Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Nilam (162212069)
3. Sri Laras Puspitha (142011040)
5. Yolanda Putri Jotama (142011034)
Assalamualaikum wr. wb
1. Soni Hendra Sitindaon, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Kesehatan Matra Laut di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Tanjungpinang
2. Rekan-rekan S1 Reguler dan Non reguler.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.
Penulis,
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAAN..............................................................................................................3
A. Penyakit Dekompresi.............................................................................................3
2. Patogenesis............................................................................................................3
3. Gambaran Klinis...................................................................................................6
4. Pengobatan..........................................................................................................10
5. Pencegahan.........................................................................................................14
B. Dysbaric Osteonecrosis........................................................................................15
2. Etiologi................................................................................................................16
3. Patofisiologi........................................................................................................17
4. Gambaran Klinis.................................................................................................18
5. Pemeriksaan Radiologis......................................................................................18
6. Pencegahan.........................................................................................................20
7. Terapi..................................................................................................................22
BAB III.............................................................................................................................23
PENUTUP........................................................................................................................23
B. Saran.......................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit dekompresi merupakan suatu kondisi dimana gejala yang
ditimbulkan dpat mengakibatkan penurunan tekanan udara dibawah air laut pada
saat aktivitas menyelam dilakukan. Penyakit dekompresi terjadi akibat
peningkatan tekanan yang cukup besar dibawah air laut. Penyakit dekompresi
adalah cedera yang menjadi pehatian bagi penyelam scuba, pekerja udara,
terkompresi, astronot, penerbang dan personel lainnya yag terpapar pada
lingkungan hiperbarik atau hopobarik. (Howle, et al, 2017)
Tiga perempat wilahnya adalah laut ( 5,9 juta km ) dengan Panjang garis
pantai 95.161 km, terpanjang kedua setelah kanada 80 persen dari Kawasan ini
adalah laut. Luas wilayah perairan Indonesia kurang lebih 5,8 juta kilometer
ppersegi dan jumlah nelayan diindonesia hingga tahun 2009 tercatat 2.752.490
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit Dekompresi?
2. Apa gambaran-gambaran klinis penyakit dekompresi?
3. Apa pengobatan dan pencegahan penyakit klinis dekompresi?
4. Apa pengertian Disbaric Osteonecrosis?
5. Apa gejala-gelaja terjadinya Disbaric Osteonecrosis?
C. Tujuan
PEMBAHASAAN
A. Penyakit Dekompresi
2. Patogenesis
3. Gambaran Klinis
4. Pengobatan
5. Pencegahan
B. Dysbaric Osteonecrosis
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Infark pada jaringan tulang akan diikuti kematian dari osteosit osteosit dan
autolysis sumsum tulang dalam waktu 2-3 minggu . Revaskularisasi akan
timbul dari daerah tulang yang masih hidup , membentuk jaringan granulasi
vaskuler yang memasuki daerah yang infark .
Trabekulae tulang yang nekrotik di daerah infark akan diperkuat oleh
jaringan baru tadi , sehingga tulang masih bisa bertahan terhadap beban
( tidak terjadi kolaps trabekulae ) . Sampai dengan fase ini mungkin belum
ada gejala - gejala klinis . Tapi bila proses osifikasi dan revaskularisasi
terhambat oleh suatu sebab , trabekulae tulang yang nekrotik tidak akan bisa
diperkuat dan mudah kolaps dengan pembebanan . Pada fase ini gejala klinis
mungkin akan timbul.
Lesi yang lokasinya dekat tulang rawan permukaan sendi akan
menyebabkan penipisan permukaan sendi dan bila stres beban terus berlanjut
dapat timbul fisura pada permukaan sendi tadi. Nekrosis bisa menyebabkan
terlepasnya permukaan sendi yang progresif dari dasarnya . Proses ini mirip
4. Gambaran Klinis
6. Pencegahan
7. Terapi
Lesi di daerah shaft biasanya tidak menimbulkan gejala klinis atau cacat
dan tidak membutuhkan terapi .Terapi aseptic bone necrosis di daerah juxta
articular dalam arti mengembalikan ( restorasi ) fungsi persendian belum
memuaskan
Prinsip umum terapi konservatif terhadap sendi yang akan rusak adalah
mengurangi beban semaksimal mungkin pada sendi yang menanggung berat
dengan maksud memberikar kesempatan pada jaringan tulang yang rusak
agar kembali normal . Idealnya hal ini harus dilaksanakan sebelum terjadi
kerusakan di daerah permukaan sendi atau sebelum terjadi onset gejala nyeri
dan limitasi pergerakan . Kesulitannya adalah tidak dapat antara gambaran
radiologis dan menentukan lesi juxta articular mana yang akan berkembang
menjadi kerusakan sendi yang lebih berat . Sedangkan pengurangan beban
pada sendi akan berarti mengharuskan penyelam tirah baring lama sampai
beberapa bulan . Maka secara umum dikatakan bahwa terapi konservatif
tidak memuaskan .
Terapi terhadap lesi juxta articular yang lebih berat dimana permukaan
sendi sudah terkoyak atau sudah ada gangguan fungsi yang berat dari sendi
adalah dengan tindakan chirurgis. Terapi chirurgis antara lain :
1) Memasukkan autogenous bone graft melalui lubang yang dibuat
melewati jaringan tulang yang hidup sampai ke daerah jaringan tulang
yang mati , untuk membuat jalur vaskularisasi . Segala stres beban
harus dihindari benar - benar paling tidak untuk 12 bulan sesudah
pembedahan
2) Membuang semua jaringan tulang yang nekrotik di bawah tulang
rawan sendi dan mengisi kembali rongga yang ditimbulkan dengan
cancellous bone chips
3) Osteotomi untuk merubah garis beban pada tulang
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pembaca sebaiknya tidak hanya membaca dari materi makalah ini saja
karena masih banyak referensi yang lebih lengkap yang membahas
materi dari makalah ini. Oleh karena itu, pembaca sebaiknya membaca dari
referensi dan literatur lain untuk menambah wawasan yang lebih luas tentang
materi ini.
Mahdi, Hariyanto dkk. 2018. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik.
Surabaya: Rumeksa Jala Putra Lakesla Diskesal
Daftar pustaka yang didapat referensi dari buku tersebut yaitu: