Anda di halaman 1dari 4

ASSALAMMUALAIKUM, WR.

WB
NAMA : JUMI SAFITRI
NIM : 044443452
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
TUGAS 1 TEORI POLITIK

1. PENDAHULUAN

Pemerintah mempunyai peran aktif dalam menyelenggarakan negara untuk mencapai


kesejahteraan masyarakat, khususnya terhadap problematika yang dihadapi bangsa
Indonesia, pemerintah harus mampu mengatasi dan memberikan penyelesaian atau solusi
sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.Korupsi merupakan salah satu
tugas wajib pemerintah untuk menyelesaikan dan mengatasi agar orientasi memperkaya
diri yang dilakukan oleh aparatur negara dapat diminimalisir bahkan di
hilangkan.Kepolisian, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Pengadilan
merupakan lembaga yang berwenang dalam menangani pemberantasan kasus korupsi.
Dari ke empat lembaga ini KPK memiliki peran khusus dalam memberantas kasus
korupsi, KPK harus lebih memiliki nilai dan integritas yang tinggi sehingga wewenang
yang telah diberikan berdasarkan ketentuannya dapat dijalankan dan diimplementasikan
dengan baik. Tujuan dibentuknnya KPK tidak lain adalah meningkatkan daya guna dan
hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK dibentuk karena
institusi (Kepolisian, Kejaksaan, Peradilan, Partai Politik dan Parlemen) yang seharusnya
mencegah korupsi tidak berjalan bahkan larut dan terbuai dalam korupsi. Pemberantasan
tindak pidana korupsi yang terjadi sampai sekarang belum dapat dilaksanakan secara
optimal. Oleh karena itu pemberantasan korupsi perlu ditingkatkan secara professional,
intensif, dan berkesinambungan. Karena korupsi telah merugikan keuangan negara,
perekonomian negara, dan menghambat pembangunan nasional.

2. PEMBAHASAN

Korupsi di Indonesia sudah tidak terkendali lagi. Banyak kasus-kasus korupsi yang mulai
terkuak. Tidak tangung-tanggung, kasus korupsi banyak melibatkan pejabat tinggi negara
dan menjamur dihampir semua kalangan. Kasus korupsi di Indonesia dalam berbagai
macam survei, Indonesia masuk dalam salah satu daftar negara terkorup di dunia.
Berbagai macam kasus korupsi mulai dari yang besar, sedang hingga kasus korupsi kecil
terjadi secara terus menerus tanpa bisa dihentikan. Hukum tindak pidana korupsi yang
tidak ada efek jera bagi pelaku, menyebabkan para koruptor tetap menjalankan aksi
korupsi. Ditambah hukum di Indonesia yang bisa dibeli. Hal ini bisa dilihat dari
banyaknya aparat hukum yang terlibat kasus suap. Dalam kasus ini, negara pun
menanggung kerugian materiil yang sangat besar. Kerugian.

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin : corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik
baik politisi maupun pegawai negeri serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang
secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan
kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

Dari sudut pandang hukum tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut :
- Perbuatan melawan hukum,
- Perbuatan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
- Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
- Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Beberapa jenis tindak pidana korupsi diantaranya adalah :


- Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),
- Penggelapan dalam jabatan,
- Pemerasan dalam jabatan,
- Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri / penyelengara negara)
- Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri / penyelenggara negara).

Pengertian korupsi menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28


tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi,
dan Nepotisme Pasal 1 Ayat 3 adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tindak pidana korupsi.Korupsi di
Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan
pelanggaran hukum, melainkan hanya sekedar kebiasaan.Hingga kini pemberantasan
korupsi di Indonesia belum menunjukan titik terang melihat peringkat Indonesia dalam
perbandingan korupsi antarnegara yang tetap rendah.
Hal ini juga ditunjukan dari banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia seperti :
- Kasus dugaan korupsi Soeharto: dakwaan atas tindak korupsi di tujuh yayasan.
- Pertamina : dalam technical assistance contract dengan PT Ustaindo Pertrogas.
- Kasus korupsi Edi Tansil / PT. Golden Key.
- Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) : penyimpangan penyaluran dan BLBI.
- Kasus Hambalang yang melibatkan Andi Malarangeng, Angelina Sondhaq, dan pejabat
lainnya.
- Kasus korupsi Bank Century Dan masih banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
Latar belakang terjadinya korupsi disebabkan beberapa kondisi yang mendukung
munculnya korupsi, diantaranya sebagai berikut :
- Konsentrasi kekuasaan dipengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung
kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.
- Kurangnya transparansi dipengambilan keputusan pemerintah.
- Kampanye-kampanye yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan
politik yang normal.
- Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
- Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”.
- Lemahnya ketertiban hukum.
- Lemahnya profesi hukum.
- Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
- Gaji pegawai pemerintah yang kecil.

Dampak yang ditimbulkan dari korupsi bagi negara diberbagai bidang antara lain :
- Demokrasi
korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap pembangunan.Didalam dunia politik,
korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintah yang baik (good governance) dengan
cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di bidang legilatif
mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan;korupsi di sistem
pengadilan menghentikan ketertiban hukum, dan korupsi di pemerintahan publik
menghasilkan ketidakseimbangan dalam pelayanan masyarakat.

- Ekonomi
korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan
keefisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat
korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Korupsi menimbulkan
distrosi (kekacauan) didalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke
proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat
mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek
korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan.

- Kesejahteraan Umum Negara


korupsi politis ada dibanyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga
negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan
pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus
membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-
perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus “pro-bisnis” ini hanya mengembalikan
pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada
kampanye pemilu mereka

3. KESIMPULAN

Korupsi adalah tindakan pejabat publik baik politisi maupun pegawai negeri serta pihak
lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak. Saat ini banyak kasus-kasus korupsi di Indonesia. Hal
tersebut menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara terkorup di dunia. Latar
belakang terjadinya korupsi karena lemahnya tertib hukum, profesi hukum, masih
rendahnya gaji pegawai, kampanye-kampanye yang mengeluarkan uang berlebihan
sehingga timbul rasa untuk mengembalikan uang tersebut dengan jalan korupsi.

4. DAFTAR PUSTAKA

- Goleman, Daniel. 2006. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Jakarta:


Gramedia.
- Anonim. 2014. Korupsi di Indonesia. http://wikipedia.org (diunduh 26 April
2014).
- Lubis, Mochtar. 2001. Manusia Indonesia : (Sebuah Pertanggungjawaban).
Jakarta.

- Adair, John. 1999. Membina Calon Pemimpin (Sepuluh Prinsip Pokok). Jakarta:
Bumi Aksara.
- https://library.umy.ac.id/en/koleksi/view/80085/Mengenal-Teori-Teori-Politik--Dari-
Sistem-Politik-Sampai-Korupsi
- BUKU MODUL IPEM4215

Anda mungkin juga menyukai