Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Saddam

Kelas : 1B

NPM : 21112001103200

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Matkul : Pendidikan Anti Korupsi

Soal :

1.Ada beberapa definisi negara didunia tentang korupsi sebutkan salah satunya ? Dan apa istilah
dari sebutan tersebut ?

2. Berdasarkan dari definisi, pengertian dan pendapat para pakar maka korupsi bisa diliat dari segi
kerugian keuangan negara korupsi menyangkut hal apa saja ?

3. ApaApa definisi dari Prilaku koruptif itu sendiri dan sebutkan contohnya hal-hal yang biasa
terjadi dengan diri kita serta masyarakat yang sekitar kita?

4. Sebutkann dan jelaskan bentuk kerugian keuangan negara dalam penggelapan jabatan ?

5. Dalam sejarah panjang korupsi Indonesia, dari zaman kerajaan, zaman penjajahan, orde lama,
orde baru, reformasi hingga pemerintahan sekarang, apa yang menyebabkan banyak
terkendalanya pemberantasan korupsi padahal banyak sekali aturan – aturan tentang “NO PADA
KORUPSI” ?

6. Ada beberapa faktor penyebab korupsi sebutkan dan jelaskan ?

7. Sebutkan salah satu pendapat masing – masing dari faktor internal dan faktor external ?

8. Ada berapa hal faktor external menurut ICW dan jelaskan singkat ?

9. Mengapa korupsi mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan mayarakat?

10. Sebutkan dampak masif apa saja yang terjadi akibat korupsi!

Jawab

1. Negara Arab-Indonesia artinya korupsi adalah Risywah (suap) secara terminologis berarti
pemberian yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya untuk memenangkan
perkaranya dengan cara yang tidak dibenarkan atau untuk memperoleh kedudukan Semua
ulama sepakat mengharamkan risywah yang terkait dengan pemutusan hukum, perbuatan
ini termasuk dosa.

“KORUPSI” dari bahasa Latin “corruptio” atau “corruptus” “corruptio” dari kata
“corrumpere”, “corruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan
“corruptie/korruptie” (Belanda). Kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
2. Berdasarkan bentuk korupsi Kerugian Keuangan Negara terdiri dari :
Suap Menyuap
Pemerasan
Perbuatan Curang
Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan
Gratifikasi

3. Pengertian perilaku koruptif yaitu Menyangkut prilaku (Behavour), tindakan, dan aktivitas
manusia yang merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri yang apabila dipelihara dan
dilakukan terus menerus akan mengakibatkan manusia akan melakukan tindakan korupsi
pada suatu saat.

Contoh : nyontek, bolos, memalsukan ttd orang tua, dll

4. • Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau
uang/surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain atau membantu
dalam melakukan perbuatan tersebut ;

• Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan adminstrasi ;

• Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
menggelapkan, merusakkan atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat atau
daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang
berwenang, yang dikuasai karena jabatannya ;

• Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
membiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat
tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut ;

• Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
membantu orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak
dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut ;

• Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan


diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima
pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri ;
5. Dalam pelaksanaannya, tim tidak bisa melakukan pemberantasan korupsi secara
maksimal, bahkan bisa dikatakan hampir tidak berfungsi. Peraturan ini malahan memicu
berbagai bentuk protes dan demonstrasi mulai tahun 1969 dan puncaknya di tahun 1970
yang kemudian ditandai dengan dibentuknya Komisi IV yang bertugas menganalisasi
permasalahan dalam birokrasi dan mengeluarkan rekomendasi untuk mengatasinya.

6. FAKTOR INTERNAL merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi.
FAKTOR EKSTERNAL faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar.

7. PENDAPAT YANG MENGARAH PADA FAKTOR INTERNAL :


Sifat tamak manusia
Moral yang kurang kuat menghadapi godaan ;
Gaya hidup konsumtif ;
Tidak mau (malas) bekerja keras ;

PENDAPAT YANG MENGARAH PADA FAKTOR EKSTERNAL :


Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa
Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil
Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan peraturan perundangan
Rendahnya integritas dan profesionalisme
Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan, keuangan, dan
birokrasprofesionalism
Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan masyarakat, dan
Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika

8. PENDAPAT YANG MENGARAH PADA FAKTOR EKSTERNAL menurut Indonesia


Corruption Watch | ICW :
1. FAKTOR POLITIK

Perilaku korup seperti penyuapan, politik uang merupakan fenomena yang


sering terjadi. Terkait dengan hal itu Terrence Gomes (2000) memberikan
gambaran bahwa politik uang (money politic) sebagai use of money and material
benefits in the pursuit of political influence ;
2. FAKTOR HUKUM

Faktor hukum ini bisa lihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-
undangan dan sisi lain adalah lemahnya penegakan hukum.
Tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam aturan-aturan yang
diskriminatif dan tidak adil; rumusan yang tidak jelas-tegas (non lex certa) sehingga
multi tafsir; kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain (baik yang
sederajat maupun yang lebih tinggi).
Praktik penegakan hukum juga masih dililit berbagai permasalahan yang
menjauhkan hukum dari tujuannya. Secara kasat mata, publik dapat melihat
banyak kasus yang menunjukan adanya diskriminasi dalam proses penegakan
hukum termasuk putusan-putusan pengadilan.
3. FAKTOR EKONOMI

Faktor ekonomi juga merupakan penyebab terjadinya korupsi. Hal itu dapat
dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan.
4. FAKTOR ORGANISASI

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem
pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi
atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena
membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi.
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Kompas 29/7/2004 di kota
Surabaya, Medan, Jakarta dan Makasar mengenai korupsi yang terjadi di tubuh
organisasi kepemerintahan (eksekutif) maupun legislatif disebutkan bahwa tidak
kurang dari 40% responden menilai bahwa tindakan korupsi dilingkungan birokrasi
kepemerintahan dan wakil rakyat di daerahnya semakin menjadi-jadi. Hanya 20%
responden saja yang berpendapat bahwa perilaku korupsi di Pemerintah Daerah
dan DPRD masing-masing sudah berkurang.

9. Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara,


menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan, serta meningkatnya
ketimpangan pendapatan. Bahkan korupsi juga dapat menurunkan tingkat
kebahagiaan masyarakat di suatu negara.

10. Dampak masif korupsi sebagai berikut :

 Dampak ekonomi meliputi lesunya pertumbuhan ekonomi dan investas


 Dampak sosial dan kemiskinan meliputi mahalnya harga jasa dan pelayanan
publik
 Dampak birokrasi pemerintah meliputi matinya etika sosial politik
 Dampak terhadap hankam meliputi lemahnya garis batas negara dan
lemahnya alusista dan sdm
 Dampak kerusakan lingkungan meliputi menurunnya kualitas hidup

Anda mungkin juga menyukai