Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari- hari kita sering mendengar kata korupsi. Kata korupsi
adalah sebuah kata yang sudah sangat tidak asing bagi kita. Mendengar kata korupsi manusia
akan cendrung berpikiran kearah pemerintahan dan uang. Hal ini dikarnakan kita sering
medengar di berbagai media, baik cetak maupun tidak bahwa yang sering melakukan korupsi
adalah pejabat-pejabat pmerintahan, baik dilakukan secara individu maupun dilakukan
bersama kelompok. Korupsi ini dilakukan adalah untuk memenuhi kepentingan pribadi
maupun dari kepentingan kelompok iu sendiri.

Namunn jangan salah, korupsi tidak hanya terjadi dikalangan pejabat pemerinahan
saja, bahkan rakyat biasa juga dapat melakukan korupsi. Korupsi tidak memandang bulu,
pejabat negara, guru, buruh, rakyat biasa, orangtua, bahkan anak muda dapat terjerat korupsi
baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Misalnya dalam sebuah kegiatan pemilu salah
satu tim sukses sebuah partai membeikan uang kepada rakyat dengan imbalan rakyat haus
memilih calon yang diutus dari parti tersebut, disini nampak jelas bahwa kemungkinan besar
seluruh lapisan masyarakat dapat terpengaruh. Sebenarnya ini adalah sebuah tindakan korupsi
yang sangat sederhana yang sulit untuk dicegah didalam masyarakat.

Seperti yang kita ketahui bahwa korupsi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin
meningkat, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi tindakan korupsi,
namun hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan, seperti kata pepatah gugur satu
tumbuh seribu, seakan-akan pribahasa ini yang diggunakan para koruptor utuk melakukan
tindakan tersebut. jika salah satu koruptor tertangkan maka muncullah beberapa koruptor
yang baru. Sangat disayangkan jika pemerintah yang kita utus untuk meberikan kesejahtraan
kepada masyarakat justru menenggelamkan masyarakat dengan memakan uang mereka.

Untuk itu sebagai warga negara masyarakat yang baik, sudah seharusnya kita
membangun kesadaran anti korupsi untuk menuju Indonesia bebas korupsi. Kita tahu bahwa
korupsi tidak dapat dihilangkan, namun dapat kita minimalisir, dengan menumbuhkan sikap
anti korupsi kita berharap negara kita dapat lebih maju kedepannya.

1
1. 2. Rumusan Masalah

1. Apa itu korupsi


2. Dampak Korupsi
3. Membangun kesadaran anti korupsi
4. Semangat dan komitmen anti korupsi

1. 3. Tujuan Penulisan

Tujuan pertama kami membuat makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
kelompok Pendidikan Anti Korupsi kelompok 8 (elapan) yang wajib kami selesaikan dan
kami sampaikan kepada teman-teman. Tujuan kedua adalah kami berusaha memberikan
sedikit informasi kepada teman-teman mengenai korupsi dan bagamana cara untuk dapat
menumbuhkan kesadaran anti korupsi kepada masyarakat, khususnya kepada teman- teman.
Ketiga adalah untuk menyadarkan teman-tean pentingnya menumbuhkan kesadaran anti
korupsi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Pengertian Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin corrupti. Dari bahasa Latin ini kata corrupti
menyebar keberbagai bahasa di Eropa, seperti corruption dan corrupt di Inggris bukan ke
bahasa Inggris saja kata corrupti juga turun ke bahasa Belanda dan bahasa Perancis, corruptie
di Belanda dan dalam bahasa Perancis sama dengan bahasa Inggris, yaitu corruption. Dari
berbagai bahasa corruption dalam bahasa Indonesia di sebut menjadi Korupsi. Pengertian
korupsi di muat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu yang memiliki arti sebuah
penyelewengan dan penyalahgunaan uang negara(perusahaaan, organisasi, dan sebagainya)
untuk kepentingan prinadi atau kelompok1.

Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junco Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak
pidana korupsi adalah setia orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri, atau rang lain, atau suatu koporasi,
meyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat meruginakan keuangan negara tau perekonomian negara. 2

Jadi dapat disimpulkan bahwa korupsi itu merupakan suatu tindakan yang merugikan
negara dengan cara penyalahgunaan atau penyelewengan sebuah jabatan yang diamahkan
negara kepadanya untuk memperkaya diri sendiri atau meperkaya suatu kelompok demi
kepentigan pribadi maupun kelompok yang menimbulkan ketidak seimbangan perekonomian
negara atau sejenisnya di suatu negara, yang dimana pelaku korupsi disebut seorang koruptor
yang wajib mendapatkan sanksi atau hukuman dari pihak- pihak yang berwajib.. Atau dapat
juga kita artikan sebagai sebuah tindakan penyelewengan kekuasaan atau wewenang yang
diamahkan orang lain atau masyarakat kepada seseorang dengan cara memperkaya diri
sendiri untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan dari
perbuatannya, dan merugikan masyarakat, dimana pelaku korupsi disebut dengan koruptor.

1
Darul Chatrina Rosikah dan Dessy Marliani Listianingsih, Pendidikan Anti Korupsi. JAKARTA: Sinar Grafika,
2016), hal. 1.
2
Ibid., hal . 2.

3
2. 2. Dampak Korupsi

Berbicara mengenai dampak korupsi, pasti banyak yang terlintas difikiran kita,
terutama dampak material. Tentu saja tindakan korupsi memang sangat berdampak pada
keadaan material seseorang atau masyarakat karena korupsi sangat erat kaitannya dengan
unag, dan yang biasa dikorupsikan berbentuk material. Korupsi selalu dikaitkan dengan
perekonomian atau keuangan baik pribadi, kelompok, maupun negara. Dalam kehidupan
sehari- hari ekonomi adalah yang paling dominan yang ingin dikejar manusia, manusia akan
selalu berusaha memanfaatkan aa yang ada untuk memenuhu kebutuhan ekonominya.
Kecendrungan manusia pada sektor ekonomi ini jugalah yang dapat mengakibatkan
seseorang melakukan berbagai cara termsuk melakukan tindakan korupsi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Seseorang yang melakukan suatu tindakan korupsi akan mengakibatka beberapa hal
dalam bidang ekonomi, sosial, bidayang pelayanan kesehatan, bidang birokrasi, bidang
lingkungan, bidang hukum, dan bidang pertahanan dan keamanan negara.. dalam bidayang
ekonomo diantaranya sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Ekonomi Terhambat

Prof Simon Kuznets menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan


jangka panjang kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis
barang-barang ekonomi bagi para penuduknya3. Disini terdapat tiga komponen utama
yang ia kemukaan. Pertama pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara akan terlihat
apabila persedian barang-barang meningkat secara terus menerus. Kedua kemajuan
teknologi dalam negara menunjukkan kemajuan ekonomi negara tersebut. Kecakapan
teknologi akan mengahsilkan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkankan sektor ekonomi negara.

Adanya kasus korupsi maka dapat dipastikan bahwa keadaan ekonomi akan menurun
karena terhambatnya proses kenaikan pendapatan nasional masyarakat dari negara tersebut.
Atas kasus-kasus yang terjadi disuatu negara memungkinkan para investor akan berfikir dua
kali untuk melakukan penanman saham di negara memiliki yang tingkat kasus korupsi yang

3
ML. Jhingan, Ekonomi Pembanguna dan Perencanaan. (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2000), hlm 57

4
cukup tinggi, sehingga sangat berdampak pada kemajuan ekonomi negara. Negara Indonesia
masih memiliki tingkat korupsi yang cukup tinggi.

2. Program Pembanguna Melemah

Jelas saja program pembangunan akan melemah, kasus korupsi sering terjadi pada
proyek pembangunan infastruktur negara. Setiap tahunnya akan dikeluarkan agaran baik
di tiapitiap daerah atau wilayah yang bertujuan untuk melakukan pembangunan, baik
pembangunan jalan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya, biaya yang
dikelurkan pun cukup besar. Namun, pada kenyataannya pembangunan di negara kita
tidak berjalan engan semestinya, faktanya masih banyak daerah di Indonesia yang kurang
bahkan sama sekali belum tersentuh pembangunan. Penyebab utama hal ini terjadi dalah
karena modal atau ana dari pemerintah untuk melakukan pembangunan telah dikorupsi
oleg pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Utang Negara Meningkat

Banyak sumber pemberitaan bahwa uag Indonesia telah melebihi 4000 triliun,
pinjaman luar negeri adalah upaya pemerintah untuk menyejahtrakan rakyat, namun pada
kenyataannya bukan rakyat yang sejahtra tetapi para koruptor. Korupsi akan sangat
memberatkan negara dengan hutang-hutang yang melebar, dari hutang tersebut
kemungkinan dapat menjadi jalan dari negara negara lain untuk melakukan penekanan
terhadap negara kita.

Selain dalam bidang ekonomi korupsi juga berdampak pada bidang sosial karena
menyangkut kehidupan masyarakat, tindakan korupsi akan menyebabkan kemiskinan,
terjadinya demoralisasi, dan meningkatka tingkat kriminalitas dikalangan masyarakat
menengah kebawah. Bidang pelayanan kesehatan pun juga terkena dampak dari korupsi
ini, karena banyak obat-obatan atau pelayanan yang seharusnya dislenggarakan, namun
tidak dilaksanakan, karena terjadinya kasus korupsi. Kasus korupsi juga sering terjadi
dalam bidang hukum, para koruptor yang telah tertangkap tangan oleh pihak-pihak yang
berwenang bisa saja lolos dengan mudahnya, hal ini dikarenakan lemahnya penegakan
hukum dinegara kita, dalam kasus sidang serig kali terjadi kasus suap menyuap. Sehingga
hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada para koruptor tidak sesuai dengan
seharusnya, sehingga para koruptor akan semakin berani melakukan tindakan korupsi,

5
karena bagi mereka hukum dinegara kita dapat mereka beli dengan hasil korupsi yang
mereka dapatkan.

2. 3. Membangun Kesadaran Anti Korupsi.

Hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia yang berasal dari berbagai


kebudayaan memahami, bahwa korupsi, suap menyuap, pungli, dan sejenisnya adalah sebuah
tindakan yang melanggar norma dan terang-terangan melawan hukum dan bukan suatu hal
yang wajar. Namun karena rendahnya tingkat pemahaman terhadap korupsi menyebabkan
munculnya kesalah pahaman dalam mengenal bentuk-bentuk korupsi. Dalam dunia
pendidikan, mata kuliah pendidikan anti korupsi menjadi salah satu cara untuk membangun
kesadaran anti korupsi ditengah-tengah masyarakat, khusunya bagi peserta didik.

Pendidikan merupakan pilar pembangun karakter, dimana didalam dunia pendidikan


akan dilakukan kegiatan untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang anti pada perilaku
korupsi dan membangun kesadaran anti korupsi melalui implementasi pendidikan anti
korupsi pada tiap-tiap jenjang pendidikan. Pemberantasan korupsi mesti sistematis.
Pendidikan anti korupsi harus mampu menyentuh aspek kognitif, afektif, dan konasi. Dimana
tujuan utama pendidikan anti korupsi adalah untuk mlakukan perubahan sikap dan perilaku
terhadap tindakan korupsi.

Pendidikan anti korupsi sangat berguna untuk mempromosikan nilai-nilai kejujuran


dan tidak mudah menyerah demi kebaikan. Sudah seharusnya pendidikan anti korupsi
dikelola sebagai wadah utama membangun kesadaran anti korupsi, sehingga dapat tumbuh
bukan hanya dikalangan orang-orag yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, tetapi juga
hingga tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah dan memberantas korupsi.

Jelas sekali bahwa dunia pendidikan lah wadah untuk memulai kesadaran anti
korupsi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuh kembangkan kesadaran
anti korupsi dalam dunia pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Memasukkan nilai-nilai Anti Korupsi dalam pelajaran

Tujuan pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, ktreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

6
demokratisserta bertanggung jawab sesuai dengan UU Sisdiknas no 20 tahun 20034.
Dengan demikian pendidikan berhasil jika tujuannya terlaksana.

2. Program kantin kejujuran

Tingkat kejujuran seseorang dapat dilakukan dengan membentuk kantin kejujuran


yang berisi barang-barang seperti buku, alat tulis, makanan, (sesuai keutuhan siswa).
Kantin kejujuran artinya dalam ruangan atau tempat tertentu yang menyediakan
kebutuhan siswa tidak dijaga atau tdak melakukan pengawasan. Siswa/siwi bebas
mengambil barang yang dibutuhkan dengan membayar sesuai harga yang telah ditetapkan
ditempat yang disediakan. Dengan cara ini kejujuran siswa dapat diukur.

3. Membudayakan Kerja tanpa Pamrih

Kerja tanpa pamrih akan menumbuhkan sikap menghargai waktu dan hasil kerja keras
diri seseorang, disini seseorang, dengan cara ini seseorang akan enggan melakukan
tindakan korupsi.

4. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Seseorang yang mengabdikan dirinya kepada masyarakat, akan sangat menentang


terjadinya perilaku korupsi, karena perilaku korupsi sangat merugikan masyarakat.
Pengabdian terhadapa kepentingan masyarakat akan menumbuhkan sifat empati
seseorang terhadap masyarakat.

Dalam membangun kesadaran anti korupsi pendidik harus mampu melakukan


pembujukan terhadap siswa-siswa, karena dari pesrta didik lah lahir masyarakat, jika dari
sejak dalam masa pendidikan seseorang mampu mencegah terjadinya korupsi, maka dapat
dipastikan mampu membangun kesadaran anti korupsi dalam masyarakat. Pendidikan anti
korupsi merupakan tindakan untuk mengendalikan dan mengurangi korupsi, dimana dalam
pendidikan anti korupsi generasi mendatang didorong untuk mengembangkan sikap menolak
tegas terhadap tindakan yang berbentuk korupsi dan merugikan pihak-pihak tertentu, dalam
pendidikan anti korupsi akan tumbuh mentalitas yang secara sadar akan memberikan
pembinaan peserta didik untuk mampu mengidentifikasi berbagai situasi yang mengarah
kepada tindakan korupsi. pendidikan, “memberantas korupsi sampai keakarakarnya” berarti

4
https://mouda.wordpress.com

7
melakukan rangkaian usaha untuk melahirkan generasi yang tidak bersedia menerima dan
memaafkan perbuatan korupsi yang terjadi.5

Selain dalam bidang pendidikan kesadaan anti korupsi dalam dilakukan dalam
berbagai kegiatan seperti kegiatan relegi yang membahas balasan bagi pelaku korupsi,
melakukan kegiatan penyuluhan tentang anti korupsi. menumbuhkan kesdaran anti krupsi
didalam masyarakat menurut kami selaku pemakalah sebaiknya dilakukan scara terus-
menerus atau rutin dengan pembuatan jadwal, dengan kegiatan-kegitan penyuluhn anti
korupsi diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya meolak tegas tindakan korupsi, karena
setiap tindakan korupsi bukan hanya merugikan perekonomian negara, tetapi juga
menyengsarakan rakyat. Pemerintah memiliki kewajiban melakukan sosialisasi atau
diseminasi berbagai kebijakan yang dibuat dan akan dijalankan. Selain itu penegakan hukum
di Indonesia juga harus diperjelas dan dipertegas, dengan kekuatan hukum yang mengatur
masalah korupsi, akan menimbulkan kesadaran masyarakat bahwa melakukan kegiatan
korupsi adalah sebuah tindakan yang melanggar hukum negara.

Dalam menumbuhkan kesadaran anti korupsi didalam masyarakat atau pesert didik,
seseorang atau sekelompok orang dapat melakukan merumuskan beberapa strategi sebagai
berikut:

1. Apa kerugian dan manfaat dari berbagai bentuk perilaku melanggar hukum
2. Untuk melakukan setiap jenis korupsi, apa langkah-langkah pencegahan yang dapat
mengurangi perilaku korupsi
3. Apa manfaatnya jika korupsi berkurang.

Jika seseorang mampu memaparkan penjelasan dari beberapa strategi diatas, maka
kemungkinan masyarakat akan lebih menyadari pentingnya menolak keras tindakan korupsi.
hasilnyapun bukan hanya sekedar menyadarkan masyarakat, tetapi juga memungkinkan
terjadinya pencegahan korupsi didalam masyarakat. Usaha-usaha yang harus dilakukan
mahasiswa untuk membangun kesadaran anti korupsi di dalam kehidupan bermasyarak dapat
dilakukan dengan cara mempersuasi atau membujuk masyarakat untuk bersikap kristis
terhadap tindakan korupsi, dengan memberi pengaruh terhadap masyarakat, maka

5
Sumiarti, Pendidikan Antikorupsi (Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan P3M STAIN Purwokerto
INSANIA, 2007).

8
membangun kesadaran anti korupsi akan semakin mudah dilakuka. Masyarakat merupakan
kunci utama dalam membangun kesadaran anti korupsi, didalam masyarakat.

2. 4 Semangat Dan Komitmen Anti Korupsi Di Indonesia

Korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa, dimana untuk memberantasnya masyarakat
beserta pemerintah yang bertanggung jawab harus memiliki komitmen dan semangat yang
tinggi, semangat yang luar biasa, semangat yang tak pernah berhenti. Semangat membangun
anti korupsi harus ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan yang tertanam dalam diri
seseorang. Korupsi adalah musuh kita bersama yang haru kita tumpas bersama-sama.
Menumbuhkan semangat anti korupsi sejak dini adalah peran orang tua dan guru dalam
lembaga pendidikan.

Pemerintah harus memiliki komitmen untuk menuntaskan masalah korupsi, dengan


komitmen tersebut, diharapkan bahwa pihak-pihak berwajib yang menangani kasus korupsi
akan lebh mudah melakukan pemberantasan korupsi, dengan niat dan semangat yang kuat.
Dalam memberantas korupsi komitmen pemerintah harus kuat, pemerintah harus sadar bahwa
korupsi sangan merugikan perekonomian negara, dan juga menyengsarakan masyarakat.
Bukan hanya pemerintah masyarakat juga harus membantu terlaksananya komitmen
pemerintah untuk memberantas korrupsi di negara ini.

Komitmen dan semangat anti korupsi pemerintah yang bersatu dengan semangat anti
korupsi masyarakat, kemungkinan besar akan sangat memberikan dampak positif bagi
kegiatan pemberantasan korupsi, sekurang-kurangnya, masyarakat yang paham akan bahaya
dan kerugian yang ditimbulkan korupsi akan memperkecil kemungkinan seseorang atau
masyarakat itu melakukan tindakan korupsi. dengan demikian terlihat bahwa korupsi dapat
diberantas dengan menumbuhkan kesadaran diri terlebih dahulu. Ditambah dengan komitmen
dan semangat.

9
Masyarakat yang menundukug jalannya pemerintahan yang berkomitmen memberantas
korupsi, akan sangat memudahkan pemerintah melakukan gerakan anti korupsi. kita harus
bersama sama sepakat mencegah agar negara tidak mengalami kerugian lebih lanjut akibat
tindakan korupsi yang berkepanjangan, dan hal yang paling penting kita harus tetap
mempercayai integrasi dan kesungguhan para pemimpin dalam menanggulangi masalah
korupsi. Bila integritas terjaga, maka kasus kecurangan, korupsi dan sebagainya dapat
terselesaikan.

Semakin kuat semangat persatuan dan kesatuan antara masyarakat dan pemerintah, maka
akan melemahkan jaringan-jaringan korupsi, penolakan kegiatan korupsi didalam masyarakat
seperti pemberian uang saat pemilu, menunjukkan bahwa kesadaran anti korupsi dinegara
kita semakin tinggi, masyarakat harus melihat dengan jelas korupsi yang demikian, karena
korupsi demikian adalah korupsi yang sering digagal pahamkan oleh masyarakat. Dimana
masyarakat sering beranggapan bahwa itu bukanlah jenis korupsi, tapi nyatanya itu adalah
awal perkembangan korupsi.

Sebagai mahasiswa kita memiliki peran penting melakukan perubahan didalam


masyarakat, baik dalam berpikir, bersikap maupun mengambil keputusan sebelum bertindak.
Kita harus menyadarkan dan membujuk masyarakat untuk menolak keras tindakan korupsi,
dengan komitmen dan semangat yang tinggi, sama halnya seperti permainan sepak bola, jika
dalam satu tim mereka sering berlatih dan kompak, maka dapat kita yakini bahwa besar bagi
tim tersebut untuk memang. Begitu juga dengan masalahan korupsi, apabila komitmen yang
kuat dan semangat masyarakat yang tinggi kompak dengan tindakan-tindakan yang dilakukan
pemerintah untuk menangani masalah korupsi dapat terlaksana, tidak menghilangkan
setidaknya mampu mengurangi.

Masyarakat haru menunjukka bahwa besar keinginannya untuk menghilangkan koupsi


didalam negara ini, bukan hanya turut dan patu pada pemerintahan yang merugikan rakyat,
tunjukkan sistem demokrasi yang sesungguhnyam. Tunjukkan bahwa kita berhak mendapat
perlakuan yang layak dari pemerintah dan tunjukkan kewaiban kita membantu pemerintah
dalam mengatasi masalah korupsi. sebagai masyarakat yang baik, kita juga harus hasar,
setelah menuntut hak kita maka kita harus melaksanakan kewajiban kita, salah satunya

10
membantu pemerintah dalam menangani kasus korupsi dengan komitmen dn semangat yang
tinggi.6

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3. 1. Kesimpulan

Korupsi adalah tindak kejahatan yang sangat berbahaya, karena bukan hanya
merugikan ekonomi negara, tapi juga merusak kehidupan masyarakat, korupsi sangat
memperburuk keadaan negara. Pemerintah tidak berhenti melakukan upaya-upaya untuk
mencegah terjadinya korupsi, namun seperti yang kita lihat korupsi masih saja
berkembang di negara kita, untuk itu kita perlu membangun kesadaran anti korupsi
didalam masyarakat. Membangun kesadaran anti korupsi harus dimulai disekolah, sebagai
wadah kedua masyarakat menerima pendidikan setelah keluarga, dimana pendidikan
sangan berperan penting dalam menumbuhkan dan membangun pendidikan anti korupsi
di dalam masyarakat.

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membangun anti korupsi didalam
masyarakat, seperti melakukan penyuluhan bahaya korupsi, melakukan kegiatan
sosialisasi mengenai pentingnya mencegah terjadinya korupsi dan lain sebagainya.
Membangun kesadaran anti korupsi bukanlah hal yang mudah, masyarakat dan
pemerintah yang bertanggung jawab harus berkomitmen dan bersemangat dalam
melaksanakannya, karena banyak tantangan yang harus dilalui untuk mencegah terjadinya
korupsi dalam di negara ii, bukan hanya pihak-pihak koruptor yang menjadi lawan, tetapi
juga penegak hukum yang tidak tegas dalam menjatuhi hukuman bagi pelaku korupsi.
dengan komitmen dan semangat yang dimiliki masyarakat dalam membangun kesadaran

6
Klitgaard Robet dkk. Penuntut Pemberantasan Korupsi Dalam Pemerintahan Daerah. Jakarta 2002

11
anti korupsi, diharapkan dapat mengurangi tingkat terjadinya korupsi khususnya di negara
kita.

3. 2. Saran

Tumbuhkan sikap membangun anti korupsi didalam diri masing-masing lebih dahulu,
tolak keras perilaku korupsi, jika terdapat orang yang melakukan korupsi laporkan pada
pihak yang berwajib, kaena itu kewajiban kita sebagai warganegara yang baik, tujuan kita
bukan hanya mengurangi tingkat kejahatan korupsi, tetapi juga membangun sikap jujur
dalam diri sendiri dan masyarakat sebagai makhluk yang percaya bahwa segala sesuatu
yang ada didunia sifatnya hanya sementara dan hanya sebuah titipan dari sang pencipta
yang wajib kita syukuri.

Daftar Pustaka

Darul Chatrina Rosikah dan Dessy Marliani Listianingsih, Pendidikan Anti Korupsi,
JAKARTA: Sinar Grafika, 2016.

https://mouda.wordpress.com

Klitgaard Robet dkk. Penuntut Pemberantasan Korupsi Dalam Pemerintahan Daerah.

(Jakarta: Governance Refrom in Indonesia), 2002

ML. Jhingan, Ekonomi Pembanguna dan Perencanaan.

(Jakarta:Raja Grafindo Persada), 2000.

Sumiarti, Pendidikan Antikorupsi (Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan

P3M STAIN : Purwokerto INSANIA, 2007).

12

Anda mungkin juga menyukai