PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi sudah menjadi fenomena yang biasa di dalam masyarakat, Pelaku korupsi di
Tanah Air dalam 10 tahun terakhir semakin meluas sehingga tidak ada lagi tempat yang benar-
benar steril dari tindakan korup. Saat ini pelaku korupsi sudah beragam mulai dari artis,
pengusaha, ustadz, pendeta bahkan DPRD juga mulai ikut melakukan korupsi akhir-akhir ini. Di
Indonesia dapat dikatakan bahwa sepertinya korupsi sudah menjadi budaya yang berkembang.
Indonesia bagaikan surga bagi para pelaku dan aktor tindak koruptor. Hal ini terlihat dengan
diletakkannya Indonesia pada perigkat kelima dari 146 negara terkorup yang diteliti oleh
transparansi internasional pada tahun 2004.
Korupsi mengakibatkan sebagian besar rakyat Indonesia menderita dan hidup dalam
kemiskinan, penanggulangan korupsi menjadi pr bersama mengingat korupsi berkembang begitu
pesat bagaikan jamur hingga merambah ke instansi terbawah sekalipun.
Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di
Indonesia. Namun, hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik
terang. Hal ini dikarenakan banyak kasus korupsi di Indonesia yang belum tuntas diungkap oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian, LSM dan alat perangkat negara lainnya.
Menjamurnya korupsi di Indonesia merupakan wajah keterpurukan yang harus
disehatkan.Untuk itu dalam pembahasan disinipenulis mencoba untuk mengetahui aspek-aspek
apa saja yang menyebabkan terjadinya korupsi dan apakah dengan konsepsi pancasila korupsi
dapat diberantas, lalu bagaimana pencegahannya.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Korupsi?
2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari Korupsi?
3. Apa pandangan Pancasila terhadap Korupsi?
4. Bagaimana upaya pemberantasan Korupsi?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Makalah ini ditulis bertujuan sebagai pemahaman tentang “Pancasila dan Pemberantasan
Korupsi”. Dan untuk memenuhi tugas makalah yang diberikan oleh Dosen.
2. Manfaat
A. Pendidikan
Menambah informasi tentang korupsi.
Mempermudah pemahaman serta lebih simple dalam mempelajari.
C. Masyarakat
Menambah informasi tentang korupsi
Mengetahui hal-hal yang diakibatkan dari korupsi
Lebih mendalami arti korupsi
D. Metode Penelitian
Pembahasan mengenai makalah inidilakukan dengan cara diantaranya :
a) Studi Pustaka
Merupakan pengkajian dari beberapa buku acuan ataupun literature dalam menunjang ma
kalah.
b) Studi Internet
Merupakan pencairan informasi melalui duniamaya / internet.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KORUPSI
Korupsi berasal dari kata latin Corrumpere, Corruptio, atau Corruptus. Arti harfiah
dari kata tersebut adalah penyimpangan dari kesucian (Profanity), tindakan tidak bermoral,
kebejatan, kebusukan, kerusakan, ketidakjujuran atau kecurangan. Dengan demikian korupsi
memiliki konotasi adanya tindakan-tindakan hina, fitnah atau hal-hal buruk lainnya. Bahasa
Eropa Barat kemudian mengadopsi kata ini dengan sedikit modifikasi; Inggris : Corrupt,
Corruption; Perancis : Corruption; Belanda : Korruptie. Dan akhirnya dari bahasa Belanda
terdapat penyesuaian ke istilah Indonesia menjadi : Korupsi.
Korupsi berdasarkan pemahaman pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang
diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Korupsi merupakan tindakan melawan
hukum untuk memperkaya diri sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi) , yang
secara langusng maupun tidak langsung merugikan keuangan atau prekonomian negara, yang
dari segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan nilai-
nilai keadilan masyarakat.
Untuk pengertian korupsi pada point yang terkahir, Komisi Pemberantasan Korupsi
dalam buku Mengenali Dan Memberantas Korupsi memberikan suatu kiat untuk memahami
korupsi secara mudah; yaitu dengan memahami terlebih dahulu pengertian pencurian dan
penggelapan.
1) Pencurian berdasarkan pemahaman pasal 362 KUHP, merupakan suatu perbuatan melawan
hukum mengambil sebagian atau seluruh milik orang lain dengan tujuan untuk memiliki atau
menguasainya. Barang/hak yang berhasil dimiliki bisa diartikan sebagai keuntungan bagi pelaku
2) Penggelapan berdasarkan pemahaman pasal 372 KUHP, merupakan pencurian barang/hak
yang dipercayakan atau berada dalam kekuasaan pelaku.
2. AKIBAT DARI KORUPSI
Korupsi berakibat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik aspek kehidupan
sosial, politik, birokrasi, ekonomi, dan individu. Bahaya korupsi bagi kehidupan diibaratkan
bahwa korupsi adalah seperti kanker dalam darah, sehingga si empunya badan harus selalu
melakukan “cuci darah” terus menerus jika ia menginginkan dapat hidup terus. Secara
aksiomatik, akibat korupsi dapat dijelaskan seperti berikut:
A.KESIMPULAN
Korupsi merupakan tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri/orang lain
(perseorangan atau sebuah korporasi), yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan
keuangan atau prekonomian negara, yang dari segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai
perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat. Korupsi berakibat sangat
berbahaya bagi kehidupan manusia, baik dalam aspek kehidupan sosial, politik, birokrasi,
ekonomi, dan individu. Tindakan-tindakan korupsi merupakan bentuk penyelewengan dari butir-
butir Pancasila. Beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di
Indonesia, antara lain: upaya pencegahan (preventif), upaya penindakan (kuratif), upaya edukasi
masyarakat/mahasiswa, dan upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
B.SARAN
Setelah melalui pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan pula saran pemecahan
masalahnya, yaitusikap untuk menghindari korupsi seharusnya dimulai dari sejak dini contohnya
dari hal kecil yaitu diajarkan dan ditanamkan nilai-nilai pancasila dan mengetahui satu persatu
makna dari pancasila itu sendiri karena apabila hanya menghapal pancasila, tetapi tidak mengerti
maksud dasar dari pancasila itu sendiri sama saja sia-sia.
DAFTAR PUSTAKA
Esti Suntari, S.H., M.Pd, dkk. 2015. Pendidikan Pancasila. Jakarta: UNJ Press.
https://www.academia.edu/9830875/pancasila_sebagai_benteng_anti_korupsi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA