Anda di halaman 1dari 48

GRATIFIKASI

?
GRATIFIKASI ?
“Pemberian dala
m arti luas…”
Pasal 12B UU No. 20 tahun 2001
Syarat: berkaitan dengan jabatan da
n bertentangan dengan kewajiban ata
u tugas PN/Pn
Uang /
setara Uang Barang Komisi

Rabat/Diskon Pinjaman
tanpa Bunga Pengobatan Cuma2
Tiket Perjalanan
Perjalanan Wisata

Fasilitas Penginapan
dan fasilitas lainnya…

6
UNSUR PASAL (UU 31/ 1999 jo. UU 20/ 2001 pasal 12 B dan 12C)

Pegawai Negeri atau


Penyelenggara Negara
Penerimaan
gratifikasi
Menerima Gratifikasi tidak
dilaporkan
kepada KPK
Berhubungan dengan jabatan & dalam 30
berlawanan dengan kewajiban HK sejak
atau tugasnya diterimanya
gratifikasi
8
Rutan KPK

Kebebasan yang hilang...


Batasan Nilai Pembalikan Beba
< n Pembuktian
Rp10.000.000,0 Pembuktian bahwa gratifikasi tersebut
0 bukan merupakan suap dilakukan oleh
(sepuluh juta penuntut umum
>
rupiah)
Rp10.000.000,0 Pembuktian bahwa gratifikasi tersebut
0 bukan merupakan suap dilakukan oleh
(sepuluh juta penerima gratifikasi
rupiah)
11
PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil

Pasal 4 Angka 8 sbb:

Setiap PNS dilarang menerima hadiah atau suatu pemberia


n apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan ja
batan dan/ atau pekerjaannya
Penyelenggara Negara
Pejabat negara pada lembaga tertinggi negara

Pejabat negara pada lembaga tinggi negara

Menteri

Gubernur

Pejabat Negara yang lain sesuai dengan peraturan


ketentuan perundangan yang berlaku : Duta
Besar, Wagub, Bupati/Walikota, Camat, Lurah
Penyelenggara Negara No 28/1999)
Komisaris, Direksi, Pejabat Struktural BUMN & BUMD

Pimpinan BI

Pimpinan Perguruan Tinggi

Pejabat Eselon I & Pejabat lain yang disamakan


pada lingkungan Sipil & Militer

Jaksa & Penyidik

Panitera Pengadilan

Pimpinan Proyek atau Bendahara Proyek, PPK, KPA


Sanksi bagi Pemberi
Pasal 13 UU No.31/1999

&
Pidana Penjara Pidana Denda
3 tahun Rp 150 juta
TIPOLOGI
SUAP, PEMERASAN & GRATIFIKASI
SUAP

PEMERASAN

GRATIFIKASI
SEGITIGA SUAP – GRATIFIKASI - PEMERASAN

Gratifikasi
Penyuapan
“Pasif”
“Transaksional”

Pegawai Negeri/
Penyelenggara Pengusaha/
Pengusaha/ Negara Masyarakat
Masyarakat

Pemerasan
“Aktif”

Pengusaha/
Masyarakat
SIKAP TERHADAP GRATIFIKASI SUAP

Tolak

Terima dan laporkan


(Pasal 16 UU 30/2002)
JENIS HADIAH

Bertujuan menjilat/mengambil hati pejabat


Gift of
publik, sehingga diharapkan memperoleh
Influence
perlakukan khusus di kemudian hari

Gift of Apresiasi/ungkapan terima kasih atas layanan


Gratitude yang diberikan pejabat publik

HINDARI hadiah kategori ini


Karena dianggap SUAP
19
JENIS HADIAH

Hadiah dalam kegiatan bisnis, sebagai


Token Gift representasi Institusi, dan diproduksi secara
massal

Ceremonial Hadiah sebagai wujud penghormatan dari


Gift instansi satu kepada instansi yang lain

Hadiah ini cukup dilaporkan ke


INSTANSI masing-masing
20
21
PENOLAKAN & PELAPORAN GRATIFIKASI

1. Penolakan gratifikasi yg dianggap suap


dalam kesempatan pertama
2. Pelaporan
1. Pelaporan atas penolakan (sifat:
fakultatif. Tujuan: melindungi pejabat dan
memutus CoI dengan pemberi)
2. Pelaporan atas penerimaan (dasar
hukum: Pasal 16 UU No. 30 tahun 2002 &
Pasal 12B dan 12C UU 20/2001)
PERLAKUAN TERHADAP GRATIFIKASI
MILIK NEGARA
TOLAK Gratifikasi dianggap Suap:
• berhubungan dengan jabatan ,
• Gratifikasi yang dan
dianggap Suap, • bertentangan dengan tugas
• diberikan langsung WAJIB dan kewajiban

GRATIFIKASI DILAPORKAN
MILIK PENERIMA
MENERIMA
Tidak berhubungan dg
Dalam keadaan tertentu: jabatan & tidak
• Diterima secara tidak TIDAK WAJIB bertentangan dg tugas dan
langsung; DILAPORKAN kewajiban
• Dalam keadaan tidak dapat Surat KPK No. B-143
menolak; tahun 2013
• Ragu dengan kualifikasi
gratifikasi KEDINASAN
Dalam pelaksanaan tugas
resmi
GRATIFIKASI DALAM PRAKTEK
Gratifikasi yang Wajib Dilaporkan/
Yang dianggap Suap

Gratifikasi yang Tidak Wajib


Dilaporkan/Tidak dianggap Suap

Gratifikasi yang terkait kedinasan/


Mewakili Instansi
Contoh Gratifikasi yg berkemba
ng dalam praktek – WAJIB DI
LAPORKAN
GRATIFIKASI YANG TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN TUGAS
1. Terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat
2. Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan anggaran
3. Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan, audit, monitoring d
an evaluasi;
4. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas;
5. Dalam proses penerimaan/promosi/mutasi pegawai;
6. Dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan kegiatan dengan
pihak lain terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya;
7. Sebagai akibat dari perjanjian kerjasama/kontrak/kesepakatan denga
n pihak lain yang bertentangan dengan undang-undang
8. Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau setelah proses
pengadaan barang dan jasa;
9. Dari Pejabat/pegawai atau Pihak Ketiga pada hari raya keagamaan;
10. Penerimaan lain yang terkait dengan jabatan dan bertentangan denga
Contoh Gratifikasi yg berkembang dalam pr
aktek – WAJIB DILAPORKAN
GRATIFIKASI DALAM RANAH ADAT, KEBIASAAN & NORMA KEBIASAAN
1. pemberian karena hubungan keluarga, yaitu dari kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, s
uami/istri, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/ adik/ ipar, sepupu, d
an keponakan yang memiliki konflik kepentingan;
2. penerimaan uang/barang oleh pejabat/pegawai dalam suatu kegiatan seperti pesta
pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, potong gigi, atau upacara agam
a/adat/tradisi lainnya yang melebihi Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per pe
mberian per orang;
3. pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima, bapak
/ibu/mertua, suami/istri, atau anak penerima gratifikasi yang melebihi Rp1.00
0.000,00 (satu juta rupiah) per pemberian per orang;
4. pemberian sesama Pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi jabatan, d
an ulang tahun yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk setara uang (c
ek, bilyet gori, saham, deposito, voucher, pulsa, dan lain-lain) yang melebihi
nilai yang setara dengan Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per pemberian
per orang dengan total pemberian Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (sat
u) tahun dari pemberi yang sama;
5. pemberian sesama Pejabat/Pegawai yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berben
tuk setara uang (cek, bilyet giro, saham, deposito, voucher, pulsa, dan lain-la
Gratifikasi Yg Dianggap Suap

A M A T I : ATURAN , MAKSUD , AGENDA , TERTUTUP


27 ,
IDENTITAS
GRATIFIKASI TERKAIT KEDINASAN
SEBAGAI JABATAN

SEBAGAI
Ada Surat
WAKIL INSTANSI Tugas/Nota
Dinas/Disposi
si/Laporan
Kegiatan/Und
SEBAGAI KHALAYAK UMUM angan
GRATIFIKASI TERKAIT KEDINASAN
Perhatikan :
Fasilitas transportasi dan
1. Derajat COI Pemberi;
akomodasi dalam kedinasan
2. Relevansi dg Tupoksi;
3. Substansi kegiatan dan L
Fasilitas yang diterima
Plakat, vandel, souvenir,
goddie bag/gimmick dari A
panitia seminar, pelatihan,
workshop terkait kedinasan P
Penerimaan oleh wakil
instansi dalam kedinasan
O
Hadiah, kontes, kompetisi R
terbuka dalam kedinasan TERIMA
GRATIFIKASI
GRATIFIKASI TERKAIT KEDINASAN
KEDINASAN

Cinderamata Seminar Transportasi, akomodasi dg


Honorarium Narasumber
sebagai Wakil Instansi Pembiayaan Ganda

Dana Penelitian Door Prize kepada Institusi Penerimaan dari Bank


Pengelola APBN kpd Institusi
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAP
ORKAN
Pasal 16 UU KPK mengatur kewajiban bagi PN/Pn untuk melaporkan seti
ap gratifikasi yang diterima.
Dihubungkan dengan Penjelasan Pasal 16 UU KPK, tata cara pelaporan
dan penentuan status gratifikasi adalah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12B UU 20/2001, yaitu: gratifikasi yang dianggap pemberian su
ap.
Dengan demikian, pemberian-pemberian atau gratifikasi yang tidak be
rhubungan dengan jabatan dan tidak berlawanan dengan tugas dan kewa
jiban PN/Pn tidak wajib dilaporkan.
Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan telah dikenal sebelumn
ya pada Surat Edaran KPK B-143 Tahun 2013
KARAKTERISTIK UMUM:
Gratifikasi yang Tidak Wajib Dilaporkan

BERLAKU UMUM
(Jenis, persyaratan, dan nilai
sama dan memenuhi prinsip
kewajaran/kepatutan)

Tidak bertentangan
dalam ranah adat istiadat,
dengan peraturan kebiasaan, dan norma yang
perundang-undangan hidup di masyarakat
yang berlaku

Dipandang sebagai
wujud ekspresi,
keramah-tamahan
Gratifikasi yang Tidak Perlu
Dilaporkan
a. Diperoleh dari hadiah langsung/undi b. Diperoleh karena prestasi akademis
an, diskon/rabat, voucher, point rewar atau non akademis, dengan biaya
d, yang berlaku secara umum dan tidak sendiri dan tidak terkait dengan
terkait kedinasan kedinasan
c. Diperoleh dari keuntungan penempatan e. Diperoleh dari hubungan keluarga
dana, investasi atau kepemilikan saham sedarah dan atau semenda dalam
pribadi yang berlaku secara umum dan ti garis keturunan lurus dua derajat
dak terkait kedinasan atau dalam garis keturunan
kesamping satu derajat sepanjang
tidak mempunyai konflik kepentingan
dengan penerima gratifikasi

d. Diperoleh dari kompensasi atas profesi


di luar kedinasan, yang tidak terkait
tupoksi PN, tidak melanggar konflik
kepentingan dan kode etik pegawai.

f. Diperoleh dari hubungan keluarga


semenda dalam garis keturunan
lurus satu derajat atau dalam garis
keturunan kesamping satu derajat
sepanjang tidak mempunyai konflik
kepentingan dengan penerima
gratifikasi
g. Diperoleh dari pihak yang mempunyai h. Diperoleh dari pihak lain terkait dengan
hubungan keluarga sebagaimana musibah atau bencana, bukan dari
huruf f dan g terkait dengan hadiah pihak-pihak yang mempunyai konflik
perkawinan, khitanan anak, ulang tahun, kepentingan dengan penerima
kegiatan keagamaan/adat/tradisi dan gratifikasi
bukan dari pihak-pihak yang mempunyai
konflik kepentingan dengan penerima
gratifikasi
g. Diperoleh dari kegiatan resmi kegiatan h. Diperoleh dari acara resmi kedinasan
seperti rapat, seminar, workshop, dalam bentuk hidangan/sajian/jamuan
konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain berupa makanan dan minuman yang
sejenis, yang berlaku secara umum berlaku umum
berupa seminar kits, sertifikat dan
plakat/cinderamata; dan
endekatan Gratifikasi di Indonesia
• Management Gift
• Pelaporan gratifikasi
Sistem •

Perbaikan area rawan gratifikasi
Perbaikan aturan pengendalian internal
• Pembangunan Pengendalian Gratifikasi

Enforceme • Law Enforcement Tools


• Pemidanaan pasal 12B
nt • Penegakan hukum korupsi kecil (petty corruption)
• Culture & Behavior Change
• Pendidikan dan kampanye anti suap-gratifikasi
• Behavior change strategy: e-module, aplikasi
Integrity mobile
• Pembentukan agen/tunas integritas
• Pelibatan swasta dan CSO
• Punish and rewards, shaming and naming
DAMPAK
PENERIMAAN GRATIFIKASI
1 Perbuatan yang tidak pantas

Mempengaruhi
Pejabat Publik
2 Pengabaian layanan kpd Msyrkat

Rusaknya Sistem dan


Prosedur 3 Tujuan Organisasi tidak tercapai
plikasi Android & iOS
Keyword: KPK GRATIS
Cara Melaporkan
Gratifikasi

[30
1. Datang Hari kerja]
Langsung Office address :
KPK
2. Surat via Jl H.R. Rasuna Said Kav. C-1
pos/kurir Jakarta Selatan 12920

3. E-mail SMS [0855-88-45678]


Phone [021-2557 8440]
Fax [021-5289 2448]

Email :
pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id
www.kpk.go.id /gratifikasi
SKEMA PELAPORAN GRATIFIKASI
PELAPORAN VIA On-line
KPK
Proses penentuan Status
Gratifikasi
[30 [30
working working
days] days]

Office address : KPK office-Jakarta

SMS [0855-88-45678]
Phone [021-2557 8440]
Fax [021-5289 2448]
Email :
pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id
www.kpk.go.id /gratifikasi
Direktorat Gratifikasi
Gedung KPK lt. 1 Jl. HR.
Rasuna Said Kav. C-1
Jakarta Selatan 12920
SMS [0855-88-45678]
Telp [021-2557 8440]
Fax [021-5289 2448]
Email : pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id
www.kpk.go.id /gratifikasi

Anda mungkin juga menyukai