Bentuk/jenis tindak pidana korupsi dan tindak pidana yang berkaitan dengan
korupsi berdasarkan UU Tindak Pidana Korupsi dapat dikelompokkan :
1. Melawan hukum untuk memperkaya diri dan dapat merugikan keuangan
Negara
2. Menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan diri sendiri dan dapat
merugikan keuangan Negara
3. Menyuap pegawai negeri
4. Memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya
5. Pegawai negeri menerima suap
6. Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya
7. Menyuap
8. Menyuap advokat
9. Hakim dan advokat menerima suap
10. Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan
11. Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi
12. Pegawai negeri merusakkan bukti
13. Pegawai negeri membiarkan orang lain merusakkan bukti
14. Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan bukti
Sd. 30…
Dampak masif korupsi yang merongrong berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
A. Dampak Ekonomi
Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat (an enermous destruction effects)
terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan negara, khususnya dalam sisi ekonomi sebagai
pendorong utama kesejahteraan masyarakat.
B. Dampak Sosial dan Kemiskinan Masyarakat
C. RUNTUHNYA OTORITAS PEMERINTAH
D. Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi
E. DAMPAK TERHADAP PENEGAKAN HUKUM
F. Dampak Terhadap Pertahanan dan Keamanan
G. DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI
Prinsip-prinsip Anti-korupsi yang meliputi ..
Tindak Pidana korupsi bukanlah tindak pidana baru di dalam peraturan perundang-undangan di
Indonesia. Istilah tindak pidana korupsi itu sendiri telah digunakan sejak diberlakukannya Peraturan
Pemberantasan Korupsi Penguasa Perang Pusat Nomor Prt/ Peperpu/013/1950. Namun perbuatan
korupsi yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan Indonesia pada hakikatnya telah dikenal
dan diatur di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Hal ini terbukti dengan diadopsinya
beberapa ketentuan hukum pidana dalam KUHP menjadi delik korupsi
TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme.
Melalui penyelenggaraan Sidang Umum Istimewa MPR, disusunlah TAP No. XI/ MPR/1998 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 mempunyai judul yang sama dengan TAP MPR No. XI/MPR/1998
yaitu tentang Penyelenggara negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Lahirnya
undang-undang ini memperkenalkan suatu terminologi tindak pidana baru atau kriminalisasi atas
pengertian Kolusi dan Nepotisme