Anda di halaman 1dari 5

Korupsi penyakit yang membunuh masyarakat

Disusun oleh:
Aqilla Fadia Haya
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara Hukum suatu Negara kesatuan berbentuk republik
dimana kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan melalui Undang Undang
Dasar Republik Indonesia. Indonesia dinilai mengalami kemunduran di bidang
penegakan hukum dan pemberantasan korupsi saat ini.
Indonesia sebagai Negara hukum, maka seharusnya kepentingan mayarakat
banyak harus dilindungi, seperti yang tersebut dalam Alinea IV UUD 1945 Amandemen :
“…..untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia…..”. semua warga Negara berhak untuk hidup aman, damai, tentram
dan terhindar dari kejahatan. Dengan aparat penegak hukum diharapkan tindakan
kejahatan dapat ditangani. Akan tetapi dapat kita lihat saat ini penegak hukum tidak
maksimal maka kejahatan semakin berkembang, salah satunya kejahatan korupsi yang
semakin meningkat di negara kita.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
Korupsi menimbulkan dampak negative yang sangat besar bagi perekonomian
serta pertumbuhan negara Indonesia, salah satunya ialah menindas perekonomian
masyakarat, kesenjangan terus terjadi, perekonomian negara semakin melemah, hutang
negara yang semakin hari semakin menumpuk. Korupsi ialah masalah besar yang harus
diatasi di negara Indonesia. Karena korupsi ini sangat merugikan serta menurunkan nilai
moral seseorang dan melanggar norma yang ada. Korupsi sama lebih kejam dari mencuri
asset seseorang yang mana mencuri hanya merugikan satu individu saja sedangkan
korupsi merugikan orang banyak/ masyarakat semua lapisan masyarakat merasakan
dampaknya.
Dilihat dari berbagai sumber media cetak baik cetak maupun elektronik korupsi
semakin meningkat dan muncul pengembangan beberapa model-model korupsi.
Pemerintah terus berusaha berupaya untuk menuntaskan kasus korupsi melalui kebijakan-
kebijakan untuk memberantas korupsi dengan membentuk Lembaga seperti KPK akan
tetapi beberapa kasus tidak ditangani secara serius dan berbelit. Kemudian upaya
pemerintah dengan adanya peraturan pemerintah tetapi tetap saja upaya ini tidak ampuh
dan diabaikan. Politik hukum tidak cukup, apabila tidak ada recovery terhadap para
eksekutor atau para pelaku hukum. Kejadian seperti ini mempertegas alasan dari politik
hukum yang dirancang oleh pemerintah tidak lebih hanya sekedar memenuhi meanstream
yang sedang terjadi.
Dari penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Korupsi
penyakit yang membunuh masyakat ”. Dengan mengangkat permasalahan bagaimana
korupsi membunuh perekonomian negara.

B. Pembahasan
Korupsi dan koruptor berasal dari bahasa latin corruptus, yakni berubah dari
kondisi yang adil, benar dan jujur menjadi kondisi yang sebaliknya. Sedangkan kata
corruptio berasal dari kata kerja corrumpere, yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan,
memutar balik, menyogok, orang yang dirusak, dipikat, atau disuap. Secara umum
Korupsi adalah penyalahgunaan amanah untuk kepentingan pribadi. Masyarakat pada
umumnya menggunakan istilah korupsi untuk merujuk kepada serangkaian tindakan-
tindakan terlarang atau melawan hukum dalam rangka mendapatkan keuntungan dengan
merugikan orang lain. Hal yang paling mengidentikkan perilaku korupsi bagi masyarakat
umum adalah penekanan pada penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan publik untuk
keuntungan pribadi.
Korupsi adalah penggerogotan material negara, sama berbahayanya dengan
penggerogotan ideologi negara. Mungkin teroris dan pemberontak masih memiliki
kebangsaan negara meski berbeda ideologinya. Kaum koruptor benar-benar tidak
memiliki rasa kebangsaan. Mereka manusia-manusia oportunistis yang tak segan-segan
membawa lari hasil korupsinya ke luar negeri dan jika perlu menetap di sana agar tidak
terjangkau hukum nasional Indonesia. Inilah salah satu cara memiskinkan negara sendiri
kekayaan yang dibelanjakan negara untuk menghidupi bangsa ternyata digrogoti pejabat
sendiri untuk berfoya-foya dan membahagiakan diri sendiri diatas penderitaan orang lain,
bukan hanya 1 atau 2 orang tetapi beribu orang. Begitu kejamnya koruptor dibanding
dengan pemeberontak yang tidak membunuh seluruh rakyat atau penduduk. Kejahatan
koruptor diatas pemberontak.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan kemunculan korupsi di suatu birokrasi,
misalnya sebagai berikut:
a. Pemimpin memiliki mental tidak bertanggung jawab
b. Pemimpin memiliki mental selalu ingin mendapatkan keuntungan material
c. Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
d. Kampanye-kampanye politik yang mahal
e. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
f. Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".
g. Lemahnya ketertiban hukum.
h. Lemahnya profesi hukum.
i. Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
j. Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
Jeremy Pope dalam bukunya Confronting Coruption: The Element of National
Integrity System, menjelaskan bahwa korupsi merupakan permasalahan global yang
harus menjadi keprihatinan semua pribadi orang. Praktik korupsi biasanya hampir sama
dengan yang meletakkan kekuasaan di tangan segelintir orang.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah mengatakan,
terdapat 169 kasus korupsi selama periode semester satu tahun 2020. Hal ini ia katakan
berdasarkan pemantauan yang dilakukan ICW sejak 1 Januari hingga 30 Juni 2020. Salah
satunya kasus terbaru yang hangat bicarakan saat pandemic ini ialah Komisi
Pemberantasan Korupsi ( KPK) telah menangkap dan menetapkan tersangka terhadap
Menteri Sosial ( Mensos) Juliari Batubara terkait kasus korupsi pengadaan bantuan sosial
( bansos) penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial tahun 2020. Kasus suap ini
diawali adanya pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako untuk
warga miskin dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun dengan total 272 kontrak dan
dilaksanakan dengan dua periode. Dari kasus ini sangat disayangkan lebih menyakitkan
pejabat negra kita sendiri yang telah dipercayai oleh masyarakat malah berkhianat.
Saat pandemic ini banyak masyarakat yang berada dikondisi perekonomian yang
buruk, pengangguran melunjak tinggi, banyak nya tenaga kerja yang di PHK dan
lapangan kerja yang makin sempit hingga tingkat kriminalitas yang semakin tinggi
kondisi ini juga berpengaruh pada penurunan nilai dan moral bangsa kita. Korupsi telah
dianggap sebagai hal yang biasa, dengan dalih sudah sesuai prosedur maka koruptor tidak
lagi memiliki rasa malu dan takut. Peraturan dibuat untuk langar dan peraturan yang
sudah tumpul. Begini lah kondisi negara kita sekarang yang sudah terkocar-kacir. Para
koruptor sangat mudah dibebaskan yang hanya mencuri buah pisang lebih kejam
hukumannya daripada yang merampas hak masyarakat.
C. Simpulan
Korupsi ialah penggerogotan material negara, sama berbahayanya dengan
penggerogotan ideologi negara. kondisi yang menyebabkan kemunculan korupsi ialah
Pemimpin memiliki mental tidak bertanggung jawab, Pemimpin memiliki mental selalu
ingin mendapatkan keuntungan material, Kurangnya transparansi di pengambilan
keputusan pemerintah, Kampanye-kampanye politik yang mahal, Proyek yang
melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar, Lingkungan tertutup yang mementingkan
diri sendiri dan jaringan "teman lama", Lemahnya ketertiban hukum., Lemahnya profesi
hukum, Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa dan Gaji
pegawai pemerintah yang sangat kecil. Menurut Peneliti Indonesia Corruption Watch
(ICW) terdapat 169 kasus korupsi selama periode semester satu tahun 2020. korupsi
merupakan permasalahan global yang harus menjadi keprihatinan semua pribadi orang.
D. Saran
1. Harus ditanamkan dari kecil dalam jiwa seseorang sikap jujur dan bertanggung jawab
serta adil yang paling utama diseluruh pekerjaan sikap ini sangat dipentingkan dan
sekarang Indonesia krisis orang-orang yang besikap jujur dan bertanggung jawab
serta adil.
2. Dilakukan penanaman (sosialisasi dan internalisasi) nilai-nilai anti korupsi atau
budaya anti korupsi. Penanaman ini dilakukan melalui proses pendidikan yang
terencana, sistematis dan terus menerus dan terintegrasi sejakn usia dini hingga ke
perguruan tinggi.
3. Pemerintah lebih tegas lagi dalam memberi sansi kepada koruptor, hukum harus
ditegakkan semestinya, tidak ada kesenjanagan dan buatlah para koruptor jera serta
mendapat hukuman sesuai perbuatannya.
4. Lebih teliti serta control harus ditingkatkan agar meminimalisir para pejabat yang
ingin korupsi.
5. Melakukan pemeriksaan laporan keuangan diseluruh kantor secara rutin.
Daftar Pustaka
https://media.neliti.com/media/publications/170649-ID-fenomena-korupsi-sebagai-
patologi-sosial.pdf
https://news.detik.com/berita/d-5285021/menteri-sosial-juliari-batubara-diduga-
korupsi-ini-reaksi-netizen
https://nasional.kontan.co.id/news/icw-menyebut-ada-169-kasus-korupsi-sepanjang-
semester-i-2020
https://www.suara.com/news/2020/12/09/150550/pengertian-korupsi-lengkap-
dengan-unsur-unsur-jenis-dan-dampaknya?page=all
https://news.okezone.com/read/2020/12/06/58/2322626/membunuh-rakyat-miskin
https://inspektorat.kebumenkab.go.id/wbs/index.php/publik/kategori/1

Anda mungkin juga menyukai