Anda di halaman 1dari 17

PAPARAN SOSIALISASI

BUDAYA ANTI
KORUPSI
Oleh :
DESAK NYOMAN WIDIASIH, SH.MH
PENGERTIAN KORUPSI

 Istilah korupsi dalam bahasa Inggris corruption dan corrupt, dalam bahasa Perancis corruption dan
dalam bahasa Belanda corruptie yang menjadi kata korupsi dalam bahasa Indonesia.
 Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan setiap orang yang secara
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
 Henry Campbell Black dalam Black's Law Dictionary menjabarkan korupsi adalah perbuatan yang
dilakukan dengan maksud memberikan beberapa keuntungan yang bertentangan dengan tugas dan hak
orang lain. Perbuatan seorang pejabat atau seorang pemegang kepercayaan yang secara bertentangan
dengan hukum, secara keliru menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya
sendiri atau untuk orang lain, bertentangan dengan tugas dan hak orang lain
DASAR HUKUM PEMBERANTASAN
KORUPSI DI INDONESIA

Pemberantasan korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan menanggulangi


korupsi (melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan,
penuntutan dan pemeriksaan sidang pengadilan) dengan peran serta masyarakat berdasarkan
peraturan perundang-undnagan yang berlaku.

UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan PP No. 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara
UU No. 30 Tahun 2002
Tindak Pidana Korupsi Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan
Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan
Korupsi (KPK)
Tindak Pidana Korupsi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

UU No. 28 Tahun 1999 Ketetapan MPR No. X/MPR/1998


UU No. 15 Tahun 2002
Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Tentang Pidana Pencucian Uang
Bebas KKN Bebas KKN
NILAI ANTI KORUPSI

KEADILAN KERJA KERAS KEBERANIAN


KEJUJURAN

KEMANDIRIAN

KEPEDULIAN TANGGUNG SEDERHANA KEDISIPLINAN


JAWAB
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

Keserakahan

Kesempatan

Kebutuhan

Pengungkapan
AREA POTENSI KORUPSI

a. Konsipirasi dg pihak tertentu utk a. Menekan panitia agar memenangkan rekanan


mengalokasikan kegiatan fiktif (titip anggaran) tertentu
b. Markup satuan biaya kegiatan/volume PENGADAAN b. Volume barang/jasa tidak sesuai SPK/kontrak
PENGELOLAA c. Spesifikasi barang/jasa tidak sesuai SPK/&KAK
c. Markdown Pendapatan daerah BARANG DAN
N ANGGARAN
d. Memalsukan bukti pengeluaran JASA d. SPK/Kontrak dimenangkan oleh rekanan tapi
e. Membuat SPJ palsu (kegiatan fiktif) dikerjakan oleh internal sendiri/oknum
f. Memalsukan tanda tangan honor, daftar hadir, e. Menerima hadiah/fee dari rekanan
dsb f. Memahalkan HPS atau nota pembelian
g. Membuat laporan keuangan fiktif g. Melibatkan famili atau teman sejawat dalam
pengadaan barang
h. Meminta bagian dari rekanan
PENGELOLAA i. Mengutip biaya tambahan
PELAYANAN
N BARANG j. Membuat laporan kemajuan fisik palsu
PUBLIK
DAERAH

a. Pencatatan aset tidak wajar


b. Pemeliharan atas barang fiktif a. Masih ada Praktik Pungli
c. Penyerobotan/pengakuan/penghilangan aset oleh oknum pejabat/pns secara b. MASIH ada GRATIFIKASI
sengaja c. Pelayanan tidak Prima- PTSP
d. Menggunakan aset utk kepentingan pribadi d. Perijinan yang tidak transparan
DAMPAK Menurunkan
Melemahnya tingkat
pertumbuhan
Menurunnya
Meningkatnya
kebahagiaan
ketimpangan
ekonomi
investasi
pendapatan
Meningkatnya kemiskinan
KORUPSI
BENTUK
KORUPSI MERUGIKAN KEUANGAN
GRATIFIKASI NEGARA
PENGGELAPAN DALAM
SUAP JABATAN
PEMERASAN
KONFLIK
PERBUATAN KEPENTINGAN
CURANG

Setiap negara mempunyai undang-undang


yang berbeda terkait dengan TINDAK
PIDANA KORUPSI . Menurut UU No.
31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi SPT TSB
DIATAS : Semua jenis tersebut merupakan
delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1
ayat 1 sub c UU no.3/71)
STRATEGI
PEMBERANTASAN
KORUPSI
• Represif
Penindakan hukum menyeret koruptor agar ada efek jera (takut
melakukan tindak korupsi)
• Perbaikan sistem
1. Transparansi penyelenggaran negara (LHKPN)
2. rekomendassi kelembagaan / kementerian / Lembaga sebagai
Langkah perbaikan, yaitu dengan modernisasi layanan public (online)
• Edukasi dan kampanye
1. Strategi Pendidikan antikorupsi dengan budaya antikorupsi (PAK).
2. Kesadaran masyarakat akan dampak korupsi agar tidak mau korupsi
3. Bersama PAK kita bangun Gerakan anti korupsi dengan memperbaiki
perilaku individu dalam sebuah sistem demi mencegah perilaku
korupsi
membangun budaya untuk
malu melakukan tindak BERANI JUJUR HEBAT
korupsi

Budaya anti
korupsi Mengajak para stageholder dan
masyarakat untuk ikut Bersama-
sama membangun komunitas
penyuluh anti korupsi dengan
melakukan Pendidikan anti korupsi
di kota denpasar
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Gerakan atau budaya dalam menumbuhkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini (menyontek,
warung kejujuran, satpam menerima fee dari murid/ortu yg terlambat)

Membangun budaya anti korupsi adalah adadnya kesadaran, tentang korupsi beserta
dampaknya, mempunyai sikap hidonisma, malu melakukan mealnggar aturan, jujur dan
berintegritas, dimana pikiran, perkataan sesuai dengan Tindakan

Penerapan nilai-nilai antikorupsi pada diri sendiri harus ada kesadaran terhadap korupsi, jujur
disiplin, selalu jujur dalam perkataan, perbuatan dan bertanggung jawab dalam bentuk apapun
Bertindak secara konsisten antara apa
yang dikatakan dengan tingkah
INTEGRITAS lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut
atau keselaran pikiran perkataan
perbuatan dengan standar norma
hukum yang berlaku
KESIMPULAN

Membentuk Gerakan desa


komunitas antikorupsi antikorupsi melalui :

Pelatihan
Pendidikan
pengetahuan dasar
antikorupsi kepada
antikorupsi kepada
anak usia dini
perangkat desa

Anda mungkin juga menyukai