BUDAYA
ANTI
KORUPSI
MENGAPA ?
- Pelajaran nilai religius dan moral
a) Telah terjadi sejak masa kerajaan di wilayah nusantara dan telah tersistematisasi
mulai masa VOC dan pemerintahan Hindia Belanda
7 BENTUK / JENIS :
1) Kerugian keuangan
Negara.
2) Suap-menyuap.
3) Penggelapan dalam
30 BENTUK/ jabatan.
TIPIKOR
JENIS 4) Pemerasan.
5) Perbuatan curang.
6) Benturan kepentingan
dalam pengadaan.
7) Gratifikasi.
U PSI Kerugian Negara
KOR
TU K2
BEN
Pemberian sesuatu / janji (Penyuapan)
Penggelapan Dalam Jabatan
Perbuatan Pemerasan
Perbuatan Curang
Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan
PERTEMUAN KE 2
LANJUTAN BUDAYA
ANTI KORUPSI
Gratifikasi
PEMBERIAN YG DAPAT DIGOLONGKAN GRATIFIKASI
Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih karena telah dibantu;
Hadiah atau sumbangan dari rekanan yang diterima pejabat pada saat perkawinan
anaknya;
Pemberian tiket perjalanan kepada pejabat/pegawai negeri atau keluarganya untuk
keperluan pribadi secara cuma-cuma;
Pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada pejabat/pegawai negeri;
Pemberian hadiah ulang tahun atau pada acara-acara pribadi lainnya dari rekanan;
Pemberian hadiah atau souvenir kepada pejabat/pegawai negeri pada saat kunjungan
kerja;
Pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat/pegawai negeri pada saat hari raya
keagamaan, oleh rekanan atau bawahannya;
Pembiayaan kunjungan kerja lembaga legislatif, karena hal ini dapat memengaruhi
legislasi dan implementasinya oleh eksekutif;
Penyediaan biaya tambahan (fee) 10-20 persen dari nilai proyek.
Parsel ponsel canggih keluaran terbaru dari pengusaha ke pejabat;
Pembangunan tempat ibadah di kantor pemerintah (karena biasanya sudah tersedia
anggaran untuk pembangunan tempat ibadah dimana anggaran tersebut harus
dipergunakan sesuai dengan pos anggaran dan keperluan tambahan dana dapat
menggunakan kotak amal);
Pengurusan KTP/SIM/Paspor yang “dipercepat” dengan uang tambahan;
Pengurusan izin yang dipersulit.
PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI
a. Menurut UU Nomor 31 tahun 1999 pasal 2 ayat 1:
1) Setiap orang yg scr melawan hukum;
2) Perkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi;
3) Dapat merugikan keuangan negara / ekonomi negara.
b. Pasal 3
1) Setiap orang dengan tujuan;
2) Untungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi;
3) Dapat rugikan keuangan negara/ekonomimnegara;
4) Salahgunakan wewenang/kesempatan/sarana yg ada padanya
krn jabtan/kedudukan.
MO : PENYUAPAN
1) Pegawai Polri yg memberi/menerima hadiah dalam bentuk uang
maupun barang atau sesuatu yg dapat dinilai dengan uang untuk memperoleh
kedudukan, jabatan maupun mengikuti pendidikan.
2) Pegawai Polri yg menerima hadiah dalam bentuk uang maupun barang atau
sesuatu yg dapat dinilai dengan uang yg berhubungan atau bertentangan dg
kewajiban, kedudukan, jabatan, dan kewenangannya
MO : PEMERASAN
Kejahatan yg terorganisir
Pelaku memiliki kemampuan intelektual yg bagus
Pelaku memiliki otoritas / koneksitas di bidang keuangan
Mempunyai pengaruh atau koneksi dengan orang yg mempunyai
pengaruh
Pelaku mencari bukti sebagai alasan pembenaran
Hilangkan bukti untuk tutupi perbuatan jahat
Dikemas dengan bukti atau aturan yg dibuat seolah-olah sudah
sesuai dengan prosedur
NILAI
ANTI KORUPSI PERILAKU
JUJUR
ADIL
KETELADANAN PEDULI
BERANI
SEDERHANA MANDIRI
DISIPLIN
KERJA KERAS
TANGGUNG
JAWAB
JUJUR seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur & transparan serta tdk
berdusta baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain
PEDULI memiliki sifat kasih sayang,individu yg memiliki jiwa sosial tinggi,
pribadi dg jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri
dengan cara yg tdk benar
MANDIRI tdk tergantung pada orang lain, mentalitas kemandirian
memungkinkanya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara
efektif, pribadi yg mandiri tdk akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yg
tdk bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat
DISIPLIN, ketekunan & konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri
membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya, kepatuhan pd prinsip kebaikan & kebenaran menjadi
pegangan utama dalam bekerja
TANGGUNG JAWAB, segala tindak tanduk & kegiatan yang dilakukan akan
dipertanggung jawabkan sepenuhnya kpd TUHAN, masyarakat, negara serta
bangsanya.
KERJA KERAS seseorang yg memiliki etos kerja akan selalu
berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjan
ya , ia tidak
mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat
SEDERHANA pribadi yg berupaya memenuhi kebutuhanya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan , kekayaan utama yang
menjadi modal kehidupanya adalah ilmu pengetahuan, .
BERANI seseorang yang memiliki karakter kuat berani
menyatakan kebenaran & menolak kebathilan , tidak akan mentolerir
adany penyimpangan & berani menyatakan penyangkalan secara
PRINSIP ANTI KORUPSI
KEWAJARAN
AKUNTABILTAS TRANSPARANSI Menurut
Kesesuaian aturan Keterbukaan dan keadaan
dan pelaksanaan kejujuran sebagaimana
mestinya
2. SOSIAL DAN KEMISKINAN MASYARAKAT : Mahalnya Harga Jasa dan Pelayanan Publik,
Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat, Terbatasnya Akses Bagi Masyarakat Miskin,
Meningkatnya Angka Kriminalitas, Solidaritas Sosial Semakin Langka dan Demoralisasi
3. RUNTUHNYA OTORITAS PEMERINTAH : Matinya Etika Sosial Politik, Tidak Efektifnya Peraturan
dan Perundang-undangan, Birokrasi Tidak Efisien
6. PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Kerawanan Hankamnas Karena Lemahnya Alusista dan SDM,
Lemahnya Garis Batas Negara, Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam Masyarakat.
Negara-negara Eropa masih menempati peringkat terendah dalam Indeks Persepsi Korupsi,
dimana Denmark berada pada peringkat pertama negara paling rendah korupsinya, diikuti oleh
Finlandia, Swedia, dan Swiss. Singapura menjadi satu-satunya negara Asia yang paling
rendah korupsinya.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Dalam data Indeks Persepsi Korupsi 2016 yang dilansir
Transparency International, Indonesia berada di peringkat 90 dari 176 negara dengan skor 37.
AY AT
1 ANGGOTA POLRI DAPAT MEMILIKI ATAU MENJALANKAN USAHA SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERA TU RAN PERUNDANG- UNDANGAN.
42
PA S A L 2
43
PA S A L 2
PAS A L 3
44