Anda di halaman 1dari 19

www.bpkp.go.

i
d

BIMTEK DIANGNOSTIC ASSESSMENT


SPIP TINGKAT SKPD
DILINGKUNGAN PEMDA KAB
SUKABUMI

Bandung, 6 Mei 2014


2010 BPKP

DASAR HUKUM
(1)

Slide 2-12

UU NO. 1/2004 Pasal 58 ayat (1) Dalam rangka

meningkatkan kinerja, transparansi, dan


akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur
dan menyelenggarakan sistem pengendalian
intern di lingkungan pemerintahan secara
menyeluruh.
Dalam penjelasannya disebutkan bahwa
Gubernur/bupati/ walikota mengatur lebih lanjut
dan menyelenggarakan sistem pengendalian
intern di lingkungan pemerintah daerah yang
dipimpinnya.
PP NO. 60/2008 Pasal 60: Ketentuan mengenai
SPIP di lingkungan pemerintah daerah diatur lebih

DASAR HUKUM
(2)

Slide 3-12

UU NO. 1/2004 Pasal 56 ayat (4) Kepala

SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna


Barang memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBD telah diselenggarakan
berdasarkan sistem pengendalian intern
yang memadai dan akuntansi keuangan
telah diselenggarakan sesuai dengan
standar akuntansi pemerintahan.
PP NO. 8/2006 Pasal 25 ayat (1) Lampiran:

VI-A.
Permendagri 13/2006 yang diubah dengan
Permendagri 59/2007 Pasal 295 ayat (4) dan

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MENTERI/ PIMPINAN


LEMBAGA/GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA/ KEPALA SKPD

Pernyataan Tanggung Jawab


Laporan
Keuangan
Kementerian
Negara/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Satuan Kerja Perangkat Daerah...Tahun Anggaran... sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
............., .......................

Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/
Bupati/Walikota/Kepala SKPD .....,

(...............................)

LATAR BELAKANG

1. SPIP bukan sekedar formalitas saja, karena telah


menjadi bagian dari keinginan pemerintah untuk
reformasi keuangan negara
2. Pada dasarnya seluruh instansi pemerintah telah
memiliki sistem pengendalian intern, namun
belum seperti yang diamanatkan dalam PP 60
Tahun 2008 tentang SPIP
3. Sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi
SPIP di masing-masing instansi pemerintah,
dilakukan pemetaan/diagnostic assessment
sehingga diketahui hal-hal mana saja yang sudah
baik dan hal-hal mana saja yang masih
Pedoman Pemetaan Terhadap Penerapan
memerlukan perbaikan.
(area of improvement)
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Instansi Pemerintah

Gambaran Penyelenggaraan SPIP

PERBAIKAN SPIP
BERDASARKAN HASIL DIAGNOSTIC

ASSESSMENT
BERDASARKAN HASIL AUDIT BPK/APIP
INISIATIF MANAJEMEN

RENCANA AKSI
PERBAIKAN SPIP
7

PENGERTIAN DAN TUJUAN


1. Pengertian
Pemetaan adalah kegiatan diagnosis yang
dilakukan untuk mengetahui kondisi awal
penerapan sistem pengendalian intern pada
suatu instansi pemerintah.
2. Tujuan pemetaan
a. Mendapatkan
gambaran
tingkat
pemahaman SPIP di suatu instansi
pemerintah
b. Mendapatkan gambaran kondisi awal
penerapan SPI
8
c. Mendapatkan gambaran hal-hal yang

RUANG LINGKUP PEMETAAN


Penerapan SPIP pada tingkat
entitas pemerintah pusat
(Kementerian/Lembaga) dan
pemerintah daerah dengan memilih
keterwakilan entitas melalui
pemilihan sampel (Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga atau Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang
selanjutnya disebut SKPD).
Pedoman Pemetaan Terhadap Penerapan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Instansi Pemerintah

Slide 8-12

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Persiapan

5 Hari

Pelaksanaan

21
Hari

Pelaporan

5 Hari

10

TAHAPAN PEMETAAN
TAHAP
PERSIAPAN

Presentasi Awal Rencana Tindak


Pemetaan

TAHAP PELAKSANAAN
Kuesioner
Validasi 87
Parameter
Tabulasi

Analisis

Reviu Dokumen
Wawancara
Observasi

TAHAP PELAPORAN

Area of
Improvem
ent
Simpulan
Sementar
a
Presentasi
Akhir

Pelaporan

Pedoman Pemetaan Terhadap Penerapan


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Instansi Pemerintah

11

RUANG LINGKUP KUESIONER

Pemahaman Terhadap Langkah-langkah


Penerapan SPIP
Diseminasi : Sosialisasi, Diklat , Contoh/Keteladanan
Kondisi Penerapan Tiap Unsur SPIP
Prioritas Pencapain Tujuan SPIP

Pedoman Pemetaan Terhadap Penerapan


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Instansi Pemerintah

12

PENETAPAN SAMPEL DI SEKRETARIAT DAERAH


PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
1.Sekretaris Daerah

2.Seluruh Asisten Sekretaris


Daerah
3.Seluruh Kepala Biro
4.Seluruh Kepala Bagian
5.Seluruh Kepala Seksi
6.Minimal 3 Orang Staf per
Bagian

Selain itu ada pihak-pihak yang menjadi informan


kunci, misalnya
a. Pusat Informasi
b. Kepegawaian
c. Satuan
Inspektorat
Daerah
Tugas Pembinaan
SPIP
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan

13

PENETAPAN SAMPEL DI DINAS


PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

1.Kepala Dinas
2.Seluruh Kepala Subdinas/Kepala
Bidang/Bagian
3.Seluruh Kepala Seksi
4.Minimal 3 Orang Staf yang
Mewakili Tiap Subdinas
Selain itu ada pihak-pihak yang menjadi informan
kunci, misalnya
a. Pusat Informasi
b. Kepegawaian
c. Inspektorat Daerah

Pedoman Pemetaan Terhadap Penerapan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Instansi Pemerintah

14

PETA PERSEPSI
Pemetaan kuesioner persepsi pemetaan SPIP
dilakukan dalam 3 tingkatan (level), yakni:
1. Responden belum memahami atau belum
menerapkan SPIP di lingkungan unit organisasi,
hal tersebut ditunjukkan dengan berada pada
area warna merah.
2. Responden sudah mulai memahami atau sudah
mulai menerapkan SPIP di unit kerjanya, namun
masih memerlukan perbaikan, pada area warna
kuning.
3. Pemahaman atau penerapan SPIP di lingkungan
unit kerjanya, menurut persepsi responden sudah
memadai, hal tersebut ditunjukkan pada area
warna hijau.

15

Validasi dan Identifikasi Penyebab

Apabila, grafik kondisi awal SPIP berada di warna merah


atau kuning, hal ini mengindikasikan tim pemetaan perlu
mendalaminya dengan metode wawancara. Hal ini terjadi
karena, dari hasil kuesioner dapat disimpulkan sementara
adanya indikasi ketiadaan infrastruktur (kebijakan, prosedur,
atau SOP) atau tidak terimplementasinya infrastruktur
tersebut. Tim pemetaan dengan mengacu pada panduan
wawancara, diharapkan dapat menggali penyebab
kelemahan itu.
Apabila, grafik kondisi awal SPIP berada di warna hijau, hal
ini mengindikasikan Tim Pemetaan untuk melaksanakan
wawancara dan reviu dokumen atau observasi (jika
diperlukan). Hal ini penting dilakukan untuk memvalidasi
persepsi responden yang menyatakan bahwa penerapan SPIP
di instansinya telah memadai.
mereka untuk menyelesaikan beserta target waktunya.
Buat simpulan hasil monitoring
Tuangkan hasil monitoring ke dalam kertas kerja monitoring
16

PENYUSUNAN LAPORAN
LAPORAN HASIL PEMETAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH
PADA DINAS .
BAGIAN PERTAMA : SIMPULAN DAN SARAN
BAB I SIMPULAN

A. Persepsi Atas Penerapan spip


1. Aspek pemahaman
2. ASPEK pPemasyarakatan
3. Pencapaian Tujuan SPIP
B. Kondisi Penerapan
4. Unsur Lingkungan Pengendalian
5. dst
BAB II SARAN

17

BAGIAN KEDUA : URAIAN HASIL PEMETAAN


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pemetaan
C. Dasar Penugasan
D. Ruang Lingkup Penugasan
E. Metodologi dan Langkah Kerja
BAB II HASIL PEMETAAN
A. Gambaran umum instansi pemerintah yang dipetakan
B. Uraian Hasil Pemetaan
1. Persepsi Penerapan SPIP
2. Kondisi Penerapan SPIP
LAMPIRAN
Satuan Tugas Pembinaan SPIP
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan

18

TERIMA
KASIH
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Jl. Raya Cibeureum No 50 Bandung
Telepon (022) 6015108

19

Anda mungkin juga menyukai