Anda di halaman 1dari 63

TES

INVENTORY
PSIKODIAGNOSTIK V
Apa yang akan dipelajari dari
psikodiagnostik V
- Tes psikologi
- Tes inventory ?
- Konsepsi kepribadian mendasari tes inventory
- Tehnik hipotesis pada tes inventory
- Macam – macam test inventory
- Mengetahui kegunaan dan manfaat dari setiap test inventory
- Kelebihan dan kekurangan dari setiap tes inventory
- Paham instruksi tes dari beberapa test inventory  simulasi langsung atau video interaktif
- Bisa melakukan intruksi tes secara lancar untuk tes inventory  role play  Pengambilan
data langsung
- Bisa meninjau pelaksanaan tes inventory dengan memperhatikan adminitrasi tes dalam
pelaksanaan tes inventory (Simulasi role play  pengambilan data
- Bisa melakukan skoring dari tes inventory
- Bisa mengambil data, skoring dan interpretasi sederhana dari salah satu tes inventory

Kode class room - Class codeblyf2oh


Apa itu tes psikologi ?
Tes psikologi

Tes Intelegensi

Tes kepribadian / Personality test

Test minat

Spesial aptitude test (Bakat)

Tes Prestasi
Definisi
Tes inventory adalah tes – tes yang terutama menggunakan paper and
pencil test.

Min
at Sikap
Karakte Self Report
ristik
Kepriba Nilai - nilai Questionnaire
dian

Nilai
– nilai
Tes ini berkembang dalam lapangan tes psikologi  “Psikometrik”
dikarenakan factor yang menunjang yaitu :

1. Kurangnya teori kepribadian yang mantap dan tangguh sehingga


tidak ada suatu system diagram yang unggul.
2. Tidak berkembangnya suatu metodologi prikomtrik lain yang
penting untuk kemajuan tes psikologi.

“Alat – alat test inventory yang digunakan umumnya tidak ada yang
sempurna “Perfect”

Dalam pemakaiannya masing – masing tes hanya menjelaskan tentang


satu/ beberapa aspek saja dari kepribadian / manusia seutuhnya.
Bagaimana wujud dari Tes
inventory ???
Sejumlah pertanyaan petanyaan / statement yang memungkinkan
subyek memberikan respon selektif kombinasi dari item ke dalam
pengukuran – pengukuran yang mengarah pada skala. Beberapa
permasalahan personality inventory :

1. Definisi kepribadian banyak, sehingga seleksi yang tepat dari


bermacam – macam kepribadian perlu mendasari personality
inventory
2. Tes inventory kepribadian tidak dapat bersifat culture free oleh
karena itu, selalu memertimbangakan aspek kultur .
3. Personality inventory terlalu sensitif terhadap perubahan maka
sulit memperoleh realiabiltas yang tinggi. Dalam hal ini yang
penting adalah kemampuan prediksinya untuk menilai apakah
suatu personalitu inventories baik / tidak
Tes Kepribadaian yang baik
selalu mengukur dua aspek

1. Instrinsik dan sosial


2. Stabilitas
Kelemahan / Kekurangan

1. Itemnya ambigous / perintah tidak jelas


2. OP ingin menunjukan kesan kesan tertentu pada tester
3. Kesukara sistematik / penafsiran yang berbeda
4. Sikap OP yang tidak kooperatif / defensif
5. Faking / Tidak jujur
6. Acquisment , item – item yang dibuat mengarah pada jawaban –
jawaban tertentu
7. Inventory transparan
Validitas yang umum dipakai
pada personality inventories

1. Face validity : validitas yang didasarkan pada tampaknya


saja
2. Content validity : validitas yang di dasarkan pada isi /
konsep tertentu
3. Emperical validity : validitas yes yang didasarkan tas data –
data empiris . Gejala/ simtom.
Secara ●
Motivasi dinamis
konvensional ●
Simtom simtom gangguan stress
Tes ●
Kekuatan pribadi
kepribadian : ●
Karakteristik sikap
Mengenali
konsep
kepribadian :
Ada 7 orang siswa yang mengikuti suatu ujian tes sekolah dimana
dalam prose mengikuti tes dan ketika hasil tersebut diumukan maka
berebda reaksi ketika mendapatkan informasi keluusan dalam ujian
tersebut :

1. Ketika mendengar keluusan langsung berjingkarak jikrak dan


mengakatan horeee yessss lulus…. Yeahhh..
2. Menangis tersedu2 dan mengatakan aku bisa lulus
3. Ada yang mengatakan alhamdulilah lulus juga
4. Ada yang langsung mengajak teman – temannya hayuukk jalan
akuhh lulus ujian
5. Ada yang dengan muka datar dan mengatakan okehhh aku lulus
6. Ada yang temengu dan mengatakan dalam diri kok bisa yahh saya
lulus sambil garuk – garuk tidak percaya
7. Ada yang termenung diam

1. Kenapa ekpresi dari setiap individu berbeda


2. Apakah ekpresi mengambarkan suatu kepribadian
Karakter
kepribadian
KEPRIBADIAN  KONSEPSI SUATU
TINJUAN

Setiap orang memiliki konsistensi


dalam batas – batas tertentu. Kita
semua memiliki ciri, sifat atau
pembawaan dan pola – pola
tindakan yang muncul secara
berulang.

Setiap orang memiliki


perbedaan dalam batas –
batas tertentu, terdapat
perbedaan prilaku diantara
individu – indvidu.
Teori Dasar Kepribadian dan Konsepsi

Teori Psikoanalitik Kepribadiian

Teori tipe kepribadian

Teori Fenomenologis Kepribadian

Teori Prilaku dan pembelajaran sosial

Konsepsi trait Kepribadian


Teori Psikoanalitik
Freud meyakini ketidaksadaran
merupakan sumber dorongan
instigtif dan pusat
penyimpangan pikiran seta
keinginan yang tidak dapat
diterima oleh diri sadar kita

Mimpi menampilkan motif


nirsadar kita secar
simbolik sekalipun bisa
menjadi agresi atau
dorongan yang ditekan
Gagasan frued tentang ketidaksadaran
menjadi pondasi awal dalam tes Setiap metode dilandasi asumsi
psikologi. Pada masa itulah bahwa motif – motif nirsadar
bermunculan tekhnik proyeks seperti dapat disimpulkan dari respons
berkas tinta, pedekatan asosiasi kata, seseorang terhadap stimulus
tehnik penyelesaian kalimat, dan yang ambigu dan tidak
terhnik narasi cerita terstruktur
Peran Mekanisme Pertahanan Diri
Mekanisme Pertahanan diri,
terdapat beragam wujud
memiliki 3 karakteristik umum :
1. Satu satunya tujuan adalah
membantu ego meredakan
kecemasan yang disebabkan
oleh pertentangan keinginan
id, superego dan realitas
ektsternal
2. Mekanisme pertahanan diri
beroperasi di luar kesadaran
3. Mekanisme pertahanan diri
membatu meredakan potensi
ancaman yang ditafsirkan ego
dari id, super ego, atua
realitas eksternal
Asesment mekanisme
pertahanan diri
Hieraki mekanisme
1. Tingkat kesehatan
adaptif ego
mental :
berdasarkan asumsi
a. Psikotik
bahwa sejumlah
b. Tidak masuk akal
mekanisme pertahanan
(immature)
diri secara intrinsic
c. Neurotik
lebih sehat daripada
d. Masak (mature)
yang lain.

Secara umum analisa mekanisme pertahanan dri


merupakan pendekatan yang menjanjikan dalam
ranah assessment kepribadian.
TEORI KEPRIBADIAN

Hiprocates : Humorial  saguin, kolerik, melankolis, plagmatis 


tidak terpakai lagihh

RISET KONTEMPORER

TIPE A : RENTAN SERANGAN JANTUNG:


1. Perasaan tidak aman
2. Agresivitas berlebihan
3. Sikap permusuhan yang berlebihan
4. Perasaan yang tidak tergesa – gesa Penyakit jantung tidak
berhubungan dengan pola
tipe A namun
TIPE B : berhubungan dengan
1. Santai komponen yang spesifik
2. Easy going
3. Non kompetitif
TEORI FENOMENOLOGIS KEPRIBADIAN

Teori yang menekankan pentingnya subyektif yang langsung immediate


dan personal sebagai diterminan prilaku

1. Carl Rogers , teori diri dan tehnik Q


• Tehnik q adalah prosedur untuk mempelajari perubahan – perubahan
konsep diri yang merupakan unsur pokok dalam teori rogers.

Kartu yang tertulis :


a. Saya bisa bersikap tenang
b. Saya akan mengenakan topeng bila bergaul
c. Saya orang menyenangkan

(peseta diminta untuk mgurutkan 100 pernyataan ke dalam 9 tumpukan


dari yang menggambarkan dirinya sampai yang tidak menggambarkan
dirinya.
2. Q sort  1. Self sort, mengurutkan gambaran sesuai dengan
karakteritik diri anda
2. ideal sort, mngurutkan gambaran sesuai dengan diri ideal
TEORI PRILAKU DAN
PEMBELAJARAN SOSIAL
Teori prilaku dan pembelajaran social berasal dari studi laboratorium mengenai
pembelajaran operan dan kondisioning klasikal

Pandangan belajar Rotter mengembangkan internal dan eksternal scale yaitu pengukuran pusat kendalai
internal dan eksternal.

(sejauh mana partisipan tes menyakini penguasatan berhubungan langsung dengan prilaku mereka sendiri
atau pengaruh dari luar

Secara umum, sebagian besar orang mendapatkan penghrmatan yang memang layak mereka dapatkan
atau Kualitas seseorang sering kali terlewat begitu saja tidak disadari orang lain

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pergi ke sebuah pesta Mampu melakukan Seberapa yakin


Dimana anda tidak mengenal
Seorang pun

Mengajukan komple mengenai


Hidangan
Yang tidak memuaskan disuatu restoran
KONSEPSI TRAIT
KEPRIBADIAN

Trait : elemen atau aspek yang realtif langgeng tang membedakan satu
dengan yang lainnya.

1. Sudut pandang factor analisa Cattel mengidentifkasi 16


hingga 20 dimensi trait bipolar.
2. Pendekatan trait dimensional Eysenck menggabungkan
sejumlah besar trait menjadi dua dimensi yang saling bertolak
belakang
3. Goldberg dan sejumlah penliti lain telah mengupayakan suatu
sitesis modern dari semua pendekatan trasit dengan mengajukan
model kepribadian lima factor.
Hipotesis proyjectif
Hipotesis Projective
Metode projective : Untuk deskriptif kategori tes demi mempelajari
kepribadian menggunakan stimulus tidak terstruktur.

Peserta tes menjumpai stimuli yang ambigu dan maknanya samar


(Vague)

Peserta tes memberikan respon berdasarkan persepsi, imajinasi atau


ide – ide sendiri

Para pemberi tes meyakini bahwa stimulus yang tidak terstrutur, samar
– samar dan ambigu menciptakan situasi ideal untuk mengungkapkan
aspek – aspek mendalam kepribadian.

Asumsi sentral tes projective adalah bahwa respon terhadap tes


menunjukan proyeksi dari proses mental nirsadar yang terdalam dari
para partisipan,
INTERPRETASI PRIBADI TERHADAP
STIMULI YANG AMBIGU MENCERMINKAN

Interpre Kebut
uhan

Moi
f

Konflik
nirsad
ar
Frank yang memperkenalakan istilah metode projectif untuk
mendeskripsikan kategori tes demi mempelajari kepribadian
menggunakan stimulus tidak berstruktur.

Tes projectif, dimana tes menjumpai stimulus ambih dan maknanya


samar (vague)

Peserta tesmemberikan respons berdasarkan persepsi, imajinasi


atau ide – ide sendiri.

“Orang – orang yang mempelajari tes projectif sangatlah berkiblat


ke teori psikoanalistik dan populasi mengenai aspek – aspek nirsaar
dalam kepribadian.

Para pemberi tes meyakini bahwa stimulus yang tidak terstruktur,


samar – samar dan ambigu menciptakan situasi ideal yntuk
mengungkapkan aspek – aspek mendalam kepribadian.
“ Tes projective adalah respon terhadap tes
menunjukan “Proyeksi” dari proses mental nir
sadar yang mendalam dari para partisipan

“Konsepsi “ Stimulus ambigu pasti mencerminkan kebutuhan, motif,


dan konflik nirsadar peserta tes dikenal sebagai “hipotesis projective

Metode projectif menemukan beragam tehnik dan materi yang digunakan


untuk tujuan umum yang sama yakni memperoleh apa yang tidak dapat
atau tidak mau dikatakan yang sering kali terjadi kareana subyek tidak
mengenal dirinya seniri dan tidak menyadari ia mengungkapkan dirinya
sendiri melalui proyeksi – proyeksinya
Tantangan tes proyektif
Menguraikan atau mengartikan proses kerpibadian nirsadar
(kebutuhan, motif dan konflik) Berdasarkan respon personal, unik
dan subyektif dari setiap peserta tes.
Klasifikasi tehnik
Projective
Tehnik Asosiasi bercak tinta atau kata

Penysunan (Konstruksi) cerita atau rangkaian


peristiwa

Penyelesaian kata – kata atau cerita

Penataan / pemilihan gambar atau kata – kata

Pengekspresian gambar atau kata


Tehnik Asosiasi bercak tinta
atau kata
Tehnik Proyeksi
Tehnik Proyeksi mencakup tes bercak Tokoh penggagas :
Tinnta Rorschach Rosarch

Diprioritaskan pada orang – orang yang


mengalami gangguan dan untuk meninjau
kedalaman dari segi kepribadian

5 bercak tinta berwarna


Tes Rorschach berupa hitam dan abu – abu
betuk bercak tinta latar belakang putuh 5 tahun
yang terdiri dari 10 ke atas
bentuk tinta
Berwarna dengan latar Real
belakang putih dewasa
Kartu tes rorschach
Administrasi

1. Duduk disamping  mengurangi komunikasi bahasa tubuh


2. Fase asosiasi bebas “ Gambar apakah ini ? “Klarifikasi”
3. Tempo lambat
4. Fase Inquairy  mengajukan pertanyaan untuk
mengklasifikasikan lokasi spesifik setiap bercak tinta nya
Seperti  bentuk, lokasi , warna, jumlah, kualitas bentuk
Pengkodingan
W  Whole

Jika menggukan keseluruhan dari bercak tinta

F (form)

Bercak dianggap penting oleh partisipan

M (Movment)

Memaknai bercak sebagai bentuk gerakan manusia

C (Coloring)

Warna dimaksud
CF (Color / Form) / FC (Form / collor)

tergantung apakah bentuk form dianggap promer , sekunder


atau tidak sama sekali dibanding dengan warna diterminan

H (Human

Orang

HD (Human detail)

Menunjukan orang secara detail

(An) Anatomy

Menunjukan bagian strutur anatomy


manusia
Apa saja yang bisa ditinjau
dari alat tes ini ?

• Analisis kemampuan berfikir


• Kecenderungan delusi
• Halusinasi
• Kemampuan self control
• Kemampuan hubungan personal
• Kemampuan dalam lingkungan sosial
• Prilaku agresif
• Motivasi
• dll
Tehnik Penyelesaian
Dalam sebuah tes penyelesaian kalimat, responden disajikan kalimat
tidak utuh yang berisi beberapa patah kata, dan tugas partisipasi adalah
melengkapo kalimat tersebut.

Motivasi Konflik

Ketakutan nir
Sikap sadar yang
dimiliki responden
Analisis subyektif – intuitif
terhadap motivasi nirsadar

Analisis obyektif melalui skor yang


diberikan ke tiap – tiap kalimat.
Contoh Alat tes yaitu
SSCT : Sack sentence Completion Test

1. Saya rasa bahwa ayahku jarang


2. Bila nasib menimpa diriku
3. Saya selalu ingin untuk
4. Bila saya bertugas
5. Bagiku masa depan tampak
6. Guru-guru saya
7. Saya tahu kalau aneh tapi saya tidak berani
8. Saya rasa bahwa teman yang sejati adalah
9. Sewaktu saya kecil
Analisis Obyektif

Proses interpretasi

Analisis Subyektif

Kalimat yang disajikan mencerminkan


motivasi,sikap, konflik, dan ketakutan
nirsadr yang dimiliki responden
Rotter Incomplete Senteces Blank (RISB)

• 3 Bentuk yang serupa : Smu. Mahasiswa dan dewasa.


• Terdiri dari 40 kalimat
• Dalam system skoring obyektif setiap kalimat mendapatkan
skor 0 (penyesuaian diri yang baik ) hingga 6 penyesuaian diri
yang sangat buruk. Skor – skor awal didapatkan pada
pengkategorisasian setiap respons sebagai berikut :

- Tidak ada jawaban


- Respon konflik
- Respon positif
- Respon netral
Tehnik Kontruksi
 TAT terdiri dari 30 gambar yang menampilkan beragam kejadian
atau dalam gambar foto hitam putih, sebuah kartu kosong (tidak
berisi gambar apa – apa).

 Sebagian akan berriskan gambar yang aktifitas ambigu


 Beberapa diperuntukan untuk laki – laki
 Beberapa diperuntukan untuk perempuan
 Beberapa diperuntukan untuk laki – laki dan perempuan
 TAT diciptakan oleh Henry Muray
Contoh kartu
Konstruk yang diungkap

1. Kebutuhan / needs  Konsepsi murray


2. Tekanan
yakni
yakni
yaituupaya
, tingkah
u(Surabaya:
tingkah
yaitu
untuk
untuk
Hand tingkah
laku
menghilangkan
laku
yakni
outRapprochement
Construction
Recognition
pengenalan.
Cognizance
Acquisition
Dominance
berdiri
terdiri
avoidance
Autonomy
Assistance
Affiliation
an
Reference
yang
Activity
yang
motive
Hamim
IAIN Blank
Harm
tingkah
laku
bahwa
10)
12)
13)
14)
11)
17
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
-tRosidi,
Psikologi
Sunan
13 bersifat
dari:
bersifat
sendiri
yanglak
kejahatan.
bersifat
membebaskan.
dalam
membangun.
Kepribadian
Ampel), II kegiatan.
hal. 74
an

Needs/ kebutuhan: motivasi dari perilaku Macam-macam


Psychogenic NeedAbasement
Achievement
Affiliation
Aggression
Autonomy
Counteraction
Defendance
Deference
Dominance
Exhibition
Harmavoidance
Infavoidance
Nurturance
Order
Play
Rejection
SentienceSex
Succorance
Understanding
Cat “ Children
Apperception Test
Cat “ Children
Apperception Test
Cat “ Children Apperception Test
 Children Apperception Test dirancang sebagai modifikasi langsung
dari TAT.
 Terdiri dari 10 gambar dan cocok diterapkan bagi anak berusia 3
hingga 10 tahun
 CAT menampilkan gambar – gambar binatang pada situasi sosial
yang sangat lazim dijumpai manusia pada kehidupan sehari – hari
 Apa saja yang digali dalam test CAT :

1. Tema Utama
2. Hero Utama
3. Kebutuhan dan dorongan untama figure herro
4. Konsepsi gambaran mengenai lingkungan
5. Persepsi mengenai figure orang tua
6. Konflik – konflik
7. Kecemasan
8. Pertahanan diri
9. Super ego
10.Integrasi Ego ( Orisinalitas dan hasil akhir cerita)
Perkembangan Psikologi
Proyektif
Psikologi proyektif menentang aliran – aliran yang telah berkembang
sebelumnya :

1. Aliran Strukturalisme yang memandang individu sebagai kumpulan


bagian – bagian.
2. Aliran asosiasi yang memandang individu sebagai kumpulan
tanggapan – tanggapan
3. Aliran behavioristik yang memandang individu sebagai kumpulan
tingkah laku.
4. Aliran reflexologi yang memandang indvidu sebagai kumpulan reaksi
– rekasi bersyarat.
Tehnik – tehnik Ekspresi
 Draw a perseption test : Menggambar Orang lengkap
  memberikan sehelai kertas kosong, sebatas pensil HB
 Diminta untuk menuliskan jenis kelamin (Laki - laki /
lPerempuan)
 Meminta menggambar kembali jenis kelamin yang berbeda
 Menceritakan gambar
 Usia
 Aktifitas
 Kelebihan
 Kekurangn
Contoh gambar
Baum / Pohon
 BAUM : Menggambar Pohon
  memberikan sehelai kertas kosong, sebatas pensil HB
 Diminta untuk menggambar pohon yang berkambium
 Memberikan keterangan gambar pohon yang digambar
HTP (House Tree PERSON
 HTP : Menggambar Pohon, rumah orang
  memberikan sehelai kertas kosong, sebatas pensil HB
 Diminta untuk menggambar Phon rumah orang
 Menceritakan gambar yang digambar
Tes proyeksi dibagi
menjadi 2 kelompok
NON
VEBAL
VERBAL
WUJUD MATERI
MATERI BUKAN BENTUK
BAHASA

KOMUNIKASI
FAKTOR BAHASA
ANTARA TESTEE
HANYA BERPERAN
DENGAN TESTER
UNTUK KOMUNIKASI
DAN RESPON
ANTAR TESSTEE
SUBYEK BEREUJUD
DENGAN TESTER
VERBAL
PRINSIP DASAR TES /
TEHNIK PROYEKSI
1. Stimulus bersifat tidak berstruktur (unstructured) yang
memungkinkan subyek mempunyai alternative pilihan
banyak
2. Stimulusnya bersifat ambiguous yang memungkinkan subyek
merespon stimulus / materi tes sesuai dengan
interpretasinya masing – masing.
3. Stimulusnya bersifat kurang mempunyyai obyektifitas
relative.
4. Global Approch
Isi
need emosi motif
ketidaksadaran
Tat - tehnik proyeksi
1. Polivalensi yaitu memounyai banyak kemungkinaa. Kartu kartu dalam
TAT terdiri dari berbagai kemungkunan / situasi yaitu :
a. Figur Jelas – latar belakang kabur
b. Latar belakang kabur – figure jelas
c. Figur jelas – latar belakang jelas
d. Figur kabur _ latar belakang kabur

2. Polisemi yaitu salah satu jelas atau salah saty kabur


Maksudnya, bias figurnya yang jelas namun latar belakangnya kabur atau
sebaliknya. Dalam merespon subyek harus mengidentifikasi / membuat
kepastian pada stimulus / materi yang diuat kabur

3. Monosemi yaitu baik figure maupun latar belakang kedua – duanya


relative jelas.
4. Asemi yaitu baik figure maupun latar belakang kedua – duanya kabur.
Stimulus / materi demikian diyakini lebih mampu mengungkap
ketidaksadaran.
KLASIFIKASI TES PROYEKSI

Tehnik Konstitutif (Menyusun)



Contoh: tes warteg, Tes Rorschach, Tes Finger Printing

Tehnik Konstruktif (membentuk)



Contoh :Mozaic Test, sub tes Block Design (dalam WAIS)

Tehnik Interpretatif (mengeinterpretasi)



Contoh :TAT, CAT, SSCT

Tehnik katartik

Contoh :Play tehnik (bermasin, psikodrama), lowenfeld Mozaic

Tehnik Refraktif / eksprensif



Contoh Grafis, grafologi, tes Bender Gestalt,Mykenetic Diagnosis
Lidzey
Tehnik Asosiasi
Subyek diberika materi kemudian subyek diminta untuk merespon dengan cara mengeluarkan / menyampaikan apa yang petama kali muncul dalam pikirannta atas
stimulus tersebut
Contoh: Rorschah, SSTC

Tehnik Konstruksi
Subyek diminta untuk menyusun materi yang belum berbentuk menjadi suatu cerita /gambar.
Contoh : TAT, CAT, sub tes mengatur gambar (dalam WAIS).

Tehnik melengkapi
Subyek diberi materi yang belum lengkap kemudian diminta untuk melengkapi
Tehnik mengatur
Subyek diberi materi / soal yang ada alternative jawaban kemudian diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan dirinya
atau membuat urutan aras dasar pilihan jawaban yang ada.
Contoh: Study of value, Survey nterpersonal

Tehnik ekspresif
Contoh : Finger Printing test, Project therapy, Achievment Motivation Training
Evaluasi tehnik proyektif

1. Raport dan Keleluasaan Penggunaan


2. Faking
3. Varible tester dan situasi
4. Norma
5. Reliabilitas
6. Validitas

Anda mungkin juga menyukai