksi. Penerapan kewaspadaan universal sering
kurang baik. Sebagai Odha dan orang yang peduli, kita
harus beradvokasi agar kewaspadaan universal
diterapkan secara penuh.
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai