KORUPSI
TIM PENGAJAR
AKPER PANCA BHAKTI
OUTLINE
1. Pengertian Korupsi
2. Ciri – ciri Korupsi
3. Jenis Korupsi
4. Korupsi dari berbagai Perspektif
5. Tingkatan Korupsi
1. PENGERTIAN KORUPSI
Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio”
(Fockema Andrea : 1951) atau “corruptus” (Webster
Student Dictionary : 1960). Selanjutnya dikatakan
bahwa “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”,
suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa
Latin tersebut kemudian dikenal istilah “corruption,
corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan
beberapa pengertian lain, disebutkan bahwa:
Embezzlement,
merupakan tindakan penipuan dan pencurian
sumber daya yang dilakukan oleh pihak – pihak
tertentu yang mengelola sumber daya tersebut, baik
berupa dana publik atau sumber daya alam
tertentu.
Fraud,
merupakan suatu tindakan kejahatan ekonomi yang
melibatkan penipuan (trickery or swindle). Termasuk
didalamnya proses manipulasi atau mendistorsi informasi
dan fakta dengan tujuan mengambil keuntungan-
keuntungan tertentu.
Extortion,
tindakan meminta uang atau sumber daya lainnya
dengan cara paksa atau disertai dengan intimidasi –
intimidasi tertentu dengan penggunaan ancaman
kekerasan atau penampilan informasi yang
menghancurkan guna membujuk seseorang agar mau
bekerjasama.
Favouritism,
adalah mekanisme penyalahgunaan kekuasaan yang
berimplikasi pada tindakan privatisasi sumber daya.
Misappropriation, penyalahgunaan/penyelewengan
dapat terjadi bila pengendalian administrasi (check
and balances) dan pemeriksaan serta supervisi
transaksi keuangan tidak berjalan dengan baik.
Contoh dari korupsi jenis ini adalah pemalsuan
catatan, klasifikasi barang yang salah.
PERSPEKTIF SOSIOLOGI
korupsi masalah sosial, masalah
institusional dan masalah struktural. Korupsi
terjadi di semua sektor dan dilakukan oleh
sebagian besar lapisan masyarakat, maka
dianggap sebagai penyakit sosial.
PERSPEKTIF AGAMA
korupsi terjadi sebagai dampak dari
lemahnya nilai-nilai agama dalam diri
individu, dan oleh karenanya upaya yang
harus dilakukan adalah memperkokoh
internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam
diri individu dan masyarakat untuk
mencegah tindak korupsi kecil (petty
corruption), apalagi korupsi besar (grand
corruption).
TINGKATAN KORUPSI
1. Tingkatan yang paling dasar disebut Betrayal of
trust (Pengkhianatan kepercayaan)
Pengkhianatan merupakan bentuk korupsi
paling sederhana
Semua orang yang berkhianat atau
mengkhianati kepercayaan atau amanat yang
diterimanya adalah koruptor.
Amanat dapat berupa apapun, baik materi
maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat)
Anggota DPR yang tidak menyampaikan
aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk
kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi
2. Tingkatan Korupsi Menengah disebut juga
dengan Abuse of power (Penyalahgunaan
kekuasaan)