Anda di halaman 1dari 22

Korupsi dari Perspektif

Sosial

Pertemuan 3

Dr. Ni Luh Putri Srinadi,SE.,MM.Kom.


Pendidikan Anti Korupsi Perlukah?
Program pendidikan Anti-korupsi
Kementrian Pendidikan

VISI: Terwujudnya Sarjana Indonesia Berkarakter Bersih Korupsi


MISI: - Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
terhadap bahaya korupsi
- Meningkatkan kesadaran mahasiswa Terhadap gerakan
anti korupsi
- Melakukan Pendidikan dan Pengajaran Anti Korupsi
Tujuan Mata Kuliah Pendidikan
Anti-korupsi
• Membangun budaya anti korupsi dikalangan
mahasiswa dengan:
- Memberikan pengetahuan tentang
korupsi dan pemberantasannya
- Menanamkan nilai-nilai anti korupsi
• Menyiapkan mahasiswa sebagai agent of change,
bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang
bersih dan bebas dari korupsi.
Standar Kompetensi
1. Mahasiswa mampu mengenali dan
memahami korupsi (individual
competence).
2. Mahasiswa mampu mencegah diri sendiri
agar tidak melakukan korupsi.
3. Mahasiswa mampu mencegah orang lain
untuk tidak melakukan korupsi
• Berbagai upaya telah dilakukan melalui
pembentukan undang-undang, penegakkan
hukum hingga pembentukan lembaga KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai
lembaga independen yang fokus
memberantas praktek korupsi berdasarkan
UU No. 30 Tahun 2002.
Pengertian Korupsi di Indonesia
1. Korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang
lain; korupsi waktu adalah penggunaan waktu
dinas (bekerja) untuk urusan pribadi (KBBI,2012-
2019)
2. Korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan
melawan hukum,melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan
maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara. (UU No
31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)
Jenis-jenis Tindakan Korupsi yang di maksud
adalah :
(Dalam UU No.20 Tahun 2001)

a. Melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan


keuangan/perekonomian negara (Pasal 2)
b. Menyalahgunakan kewenangan karena jabatan / kedudukan yang
dapat merugikan keuangan / kedudukan yang dapat merugikan
keuangan /perekonomian Negara ( Pasal 3 )
c. Penyuapan (Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 11)
d. Penggelapan dalam jabatan (Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10)
e. Pemerasan dalam jabatan (Pasal 12)
f. Berkaitan dengan pemborongan (Pasal 7 )
g. Gratifikasi (Pasal 12B dan Pasal 12C)
Dalam ukuran umum, korupsi adalah semua tindakan tidak jujur dengan
memanfaatkan jabatan atau kuasa yang dimiliki untuk mendapatkan
keuntungan bagi pribadi atau orang lain
Korupsi Dari Perspektif Sosial
• Kata korupsi berasal dari bahasa /atin “corruptio”
(Fockema andrean : 1051) atau“corruptus” (webster
student ‘dictionary yakni berubah dari kondisi yang
adil,benar dan jujur menjadi kondisi yang sebaliknya.
Selanjutnya mengutip pendapat Amien Rais, yang
mengklasifikasikan korupsi, sebagai berikut (anwar,
2006 : 18)
a. Korupsi ekstortif, berupa sogokan atau suap yang dilakukan
pengusaha kepada penguasa;
b. Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang
memiliki kepentingan ekonomi kepada eksekutif atau
legislatif untuk membuat peraturan atau kebijakan yang
menguntungkan bagi usaha ekonominya
c. Korupsi Nepotistik, terjadinya korupsi karena ada ikatan
kekeluargaan, pertemanan, dan sebagainya;
d. Korupsi Subversif, mereka yang merampok kekayaan negara
sewenang-wenang untuk dialihkan ke pihak asing dengan
sejumlah keuntungan pribadi
Faktor Penyebab Korupsi
A). FAKTOR PENYEBAB INTERNAL
-Sifat tamak/rakus manusia
-Gaya hidup konsumtif
-Moral yang lemah

B). FAKTOR PENYEBAB EKSTERNAL


1. Aspek Sosial  nilai dan budaya di masyarakat yang mendukung untuk
terjadinya korupsi misalnya masyarakat menghargai seseorang karena
kekayaan yang dimilikinya
2. Aspek Politik terjadi instabilitas politik atau ketika politisi mempunyai
hasrat untuk mempertahankan kekuasaannya
3. Aspek Hukum tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan aturan
yang diskrimatif dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas dan tegas sehingga
menumbulkan multi tafsir, serta terjadinya kontradiksi dan overlapping
dengan aturan lain.
4. Aspek Ekonomi  tingkat pendapat atau gaji yang tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhannya,
5. Aspek Organisasi kurang adanya sikap keteladanan pemimpin, tidak
adanya kultur budaya organisasi yang benar.
SESI DISKUSI

1. Menurut anda, kenapa seseorang bisa sangat suka


melakukan korupsi? Jelaskan alasannya.
2. Menurut anda, dari 7 jenis korupsi, mana yang paling
sering anda jumpai di kehidupan sehari-hari dan
kenapa?
3. Menurut anda, apakah kemajuan teknologi bisa
membuat tingkat korupsi menurun? Jika iya atau tidak,
jelaskan masing-masing alasannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai