Dosen Pengampu :
I Wayan Gde Wahyu Purna Anggara, S.E.,M.Si.
Oleh :
A. A. Sri Pramita (2007531077)
Dari output frequencies uji tanda (Sign Test) terlihat bahwa jumlah selisih pasangan data
Mobil Jepang – Mobil Eropa terdiri 7 pasang berselisih negatif, 2 pasang berselisih positif,
dan 1 pasang berselisih nol atau pasangan data berselisih sama (ties).
Nilai P-Value (Exact Sig.)untuk uji 2 pihak di atas adalah 0,180, karena pengujian tersebut
adalah uji 1 pihak (One Tail) Ha : n > 0,5 maka nilai P-Value (Exact Sig.) harus dibagi dua
= 0,09. Ternyata nilai P-Value (Exact Sig.) > α atau 0,09 > 0,05 sehingga merupakan bukti
kuat untuk menerima Ho. Hal tersebut berarti mobil Eropa sama nyamannya dengan mobil
Jepang.
2. Uji MC Nemar
Uji Mc Nemar merupakan salah satu alat statistik nonparametrik yang digunakan
untuk menguji perbedaan dua sampel berpasangan (anggota sampel yang sama), bentuk
skala data yang digunakan yaitu skala nominal atau dikotomi. Pada umumnya uji Mc Nemar
ini dIgunakan untuk mengukur sebelum dan sesudah diberikan suatu perlakuan pada sampel
tersebut, bentuk isian data hanya ada dua pilihan yaitu "ya" atau "tidak", "suka" atau "tidak
suka", "berminat" atau "tidak berminat" dan lain sebagainya. Bentuk isiannya diberikan
pengkodean dari masing-masing pemilihan yaitu 1 atau 2, contoh: 1 = ya dan 2= tidak.
Secara umum terdapat 4 asumsi Uji McNemar, yaitu sebagai berikut.
1. Memiliki satu variabel dependen dengan sifat dikotomis dan satu variabel
independent kategoris dengan dua kelompok terkait. Contoh variabel dikotomis
seperti “aman dan tidak aman” atau “lulus dan gagal”.
2. Kedua kelompok variabel harus saling eksklusif atau tidak ada yang timpang
tindih. Sederhananya, data atau peserta pada satu kelompok hanya bosa berada di
salah satu dari dua kelompok dan tidak bisa berada di kelompok lain diwaktu yang
bersamaan.
3. Sampel bersifat acak dari populasi yang sesuai
4. Skala data yang digunakan adalah nominal atau ordinal
Hipotesis Uji Mc Nemar :
1. H0 : Tidak ada perbedaan antara nilai sebelum dan sesudah setelah
perlakuan/treatment.
2. H1 : Ada perbedaan antara nilai sebelum dan sesudah perlakuan/treatment.
Syarat Uji Mc Nemar :
1. Sampelnya merupakan sampel berpasangan misal “sebelum” dan “sesudah”
2. Skala ukur nominal
3. Data frekuensi disusun dalam tabel kontingensi berukuran 2×2
Contoh :
Mahasiswa program studi A ingin menilai kinerja terhadap ketua himpunan selama ketua
himpunannya masih menjabat sebagai ketua himpunan pada program studi tersebut. Sampel
diambil sebanyak 20 mahasiswa untuk menilai sebelum dan sesudah terpilihnya ketua
himpunan. Data yang digunakan berbentuk skala nominal yaitu : suka dan tidak suka,
dimana 1 = suka dan 2 = tidak suka. Berikut hasil survei dari 20 mahasiswa.
Penilai Sebelum Terpilih Sesudah Terpilih
Aini 2 1
Udin 2 2
Zara 1 2
Kai 2 1
Fajar 2 1
Loey 1 1
Luna 2 2
Marta 1 2
Lani 2 1
Mina 1 1
Budi 2 1
Dea 1 1
Ayu 2 1
Mita 1 2
Agra 1 1
Queen 2 2
Kristal 1 2
Johnny 2 2
Tiway 2 1
Juna 1 1
Hipotesis :
H0 : Tidak berbeda secara nyata sikap pemilih terhadap penilaian kinerja ketua himpunan
sebelum dipilih dan sesudah dipilih.
H1 : Berbeda secara nyata sikap pemilih terhadap penilaian kinerja ketua himpunan sebelum
dipilih dan sesudah dipilih.
Hasil Output SPSS :
Dari hasil output SPSS diperoleh nilai Exact. Sig. (2-tailed) sebesar 0.549 > α = .05 maka
H0 diterima dan H1 ditolak. Dari hipotesis yang telah dirumuskan dapat disimpulkan bahwa
tidak berbeda secara nyata sikap pemilih terhadap penilaian kinerja ketua himpunan
sebelum dipilih dan sesudah dipilih.