Anda di halaman 1dari 19

Jati Diriku sebagai Warga Negara

Indonesia yang Baik dan Antikorupsi


Focus Group 3
Abraham Immanuel Pattimura Pattiradjawane 2106705234
Annisa Trizky Farindarmawan 2106730412
Cecilia Grace Aveline Simamora 2106731756
Franklin Geri 2106709094
Irdina Rusyda Kamila Arsil 2106651566
Salsabila Pramesthi Yasmin 2106653325

Pendahuluan

Korupsi adalah permasalahan klasik yang dihadapi oleh negara Indonesia. Permasalahan yang telah berakar
pada berbagai aspek kehidupan warga negara. Pelaku korupsi pun tidak memandang latar belakang atau
posisi, setiap lapisan masyarakat dapat dikatakan bersalah dalam kasus ini. Setiap warga negara yang baik
harus memiliki sikap antikorupsi. Warga negara yang anti korupsi akan melakukan segala tindakan yang
diperlukan agar dapat memberantas korupsi dari negaranya. Dengan aktif memberantas korupsi dan
menghapuskan budaya-budaya korupsi di tengah masyarakat, korupsi dapat dengan perlahan-lahan
menghilang dari negara indonesia, sehingga usaha-usaha mencapai tujuan negara dapat berjalan lebih
optimal. Untuk itu, diperlukan penanaman kepada warga negara mengenai korupsi, termasuk penyebabnya
dan bentuk-bentuknya sehingga dapat diidentifikasi. Warga negara juga perlu mengenal strategi dan langkah-
langkah yang dapat diambil untuk memberantas korupsi.
Poin-poin penting mengenai sub pokok bahasan

Korupsi berasal dari kata corruptus yang berarti perubahan tingkah laku dari baik menjadi buruk.
Secara hukum, korupsi adalah "sebuah perbuatan yang dilakukan dengan maksud memberikan
keuntungan yang tidak sesuai dengan tugas resmi dan hak orang lain". Pada dasarnya, korupsi
merupakan suatu tindakan menyimpang yang dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, sepanjang
insentif yang dihasilkan cukup besar. Penyakit korupsi ini bisa terjadi di sektor publik maupun
swasta, bahkan di tingkat masyarakat. Fenomena korupsi juga merupakan masalah besar yang
dihadapi negara-negara dengan per-kembangan ekonomi pesat. Masalah korupsi tidak hanya dihadapi
oleh negara yang sedang berkembang, namun juga di beberapa negara-negara maju sekalipun.
Poin-poin penting mengenai sub pokok bahasan
Penyebab korupsi antara lain:
1. Perilaku Individual
Jika dilihat dari sudut pandang pelaku korupsi, karena koruptor melakukan tindakan korupsi dapat berupa dorongan internal
dalam bentuk keinginan atau niat dan melakukannya dengan kesadaran penuh.Seseorang termotivasi untuk melakukan
korupsi, antara lain karena sifat rakus manusia,gaya hidup konsumtif, kurangnya pengetahuan agama, lemahnya moralitas
dalam menghadapi godaan korupsi, dan kurangnya etika sebagai pejabat.
Contoh : Seorang pejabat melakukan korupsi karena keserakahannya sendiri (ingin beli mobil baru padahal sudah memiliki
mobil yang cukup bagus)

2.Faktor keluarga
Masalah korupsi biasanya dari
keluarga. Biasanya itu terjadi karena tuntutan isteri atau memang keinginan pribadi yang berlebihan. Hal yang menjadikan
posisi dia duduk sebagai ladang untuk memuaskan kepentingan pribadi keluarganya. Keluarga harus menjadi benteng
tindakan korupsi,tetapi kadang-kadang penyebab korupsi sebenarnya berasal dari keluarga.
Contoh : Pejabat korupsi karena permintaan isteri yang tinngi (seperti ingin membeli rumah yang mewah)
Poin-poin penting mengenai sub pokok bahasan
3.Sikap kerja
Tindakan korupsi juga bisa datang darisikap bekerja dengan pandangan bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus dapat
melahirkan uang.
Contoh : Pejabat korupsi karena hanya memikirkan tentang uang

4. Hukum dan peraturan


Tindakan korupsi akan dengan mudah muncul karena undang-undang dan peraturan memiliki kelemahan, yang meliputi
sanksi yang terlalu ringan, penerapan sanksi yang tidak konsisten dan sembarangan, lemahnya bidang revisi dan evaluasi
legislasi. Untuk mengatasi kelemahan ini di bidang revisi dan evaluasi, pemerintah mendorong para pembuat undang-
undang untuk sebelumnya mengevaluasi efektivitas undang-undang sebelum undang-undang dibuat.
Contoh : Pejabat korupsi karena hukum,peraturan,dan pengawasan yang tidak ketat.

5. Faktor politik
Praktik korupsi di Indonesia dilakukan di semua bidang, tetapi yang paling umum adalah korupsi di bidang politik dan
pemerintahan. Menurut Daniel S. Lev, politik tidak berjalan sesuai dengan aturan hukum, tetapi terjadi sesuai dengan
pengaruh uang, keluarga, status sosial, dan kekuatan militer. Pendapat ini menunjukkan korelasi antara faktor-faktor yang
tidak berfungsi dari aturan hukum, permainan politik, dan tekanan dari kelompok korupsi yang dominan.
Contoh : Pejabat korupsi karena faktor politik ingin naik jabatan yang lebih tinggi dengan memanfaatkan uang.
Poin-poin penting mengenai sub pokok bahasan

Menurut UU no. 31 Tahun 1999, tindak pidana korupsi dibagi menjadi 7 bentuk. Berikut adalah bentuk-bentuk
tindak pidana korupsi beserta contohnya:

1. Penyalahgunaan wewenang yang merugikan keuangan negara


Penggunaan mobil dinas yang diperuntukkan untuk pekerjaan pejabat justru digunakan untuk keperluan pribadi
,terdapat pada pasal 2 ayat 1,pasal 3.

2. Suap-menyuap
Pelanggar lalu lintas membayar sejumlah uang untuk menghindari hukuman,terapat pada pasal 5 ayat 1 huruf a
dan b,pasal 5 ayat 2,pasal 6 ayat 1 huruf a dan b,pasal 6 ayat 2.

3. Penggelapan dalam jabatan


Pengguaan kwitansi kosong agar nominal uang dapat direkayasa , terdapat pada pasal 8,pasal 9,pasal 10 huruf
a.
Poin-poin penting mengenai sub pokok bahasan
4. Pemerasan
Pungutan liar oleh aparat kepada masyarakat sebagai tarif untuk layanan yang seharusnya tidak berbayar,
terdapat pada pasal 12 huruf e ,g,h.

5. Perbuatan curang
Pemborong proyek bangunan melibatkan kecurangan kontraktor, tukang, atau toko bahan bangunan , terdapat
pada pasal 7 ayat 1 huruf a,b,c,d.

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan


Terlibatnya pegawai negeri dan perusahaan miliknya dalam suatu proyek meskipun dilaksanakan tender,
terdapat pada pasal 12 huruf i.

7. Gratifikasi
Pemberian hadiah kepada pejabat publik dengan harapan dapat memperoleh keuntungan tertentu , terdapat
pada pasal 12 b.
Poin-poin penting mengenai sub pokok bahasan

Korupsi kerap kali diidentikan dengan pejabat atau penguasa. Kita seringkali menyalahkan
pihak-pihak berwenang atas tindakan korupsi yang merugikan. tanpa kita sadari, kita pun
sebagai masyarakat juga sering melakukan korupsi. Bahkan, tindakan-tindakan yang
sesungguhnya merupakan bentuk korupsi tersebut sudah dianggap biasa dan telah menjadi
budaya di tengah masyarakat. Kita mengetahui bahwa segala bentuk kecurangan adalah
korupsi, sedangkan kecurangan sering sekali kita lihat di sekitar kita. Mulai dari anak-anak
yang merupakan pelajar di sekolah, hingga orang-orang dewasa di tempat bekerja. Suap
merupakan bentuk lain dari tindak pidana korupsi. Contoh sederhananya adalah dengan
membayar uang damai kepada kepolisian untuk menghindari tilang akibat pelanggaran
peraturan lalu lintas.
Poin-poin Penting Mengenai Subpokok Bahasan

Dalam memberantas korupsi diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Strategi pemberantasan
korupsi terbagi menjadi tiga, yaitu:
Strategi Represif
Terdapat tahapan yang dilalui yaitu Penanganan laporan pengaduan masyarakat, Penyelidikan, Penyidikan,
Penuntutan, dan Pelaksanaan putusan pengadilan
Strategi Perbaikan Sistem,

Di Indonesia, masih banyak pelayanan publik yang belum transparan sehingga memicu terjadinya korupsi.
Contoh sistem yang dapat diterapkan ialah pelayanan publik berbasis online dan sistem pengawasan
terintegrasi.
Strategi Edukasi dan Kampanye.
Masyarakat diberikan pemahaman mengenai definisi korupsi, akibat korupsi, dan segala hal yang terkait
dengan tindak korupsi.
Poin-poin Penting Mengenai Subpokok Bahasan
Aksi yang dapat dilakukan dalam peran kota sebagai pemberantas korupsi adalah:
DUMAS (Pengaduan Masyarakat) dengan cara melaporkan perbuatan yang terindikasi tindak pidana korupsi
kepada KPK
Memantau pelayanan publik
Melakukan kajian dan penelitian terkait layanan publik
Menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah
Membangun manajemen anti-korupsi di lingkungan masing-masing
Menulis lagu-lagu anti-korupsi

Menulis cerpen atau puisi tentang korupsi


Membuat vlog anti-korupsi.

Peran yang dapat dilakukan oleh aparatur sipil negara/penyelenggaraan adalah:


Melaporkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara) kepada KPK secara langsung
maupun melalui pos
Melaporkan gratifikasi yang dianggap suap kepada KPK melalui UPG (Unit Pengendali Gratifikasi)
Poin-poin Penting Mengenai Subpokok Bahasan

Potensi Kekayaan Indonesia di mata dunia sangatlah banyak. Indonesia mempunyai banyak kekayaan alam,
kekayaan laut, kekayaan inti bumi dan bahkan kekayaan dalam hal sumber daya manusia.bKekayaan budaya
Indonesia ini berasal dari beragam suku dan ras yang tercipta karena sejarah bangsa indonesia yang panjang.

Idealnya, banyak yang dapat terjadi jika Indonesia terbebas dari korupsi, seperti:
Tidak ada kemiskinan
Anak anak mendapat sekolah

Kesehatan masyarakat terjamin


Lingkungan asri
Kenyamanan transportasi umum
Keterkaitan Poin-Poin Penting dengan Jati Diriku sebagai Warga Negara
Indonesia yang Baik dan Antikorupsi

Secara etimologis, korupsi berasal dari Bahasa Latin, yaitu ‘Corruptio’ atau ‘Corruptus’ yang artinya rusak,
busuk, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Secara hukum, korupsi adalah sebuah perbuatan yang
dilakukan dengan maksud memberikan keuntungan yang tidak sesuai dengan tugas resmi dan hak orang lain.
Sehingga, pada dasarnya korupsi adalah tindakan yang menyimpang, untuk menguntungkan diri sendiri ataupun

kelompok, dengan mengambil sesuatu yang tidak seharusnya sehingga merugikan orang lain. Tindakan korupsi
ini menjadi masalah yang cukup besar di negara Indonesia dan merugikan masyarakat Indonesia. Seperti yang
telah kita pahami melalui modul Jati Diriku sebagai Warga Negara Indonesia yang Baik dan Antikorupsi,
tindakan ini tentu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Indonesia merupakan negara majemuk yang indah dan memiliki kekayaan keberagaman, tentu membutuhkan
masyarakat yang jujur dan berintegritas untuk mengembangkan negara ini. Tindak korupsi tentu akan membawa
negara ini semakin dalam pada ‘kejatuhan’ karakter masyarakatnya.
Keterkaitan Poin-Poin Penting dengan Jati Diriku sebagai Warga Negara
Indonesia yang Baik dan Antikorupsi

Walaupun Tindakan korupsi lazim dikaitkan dengan pihak yang berkuasa, tindakan korupsi dapat dilakukan oleh
siapa saja dan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Seperti, pelanggar lalu lintas membayar sejumlah
uang untuk menghindari hukuman, hal ini membuat masyarakat menyepelekan peraturan yang berlaku karena
berpikir peraturan dapat dibayar dengan uang. Hal ini juga akan membentuk masyarakat yang memiliki karakter
tidak disiplin dan tidak menghormati aturan yang berlaku. Karakter seperti ini tentu sangat bertentangan dengan
tujuan pembangunan karakter bangsa Indonesia seturut nilai-nilai Pancasila.

Indonesia akan menjadi negara yang sangat maju jika tidak memiliki tindak korupsi di dalamnya. Kemiskinan
yang berkurang atau mungkin sama sekali tidak ada, kualitas Pendidikan yang baik bagi seluruh pelajar
Indonesia, Kesehatan yang terjamin, lingkungan yang asri, dan kenyamanan transport umum. Hal ini tentu dapat
diwujudkan, terutama oleh kita sebagai mahasiswa yang memiliki Jati Diri sebagai Warga Negara Indonesia yang
Baik dan Antikorupsi. Dengan mengedepankan kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, berdasarkan nilai-nilai
Pancasila dan karakter yang baik, Indonesia tanpa korupsi pasti akan dapat diwujudkan.
Keterkaitan Poin-Poin Penting dengan Jati Diriku sebagai Warga Negara
Indonesia yang Baik dan Antikorupsi

Korupsi merupakan persoalan global dan nasional di era kontemporer yang dapat menimbulkan kesengsaraan
rakyat dan kelumpuhan suatu negara-bangsa. Persoalan korupsi sudah sejak lama menjadi keprihatinan dunia
internasional.perhatian khusus dan intensi ditujukan pada permasalahan korupsi sejak tahun 1990 -didasari oleh
kenyataan bahwa korupsi telah berkembang dan menjangkit dalam komunitas internasional.Di indonesia sendiri
persoalan korupsi sudah menjangkiti kehidupan berbangsa dan bernegara sejak lama. Hal ini nampak pada
adanya berbagai upaya pemberantasan korupsi sejak awal kemerdekaan hingga kini. Namun selama itu pula
serangkaian upaya pemberantasan korupsi yang diusulkan seolah tidak berdaya menghadapi penetrasi korupsi
yang kian meluas.
Pendidikan anti korupsi merupakan upaya khusus dalam rangka pembangunan nilai-nilai anti korupsi. Secara
umum pendidikan anti korupsi merupakan pendidikan koreksi budaya yang bertujuan untuk mengenalkan cara
berpikir dan nilai-nilai baru kepada mahasiswa . Selain itu pendidikan antikorupsi juga dapat dipahami sebagai
usaha sadar dan sistematis yang diberikan kepada mahasiswa berupa pengetahuan nilai-nilai sikap dan
keterampilan yang dibutuhkan agar mereka mau dan mampu mencegah dan menghilangkan berkembangnya
korupsi.
Keterkaitan Poin-Poin Penting dengan Jati Diriku sebagai Warga Negara
Indonesia yang Baik dan Antikorupsi

Ruang lingkup pendidikan formal pendidikan antikorupsi sebagai pendidikan nilai memang perlu untuk pada
keseimbangan antara kecerdasan kognitif dan kecerdasan mental. untuk itu pendidikan berbasis nilai menjadi
penting agar tercipta mahasiswa yang utuh pintar dan berkepribadian.

Kesalahan pengetahuan pemahaman dan persepsi terhadap korupsi dapat menjerumuskan seseorang menjadi
pelaku korupsi dan menyulitkan upaya pemberantasan korupsi. oleh karena itu pemberantasan korupsi berbasis
masyarakat harus dimulai dari pembenahan pengetahuan persepsi sikap dan kemudian perilaku setiap anggota
masyarakat terhadap korupsi. Lazimnya korupsi diperlakukan sebagai musuh bersama (common enemy) yang
harus dijauhi dan diperangi karena korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Strategi
pemberantasan korupsi harus dibangun dengan adanya itikad kolektif berupa kemauan dan
kesungguhan(willingness) dari semua pihak untuk bersama-sama tidak memberikan toleransi terhadap kejahatan
korupsi
Refleksi
Sebagai mahasiswa yang juga menjalankan peran sebagai warga negara Indonesia, kita harus turut
memberikan kontribusi dalam memajukan bangsa dan negara. Banyak perilaku yang menggambarkan
seseorang sebagai warga negara yang baik seperti memathui kebijakan pemerintah, berpedoman pada nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan lain sebagainya. Tidak hanya menjadi warga negara yang
baik, kita juga harus menjadi pribadi yang antikorupsi. Mempelajari mulai dari pengertian, penyebab, bentuk,
hingga aksi pemberantasan korupsi menjadi hal yang esensial untuk mewujudkan negara Indonesia tanpa
korupsi. Pengetahuan tersebut menjadi dasar pemahaman yang dapat menghindarkan diri sendiri akan
keterlibatan dengan tindak korupsi. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kita dapat memahami bagaimana
korupsi membawa dampak yang berbahaya sehingga tumbuh kesadaran untuk mencegah dan memberantas
korupsi.
Refleksi

Sebagai mahasiswa, kita dapat memberikan kontribusi mulai dari hal-hal kecil dalam upaya pemberantasan
korupsi. Contoh tindakan yang dapat dilakukan yaitu menggelar webinar untuk penyebarluasan edukasi
terkait korupsi, menciptakan poster dan infografis terkait korupsi, dan lainnya. Selain itu, kita sebagai
mahasiswa juga dapat melakukan tindakan yang menggambarkan sikap terpuji yang bertolak belakang dari
korupsi, seperti menjunjung tinggi integritas dan tidak mencontek dalam ujian. Perilaku tersebut dapat
membentuk kepribadian baik sebagai mahasiswa dan warga negara Indonesia. Dengan mengaplikasikan hal-
hal yang telah disebutkan, kita dapat memajukan bangsa dan negara Indonesia serta membangun negara
menjadi lebih baik.
Kesimpulan

Indonesia adalah negara dengan potensi kekayaan yang sangat besar, dengan berlimpahnya sumber daya alam dan
sumber daya manusia. Hal ini sangat mendukung untuk Indonesia agar dapat menjadi negara yang maju. Akan
tetapi, kemajuan ini terhambat dengan adanya korupsi, yaitu tindakan menyimpang yang dilakukan untuk
memenuhi kepentingan diri sendiri. Korupsi dapat disebabkan oleh perilaku individu, faktor keluarga, sikap kerja,
hukum dan peraturan, serta faktor politik. Korupsi dapat terjadi dalam bentuk penyalahgunaan wewenang, suap-
menyuap, penggelapan uang/dokumen, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan, dan gratifikasi.
Korupsi terjadi dalam setiap lapisan masyarakat dan lintas golongan. Strategi-strategi yang digunakan dalam
memberantas korupsi menawarkan beberapa sudut darimana korupsi bisa dilawan atau dihapuskan. Setiap lapisan
masyarakat, termasuk mahasiswa dapat memilih peran dan caranya masing-masing dalam memberantas korupsi
dengan menggunakan strategi-strategi yang sudah disebutkan sebelumnya. Mahasiswa juga perlu memiliki
kepribadian yang berintegritas. Pribadi yang berintegritas mengetahui dampak buruk yang disebabkan korupsi dan
tidak akan berpikir untuk melakukannya. Sebaliknya pribadi yang berintegritas senantiasa melawan perilaku-
perilaku tidak jujur yang ada disekitar.
Daftar Pustaka

Sovianti, Rina. 2019. Analisis Framing: Pemberitaan Penangkapan Kasus Korupsi E-KTP Setya
Novanto di Media Daring Detik.Com dan Kompas.Com. Vol.1. Jakarta: Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya.

Indonesia Corruption Watch. 2000. Peran Parlemen dalam Membasmi Korupsi. Jakarta: Indonesia
Corruption Watch

Tim SPORA Communication. 2014. Semua BISA ber-AKSI: Panduan Memberantas Korupsi dengan
Mudah dan Menyenangkan. Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Kedeputian
Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai