Pendidikan Anti Korupsi Perlukah? Program pendidikan Anti-korupsi Kementrian Pendidikan
VISI: Terwujudnya Sarjana Indonesia Berkarakter Bersih Korupsi
MISI: - Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap bahaya korupsi - Meningkatkan kesadaran mahasiswa Terhadap gerakan anti korupsi - Melakukan Pendidikan dan Pengajaran Anti Korupsi Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Anti-korupsi • Membangun budaya anti korupsi dikalangan mahasiswa dengan: - Memberikan pengetahuan tentang korupsi dan pemberantasannya - Menanamkan nilai-nilai anti korupsi • Menyiapkan mahasiswa sebagai agent of change, bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari korupsi. Standar Kompetensi 1. Mahasiswa mampu mengenali dan memahami korupsi (individual competence). 2. Mahasiswa mampu mencegah diri sendiri agar tidak melakukan korupsi. 3. Mahasiswa mampu mencegah orang lain untuk tidak melakukan korupsi • Berbagai upaya telah dilakukan melalui pembentukan undang-undang, penegakkan hukum hingga pembentukan lembaga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai lembaga independen yang fokus memberantas praktek korupsi berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002. Pengertian Korupsi di Indonesia 1. Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain; korupsi waktu adalah penggunaan waktu dinas (bekerja) untuk urusan pribadi (KBBI,2012- 2019) 2. Korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan melawan hukum,melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. (UU No 31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) Jenis-jenis Tindakan Korupsi yang di maksud adalah : (Dalam UU No.20 Tahun 2001)
a. Melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan
keuangan/perekonomian negara (Pasal 2) b. Menyalahgunakan kewenangan karena jabatan / kedudukan yang dapat merugikan keuangan / kedudukan yang dapat merugikan keuangan /perekonomian Negara ( Pasal 3 ) c. Penyuapan (Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 11) d. Penggelapan dalam jabatan (Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10) e. Pemerasan dalam jabatan (Pasal 12) f. Berkaitan dengan pemborongan (Pasal 7 ) g. Gratifikasi (Pasal 12B dan Pasal 12C) Dalam ukuran umum, korupsi adalah semua tindakan tidak jujur dengan memanfaatkan jabatan atau kuasa yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan bagi pribadi atau orang lain Korupsi Dari Perspektif Sosial • Kata korupsi berasal dari bahasa /atin “corruptio” (Fockema andrean : 1051) atau“corruptus” (webster student ‘dictionary yakni berubah dari kondisi yang adil,benar dan jujur menjadi kondisi yang sebaliknya. Selanjutnya mengutip pendapat Amien Rais, yang mengklasifikasikan korupsi, sebagai berikut (anwar, 2006 : 18) a. Korupsi ekstortif, berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha kepada penguasa; b. Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang memiliki kepentingan ekonomi kepada eksekutif atau legislatif untuk membuat peraturan atau kebijakan yang menguntungkan bagi usaha ekonominya c. Korupsi Nepotistik, terjadinya korupsi karena ada ikatan kekeluargaan, pertemanan, dan sebagainya; d. Korupsi Subversif, mereka yang merampok kekayaan negara sewenang-wenang untuk dialihkan ke pihak asing dengan sejumlah keuntungan pribadi Faktor Penyebab Korupsi A). FAKTOR PENYEBAB INTERNAL -Sifat tamak/rakus manusia -Gaya hidup konsumtif -Moral yang lemah
B). FAKTOR PENYEBAB EKSTERNAL
1. Aspek Sosial nilai dan budaya di masyarakat yang mendukung untuk terjadinya korupsi misalnya masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang dimilikinya 2. Aspek Politik terjadi instabilitas politik atau ketika politisi mempunyai hasrat untuk mempertahankan kekuasaannya 3. Aspek Hukum tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan aturan yang diskrimatif dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas dan tegas sehingga menumbulkan multi tafsir, serta terjadinya kontradiksi dan overlapping dengan aturan lain. 4. Aspek Ekonomi tingkat pendapat atau gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, 5. Aspek Organisasi kurang adanya sikap keteladanan pemimpin, tidak adanya kultur budaya organisasi yang benar. SESI DISKUSI
1. Menurut anda, kenapa seseorang bisa sangat suka
melakukan korupsi? Jelaskan alasannya. 2. Menurut anda, dari 7 jenis korupsi, mana yang paling sering anda jumpai di kehidupan sehari-hari dan kenapa? 3. Menurut anda, apakah kemajuan teknologi bisa membuat tingkat korupsi menurun? Jika iya atau tidak, jelaskan masing-masing alasannya. TERIMA KASIH