Anda di halaman 1dari 39

F40 Gangguan Anxietas Fobik

F41 Gangguan Anxietas Lainnya


F42 Gangguan Obsesif Kompulsif
F43 Reaksi Terhadap Stres Berat
dan Gangguan Penyesuaian
F44 Gangguan Disosiatif
F45 Gangguan Somatoform
F48 Gangguan Neurotik Lainnya
F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK

• Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau obyek


yang jelas (dari luar individu) yang sebenarnya
pada saat kejadian ini tidak membahayakan
• Akibatnya, obyek atau situasi tersebut dihindari
atau dihadapi dengan rasa terancam
• Secara subyektif, fisologis dan tampilan perilaku
sama anxietas fobik sama dengan anxietas lain
dalam bentuk ringan hingga berat (panik)

• Anxietas fobik sering bersamaan dengan depresi


Manifestasi perifer anxietas
-Diare
-Pusing, kepala terasa ringan
-Hiperhidrosis
-Hipererfleksia
-Hipertensi
-Palpitasi
-Midriasis pupil
-Gelisah
-Sinkop
-Takikardia
-Kesemutan di ekstremitas
-Tremor
-Gangguan perut
-Frekuensi, hesitansi dan urgensi uri
F40.0 Agorafobia
Harus memenuhi semua kriteria dibawah ini :
a). Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang
timbul harus merupakan manifestasi primer
dari anxietasnya
b). Anxietas yang timbul harus terbatas pada
setidaknya dua dari situasi berikut: banyak
orang/keramaian, tempat umum, bepergian
keluar rumah, dan bepergian sendiri.
c). Menghindari situasi fobia harus merupakan
gejala yang menonjol  pasien jadi “house
bound”

Karakter kelima:
F40.00 Tanpa gangguan panik
F40.01 Dengan gangguan panik
F40.1 Fobia Sosial
Harus memenuhi semua kriteria dibawah ini :
a). Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang
timbul harus merupakan manifestasi primer
dari anxietasnya
b). Anxietas harus mendominasi atau terbatas
pada situasi sosial tertentu
c). Menghindari situasi fobia harus merupakan
gejala yang menonjol
Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial
dan agorafobia  lebih utama didiagnosis
agorafobia
F40.2 Fobia Khas (Terisolasi)
Harus memenuhi semua kriteria dibawah ini :
a). Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang
timbul harus merupakan manifestasi primer
dari anxietasnya
b). Anxietas harus terbatas pada adanya obyek
atau situasi fobia tertentu
c). Menghindari situasi fobia harus merupakan
gejala yang menonjol
Pada fobia khas umumnya tidak ada gejala
psikiatrik lain, tidak seperti agorafobia dan
fobia sosial
F40.8 Gangguan Anxietas Fobia Lainnya
F40.8 Gangguan Anxietas Fobia YTT
F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA

Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan


tidak terbatas pada situasi lingkungan tertentu saja

Dapat disertai dengan gejala-gejala depresi dan


obsesif bahkan beberapa unsur dari anxietas fobik
namun jelas bersifat sekunder atau ringan
F41.0 Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)

• Gangguan panik baru ditegakkan sebagai


diagnosis utama jika tidak ditemukan adanya
gangguan anxietas fobik
• Harus ditemukan beberapa kali serangan
anxietas berat dalam kurun waktu satu bulan:
a) pada keadaan dimana secara obyektif tidak
berbahaya
b) tidak terbatas pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
c) dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-
gejala anxietas pada periode diantara serangan-
seragan panik
F41.1 Gangguan Cemas Meyeluruh
• Anxietas sebagai gejala primer berlangsung hampir tiap
hari untuk beberapa minggu sampai bulan, tidak
terbatas pada situasi khusus
• Gejala:
1.Kecemasan (khawatir, sulit konsentrasi, dll)
2.Ketegangan motorik ( gemetar, gelisah, sakit kepala,
dll)
3.Overaktivitas otonomik (jantung berdebar, keluhan
lambung, mulut kering, dll)
• Pada anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan
untuk ditenangkan dan keluhan somatik berulang
• Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara
seperti depresi, gangguan anxietas fobik dan obsesif
kompulsif namun tidak memenuhi kriteria diagnosis
gejala tersebut
F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
• Ada gejala anxietas dan depresi namun keduanya tidak
cukup berat
• Bila ditemukan anxietas berat dan depresi lebih ringan
maka harus di pertimbangkan kategori gangguan anxietas
lain/ fobik
• Bila ditemukan anxietas dan depresi cukup berat,
ditegakan masing-masing diagnosis, tidak dapat
digunakan diagnosis campuran

F41.3 Gangguan Anxietas Campuran Lainnya


Memenuhi kriteria gangguan anxietas menyeluruh
(F41.1) dan ada ciri-ciri F40-F49 tetapi tidak
memenuhi kriterianya secara lengkap

F41.8 Gangguan Anxietas Lainnya YDT


F41.8 Gangguan Anxietas YTT
F42 GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF

Obsesi  pikiran, perasaan, gagasan atau sensasi


berulang dan mengganggu
Kompulsif  perilaku yang disadari, standar dan
berulang seperti menghitung, memeriksa atau
menghindar.
• Obsesif atau kompulsif atau keduanya harus ada
hampir setiap hari selama > 2 minggu berturut-
turut
• Mengganggu aktivitas penderita
• Gejala obsesif:
1. harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri
sendiri
2. minimal ada satu pikiran atau tindakan yang
tidak bisa dilawan
3. pikiran untuk melakukan hal tersebut tidak
memberikan kepuasan atau kesenangan  hanya
terlepas dari ketegangan
4. gagasan, bayangan pikiran atau impuls harus
berupa pengulangan yang tidak menyenangkan
• Tidak disertai dengan gangguan depresi
F42.0 Predominan Pikiran Obsesif atau Pengulangan

• Keadaan berupa: gagasan, bayangan pikiran atau


impuls yang sifatnya mengganggu
• Menyebabkan distress

F42.1 Predominan Tindakan Kompulsif (obsessional Ritual)

• Tindakan kompulsif berupa : kebersihan


(mencuci tangan), memeriksa berulang,
kerapihan dan keteraturan
dilatarbelakangi oleh perasaan takut akan bahaya
dan tindakan tersebut sebagai usaha simbolik
dan tidak efektif
• Menyita banyak waktu sampai beberapa jam
dalam sehari , tidak mampu mengambil
keputusan dan lamban
F42.2 Campuran Pikiran dan Tindakan Obsesif
• Pikiran obsesif dan tindakan kompulsif keduanya
sama-sama menonjol

F42.8 Gangguan Obsesif-Kompulsif Lainnya


F42.9 Gangguan Obsesif-Kompulsif YTT
F43 REAKSI TERHADAP STRES BERAT
DAN GANGGUAN PENYESUAIAN
•Karakteristik kategori ini tidak hanya berdasarkan
gejala dan perjalanan penyakit, tetapi juga
berdasarkan salah satu dari dua faktor pencetus:
1. Stres yang berat  reaksi stres akut
2. Perubahan penting dalam kehidupan  tidak
nyaman berkelanjutan  gangguan penyesuaian
F43.0 Reaksi Stres Akut
• Waktu kejadian antara stress berat dengan onset
gejala harus jelas yaitu setelah beberapa menit
atau segera setelah kejadian
• Ditemukan gejala:
1. Gejala campuran yang berubah-ubah. Selain
gejala permulaan seperti terpaku, terdapat juga
gejala depresi, anxietas, kemarahan, kecewa,
overreaktif dan penyendiri (gejala-gejala tidak
menetap lama)
2. Jika stres dapat dialihkan, gejala dapat
menghilang dalam beberapa jam. Jika stres
berkelanjutan dan tidak dapat dialihkan gejala
mereda 24-48 jam dan menghilang 3 hari
• Tidak disertai gangguan psikiatrik lain
F43.1 Gangguan Stres Pasca Trauma
• Gangguan timbul dalam kurun waktu 6 bulan
setelah kejadian trauma berat
• Selain trauma, harus terdapat bayang-bayang atau
mimpi-mimpi dari kejadian traumatik secara
berulang-ulang kembali
• Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan
tingkah laku dapat menyertai tetapi tidak khas
F43.2 Gangguan Penyesuaian
• Diagnosis bergantung pada evaluasi terhadap
hubungan antara:
1. bentuk, isi dan beratnya gejala
2. Riwayat sebelumnya dan corak kepribadian
3. Kejadian, situasi yang penuh dengan tekanan
• Gangguan akan terjadi ketika terdapat tiga faktor
di atas
• Manifestasi dari gangguan bervariasi  depresif,
anxietas, campuran depresi dan anxietas,
gangguan tingkah laku, disabilitas kehidupan
sehari-hari. Namun tidak khas
• Onset  1 bulan setelah kejadian yang
menyebabkan stres, gejala muncul tidak melebihi 6
bulan kecuali reaksi depresif berkepanjangan.
Karakter kelima:
F43.20 Reaksi depresi singkat
F43.21 Reaksi depresi berkepanjangan
F43.22 Reaksi campuran anxietas dan depresi
F43.23 Dengan predominan gangguan emosi lain
F43.24 Dengan predominan gangguan perilaku
F43.25 Dengan gangguan campuran emosi dan perilaku
F43.28 Dengan gejala predominan lainnya YDT

F43.8 Reaksi Stres Berat Lainnya


F43.9 Reaksi Stres Berat
F44 GANGGUAN DISOSIATIF
(KONVERSI)
• Gejala utama adalah adanya kehilangan sebagian
atau seluruh dari integrasi normal (kendali
kesadaran) antara:
1. Ingatan masa lalu
2. Kesadaran identitas dan penginderaan segera
3. Kontrol terhadap gerakan tubuh

• Gangguan dapat berlangsung dari jam ke jam


bahkan dari hari ke hari
• Untuk diagnosis pasti, maka harus ada hal-hal di
bawah ini:
1. Gambaran klinis yang ditentukan untuk masing-
masing gangguan yang tercantum pada F44.
2. Tidak ada gangguan fisik
3. Terdapat penyebab psikologi
F44.0 Amnesia Disosiatif
• Hilangnya daya ingat terhadap kejadian penting
yang baru terjadi bukan disebabkan oleh gangguan
mental organik, lupa yang biasa dan kelelahan

• Diagnosis pasti memerlukan:


1. amnesia baik total maupun parsial mengenai
kejadian yang stressful atau traumatik yang baru
terjadi
2. tidak ada gangguan mental organik, intoksikasi
atau kelelahan berlebihan
F44.1 Fugue Disosiatif
• Untuk diagnosis pasti harus ada:
1. ciri-ciri amnesia disosiatif
2. Melakukan perjalanan tertentu melampaui hal
yang umum dilakukan sehari-hari
3. Kemampuan mengurus diri sendiri masih ada,
masih melakukan interaksi sosial sederhana
teradap orang yeng belum dikenalnya
F44.2 Stupor Disosiatif
• Untuk diagnosis pasti harus ada:
1. Stupor  sangat berkurangnya atau hilangnya
gerakan-gerakan volunter dan respon normal
terhadap rangsangan luar
2. Tidak terdapat gangguan fisik ataupun gangguan
jiwa lain
3. Adanya problem atau kejadian-kejadian baru yang
stressful
F44.3 Gangguan Trans dan Kesurupan
• Kehilangan sementara aspek penghayatan akan
identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungan.
Dalam beberapa kejadian individu seakan-akan
dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib,
malaikat atau kekuatan gaib
• Involunter (diluar kemampuan individu)
• Tidak ada penyebab organik, intoksikasi dan
gangguan jiwa tertentu
F44.4 Gangguan Motorik Disosiatif
• Ketidakmampuan menggerakkan seluruh atau
sebagian dari anggota gerak (tangan atau kaki)

F44.5 Konvulsi Disosiatif


• Mirip dengan kejang epileptik dalm hal gerakannya
namun jarang ditemukan lidah tergigit, luka serius
karena jatuh dan mengompol serta tidak dijumpai
kehilangan kesadaran. Akan tetapi dapat terjadi
stupor atau trans
F44.6 Anestesi dan Kehilangan Sensorik Disosiatif
• Gejala anestesi pada kulit mempunyai batas yang
tegas
• Kehilangan penglihatan jarang bersifat total 
gangguan tajam penglihatan, kekaburan dan
tunnel vision. Mobilitas dan kemampuan motorik
masih baik
• Tuli disosiatif dan anosmia lebih jarang
F44.7 Gangguan Disosiatif Campuran
• Campuran dari gangguan-gangguan tersebut di
atas (F44.0-F44.6)
F44.8 Gangguan Disosiatif Lainnya
.80 Sindrom Ganser
.81 Gangguan kepribadian multipel
.82 Gangguan disosiatif (konversi) sementara terjadi
pada masa kanak dan remaja
.83Gangguan disosiatif (konversi) lainnya YDT

F44.9 Gangguan Disosiatif YTT


F44 GANGGUAN SOMATOFORM

• Ciri utama : keluhan-keluhan gejala fisik yang


berulang-ulang disertai dengan permintaan
pemeriksaan medik  hasil pemeriksaan negatif
Pasien menyangkal dan menolak adanya kaitan
keluhan fisiknya dengan konflik yang dialaminya.

•Tidak adanya pengertian dokter-pasien. Frustasi


dan kekecewaan pada kedua belah pihak
F45.0 Gangguan Somatisasi
• Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut:
1. Banyak keluhan fisik yang bermacam-macam yang
tidak diketahui penyebabnya berlangsung > 2 tahun
2. Tidak mau menerima nasehat dari dokter bahwa
tidak ada masalah pada fisiknya
3. Disabilitas dalam keluarga dan masyarakat

F45.1 Gangguan Dsomatoform Tak Terinci


• Keluhan fisik bersifat multipel, variasi dan menetap.
Tidak terpenuhi gambaran klinis khas gangguan
somatisasi
• Kemungkinan ada atau tidak gangguan psikologi
sebagai penyebab belum jelas. Tidak boleh ada
penyebab fisik dari keluhannya
F45.2 Gangguan Hipokondrik
• Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut:
1. Keyakinan yang menetap sekurangnya ada satu
penyakit fisik yang serius yang mendasar
keluhannya meskipun hasil pemeriksaan negatif
2. Tidak mau menerima nasehat dari berbagai
dokter bahwa tidak ditemukan abormalitas fisik
F45.3 Disfungsi Otonomik Somatoform
• Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut:
1. Gejala otonomik  palpitasi, berkeringat, tremor,
muka panas yang menetap dan mengganggu
2. Gejala subyektif tambahan mengacu pada sistem
atau organ tertentu
3. Preokupasi dengan distres mengenai
kemungkinan adanya gangguan yang serius dari
sistem atau organ tertentu, yang tidak
terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang
maupun penjelasan dari berbagai dokter
4. Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup
berarti pada struktur/fungsi dari sistem atau
organ yang dimaksud
Karakter kelima :
.30 Jantung dan sistem kardiovaskular
.31 Saluran pencernaan bagian atas
.32 Saluran pencernaan bagian bawah
.33 Sistem pernafasan
.34 Sistem genitourinaria
.38 Sistem atau organ lainnya
F45.4 Gangguan Nyeri Somatoform Menetap
• Keluhan utama adalah nyeri hebat, menyiksa dan
menetap yang tidak diketahui penyebabnya
• Nyeri muncul berhubungan dengan adanya konflik
emosional atau problem psikososial yang cukup jelas
• Dampaknya  meningkatnya perhatian dan
dukungan untuk pasien
F45.8 Gangguan Somatoform Lainnya
• Keluhan tidak melalui sistem saraf otonom dan
terbatas pada bagian tubuh atau sistem tertentu
• Tidak ada kerusakan jaringan

F45.9 Gangguan Somatoform YTT


F48 GANGGUAN NEUROTIK LAINNYA

F48.0 Neurastenia
• Diagnosis pasti memerlukan:
1. Keluhan meningkatnya rasa lelah setelah suatu
kegiatan mental atau keluhan kelemahan badan
dan habis tenaga hanya setelah kegiatan yang
ringan bersifat menetap dan mengganggu
2. Paling sedikit ada dua dari hal berikut: perasaan
nyeri dan sakit otot, pusing, sakit kepala, gangguan
tidur, tidak dapat santai, mudah tersinggung dan
dispepsia
3. Bila terdapat gejala otonomik dan depresif  tidak
menetap
F48.1 Sindroma Depersonalisasi-derealisasi
• Untuk diagnosis pasti harus ada salah satu atau
dua-duanya dari a dan b, ditambah c dan d:
a. Gejala depersonalisasi  individu merasa bahwa
perasaan dan atau pengalamannya terlepas dari
dirinya, jauh bukan dari dirinya, hilang
b. Gejala derealisasi  obyek, orang dan atau
lingkungan menjadi seperti tidak real, jauh, semu,
tanpa warna, merasa tidak hidup
c. Memahami bahwa hal tersebut adalah perubahan
spontan dan subyektif (tilikan masih baik)
d. Penginderaan tidak terganggu
F48.8 Gangguan Neurotik Lainnya
Gangguan-gangguan campuran dari perilaku,
keyakinan dan emosi yang tidak ada penyebabnya
dan status nosologik yang jelas dan yang terjadi
dengan frekuensi tertentu di dalam lingkungan
budaya tertentu.

F48.9 Gangguan Neurotik YTT

Anda mungkin juga menyukai