PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini sudah dalam posisi yang
baik dari kuantitas atau jumlah kerugian keuangan Negara maupun dari
korupsi, baik di sector publik maupun privat, tetapi tindak pidana korupsi
yang apabila di biarkan maka rakyat Indonesia akan berada dalam posisi
1
bahwa tindak pidana korupsi tidak hanya di lakukan oleh penyelenggara
Negara dengan pihak lain seperti keluarga, krooni dan para pengusaha
1
Nyoman Serikat Putra Jaya. 2005. Tindak Pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di Indonesia.
Semarang: Badan Penerbit Undip.Hal.2
2
Muladi dan Barda Nawawi Arief. 1992. Bunga Rampai Hukum Pidana. Bandung: Alumni. Hal.
133
2
menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingn pribadi,keluarga dan
kroninya.3
tindak pidana korupsi, kualitas SDM aparat penegak hukum yang masih
kasus korupsi.
memiliki sudut pandang yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin di
capai dalam kajian tersebut. Misalnya ada orang yang meneliti pengaruh
3
Romli Atmasasmita. 2004. Sekitar Masalah Korupsi,Aspek Nasional dan Aspek Internasional.
Bandung: Mandar Maju. Hal 1
4
Luhut M.P.Pangaribuan. 2018.Tindak Pidana Ekonomi Dan Anti Korupsi, Jakarta: Papas Sinar
Sinanti. Hal 127
3
Fenomena korupsi telah menghilangkan nilai-nilai kerja keras,
yang apatis terhadap nasib dan penderitaan sesama khususnya rakyat kecil.
untuk memperkaya diri sendiri tanpa kerja keras. Maka dari itu para
yang berlimpah, salah satunya dengan cara merampas harta milik Negara.
B. Rumusan Masalah
pidana korupsi?
4
d. Bagaimanakah penerapan unsur memperkaya dan/atau menguntungkan
C. Tujuan
pidana korupsi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Biasanya korupsi adalah hasil kerja sama antara pengusaha dan penguasa.
corruption).
6
demokrasi, tidak lagi dipimpin oleh hukum, tetapi tidak lebih hanya
dan/atau orang lain atau suatu badan (korporasi) yang dapat merugikan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 2 (dua puluh) tahun
dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
7
2) Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat
Negara.
berikut:
5
Admi Chazawi.2005.Hukum Pidana Materil dan Formil Korupsi di Indonesia. Malang: Bayumedia
Publishing Hal. 34-35
8
Pidana Korupsi mengatur mengenai penyalahgunaan wewenang,
dalam rangka mencapai tujuan yang lebih efektif untuk mencegah dan
9
Oleh karena itu, hal tersebut memperlihatkan bahwa Hakim
yang sudah semestinya memiliki sifat yang imperatif bila ditinjau dari
Sampai saat ini sangat banyak ditemukan putusan Hakim pidana tindak
tolak ukur atas unsur “memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
10
kerugian Negara telah disalahgunakan/diselewengkan oleh perbuatan
semata, namun lebih daripada itu disebut pula sebagai perbuatan yang
tidak jelas aturan hukumnya sepanjang hal tersebut masih relevan dan
6
Putusan pidana kasus Korupsi Pengadilan Negeri Sukabumi No.31/Pid.B/2008/PN.Smi.
11
Hakim maupun penegak hukum lainnya yang diberi kepercayaan
man or one institution affair. In this wise every Nigerian has a role to
play. Also all relevant institutions must build a synergy in the faight
embracing manner. It is then that the monster will be tamed. Until the
juga bahwa perang melawan korupsi tidak hanya urusan satu orang
atau satu institusi saja. Dalam hal ini, setiap kebijakan di Nigeria
dan mencakup semua bidang. Hal inilah yang kemudian korupsi dapat
7
Victor Egweni.2012.”Corruption And Corrupt Practices in Nigeria: An Agenda For Taming The
Monster”. Journal of Sustainable Development in Africa (Volume 14,No.3, 2012),ISSN: 1520-5509.
Nigeria: Ibrahim Badamasi Babangida University. Hal.83
12
pidana korupsi perlu dilakukan penyempurnaan/revisi perundang-
Korupsi
Hal itu telah menjadi kesulitan yang amat besar dalam upaya membangun
13
kesungguhan aparat pemerintahan. Hal ini sebagaimana hasil penelitian
vitiated the moral values of the society and the police force cannot be an
irony is that the issue has seldom been seized by the organization with a
baru, namun ironinya adalah bahwa masalah ini jarang disinggung oleh
terhadap ekonomi dan keuangan Negara. Oleh karena itu, dapat dikatakan
melaksanakan pembangunan.
hukum bekerjasama dengan isntansi terkait yaitu BPK atau BPKP yang
tersebut.
Oleh karena kerugian ini tidak perlu timbul, maka cukup menurut
kerugian Negara tanpa merinci dan menyebut adanya bentuk dan jumlah
yang terjadi.
15
Namun demikian, terdapat putusan hakim yang memuat
menentukan batas dan tolak ukur yang membedakan antara kriteria unsur
karena itu, supaya dapat memberantas korupsi secara berdaya guna pelu
serta terukur nilai nominal daripada kerugian Negara tersebut. Selain itu,
16
D. Penerapan Unsur Memperkaya Dan/Atau Menguntungkan Oleh
Akan Datang
17
Indonesia. saat ini, persepsi keadilan yang dikehendaki oleh masyarakat, di
serius dan konsisten. Selain itu, juga dengan berpedoman pada kondisi
korupsi. Mengacu pada hal-hal tersebut, maka dapat di tentukan titik berat
antara keadilan bagi terdakwa dan keadilan bagi seluruh masyarakat yang
selama ini, maka sudah seharusnya dampak korupsi berupa kerugian besar
yang di derita dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai titik tolak bagi
18
adil, maka hal tersebut tidak dianggap sebagai kegagalan Hakim dalam
pemberantasan korupsi.
pidana penjara dan denda saja, namun dilain pihak dengan tujuan yang
19
perwujudan dari kejujuran,keluhuran, kebersihan serta rasa tanggung
paling utama dan yang terakhir untuk tegaknya hukum dan keadilan.9
putusan pidana terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang satu lebih
berat sementara itu terhadap pelaku lainnya dijatuhi hukuman yang lebih
tidak hanya bertanggung jawab kepada hukum, kepada diri sendiri dan
kepada rakyat, akan tetapi juga harus bertanggung jawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dalam rangka tanggung jawabnya
hukuman bagi para pelaku tindak pidana korupsi adalah hukuman pidana
10
Rusli Muhammad. 2013. Lembaga Pengadilan Indonesia Beserta Putusan Kontroversial.
Yogyakarta: UI Press. Hal. 44-45
11
Bismar Siregar.1996. Rasa Keadilan. Surabaya: Bina Ilmu Offset.Hal.35
21
Faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam
standards” .
3) Faktor-faktor lain.
dan umur. Wanita cenderung dipidana lebih ringan dan jarang sekali
dipidana mati. Pidana terhadap residivis akan lebih berat dan bahkan
menurut KUHP (Pasal 486,487 dan 488) secara formal dapat dijadikan
atas suatu perkara tindak pidana diserahkan kepada Hakim dan Hakim
kepastian oleh karena hukum dan kepastian dalam hukum itu sendiri.
masyarakat. 13
adalah:
13
Soerjono Soekanto. 1991. Kegunaan Sosiologi Hukum Bagi Kalangan Hukum. Jakarta: Aliumni.
Hal.38-39.
23
b) Ancaman pidana mati terhadappelaku korupsi yang merugikan
rupiah).
proses impor daging dari Juard Effendi dan Arya Arby Effendi dari PT
pondok bamboo. Suap terkait izin impor daging, saat ini daging impor
tahun. Pihak KPK tidak merinci apa yang telah dilakukan kedua orang
Setelah itu, saat keduanya keluar dari hotel, sedang di basement dan
24
berada di mobil, KPK menangkap keduanya. Di jok belakang disita
suap menyuap.
Kernel Oil Private Limited (KOPL) terhadap bekas kepala SKK Migas
pelatih golf yang diduga kurir yaitu Devi Ardi. Dia berkelit saat
25
5 ayat 1 huruf a atau b atau pasal 13 UU Tipikor jo pasal 55 ayat 1 ke-
dan dijerat dengan pasal 12 huruf a dan b atau pasal 5 ayat 2 atau pasal
pengadaan alat simulator SIM yang merugikan Negara sebesar Rp. 196
Upaya KPK menyidik kasus ini menimbulkan friksi dengan Polri yang
26
kepada KPK. KPK menahan Djoko di rumah tahanan cabang KPK di
fakta tentang Irjen Djoko Susilo yaitu total asset yang disita mencapai
Rp 100 miliar dan terdiri dari 26 properti, 3 SPBU dan 4 mobil dan
BAB III
PENUTUP
27
A. Kesimpulan
tersebut.
pidana korupsi.
B. SARAN
28
Budaya korupsi akan menjadi cermin dari kepribadian bangsa
yang rusak dan sungguh membuat Negara ini miskin karena kekayaan-
Tentu untuk mengatasi masalah korupsi ini adalah tugas berat namun tidak
berat untuk menjerat para koruptor sehingga mereka jera, serta dibutuhkan
norma sosial untuk memberikan rasa malu kepada pelaku oruptor bahwa
mereka juga akan bernasib sama dengan pelaku terorisme. Tugas kita
korupsi agar tidak menjadi budaya. Saya sangat berharap tidak ada lagi
menurut saya budaya itu adalah hal-hal yang baik,bukan perbuatan tercela
seperti korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
29
A. Buku
B. Internet
http://eprints.ums.ac.id/31461/12/Naskah_Publikasi.pdf
http://www.pn-
kayuagung.go.id/images/pnkag/Dokumen/PEMAHAMANUNSURMEMP
ERKAYA.pdf
https://www.bphn.go.id/data/documents/bidang_pidana_suap.pdf
https://www.google.co.id/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/1594204.ht
ml
https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/2034166/kasus-
suap-skk-migas-rudi-rubiandini-dituntut-10-tahun-penjara
C. KUHAP
Korupsi
30