Disusun oleh:
PRODI S1 KEPERAWATAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara Menolak
Permintaan Sulit” untuk memenuhi tugas matakuliah Komunikasi Dalam Keperawatan II,
Sarjana Keperawatan, Universitas Harapan Bangsa Purwokerto.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini, Kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah membantu terselesainnya makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga
dengan penuh kerendahan hati Kami menerima kritik dan saran demi kesempurnaan makalah
ini. Selanjutnya, Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
3 Desember 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN.................................................................1
II. PEMBAHASAN....................................................................2
III. PENUTUP............................................................................. 18
3.1 Kesimpulan.......................................................................18
3.2 Saran.................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penegertian dari asertif maupun perilaku asertif
2. Untuk mengetahui apasaja prinsip, unsur, aspek dan factor-faktor dalam asertif
3. Untuk mengetahui manfaat dari perilaku asertif
4. Sebagai pengetahuan tentang cara menolak permintaan yang sulit
BAB II
PEMBAHASAN
1. Meminta maaf terlebih dahulu, Secara objektif kamu tidak melakukan kesalahan.
Namun, meminta maaf sebelum menolak permintaan tolong dari orang lain memiliki
manfaat tertentu. Pertama, kamu membuatnya bersiap untuk tidak mendapatkan apa
yang ia harapkan. Kedua, menunjukkan empati sehingga orang tersebut akan
melunak.
2. Tidak bertele-tele, Tidak perlu membuat jawaban rumit dan bertele-tele hanya untuk
menolak permohonan orang lain. Sebab, jika seperti itu, ini akan membuat mereka
berpikir bahwa kamu berbohong. Atau, mereka akan menemukan cara untuk
membujukmu agar tidak menolak dengan menemukan celah dalam jawabanmu. Jadi,
alih-alih menjelaskan panjang lebar tentang alasan penolakan lebih baik lakukan
dengan cepat dan sopan. Itu akan lebih jujur dan harapannya membuat mereka
mengerti bahwa kamu tidak bisa menolong mereka.
3. Sarankan mereka ke alternatif lain, Jika harus menolak permintaan tolong dari
seseorang, sebaiknya beritahukan solusi yang dapat membantu. Ini menunjukkan
empati dan kesopanan. Selain itu, dapat pula dilakukan dengan menawarkan bantuan
di waktu lain dapat menjadi kompromi yang sama-sama baik untukmu dan orang yang
meminta tolong. Namun, jika memang sibuk dan tidak yakin bisa membantu di lain
waktu, tidak perlu menawarkan alternatif tersebut.
4. Kamu bisa membantu setengahnya, Kadang kala, orang terus memaksa agar dibantu
meskipun permintaanya sudah ditolak baik-baik. Agar tidak terlalu direpotkan, Kita
bisa mengatakan bahwa bersedia membantu, tapi hanya setengahnya.
Dalam hal ini, cukup membantu sebisa Kita tanpa perlu memaksa diri menyelesaikan
semua atau merasa tidak enak hati. Sisanya, biar orang tersebut mencari solusinya
sendiri. Ini akan menunjukkan bahwa kamu memiliki empati.
5. Berikan alasan yang jujur, Terkadang orang tidak cukup paham jika hanya menolak
permintaan dengan mengatakan "tidak". Dalam hal ini, mungkin perlu menyelipkan
alasan mengapa Kita tidak bisa membantu orang tersebut. Tetapi, pastikan bahwa Kita
memberikan alasan yang jujur, logis, dan tidak bertele-tele. Sebab, jika tidak, orang
tersebut akan tahu bahwa Kita berbohong dan akan merasa sakit hati. Namun, jika
berkata jujur dan logis, orang tersebut tidak akan punya alasan untuk memaksamu
lagi.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Asertif berasal dari kata asing “to assert” yang berarti menyatakan dengan tegas.
Sedangkan, Perilaku asertif adalah kemampuan untuk mengemukakan pikiran,
perasaan, pendapat secara langsung, jujur dan dengan cara yang tepat dan sesuai
dalam penyampaiannya yaitu tidak menyakiti atau merugikan diri sendiri maupun
orang lain dengan beberapa aspek perilaku seperti berusaha mencapai tujuan,
kemampuan mengungkapkan perasaan, menyapa atau memberi salam kepada orang
lain, menampilkan cara yang efektif dan jujur, menanyakan alasan, berbicara dengan
diri sendiri, menghargai pujian dari orang lain, penolakan, menatap lawan bicara, dan
respon melawan rasa takut.
3.3 Saran
Dilihat dari manfaatnya perilaku asertif perlu untuk dimiliki perawat dan setiap
individu agar dapat mengekspresikan pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang
mungkin harus dikemukakan. Selain itu, sikap ini juga bisa melindungi individu pada
situasi atau kondisi yang memojokan atau perlakuan yang seharusnya diterima dengan
sikap asertif ini maka individu tersebut bisa menolak atau menyatakan dengan tegas
tentang perasaan dan pikirannya.
DAFTAR PUSTAKA