WB
NAMA : JUMI SAFITRI
NIM : 044443452
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
TUGAS 1 TEORI POLITIK
1. PENDAHULUAN
2. PEMBAHASAN
Korupsi di Indonesia sudah tidak terkendali lagi. Banyak kasus-kasus korupsi yang mulai
terkuak. Tidak tangung-tanggung, kasus korupsi banyak melibatkan pejabat tinggi negara
dan menjamur dihampir semua kalangan. Kasus korupsi di Indonesia dalam berbagai
macam survei, Indonesia masuk dalam salah satu daftar negara terkorup di dunia.
Berbagai macam kasus korupsi mulai dari yang besar, sedang hingga kasus korupsi kecil
terjadi secara terus menerus tanpa bisa dihentikan. Hukum tindak pidana korupsi yang
tidak ada efek jera bagi pelaku, menyebabkan para koruptor tetap menjalankan aksi
korupsi. Ditambah hukum di Indonesia yang bisa dibeli. Hal ini bisa dilihat dari
banyaknya aparat hukum yang terlibat kasus suap. Dalam kasus ini, negara pun
menanggung kerugian materiil yang sangat besar. Kerugian.
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin : corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik
baik politisi maupun pegawai negeri serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang
secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan
kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dari sudut pandang hukum tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut :
- Perbuatan melawan hukum,
- Perbuatan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
- Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
- Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Dampak yang ditimbulkan dari korupsi bagi negara diberbagai bidang antara lain :
- Demokrasi
korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap pembangunan.Didalam dunia politik,
korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintah yang baik (good governance) dengan
cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di bidang legilatif
mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan;korupsi di sistem
pengadilan menghentikan ketertiban hukum, dan korupsi di pemerintahan publik
menghasilkan ketidakseimbangan dalam pelayanan masyarakat.
- Ekonomi
korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan
keefisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat
korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Korupsi menimbulkan
distrosi (kekacauan) didalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke
proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat
mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek
korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan.
3. KESIMPULAN
Korupsi adalah tindakan pejabat publik baik politisi maupun pegawai negeri serta pihak
lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak. Saat ini banyak kasus-kasus korupsi di Indonesia. Hal
tersebut menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara terkorup di dunia. Latar
belakang terjadinya korupsi karena lemahnya tertib hukum, profesi hukum, masih
rendahnya gaji pegawai, kampanye-kampanye yang mengeluarkan uang berlebihan
sehingga timbul rasa untuk mengembalikan uang tersebut dengan jalan korupsi.
4. DAFTAR PUSTAKA
- Adair, John. 1999. Membina Calon Pemimpin (Sepuluh Prinsip Pokok). Jakarta:
Bumi Aksara.
- https://library.umy.ac.id/en/koleksi/view/80085/Mengenal-Teori-Teori-Politik--Dari-
Sistem-Politik-Sampai-Korupsi
- BUKU MODUL IPEM4215