Anda di halaman 1dari 24

ANTI KORUPSI

- PENGENALAN

Disampaikan oleh: Yohanes Heradi Nudu & AIDARRAHMAN

BPK Perwakilan Provinsi NTT


BIODATA
NAMA : Yohanes Heradi S.E., Ak, C.A.
TEMPAT, : Yogyakarta, 12 Agustus 1977
TANGGAL LAHIR
PENDIDIKAN : 1. S1 Ekonomi Akuntansi Unsoed (2000)

JABATAN : Pemeriksa Muda BPK Perwakilan Prov. NTT

BIODATA
NAMA : Aidarrahman S.H.
TEMPAT, : Bandung, 09 Novermber 1994
TANGGAL LAHIR
PENDIDIKAN : 1. S1 Ilmu Hukum UNPAR (2012)

JABATAN : Pemeriksa Pertama BPK Perwakilan Prov. NTT


Indeks persepsi korupsi
Indonesia Th 2022 skor 38
Urutan 96 dari 180 Negara
PENGERTIAN KORUPSI
UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang TPK “Setiap
orang yang secara melawan hukum
memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau
suatu korporasi, yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara”

4
BENTUK KORUPSI
MERUGIKAN
KEUANGAN
NEGARA

KONFLIK
SUAP
KEPENTINGAN

KORUPSI
PERBUATAN
GRATIFIKASI
CURANG

PENGGELAPA
PEMERASAN N DALAM
JABATAN

Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK PIDANA KORUPSI .
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi SPT TSB
DIATAS : Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU
no.3/71)
Klasifikasi Korupsi
1. Individual corruption – dilakukan individu,
2. Petty corruption - Korupsi kecil –kecilan
dilakukan oleh aparat dlm kegiatan se-hari2
3. Endemic corruption – Korupsi sdh terintegrasi
dlm sistem ekonomi, sosial, politik di
masarakat. Korupsi sdh menjadi budaya
(corruption culture)
4. Grand corruption – Korupsi yg dilakukan para
pejabat pengambil keputusan untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
AREA POTENSI KORUPSI
2. Pengadaan Barang/Jasa

1. Pengelolaan Anggaran a. Menekan panitia agar memenangkan rekanan


tertentu
a. Konsipirasi dg pihak tertentu utk
b. Volume barang/jasa tidak sesuai SPK/kontrak
mengalokasikan kegiatan fiktif (titip
c. Spesifikasi barang/jasa tidak sesuai SPK/&KAK
anggaran)
d. SPK/Kontrak dimenangkan oleh rekanan tapi
b. Markup satuan biaya kegiatan/volume
dikerjakan oleh internal sendiri/oknum
c. Markdown Pendapatan daerah
e. Menerima hadiah/fee dari rekanan
d. Memalsukan bukti pengeluaran
f. Memahalkan HPS atau nota pembelian
e. Membuat SPJ palsu (kegiatan fiktif)
g. Melibatkan famili atau teman sejawat dalam
f. Memalsukan tanda tangan honor, daftar
pengadaan barang
hadir, dsb
h. Meminta bagian dari rekanan
g. Membuat laporan keuangan fiktif
i. Mengutip biaya tambahan
j. Membuat laporan kemajuan fisik palsu
AREA POTENSI KORUPSI

5. Pelayanan Publik
4. Pengelolaan Barang Daerah
a. Pencatatan aset tidak wajar a. Masih ada Praktik Pungli
b. Pemeliharan atas barang fiktif b. MASIH ada GRATIFIKASI
c. Penyerobotan/pengakuan/ c. Pelayanan tidak Prima- PTSP
penghilangan aset oleh oknum d. Perijinan yang tidak transparan
pejabat/pns secara sengaja
d. Menggunakan aset utk
kepentingan pribadi
PELAKU KORUPSI (2004-2021)
179
Lain-lain
2
Polisi
4
Duta Besar
6
Korporasi
7
Komisioner TOTAL
Jaksa

Pengacara
10

12
1268
PROFESI/JABATAN PELAKU
Gubernur 21 KORUPSI TAHUN 2004-2021
Hakim 22

Kepala Kementerian/Lembaga 32
Bupati/Walikota dan Wakil 129
Pejabat Eselon I/II/III 235
Anggota DPR/DPRD
280
Swasta
329

0 50 100 150 200 Sumber:


250 www.acch.kpk.go.id,
300 350Juni 2022
KORUPSI PADA BIDANG KESEHATAN
Mark up Pembelian Alat Kesehatan,
KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Kejaksaan Negeri Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menahan tiga orang
karena terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) tahun anggaran 2015.

Pembangunan Gedung tidak sesuai spesifikasi,


MEDIA INDONESIA - Kejaksaan menahan tiga tersangka kasus korupsi pembangunan selasar dan pagar Puskesmas Sotimori,
Kecamatan Landu Leko, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2019 yang diduga merugikan negara sekitar Rp400 juta

Penyelewengan Dana Kapitasi BPJS, BOK


POS-KUPANG.COM, SOE - Penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi Pengelolaan Dana Kapitasi di  Dinas Kesehatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah sampai pada tahap sidik.
Fraud Triangle – Donal R Cressey
Penyebab
Korupsi
Tekanan
(Unshareable-
Pressure)

FRAUD
Peluang (Perceived Rasionalisasi
Opportunity) (Rationalization)
DAMPAK Korupsi

1) In-efisiensi dalam penyelenggaraan negara


2) Kenaikan biaya administrasi
3) Mengurangi kuantitas dan kualitas hasil pembangungan
4) Pelayanan Publik menurun
5) Menurunkan martabat aparat birokrasi
6) Ketidakpercayaan masyarakat terhadap birokrasi.
7) Ketimpangan dlm Pendapatan ( Kaya –Miskin)
UNTUK DIRENUNGKAN
1.Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar (Depken and
Lafountan, 2006)
2.Harga infrastruktur lebih tinggi (Golden and Picci, 2005)
3.Tingkat korupsi yang tinggi m e n i n g k a t k a n k e t i m p a n g a n pendapatan dan
kemiskinan (Gupta, Davoodi, and Alonso-Terme, 2002)
4. Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro,1995) dan karenanya menurunkan
pertumbuhan ekonomi
5. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap arus investasi
asing (Shang, ADB)
6. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang relatif rendah selalu
menarik investasi lebih banyak dari pada negara rentan korupsi (Campos dan Pradhan,
ADB)
RED FLAG KORUPSI

Pegawai Manajemen

• Perubahan Gaya Hidup • Enggan Memberi informasi


• Terlibat Hutang pada Auditor
• Perubahan Perilaku • Keputusan didominasi Individu
• Tingginya Perputaran pegawai • Lingkungan Pengendalian
• Menolak Mengambil Cuti lemah
• Tidak Ada Pembagian Tugas • Mempunyai saldo Rekening
• Yg jelas tidak wajar
• Transaksi Besar di Akhir Tahun (
fiktif – serap anggaran)
• Kontrak jasa Konsultasi yang
tidak ada hasilnya
• Banyak dokumen hilang atau
fotokopian tdk lengkap
SEMANGAT MELAWAN
KORUPSI
INDIVIDU
MENJADI
KORUPSI BERINTEGRITAS
MINDSET YG HRS
MUSUH KITA BERANI
DIMILIKI SETIAP
BERSAMA MENOLAK
INDIVIDU
KORUPSI

SEMANGAT
VIRUS INFLUENCE PEMIMPIN ROLE
MELAWAN
BAGI KELOMPOK MODEL
KORUPSI MJD
& LEMBAGA BERINTEGRITAS
GERAKAN
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI
REGULASI

Penerapan APARAT ASN


Penegakan Hukum BIROKRAS BERINTERIGRITA
Konsisten & adil I S

PENDIDIKAN
ANTI KORUPSI
INTEGRITAS
MEMBANGUN ASN BERINTEGRITAS
MENCEGAH KORUPSI
1. PANCASILA
2. UUD 45
3. UU 43/1999
4. UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001
5. UU 23/2014
6. UU No. 5 Tahun 2014 (ASN)
INTEGRITAS

APARAT ASN
BIEROKRASI BERINTEGRITAS

REFORMASI :
PERSOALAN TRANSPARANT , AKUNTABEL DAN
KORUPSI PARTISIPATIF

Membangun Integritas 2022


INTEGRITAS
“Bersatunya antara kejujuran (1),
konsisten (2), dan keberanian (3) untuk
melakukan tindakan benar Tanpa
Kompromi”

Sumber : Bahan diskusi KPK


2019
Konsep Integritas “Executive Brain Assesment”

Kejujuran
dimensi potensi integritas yang menunjukkan aspek
komponen integritas pada kesadarankebenaran dalam
Konsistensi
Kejujuran sikap kejujuran, yang terdiri dari aspek empati(empathy),
tidak mudah untuk menuduh orang lain bersalah (lack of
blame) dan rendah hati (humility).

Keberanian

dimensi potensi integritas yang menunjukkan


komponen integritas pada konsistensi
Konsistensi
dalamperbuatan, yang terdiri dari aspek pengendalian
emosi(emotional mastery), akuntabel (accountability),
dan fokusmenyeluruh (focus on the whole).

Komponen integritas pada keberanian menegakan


Keberanian kebenaran secara terbuka, yang terdiri dari aspek
keberanian (courage), dan percaya diri (self confidence). Integrity
Berani menyampaikan sesuatu yang benar, benar
berarti sudah sesuai aturan dan nilai.
20

Integrity
Pribadi yg berintegritas: Menjalankan aktivitas dengan benar
selaras dengan keyakinan (belief), di ucapkan (say) dan dijalankan
( act)

Belief Say Act


9 NILAI INTEGRITAS

Peduli Disiplin
Jujur
Mandiri
Tanggung Jawab
Kerja Keras

Adil Berani Sederhana


Peran penting integritas

• Integritas memegang peran penting bagi generasi muda untuk


mewujudkan moral bangsa dan menciptakan pemimpin yang anti
korupsi.
• salah satu upaya kedepan untuk mencegah korupsi adalah
menanamkan nilai-nilai integritas kepada generasi muda.
• Sejak dini integritas harus sudah dikenalkan, baik dari keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekolah/kerja.
Tips : 4 NO

No Bribery – Menolak Suap


No Kickback – Menolak menerima fee dari rekanan.
No Gift – Menolak menerima gratifikasi /hadiah yg tidak
patut/ tidak wajar
No luxurious
hospitality – Menolak fasiltas dinas yang terlalu mewah.
TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai