Anda di halaman 1dari 72

MODUL IV

LO 5-8
PENYEBAB DAN KLASIFIKASI
GANGGUAN JIWA
KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA
MENURUT PPDGJ III

• Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut


PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki 
penyakit yang tercantum paling atas mempunyai
hierarki tertinggi dan mencakup gejala-gejala pada
hierarki yang ada dibawahnya. Selain itu penggunaan
hierarki mempunyai makna bahwa penyakit yang
diatas mempunyai kecenderungan lebih berat dan
mengancam jiwa.
• F0-F9
F0. GANGGUAN MENTAL ORGANIK

• F0.0-9. Gangguan mental organik termasuk gangguan


mental simtomatik
• GMO adalah gangguan mental yang berkaitan dengan
kondisi medik/penyakit
• Kondisi medik/penyakit tersebut secara langsung atau
tidak langsung menyebabkan disfungsi pada otak
• Langsung  pada otak
• Tidak langsung  akibat sekunder penyakit/
gangguan sistemik di luar otak
F0

• Gambaran utama :
1. Gangguan fungsi kognitif (gg daya ingat)
2. Gangguan sensorium (gg kesadaran, gg perhatian)
3. Gangguan pada persepsi, isi pikir, suasana perasaan
KLASIFIKASI F0
Demensia :
• Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat
kronik-progresif dan terdapat gangguan fungsi
tertinggi (luhur) yang multipel seperti daya ingat,
bahasa, daya nilai, dll
• Ditanai dengan penurunan fungsi kognitif dan adanya
gangguan dalam fungsi eksekutif (fungsi
harian/ADL)
• Tidak terdapat gangguan kesadaran
• Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular (F01)
KLASIFIKASI F0 (2)

Demensia Alzheimer :
• Onset bertahap dengan kemunduran lambat
• Onset : early onset bila dibawah 65 tahun
Late onset bila diatas 65 tahun
• Etiologi : genetik, neurotransmiter asetilkolin dan
norepinefrin, regulasi yang abnormal dari
metabolisme membran sel phospolipid dll.
Demensia Vaskular :
• Onset mendadak atau kemunduran bertahap
• Gangguan Neurologis fokal
F0(3)
Delirium
• Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran
berkabut-koma, 3P terganggu
• Gangguan kognitif secara umum : distorsi persepsi
(ilusi, halusinasi (visual)), disorientasi, hendaya daya
ingat segera dan pendek
• Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas
• Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala
memburuk di malam hari
• Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut, mudah
marah, apatis, kehilangan akal
 Onset cepat, hilang timbul sepanjang hari kurang dari
6 bulan
F0(4)
Gangguan mental lainnya akibat kerusakan
dan disfungsi otak dan penyakit fisik
• Adanya penyakit fisik/medik, kerusakan atau
disfungsi otak yang berhubungan dengan satu
sindroma mental yang tercantum
• Adanya hubungan waktu (bbrp minggu atau bulan)
antara perkembangan penyakit dgn sindroma mental
• Gangguan mental sembuh setelah gangguan fisik
hilang
• Tidak ada bukti penyebab lain
F0(5)

Jenis-jenisnya :
1. Halusinosis organik
2. Gangguan katatonik organik
3. Gg waham organik
4. Gg afektif organik
5. Gg cemas organik
6. Gg kepribadian organik
F1. GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU
AKIBAT PENGUNAAN ZAT
• Gangguan mental yang diakibatkan oleh karena penggunaan
satu atau lebih zat psikoaktif
Intoksikasi akut  menggunakan zat sehingga menimbulkan
perubahan kesadaran
Penggunaan yang merugikan
Sindroma ketergantungan
Putus zat
Gangguan psikotk, amnestik, anxietas, kepribadian karena zat
F2. SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL,
DAN GANGGUAN WAHAM

Skizofrenia
• Ditandai dengan penyimpangan dari pikiran dan persepsi, afek
yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul
• Kesadaran jernih
• Kemampuan intelektual biasanya terpelihara
F2
• Gangguan Skizotipal (F21)  eksentrik, mistik
• Gangguan waham menetap (F22)  waham yang menonjol, sistematik,
khas pribadi, waktu > 3 bulan. Tidak ada halusinasi.
• Gangguan psikotik akut dan sementara (F23) polimorik akut, lir
skizofrenia, psikotik akut lainnya,< 1 bulan
• Gangguan waham terinduksi (F24)  dua atau lebih orang punya sistem
waham yang sama, punya hubungan dekat, satu orang menginduksi yang
lain
• Gangguan skizoafektif (F25)  gejala skizofrenia dan afektif menonjol
bersama dan timbul bersama  tipe manik, tipe depresi
F3. GANGGUAN SUASANA PERASAAN

• Perubahan suasana perasaan (mood) kearah depresi atau


kearah elasi (meningkat)
• F30. Episode manik mood yang meningkat, perilaku
meningkat :
 hipomanik F30.0
Mania tanpa gejala psikotik F30.1
Mania dengan gejala psikotik F30.2
F3(2)
• F31. Gangguan afektif bipolar : terdapat episode mania-
depresi yang berulang (sekurangnya 2 episode).
• Khas : terjadi penyembuhan sempurna antar episode
• Episode manik : 2 minggu-5 bulan
• Episode depresi : rata-rata 6 bulan
• F31.1.Bipolar kini manik tanpa ciri psikotik
• F31.2.Bipolar kini manik dengan ciri psiotik
• F31.4.Bipolar kini depresi berat tanpa ciri psikotik
• F31.5.Bipolar kini depresi berat dengan ciri psikotik
• F31.6.Bipolar episode kini campuran
F3(3)
• F32. Episode Depresi
Gejala utama :
- Afek depresi
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi
Gejala lainnya :
- konsentrasi dan perhatian berkurang
- harga diri dan kepercayaan diri berkurang
- Ide rasa bersalah dan tidak berguna
- Pandangan masa depan suram dan pesimis
- Tidur terganggu
- Nafsu makan terganggu
 Waktu sekurangnya 2 minggu
F3(4)

• F32.0. Episode depresi ringan (2 utama, 2 tambahan)


• F32.1. Episode depresi sedang (2 utama, 3-4
tambahan)
• F32.2. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik (3
utama, 4 tambahan)
• F32.3. Episode depresi berat dengan gejala psikotik
(disertai adanya waham atau halusinasi)
• F33.Gg depresi berulang
• F34. Gg mood menetap : siklotimia, distimia
F4. GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN
SOMATOFORM, DAN GANGGUAN TERKAIT STRES

F40. Gg anxietas fobik : dicetuskan oleh adanya situasi atau


objek yang sebenarnya tidak membahayakan, dihindari dan
bila dihadapi dengan kecemasan hebat
F40.0. Agorafobia : takut tempat terbuka
F40.1. Fobia sosial : situasi sosial tertentu
F40.2. Fobia khas
F4(1)
• F41.0. Gangguan panik :
- Serangan anxietas berat berulang dalam satu bulan
- Timbul tiba-tiba
- Berlangsung sebentar (5-15 menit)
• F41.1. Gangguan cemas menyeluruh :
- Gejala anxietas primer yang berlangsung hampir setiap hari
dalam waktu beberapa minggu-bulan
- Mengenai kehidupan sehari-hari,
- Bersifat free floating
- Gejala berupa : kecemasan, ketegangan motorik,
overaktivitas otonom
• F41.2. Gangguan campuran anx-dep : anxietas dan depresi
tidak berat
F4(2)

• F42. gangguan obsesif kompulsif :


- Gejala obsesif atau kompulsif ditemukan hampir
setiap hari selama 2 minggu berturut-turut
Gejala obsesif :
- pikiran disadari berasal dari diri sendiri,
- terkadang tidak berhasil dilawan,
- bila dilakukan hanya menimbulkan perasaan lega
- Pikiran tersebut berulang-ulang dan tidak
menyenangkan
F4(3)

• F43. Reaksi terhadap stres berat dan gg penyesuaian


• F43.0. Reaksi stres akut :
- Reaksi terhadap trauma/stresor bersifat katastropik,
biasanya setelah beberapa menit atau segera,
menghilang dalam beberapa hari (3 hari)
- Gejala yang timbul : terpaku (daze), dapat disertai
gejala cemas,depresi, marah, menarik diri dll
F4(4)

• F43.1. Gangg stres pasca trauma


- Dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik
- Gejala flashback, re-experience, avoidance
F43.2. Gangguan penyesuaian
- Reaksi terhadap stres dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
tergantung dari berat ringan stres, kepribadian seseorang
F4(5)
• F44. Gangguan disosiatif (konversi)
- Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau seluruh
integrasi normal antara ingatan masa lalu, identitas,
kontrol terhadap gerakan tubuh
- Ada bukti penyebab psikologis yang bersifat stresful
- Amnesia disosiatif (daya ingat) (F44.0), fugue dis
(perjalanan)(F44.1), stupor dis (hilang respon
terhadap rangsangan) (F44.2), trans dis /kesurupan
(hilangnya kesadaran identitas)(F44.3)
F4(6)
• F45. Gangguan somatoform
- Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang, disertai
dengan permintaan pemeriksaan medik  tidak ditemukan
kelainan
- Menyangkal adanya konflik
- Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter
F45.0. Gg Somatisasi : banyak keluhan fisik  2 tahun
F45.1. Gg somatoform tak terinci : keluhan> tapi tidak penuhi
somatisasi
F45.2. Gg hipokondrik : keyakinan menetap adanya penyakit
fisik yang serius
F45.3. Disfungsi otonomik : keluhan otonomik berulang
F45.4. Nyeri somatoform menetap : gejala nyeri dominan dan
menetap
F5. SINDROM PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN
GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK

• F5.0. Gangguan makan


• F5.1. Gangguan tidur non organik
• F5.2. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau
penyakit organik
• F5.3. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan
masa nifas YTK
• F5.4. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan
gangguan atau penyakit YDK
• F5.5. Penyalahgunaan zat yang tidak menyebaban
ketergantungan
• F5.9. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan
gangguan fisiologis dan faktor fisik
F6. GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU MASA DEWASA
• F6.0. Gangguan kepribadian khas
• F6.1. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya
• F6.2. Perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang
tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit
• F6.3. Gangguan kebiasaan dan impuls (judi,trikotilo)
• F6.4. Gangguan identitas jenis kelamin (transeksualisme,
transvetisme peran ganda)
• F6.5. Gangguan preferensi seksual (fetisme, pedofil)
• F6.6. Gangguan psikologis dan perilaku yang
berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual
F7. RETARDASI MENTAL

Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan


jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai oleh
hendaya ketrampilan selama masa perkembangan 
mempengaruhi kecerdasan secara menyeluruh  IQ
• F7.0. Retardasi mental ringan (IQ 50-69)
• F7.1. Retardasi mental sedang ( 35-49)
• F7.2. Retardasi mental berat (20-34)
• F7.3. Retardasi mental sangat berat (<20)
F8. GANGGUAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS

• F8.0. Gangguan perkembangan khas berbicara dan


berbahasa
• F8.1. Gangguan perkembangan belajar khas
• F8.2. Gangguan perkembangan motorik khas
• F8.3. Gangguan perkembangan khas campuran
• F8.4. Gangguan perkembangan pervasif
• F8.8. Gangguan perkembangan psikologis lainnya
• F8.9. Gangguan perkembangan psikologis YTT
F9. GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN
ONSET BIASANYA PADA MASA KANAK DAN REMAJA

• F9.0. Gangguan hiperkinetik


• F9.1. Gangguan tingkah laku
• F9.2. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi
• F9.3. Gangguan emosional dengan onset khas pada masa
kanak
• F9.4. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada masa
kanak dan remaja
• F9.5. Gangguan Tic
• F9.8. Gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan
onset biasanya pada masa kanak dan remaja (contoh : pica
pada bayi dan kanak)
PENGERTIAN INTELEGENSI DAN INTELEKTUAL,
EMOSI, GANGGUAN PERSEPSI, GANGGUAN DAN ISI
PIKIRAN, STATUS MENTAL DAN DIAGNOSIS PSIKIATRI
INTELEGENSI DAN INTELEKTUAL

• Intelegensi berasal dari bahasa Inggris  “Intelligence”  yang


juga bersalal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan
Intelligentia”. Teori tentang intelegensi pertama kali
dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun
1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep
lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati.
Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan
“Nous”,  sedangkan penggunaan kekuatannya disebut 
“Noeseis”.
INTELEGENSI DAN INTELEKTUAL

Pengertian intelektual
Beberapa definisi intelektual menurut para ahli, diantaranya :
1. Intelektual merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang
untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya
dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah
yang timbul (Gunarsa, 1991).
2. Pengertian intelektual menurut Cattel (dalam Clark, 1983)
adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang terlihat dalam
kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks, semua
proses berfikir abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan
masalah dan kemampuan memperoleh kemampuan baru.
3. David Wechsler (dalam Saifuddin Azwar, 1996)
mendefinisikan intelektual sebagai kumpulan atau totalitas
kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu,
berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan secara
efektif.
• Jadi, intelektual adalah kemampuan untuk memperoleh
berbagai informasi berfikir abstrak, menalar, serta bertindak
secara efisien dan efektif.
EMOSI

• Kata emosi adalah kata serapan dari bahasa inggris, yakni


‘emotion’. Dalam kamus, kata ‘emotion’ digunakan untuk
menggambarkan perasaan yang kuat akan sesuatu dan
perasaan yang sangat menyenangkan atau sangat mengganggu.
• Emosi memiliki jenis yang berbeda-beda. Emosi terdiri dari
sedih, takut, jijik, dan terkejut. Ragam emosi tidak memiliki
acuan yang sama dan memiliki gradasi yang berbeda. Emosi
bukanlah marah, melainkan marah adalah bagian dari emosi.
Emosi berkembang karena motif dan gejolak perasaan. Emosi
memiliki hubungan yang mempengaruhi terhadap kebiasaan.
• Emosi hakikatnya adalah salah satu bentuk dari komunikasi
seseorang. Kala seseorang emosi, artinya dia sedang berupaya
menyampaikan pesan kepada orang lain. Bentuk
penyampaiannya berbeda-beda, bergantung pada lingkungan
dan kondisisosialbudayayangmembentuknya.
GANGGUAN PERSEPSI

• Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau


hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkannya. Persepsi adalah memberikan
makna kepada stimulus.

Ada 2 macam persepsi :


1)    Eksternal perception, yaitu persepsi yang terjadi karena
adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu.
2)    Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya
rangsangan yang berasal dari diri sendiri. Dalam hal ini yang
menjadi objek adalah individu itu sendiri.
PROSES BERPIKIR

• Proses berpikir itu meliputi proses pertimbangan


(“judgment”), pemahaman (”comprehension”), ingatan serta
penalaran (“reasoning”). Proses berpikir yang normal
mengandung arus idea, symbol dan asosiasi yang terarah
kepada tujuan dan yang dibangkitkan oleh suatu masalah atau
tugas dan yang menghantarkan kepada suatu penyelesaian
yang berorientasi kepada kenyataan.
• Berbagai macam factor mempengaruhi proses berpikir itu,
umpamanya factor somatic (gangguan otak, kelelahan), factor
psikologik (gangguan emosi, psikosa) dan factor social
(kegaduhan dan keadaan sosial yang lain) yang sangat
mempengaruhi perhatian atau konsentrasi si individu.
PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL
PENAMPILAN & PERILAKU

• Jelaskan mengenai kesehatan px secara umum, postur tubuh,


apakah higiene pribadinya baik, dan berpakaian dg rapi dan
bersih; cara berpakaian yg aneh atau ciri fisik yg menonjol;
kesopanan, hub, kontak mata, tingkat keinginan utk
bekerjasama, ekspresi wajah, postur, apakah merespon
halusinasi.
• Juga catat jika ada tato, tindik, bekas tusukan atau sayatan
(khususnya pada bagian lengan bawah yg tdk biasa).
• Aktifitas motorik meningkat (agitasi psikomotor) atau
menurun (retardasi psikomotor).
• Cari adanya gejala ekstra piramydal atau efek samping
pengobatan anti psikotik. Hal inimencakup gejala parkinson,
spt tremor dan bradikinesia (perkerakan yg lambat), akatisia
(keresahan) ; diskinersia tardif (gerakan2 pada mulut, bibir,
lidah-misalnya menggulung lidah atau membasahi bibir) dan
distonia (kejang otot yg menyebabkan gerakan atau postur
wajah yg abnormal).
BICARA DAN PERCAKAPAN

• Jelaskan mengenai nada (yg kadang menurun bila dalam


kondisi depresi) , kecepatan dan vol suara. Tekanan
percakapan, kecepatan, volume meningkat, dan percakapan
mungkin tidak dapat disela. Dalam kondisi depresi , nada,
kecepatan dan volume menurun, dan mungkin didapatkan
‘miskin pikiran’
• Percakapan yg normal biasanya spontan, logis, relevan,
koheren, tidak melompat-lompat dan perlu waktu lama utk
sampai ke tujuan. Catat apakah ada pengulangan kata atau
topik, dan kata2 abnormal. Misal: topi=sepatu kepala
MOOD DAN AFEK

• Abnormalitas afek, termasuk afek tumpul/nonreaktif


(kurangnya respon emosi normal)
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
• Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa
diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
• Faktor - faktor kepribadian : Faktor keturunan dan Faktor
lingkungan.
• Faktor Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu.
Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot
dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah
karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya
atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari
individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan
psikologis bawaan dari individu. Terdapat tiga dasar penelitian
yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap
argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam
menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus
pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-
anak.
• Faktor Lingkungan. Faktor lain yang memberi pengaruh
cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah
lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan : norma
dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial. Dan pengaruh-
pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor
lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian
seseorang.
LINGKUNGAN MASYARAKAT

• Lingkungan kedua adalah Lingkungan Masyarakat, atau


Lingkungan Pergaulan Anak. biasanya adalah teman-teman
sebaya di lingkungan terdekat. Secara umum anak-anak
Indonesia merupakan anak “kampung”  yang selalu punya
“konco dolanan”. Berbeda dengan anak kota yang sudah sejak
dini terasing dari pergaulana karena berada di lingkungan
kompleks yang individualistik.
PENATALAKSANAAN
GANGGUAN ANSIETAS
Ansietas atau gangguan cemas adalah suatu perasaan ketakutan
yang dikarakterisir oleh simptom fisikal seperti palpitasi,
berkeringat dan stress. Ansietas juga merupakan salah satu
jenis gangguan jiwa non psikosis.

Ansietas adalah kecemasan yang berlebihan, tidak beralasan,


dan tidak sesuai dengan realita
PATOFISIOLOGI

• Berhubungan dengan beberapa neurotransmitter yaitu


Norepinefrin (NE) , γ-aminobutyric acid/GABA, dan
serotonin (5-HT).
• Ada beberapa Teori :
• Model Noradrenergik
• Model Reseptor Benzodiazepin
• Model Serotonin
PATOFISIOLOGI…
1. Model Noradrenergik

• sistem saraf autonom penderita ansietas bersifat hipersensitif


dan mempunyai reaksi yang berlebihan terhadap berbagai
jenis stimulus/rangsangan.
• LC (locus ceruleus) sebagai pusat alarm, akan mengaktivasi
pelepasan NE dan menstimulasi sistem saraf simpatik dan
parasimpatik.
PATOFISIOLOGI…
2. Model Reseptor GABA
• GABA = major inhibitory neurotransmitter di CNS
• Benzodiazepin = meningkatkan efek inhibisi dari GABA
• Secara fungsional dan structural, reseptor benzodiazepin
berhubungan dengan reseptor GABA tipe A (GABAA) dan
chanel ion yang dikenal sebagai GABA-BZ reseptor complex.
• Pada pasien dengan GAD, ikatan BZ pada lobus temporal
bagian kiri itu menurun
PATOFISIOLOGI…

3. Model Serotonin
• Ansietas berhubungan dengan transmisi 5HT yang berlebihan
atau overaktivitas dari simulasi jalur 5HT
• Mekanisme kerja 5HT terhadap anxietas belum jelas.
ETIOLOGI...

• Lingkungan dan kondisi stress


• Penyakit2 lain yang berhubungan dengan tanda & gejala
anxietas
• CHF, IHD, asthma, lupus, dll
• Obat-obatan yang dapat menimbulkan tanda anxietas
• carbamazepin, quinolon, teofilin, alcohol, sedative
Anxiety and Avoidance behaviour

Jenis-jenis anxietas :
1.General Anxiety Disorders (GAD)
2.Panic disorders (PD)
3.Social Anxiety Disorder
4.Specific Phobia
5.Obsessive Compulsive Disorders (OCD)
6.Post Traumatic Stress Disorders (PTSD)
GAD
Diagnosis

Mengalami GAD jika terdapat


simptom2 tersebut yang
persisten selama
minimal 6 bulan

GAD biasa terjadi pada usia


sekitar 21 tahun

Kemungkinan untuk relaps


tinggi, dan susah untuk
dipulihkan

Biasanya GAD disertai dengan


gangguan lain seperti depresi
PANIC DISORDER

Spontaneous panic attacks

Selama serangan, pasien


setidaknya mengalami 4 tanda
psikologis dan physical.

Panic attack sekitar 20-30 menit

Terkadang disertai dengan


agoraphobia (tempat atau situasi)
SOCIAL ANXIETY DISORDER (SAD)

Related to panic attack

Untuk usia <18 th, dapat didiagnosa


SAD jika tanda dan gejala yang
terjadi sudah sekitar 6 bulan

Rata-rata terjadi pada usia teens

Lebih sering pada wanita drpd pria


TUJUAN TERAPI

• Mengurangi keparahan, durasi, dan frekuensi dari


gejala
• Mencegah keadaan ansietas bertambah parah
• Meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan
• Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
ansietas
• Memfasilitasi pasien untuk kembali ke keadaan
normal
• Meningkatkan kualitas hidup pasien
STRATEGI TERAPI

Non Farmakologi
• Psychoeducation
• Manajemen stress
• Meditasi
• Yoga
• Olahraga
• CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
Farmakologi
• Benzodiazepin diketahui lebih efektif, aman, dan sering
diresepkan untuk akut anxiety
• Antidepresan sebagai terapi pilihan untuk terapi kronik
anxiety, terutama jika muncul simptom depresi
• Buspiron dapat diberikan untuk pasien yang tidak memiliki
komorbid depresi atau gangguan anxietas lainnya.
GAD

Yes
BZ (2-4 minggu) Perlu terapi akut ?

No

respon adekuat? Venlafaxine / SSRI

Yes
respon adekuat?

No

Switch to Venlafaxine / SSRI

Yes
Lanjutkan terapi 6-12 bulan respon adekuat?
respon adekuat?
Yes
No

Switch to another
1. SSRI
Lanjutkan terapi 6-12 bulan 2. Imipramin
3. Buspiron
4. Hydroxizine
5. Pregabalin
6. Duloxetine

Yes

respon adekuat?

No

tambahkan BZ untuk
simptom somatik 2-4 minggu
TERIMA KASIH
DEXEL SIMBOLON

Anda mungkin juga menyukai