Anda di halaman 1dari 19

Etika Profesi Melawan

Korupsi

Dr. Ni Luh Putri Srinadi,SE.,MM.Kom.


Etika Profesi Melawan
Korupsi

Pertemuan ke-2
Pengertian
 Sebelum modernitas, hanya ada profesi-profesi klasik seperti dokter,
advokat, dan pemimpin agama.

 dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,


banyak pekerjaan yang sebelumnya dilaksanakan begitu saja mengalami
perkembangan menjadi profesi. Bahkan, di dalam satu rumpun profesi kita
masih bisa mengenal banyak profesi untuk menunjukkan bidang-bidang
spesialisasi.

 Di kalangan peradilan, misalnya, kita mengenal selain advokat,


masih ada hakim dan jaksa. Di dunia kesehatan, selain dokter kita masih
mengenal perawat. Di dunia teknik kita mengenal insinyiur bidang elektro,
mesin, sipil, dan lain-lain.
• Bagaimana mungkin profesional dapat
dipercaya? Atas dasar apa ia dapat dipercaya?
Apa kriteria landasan etis profesi?

• apa yang dimaksud dengan etika profesi dan


bagaimana fondasi etis profesi harus
dijelaskan.
Etika profesi merupakan cabang etika yang
secara kritis dan sistematis merefleksikan
permasalahan moral yang melekat pada suatu
profesi. Kerap kali etika ini dilihat sebagai etika
terapan, karena merupakan refleksi etika normatif
pada masalah-masalah profesi. (Bertens, 2013)
Pentingnya pembicaraan tentang etika profesi
dewasa ini menjadi nyata berkenaan dengan
semakin pentingnya peran profesi dalam
kehidupan masyarakat. Ada harapan terselubung
di balik etika profesi.
Dengan menemukan landasan-landasan normatif
yang mengikat para professional ketika
melakukan tindakan-tindakan profesional, etika
profesi bertujuan agar profesi dapat membangun
dirinya sebagai sebuah komunitas
moral.(Sudarminta, 1992: 114-133)
Secara metodologis, landasan-landasan normatif
yang dimaksud dapat diketahui melalui 2 cara.
1. dengan cara menemukan aspirasi moral
sebagaimana terkandung dalam kode etik dan
praktik-praktik professional kesadaran moral
professional
2. sebuah refleksi etika atas kesadaran moral
sebagaimana diungkapkan secara implisit atau
eksplisit dalam kode etik dan praktik-praktik
professional landasan etis atau norma dan
orientasi etis yang dibangun bersama oleh
komunitasnya.
Etika Profesi Menghadapi
Korupsi
Etika Profesi Menghadapi
Korupsi
• Korupsi merupakan masalah publik yang memiliki akar-
akarnya pada kegagalan implementasi aturan-aturan
publik dan mekanisme pasar yang terbuka.
• apakah korupsi sebagai sebuah masalah publik tersebut
dapat diatasi dengan etika profesi?
• Bagaimana efektivitas etika profesi yang mengandalkan
relasi profesional pada usaha menjawab masalah korupsi
yang memiliki akar-akarnya pada ekonomi, politik,
sosiologi, dan kebiasaan-kebiasaan feodalistis?
• Apakah korupsi sebagai sebuah masalah moral publik
dapat diatasi dengan pendekatan etika profesi?
• Janji publik yang diucapkan oleh para profesional
merupakan prinsip dasar yang dimiliki oleh
professional sehingga ia dapat dipercaya masyarakat
dan kliennya.Memang harus diakui bahwa tidak
semua profesi memiliki janji publik secara eksplisit.
Contoh:

Sumpah Dokter:
Saya bersumpah bahwa: Saya akan
membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikemanusiaan; saya akan menjalankan tugas
saya dengan cara yang terhormat dan bersusila,
sesuai dengan martabat pekerjaan saya; saya
akan merahasiakan segala sesuatu yang saya
ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya
sebagai dokter;
Daryl Koehn menemukan sekurang-kurangnya 3 kemungkinan penjelasan.
(Koehn, 2000: 179-203)
1. Kepentingan umum dikembangkan melalui pengabdian professional yang
khusus dan penuh semangat kepada klien secara perorangan. Pemikiran ini
menjelaskan bahwa pelayanan yang baik terhadap klien dengan sendirinya
berarti pelayanan kepada kepentingan-kepentingan masyarakat yang lebih luas.
2. Moralitas profesional sama dengan moralitas publik. Ini berarti seorang
profesional sudah menjalankan kewajiban publik, justru ketika ia menjalankan
tugas profesionalnya kepada klien. Dengan perkataan lain, seorang profesional
memiliki tanggung jawab yang sama baik kepada klien maupun kepada
masyarakat.
3. Etika profesional merupakan ungkapan berlakunya moralitas public yang
dilembagakan. Ini berarti, tindakan profesional terhadap klien merupakan satu
bentuk moralitas publik.
• Daryl Koehn berpendapat bahwa kaum profesional yang
bertindak secara moral pada tingkat professional memiliki
otoritas publik jika mereka menaati syarat-syarat janji yang
sudah mereka buat secara publik. Dengan demikian ada
koherensi antara etika profesi dan etika publik.
• Dengan argumentasi ini, apa yang sebenarnya dituntut
dalam etika profesi menjadi rambu-rambu bagi penolakan
professional atas tindak pidana korupsi.
• ada koherensi antara etika profesi dan pelayanan publik,
etika profesi dapat menjadi landasan untuk menolak korupsi
dari segi etika profesi.
Konsep penerapan kode etik profesi
dalam tindak pidana Korupsi
• kode etik profesi tentang gratifikasi, suap, dan
korupsi.
• Sebagai contoh dalam hal ini kita bisa berbicara
tentang hakim dan jaksa dari organisasi profesi
peradilan
Contoh:
1. Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (2009) 2.2. (1)
berbunyi: “Hakim tidak boleh meminta/menerima dan
harus mencegah suami atau isteri Hakim, orangtua, anak
atau anggota keluarga Hakim lainnya, untuk meminta
atau menerima janji, hadiah, hibah, warisan, pemberian,
penghargaan dan pinjaman atau fasilitas dari advokat,
penuntut, orang yang sedang diadili, pihak lain yang
kemungkinan kuat akan diadili, dan pihak yang memiliki
kepentingan terhadap suatu perkara.”
Contoh:
2. Kode Etik Kedokteran (IDI 2012) Pasal 3 Kemandirian Profesi.
“Dalam melakukan pekerjaan kedokteran, seorang dokter tidak
boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian profesi.” Pasal ini mencakup
tindakan membuat ikatan atau menerima imbalan berasal dari
perusahan farmasi, obat, vaksin, makanan, suplemen, alat
kesehatan, alat kedokteran, bahan, produk atau jasa
kesehatan/terkait kesehatan dan/atau berasal dari fasilitas
pelayanan kesehatan apa pun dan dari mana pun dan/atau
berasal dari pengusaha, perorangan atau badan lain yang akan
menghilangkan kepercayaan publik/masyarakat terhadap dan
menurunkan martabat profesi kedokteran.”
• Korupsi merupakan tindakan yang menghancurkan sendi-
sendi moral profesional.
• Tindak pidana korupsi bahkan menghancurkan kepercayaan
public terhadap profesi.
• Para dokter misalnya mengerti bahwa konflik kepentingan
dan grafitikasi dapat menjadikan dirinya menjadi target
kepentingan lain (kekuasaan atau bisnis). Begitu juga hakim
dan jaksa akan kehilangan reputasi ketika ia terjebak dalam
suap dan gratifikasi. Karena itu, dengan kesadaran tersebut
masing-masing komunitas profesi berusaha menolak
korupsi dan praktik suap dan gratifikasi.
• Janji publik untuk tidak menerima gratifikasi dan suap harus
dimengerti sebagai sebuah imperatif kategoris, sebuah
perintah tanpa syarat. Artinya mau tidak mau harus
dilaksanakan.

• Imperatif ini memang kaku, sebagaimana dikatakan oleh


Immanuel Kant, “ketika nilai moral dipertaruhkan, apa yang
menentukan bukanlah tindakan yang terlihat, melainkan
prinsip kedalaman yang tak terlihat.”

• Itu adalah kewajiban pada dirinya sendiri. Namun,


kewajiban itu sendiri menjadi dasar-dasar bagi kepercayaan
publik. Tanpa itu, dokter, advokat, guru, pebisnis, polisi,
hakim tidak dapat dipercaya, baik sebagai individu maupun
sebagai institusi.
SESI DISKUSI
1. Menurut anda, mengapa korupsi sangat sulit di
berantas? Jelaskan alasannya.

2. Menurut anda, apakah ada profesi yang bisa


terbebas dari korupsi? Jelaskan jika ada/tidak.

3. Menurut anda, bagaimana penanganan atau


pencegahan korupsi yang bisa dilakukan sejak dini?
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai