Anda di halaman 1dari 65

2021 ERLIA WINDIASWATI,

S.KEP.,NS.,MM

Antikorupsi
Keamanan Perangkat
Safety Briefing Jika perangkat yang digunakan sedang
tersambung ke pusat listrik, pastikan
kabelnya dalam kondisi aman

Keamanan Jaringan
Internet
Jika memanfaatkan jaringan internet di area
publik, pastikan keamanan data pribadi anda
Kondisi Jika terjadi kondisi darurat, misalnya gempa bumi,
kebakaran dll saat acara, harap tetap tenang dan jangan

darurat
panik. Ikuti petunjuk keselamatan sesuai dengan arahan
dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Pesan Patuhi Protokol Kesehatan :


1. Menjaga Jarak

Kesehatan 2. Memakai Masker


3. Mencuci Tangan Pakai Sabun
4. Menjauhi Kerumunan
5. Membatasi Aktifitas Luar
Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang


Membangun Budaya Antikorupsi
Hasil Belajar
peserta diharapkan mampu
menerapkan Anti Korupsi
dalam melakukan kegiatan di
instansinya
Indikator Hasil Belajar

1 Pengertian Korupsi
2 Budaya Antikorupsi

3 Upaya Pencegahan dan


Pemberantasan Korupsi
4 Gratifikasi
PPT by EDY
11
INDONESIA MAKMUR
PASAL 33 AYAT 3 UUD 1945 BERBUNYI “BUMI,
AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG
DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN
DIPERGUNAKAN SEBESAR-BESARNYA
KEMAKMURAN RAKYAT”.

PASAL INI MERUPAKAN PETUNJUK DARI PARA


PENDIRI BANGSA BAHWA INDONESIA MEMILIKI
POTENSI KEKAYAAN SEBAGAI MODAL MENJADI
NEGARA YANG MAKMUR DAN SEJAHTERA.

INDONESIA MERUPAKAN NEGARA TOTAL POTENSI MARITIM


KEPULAUAN YANG TERDIRI DARI INDONESIA DIPERKIRAKAN
13.4668 PULAU. LUAS TERTORIAL Rp. 7200 T
INDONESIA ADALAH 5.193.250 KM

INDONESIA MERUPAKAN PRODUSEN


INDONESIA MEMILIKI
IKAN TERBESAR DIDUNIA. VOLUME
ANEKA TAMBANG
PRODUKSI MENCAPAI 5,71 JUTA TON
13
14
KENYATAAN….

PPT by EDY
Korupsi
Korupsi sudah sangat meluas secara
sistemik merasuk ke semua sektor
diberbagai tingkatan pusat dan daerah,
disemua lembaga negara eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif. Oleh karenanya
korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar
biasa (extra ordinary crimes)

16

Korupsi bukan lagi masalah lokal, melainkan


suatu fenomena transnasional yang
mempengaruhi semua masyarakat dan ekonomi.
PPT by EDY

DAMPAK
dari Perilaku &
Tindak Pidana
Korupsi
PPT by EDY
DAMPAK MASIF KORUPSI BAGI KEHIDUPAN SOSIAL
1. TERBATASNYA AKSES BAGI MASYARAKAT MISKIN
2. MAHANYA HARGA JASA DAN PELAYANAN PUBLIK
3. PENGENTASAN KEMISKINAN BERJALAN LAMBAT
4. MENINGKATNYA ANGKA KRIMINALITAS
5. SOLIDARITAS SOSIAL SEMAKIN LANGKA
6. DEMORALISASI

DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP EKONOMI


1. PENURUNANNYA PRODUKTIVITAS
2. LESUNYA PERTUMBUHAN EKONOMI
3. RENDAHNYA KUALITAS BARANG DAN JASA UNTUK PUBLIK
4. MENURUNNYA PENDAPATAN DARI SEKTOR PAJAK
5. MENINGKATNYA HUTANG NEGARA

sumber : https://aclc.kpk.go.id
Korupsi itu menyengsarakan rakyat.

Korupsi itu merugikan negara,


merusak mental masyarakat, serta Korupsi itu harus diberantas
mengobrak-abrik tatanan dan sampai ke akar-akarnya
sistem kerja lembaga pemerintah.

20
POSISI
INDONESIA
BERDASARKAN
INDEKS
PERSEPSI
KORUPSI

Sumber : Transparency International


Indonesia

21
22
Korupsi makin
marak di
Indonesia
JENIS PERKARA KORUPSI

Pengadaan Barang/Jasa 180


Perijinan 22
Penyuapan 466
Pungutan 21
Penyalahgunaan Anggaran 46
TPPU 29
Merintangi Proses KPK 9

DATA S.D JUNI 2018

Pengadaan Barang/Jasa Perijinan Penyuapan

Pungutan Penyalahgunaan Anggaran TPPU

Merintangi Proses KPK

sumber : https://acch.kpk.go.id
PERKARA KORUPSI BERDASARKAN INSTANSI

DPR dan DPRD 65


Kementerian/Lembaga 287

BUMN/BUMD 51
Komisi 20
Pemerintah Provinsi 116
Pemkab/Pemkot 234
DATA S.D JUNI 2018

DPR dan DPRD Kementerian/Lembaga BUMN/BUMD

Komisi Pemerintah Provinsi Pemkab/Pemkot

sumber : https://acch.kpk.go.id
PERKARA KORUPSI BERDASARKAN JABATAN
DATA S.D JUNI 2018

Anggota DPR dan DPRD 205


Anggota DPR dan DPRD
Kepala Lembaga/Kementerian 25
Kepala
Lembaga/Kementerian Duta Besar 4
Duta Besar
Komisioner 7
Komisioner Gubernur 19
Gubernur Walikota/Bupati dan Wakil 84
Walikota/Bupati dan Eselon I / II / III 188
Wakil
Eselon I / II / III
Hakim 18
Jaksa 7
Hakim
Polisi 2
Jaksa
Pengacara 10
Polisi
Swasta 198
Pengacara Lainnya 85
Swasta Korporasi 4
Lainnya

Korporasi

sumber : https://acch.kpk.go.id
MODUS KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN
KERUGIAN
JUMLAH NEGARA
MODUS KASUS
(RP MILIAR)

MARK UP 93 512.9
PENYALAHGUNAAN
36 173.7
ANGGARAN
PENGGELAPAN 33 70
PENYALAHGUNAAN 65.8
27
WEWENANG
PROYEK FIKTIF 11 26.9

LAPORAN FIKTIF 7 24.2

PEMOTONGAN 7 16.2

SUAP/GRATIFIKASI 4 1.6

PEMERASAN 1 0.4
SUMBER : ICW
PPT by EDY
PPT by EDY

Katakan
APA ITU KORUPSI ???
DEFINISI
KORUPSI “KORUPSI” dari bahasa Latin
“corruptio” atau “corruptus”
“corruptio” dari kata “corrumpere”,
 “corruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan
“corruptie/korruptie” (Belanda).

kebusukan, keburukan, kebejatan,


ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian
PenKgOertRiaUnP
SI
Perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak
bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum.

by : Russy
KORUPSI ADALAH
Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan


perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara, atau perekonomian negara, dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling
sedikit Rp 200.000.000,- dan paling banyak
Rp 1.000.000.000,-
KLASIFIKASI KORUPSI
Merugikan Keuangan
Negara

1
2 Suap
Konflik
Kepentingan 7

3 Gratifikasi
KORUPSI
Perbuatan 6
Curang

4 Penggelapan dalam
Jabatan
Pemerasan 5
30 JENIS DELIK TINDAK PIDANA KORUPSI
(Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001)

Delik yg terkait dg kerugian


keuangan negara Pasal 2(1); 3

Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2);


Delik pemberian sesuatu/janji Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Merupakan
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan) Ps 6(2); Ps 12 c,d delik-delik
Delik penggelapan dalam yg diadopsi
jabatan Pasal 8; 9; 10 a,b,c dari KUHP
(berasal dari
Delik perbuatan pemerasan Pasal 12 huruf e,f,g pasal 1 ayat
1 sub c UU
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;
Delik perbuatan curang no. 3/71)
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Delik benturan kepentingan
dalam pengadaan Pasal 12 huruf i

Delik Gratifikasi Pasal 12B jo Pasal 12C


35
FAKTOR
PENYEBAB KORUPSI
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

ASPEK SIKAP MASYARAKAT


ASPEK PERILAKU INDIVIDU TERHADAP KORUPSI
Sifat tamak/rakus Masyarakat kurang menyadari
Moral yang kurang kuat bahwa korban korupsi
Gaya hidup yang konsumtif masyarakat itu sendiri
Masyarakat bersifat pasif dalam
pencegahan korupsi
ASPEK SOSIAL
Lingkungan dalam hal ini
malah memberikan dorongan ASPEK EKONOMI
dan bukan memberikan Pendapatan tidak mencukupi
hukuman pada orang ketika
menyalahgunakan
kekuasannya ASPEK POLITIS
Kepentingan politis meraih dan
mempertahan kekuasaan
Faktor Umum Yang menyebabkan Korupsi
(GONE THEORY (Jack Bologne:2006))

Greeds Berkaitan dengan adanya prilaku serakah yang


secara potensial ada di dalam diri seseorang
(Keserakahan)

Opportunities Berkaitan dengan keadaan organisasi dan instansi atau


masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka
(Kesempatan) kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan

Needs Berkaitan dengan faktor – faktor yang dibutuhkan oleh


(Kebutuhan) individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar

Exposures Berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang


dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku
(Pengungkapan) ditemukan melakukan kecurangan
Lanjutan.. PENYEBAB KORUPSI
PENYEBAB KORUPSI
TERPAKSA:
Corruption by Dilakukan karena ingin
need mempenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari

MEMAKSA:
Corruption by Dilakukan karena adanya
greed keserakahan untuk hidup
berlebih/mewah

Corruption by DIPAKSA:
Dilakukan karena kelemahan
system sistem (birokrasi korup)

39
KONSEP ANTIKORUPSI

Pengertian Antikorupsi
Antikorupsi adalah pencegahan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
individu untuk tidak melakukan korupsi dan bagaimana menyelamatkan uang dan
aset negara
Kebijakan Antikorupsi
Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.

Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-


undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang
kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi,
undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat
memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol
terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para
pejabat negara.
Prinsip-prinsip Antikorupsi

Akuntabilitas (kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja)


Transparansi
Kewajaran (fairness)
Kebijakan
Kontrol kebijakan
ETOS
INTI KERJA

Nilai-nilai
Anti
Korupsi
SIKAP

Nilai-nilai Anti Korupsi


BERJUMPA DI KERTAS
Berani Jujur
Kerja Tanggung
Keras Jawab

Berjumpa Dislipin
Mandiri
Sederhana
Kertas

Adil Peduli
GRATIFIKASI
gratifikasi
Adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi
pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata pengobatan cuma-
cuma dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik
yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa elektronik yang
berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
(Pasal 12B ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001)
Sanksi Gratifikasi

Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling


singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
PENERIMA tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,00
GRATIFIKASI (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah)

Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau


PEMBERI denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima
GRATIFIKASI puluh juta rupiah)

SANKSI HUKUM TIDAK BERLAKU, JIKA LAPOR KOMISI


PEMBERANTASAN KORUPSI
BATASAN WAKTU PELAPORAN GRATIFIKASI

15 hari
30 hari

5 hari
UPG Kemenkes

5 hari
UPG Unit Utama

5 hari
UPG Unit
Pelaksana Teknis

Aparatur
Kemenkes
12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
PENYELENGGARAAN PERNIKAHAN,
KELAHIRAN, AQIQAH, BAPTIS,
KARENA HUBUNGAN KELUARGA
KHITANAN, DAN POTONG GIGI
SEPANJANG TIDAK MEMILIKI
ATAU UPACARA ADAT/AGAMA
KONFLIK KEPENTINGAN
LAIN PALING BANYAK Rp.
1.000.000

SESAMA PEGAWAI PADA PISAH


SAMBUT PENSIUN, PROMOSI, DAN
TERKAIT MUSIBAH ATAU ULANG TAHUN (TIDAK BERBENTUK
BENCANA PALING BANYAK Rp. UANG) PALING BANYAK Rp. 300.000
1.000.000 DENGAN TOTAL PEMBERIAN Rp.
1.000.000 DALAM 1 THN PEMBERIAN
12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
SESAMA REKAN KERJA PALING
BANYAK (TIDAK DALAM BENTUK
UANG) Rp. 200.000 DENGAN HIDANGAN ATAU SAJIAN YANG
TOTAL PEMBERIAN Rp. 1.000.000 BERLAKU UMUM
DALAM (1) SATU TAHUN DARI
PEMBERI YANG SAMA

PRESTASI AKADEMIS ATAU NON


KEUNTUNGAN ATAU BUNGA DARI
AKADEMIS YANG DIIKUTI
PENEMPATAN DANA, INVESTASI,
DENGAN MENGGUNAKAN BIAYA ATAU KEPEMILIKIKAN SAHAM
SENDIRI SEPERTI KEJUARAAN, PRIBADI BERLAKU UMUM
PERLOMBAAN ATAU KOMPETENSI
TIDAK TERKAIT KEDINASAN
12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
SEMINAR KIT YANG BERBENTUK
MANFAAT BAGI SELURUH SEPERANGKAT MODUL DAN ALAT
PESERTA KOPERASI ATAU TULIS, SERTA SERTIFIKAT YANG
ORGANISASI PEGAWAI DIPEROLEH DARI KEGIATAN RESMI
BERDASARKAN KEANGGOTAAN KEDINASAN SEPERTI RAPAT,
YANG BERLAKU UMUM SEMINAR, PELATIHAN YANG
BERLAKU UMUM

PENERIMAAN HADIAH, BEASISWA ATAU DIPEROLEH DARI KOMPENSASI ATAS


TUNJANGAN BAIK BERUPA UANG ATAU PROFESI DILUAR KEDINASAN YANG
BARANG YANG ADA KAITANNYA TIDAK TERKAIT DENGAN TUPOKSI
DARI PEJABAT/PEGAWAI TIDAK
DENGAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA MEMILIKI KONFLIK KEPENTINGAN
YANG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH DAN TIDAK MELANGGAR ATURAN
ATAU PIHAK LAIN SESUAI DENGAN INTERNAL INSTANSI PEGAWAI
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
YANG BERLAKU
69
KEY WORDS….

SEKIAN & TERIMAKASIH


PPT by EDY

Anda mungkin juga menyukai