Anda di halaman 1dari 25

Gangguan Kepribadian

a.       Kepribadian Paranoid


Kepribadian paranoid adalah gangguan kepribadian dengan
sifat curiga yang menonjol.
b.       Kepribadian Afektif/Siklotim
Ciri utama dari kepribadian siklotim adalah keadaan
perasaan dan emosinya yang berubah-ubah antara depresi
dan euforia.
 c.        Kepribadian Skizoid
Sifat-sifat kepribadian ini adalah pemalu, perasa,
pendiam, suka menyendiri, menghindari kontak sosial
dengan orang lain.
 d.       Kepribadian Eksplosif
Ciri utama tipe ini adalah diperlihatkannya sifat
tertentu yang lain dari perilakunya sehari-hari, yaitu
ledakan-ledakan amarah dan agresivitas, sebagai reaksi
terhadap stres yang dialaminya (walaupun mungkin
stresnya sangat kecil). Segera sesudah itu biasanya ia
menyesali perbuatannya.
 
e.Kepribadian Anankastik
Ciri utama tipe kepribadian ini adalah
perfeksionisme dan keteraturan, kaku, pemalu,
disertai dengan pengawasan diri yang tinggi.
f. Kepribadian Histerik
Ciri utama kepribadian ini adalah sombong,
egosentrik, tidak stabilnya emosi, suka menarik
perhatian denga afek yang labil, sering berdusta.
g. Kepribadian Astenik
Ciri utamanya hidup tidak bergairah, lemas, lesu,
letih, lemah, tak ada tenaga sepanjang
kehidupannya
h. Kepribadian Anti Sosial
Ciri utamanya ialah bahwa perilakunya selalu
menimbulkan konflik dengan orang lain atau
lingkungannya.
i.Kepribadian Pasif-Agresif
Tipe kepribadian ini ditandai dengan sifat pasif dan
agresif. Agresifitas dapat dinyatakan secara pasif
dengan cara bermuka masam, malas, menyabot,
dan keras kepala.
j.Kepribadian Inadequat
Ciri utama tipe ini adalah ketidakmampuannya
secara terus menerus atau berulang-ulang untuk
memenuhi harapan atau tuntutan teman atau
sebayanya atau kenalannya. Baik dalam respon
emosional, intelektual, sosial, maupun fisik.
Kecerdasan Intelektual (IQ)

Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern.
Digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang.
Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan
ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk
berhitung, bernalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta
inovasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi perkembangan
Intelektual
1. Bertabahnya informasi yang disimpan(dalam
otak)seseorang sehingga ia mampu berpikr reflektif.

2. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan


masalah sehingga seseorang bisa berpikir proporsional.
3. Adanya kebebasan berpikir,menimbulkan keberanian
seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang
radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan,
dan menunjang keberanian anak memecahkan
masalahdan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
intelegensi menurut “Claparde dan Stern” adalah
kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental
terhadap situasi dan kondisi baru. Berbagai macam tes
telah dilakukan oleh para ahli untuk mengetahui
tingkat intelegensi seseorang. Banyak faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat intelegensi seseorang.
Oleh karena itu banyak hal atau faktor yang harus kita
perhatikan supaya intelegensi yang kita miliki bisa
meningkat.
Ciri-ciri intelegensi yaitu :
1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental
yang melibatkan proses berfikir secara rasional
(intelegensi dapat diamati secara langsung).

2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah


pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan
pemecahan masalah yang timbul dari padanya.
Menurut English & English dalam bukunya " A
Comprehensive Dictionary of Psichological and
Psychoalitical Terms" , istilah intellecct berarti antara lain :
(1) Kekuataan mental dimana manusia dapat berpikir ;
(2) suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama
untuk aktivitas yang      berkenaan dengan berpikir
( misalnya menghubungkan, menimbang, dan memahami);
dan
(3) kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk
berpikir; (bandingkan dengan intelligence. Intelligence
=intellect).
Kecerdasan Emosional (EQ)
Kecerdasan emosional digambarkan sebagai
kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan
seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang
lain. Banyak orang yang salah memposisikan
kecerdasan Emosional ini di bawah kecerdasan
intelektual. Tetapi, penelitian mengatakan bahwa
kecerdasan ini lebih menentukan kesuksesan seseorang
dibandingkan dengan kecerdasan sosial.
Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur
dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka
guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Jenis-Jenis Persepsi
1. Persepsi visual: Persepsi visual didapatkan dari indera
penglihatan.
2. Persepsi auditori: Persepsi auditori didapatkan dari
indera pendengaran yaitu telinga. 
3. Persepsi perabaan: Persepsi pengerabaan didapatkan
dari indera taktil yaitu kulit.
4. Persepsi penciuman: Persepsi penciuman atau
olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung. 
5. Persepsi pengecapan: Persepsi pengecapan atau rasa
didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepribadian
kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap,
perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan
terwujud dalam tindakan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian


Kepribadian seseorang berkembang melalui
interaksi di antara banyak faktor, yaitu lingkungan
fisik, kebudayaan, kehidupan kelompok dan
pengalaman unik seseorang.
Lingkungan Fisik
merupakan faktor yang mempengaruhi lebih
sedikit dari lainnya. Terjadinya kepribadian khusus
seseorang tidak didorong oleh lingkungan fisik.
Kebudayaan lah yang nantinya akan mengubah
kepribadian atau mempengaruhi kepribadian
seseorang dikarenakan faktor lingkungan alam
hanya akan membatasi perkembangan kebudayaan
saja.
Kebudayaan
Kepribadian merupakan hal yang unik untuk tiap
masyarakat dan individu masyarakat. Kepribadian
yang ada dalam satu masyarakat tidak akan mungkin
betul betul sama dengan kepribadian masyarakat yang
lainnya. Macam macam kepribadian dasar yang
terbentuk dan berkembang akan selalu sesuai dengan
kebudayaan masyarakat tersebut. Aspek kebudayaan
yang  berpengaruh pada perkembangan kepribadian
adalah norma kebudayaan.
Gangguan Ansietas
Pengertian Kecemasan
kecemasan merupakan suatu respon dari pengalaman yang
dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah,
khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif
dari emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan
yang tidak menyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul
karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan
tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak
menyadari dengan jelas apa yang menyebabkan ia
mengalami kecemasan.
Perbedaan Kecemasan dengan Rasa Takut
Kecemasan Rasa takut

Penyebab yang jelas dan adanya fakta- Penyebab tidak jelasa, karena
fakta atau keadaan yang benar-benar merupakan suatu prasangka pribadi
membahayakan yang menyebabkan seseorang
mengalami kecemasan.
Jenis-jenis kecemasan

1. Kecemasan neurotis yang timbul karena id (rangsangan insting yang menuntut


pemuasan segera) muncul sebagai suatu rangsangan yang mendorong ego
untuk melakukan hel-hal yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. Ciri
kecemasan neurotic yang dapat dilihat dengan jelas adalah ketakutan yang
tegang dan tidak rasional phobia).
2. Kecemasan moral, individu yang superego berkembang baik cenderung untuk
merasa berdosa apabila ia melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma moral. Kecemasan moral ini
juga mempunyai dasar dalam realitas karena dimasa yang lampau orang telah
mendapatkan hukuman sebagai akibat dari perbuatan yang melanggar kode
moral dan mungkin akan mendapatkan hukuman lagi.
3. kecemasan realistis, kecemasan yang timbul karena adanya ancaman dari
dunia luar. Kecemasan ini sering kali di interpretasikan sebagai rasa takut.
Kecemasan realistis ini adalah kecemasan yang paling pokok sedangkan dua
kecemasan yang lain (neurotik dan moral) berasal dari kecemasan ini.
Klasifikasi Tingkat Kecemasan
1) Kecemasan ringan;
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.
Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifitas.

Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, kesadaran tinggi, mampu
untuk  belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.

2. Kecemasan sedang;
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan
mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif,
namun dapat melakukan sesuatu yang terarah.

Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung
dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat denganvolume tinggi,
lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan
konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak
menambah ansietas,mudah tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis.
3. Kecemasan berat;
Seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu
yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang
tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu
area yang lain.
Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala,
tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, berfokus pada dirinya
sendiri, perasaan tidak berdaya, bingung.
4. Panik;
Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan
pengarahan.
Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, pucat, tidak
dapat berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami
halusinasi dan delusi.
Efek fisiologis kecemasan
Kardiovaskuler: berdebar-debar, TD, TD, N .

Pernafasan: nafas pendek, dada sesak, nafas


dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.

Neuromuskuler:  refleks, terkejut, mata berkedip-


kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah
tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki
goyah.
Efek fisiologis kecemasan
Gastrointestinal (sistem pencernaan): hilang nafsu
makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, mual,
perih, diare.

Sistem perkemihan: Sering BAK

Kulit: wajah kemerahan, gatal-gatal, rasa panas dingin,


wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.
TATALAKSANA
Obat penenang, contohnya antidepressant, antihistamines,
Benzodiazepines. Efek samping pemberian obat dalam
jangka panjang yaitu ketergantungan dan gangguan saraf.

Teknik relaksasi yang sistematis pada bagian tubuh,


seperti meditasi dan yoga.

Cognitive behavioral therapy Terapi perilaku kognitif


(CBT) adalah suatu pendekatan psikoterapi dengan
bicara. CBT bertujuan untuk memecahkan masalah tentang
disfungsional emosi, perilaku dan kognisi.

Anda mungkin juga menyukai