Anda di halaman 1dari 3

NOTISI HASIL AUDIT KINERJA

PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN


KABUPATEN POSO
TAHUN 2021

Berdasarkan hasil Audit Kinerja Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan


Persampahan Kabupaten Poso Tahun 2021, kami simpulkan sebagai berikut:

A. PENILAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA


Hasil Audit Kinerja Atas Program Prioritas Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan pada Pemerintah Kabupaten Poso Tahun 2021 memperoleh skor
60% dari nilai maksimum 100% yang mencerminkan Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan telah dilaksanakan dengan predikat “Kurang
Berhasil”.
Hasil penilaian untuk tiap indikator kinerja adalah sebagai berikut:
No. Uraian Bobot Capaian Skor
Relatif % Nilai Agregat
I Aspek 3E 75% 45%
1 Efektifitas 25% 10.00 60 15.00
2 Efisien 25% 40.00 40 15.00
3 Ekonomis 25% 34.00 40 15.00
II Aspek Ketaatan 25% 15%
4 Ketaatan 25% 40.000 40 15.00
Total Skor 100% 60%

Gradasi penilaian adalah sebagai berikut:


Skor Kategori
85 ≤ Skor ≤ 100 Berhasil
70 ≤ Skor < 85 Cukup Berhasil
50 ≤ Skor < 70 Kurang Berhasil
0 ≤ Skor < 50 Tidak Berhasil

B. URAIAN HASIL AUDIT


Berdasarkan hasil audit kinerja pada Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan Kabupaten Poso Tahun 2021, ditemukan belum optimalnya kinerja
efektivitas, efisiensi, dan kehematan pelaksanaan program yang hanya mencapai
45% dan belum optimalnya kinerja ketaatan yang hanya mencapai 15% dijelaskan
sebagai berikut :
a. Terdapat satu kontrak pengadaan peralatan senilai Rp1 M, dengan harga
wajar hanya Rp500 juta yang disebabkan karena proses penyusunan HPS
tidak profesional dan lelang tidak fair.
b. Terdapat biaya pendukung yang tidak sesuai ketentuan mencapai Rp40
juta yang disebabkan RDK dan perjalanan dinas fiktif.
c. Terdapat satu kontrak pengadaan peralatan senilai Rp500 juta yang sudah
dibayarkan penuh. Akan tetapi berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan
ternyata peralatan masih dalam perjalanan/belum diserahkan pada Satker.
Selain itu terdapat pula satu kontrak peralatan senilai Rp700 juta belum
dapat digunakan karena belum memiliki operator.
d. Terdapat satu kontrak pekerjaan konsultansi DED yang tidak dapat
digunakan karena produk plagiarisme.

Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada :
- Pasal 3 Ayat (1) : Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara
tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, manfaat untuk
masyarakat, serta taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hal ini disebabkan kelalaian :


1. Kelalaian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang kurang cermat dalam
melaksanakan tugas pokok dan kewenangannya dalam pelaksanaan pengadaan
Barang/Jasa.
2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang kurang cermat dalam
mengendalikan kegiatan.
Akibatnya kinerja efektivitas, efisiensi, dan kehematan pelaksanaan program Prioritas
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan pada Pemerintah Kabupaten
Poso Tahun 2021 belum optimal.

Direkomendasikan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Poso agar


memberikan teguran secara tertulis kepada :

1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atas kelalaiannya yang kurang cermat dalam
melaksanakan tugas pokok dan kewenangannya dalam pelaksanaan pengadaan
Barang/Jasa, dan ke depan dapat memperbaiki kinerja dalam pengadaan
barang/jasa.
2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atas kelalaiannya yang kurang
cermat dalam mengendalikan kegiatan dam ke depan dapat memperbaiki kinerja
dalam pelaksanaan kegiatan
3. Segera menunjuk operator yang kompeten dan bersertifikat agar alat dapat
segera dimanfaatkan.

C. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN

Selain kesimpulan hasil audit diatas, terdapat hal-hal lain yang perlu mendapat
perhatian yaitu masih terdapat kelemahan pengelolaan risiko dimana terdapat risiko
yang belum teridentifikasi oleh manajemen.

Berdasarkan hasil identifikasi risiko yang dilakukan oleh pengelola program


pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, didapatkan risiko yaitu peralatan
pengolahan sampah tidak bisa dioperasikan. Hal tersebut disebabkan belum adanya
SDM/operator yang bersertifikasi/mempunyai kompetensi untuk mengoperasikan
peralatan. Dampaknya, pengelolaan sampah tidak berjalan dengan optimal.
Sehingga direkomendasikan kepada OPD Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Poso
agar segera menyusun kembali rencana tindak/respon risiko pada Program Kinerja
Pengelolaan Persampahan, berupa mengikutkan diklat untuk pegawai/ operator
peralatan agar dapat menghindari risiko pengolahan sampah yang tidak optimal

Demikian Notisi Hasil Audit Kinerja Program Kinerja Pengelolaan Persampahan pada
Pemerintah Kabupaten Poso Tahun 2021 ini disusun untuk disepakati bersama
antara auditor dan auditan.

Anda mungkin juga menyukai