Anda di halaman 1dari 25

Efusi pleura

Niswatur Rosyidah

Pembimbing: dr. Fardiastiko, Sp. P

z Kepaniteraan Klinik Pulmonologi

RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua

FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Periode 8 Juli-2 Agustus 2019


 Pleura terdiri dari: pleura
viseral dan pleura parietal

 Rongga pleura dibentuk dari


lapisan pleura viseral dan
parietal, tebal: 10-20 mikron

 Mengandung cairan rendah


protein, fungsi: sebagai
pelicin

 Cairan pleura  proses


filtrasi pembuluh kapiler
pleura parietal dan diserap
oleh pembuluh kapiler pleura
viseral serta pembuluh getah
bening

 Pembentukan cairan pleura:


0,01 ml/kgBB/jam

 Penyerapan cairan pleura:


0,20 ml/kgBB/jam
Definisi

Penumpukan cairan
di dalam rongga
pleura akibat
transudasi atau
eksudasi yang
berlebihan dari
lapisan pleura
Klasifikasi

Transudat Eksudat

• Peningkatan tekanan kapiler • Peningkatan permeabilitas


sirkulasi sistemik atau lapisan pleura terhadap protein
penurunan tekanan onkotik
plasma • Peningkatan kadar protein 
tekanan onkotik transpleura
• Sering bilateral menurun

• Terjadi pada kelainan • Gangguan aliran getah bening


ekstrapulmonal  selaput pleura dari rongga pleura (keganasan,
masih utuh dan kurang pleuritis TB)
permeabel terhadap protein
• Sering unilateral
Perbedaan Transudat & Eksudat
Transudat Eksudat
Uji Rivalta Negatif Positif

Protein < 30 gr % > 30 gr %

Berat jenis < 1,016 > 1,016

LDH < 200 iu > 200 iu

Leukosit > 50% limfosit / mononuklear > 50% limfosit


(tuberkulosis, keganasan)
PH > 7,3 < 7,3

Glukosa = glukosa darah < glukosa darah (< 40)


Etiopatogenesis

Tekanan hidrostatik di Permeabilitas dinding


dalam sirkulasi pembuluh darah pleura ↑
mikrovaskular ↑

Tekanan onkotik di
dalam sirkulasi Terganggunya
mikrovaskular ↓ penyerapan ke
pembuluh getah bening

Tekanan negatif di Perembesan cairan dari


dalam rongga pleura ↓ rongga peritoneum ke
rongga pleura
Jenis-jenis efusi pleura
Hidrothoraks
1. Terakumulasinya cairan serous

Hemothoraks
2. Terakumulasinya darah

Silothoraks
3. Terakumulasinya lemak

Pyothoraks
4. Terakumulasinya cairan pus sisa infeksi
Cairan pleura

• Transudat  jernih, transparan, warna kuning jerami dan tidak berbau

• Cairan menyerupai susu  chylothorax

• Pus berbau busuk  infeksi bakteri anaerob

• Darah berwarna cokelat  amebiasis

• Mengandung cukup banyak darah  trauma / keganasan / emboli paru

• Cairan yang kental dan mengandung darah  keganasan

• Partikel makanan  ruptur esofagus


Jumlah Cairan Efusi Pleura

Jumlah Cairan Keterangan


< 100 cc Sulit ditentukan, belum ada gejala, pada foto thorax 
sudut costofrenikus menghilang
100 – 500 cc Pengurangan volume paru, gangguan restriksi ventilasi

> 500 cc Pergeseran mediastinum ke sisi yang berlawanan


Peningkatan tekanan hidrostatik vaskular

• Tekanan hidrostatik ↑  filtrasi cairan ↑  cairan ↑

• ↑ tekanan hidrostatik sirkulasi sistemik > ↑ tekanan hidrostatik sirkulasi pulmoner

• Cairan pleura yang terbentuk berupa transudat

• Berhubungan dengan penyakit gagal jantung:


 Gagal jantung kanan: tekanan hidrostatik di kapiler pleura parietal ↑
 Gagal jantung kiri: tekanan hidrostatik di kapiler pleura viseral ↑

• Gagal jantung  ↑ tekanan vena pulmonalis  ↑ filtrasi cairan di dalam paru 


menembus pleura viseral  masuk ke rongga pleura
Penurunan tekanan onkotik vaskular

• ↓ kadar albumin  ↓ tekanan onkotik intravaskular  ↓ tekanan onkotik di dalam


cairan intersisial dan dalam rongga pleura  ↑ tekanan filtrasi dan ekstravasasi
 ↑ terbentuknya cairan intersisial  masuknya cairan ke rongga pleura ↑

• Cairan pleura yang terbentuk berupa transudat

• Biasanya terdapat pada keadaan hipoproteinemia  sindrom nefrotik, sirosis


hepatis, anemia berat
Penurunan tekanan negatif di dalam rongga pleura

• Tekanan normal di dalam rongga pleura  -5cm H2O

• ↓ tekanan di dalam rongga pleura  ↑ pembentukan cairan pleura  ↑ cairan


masuk ke dalam rongga pleura

• Cairan pleura yang terbentuk berupa transudat

• Biasanya pada penyakit atelektasis

• Atelektasis luas  paru dengan dinding dada akan terpisah jauh  tekanan
pleura menjadi lebih negatif  ↑ cairan masuk ke dalam rongga pleura
Peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah

• Peradangan pleura  pengeluaran histamin dan kinin  vasodilatasi, eksudasi


dan perpindahan leukosit terutama netrofil  ↑ permeabilitas dinding kapiler  ↑
cairan dan protein

• Cairan pleura yang terbentuk berupa eksudat

• Contoh penyakit:
 Keganasan  lapisan pleura yang terinfiltasi sel tumor
 Tuberkulosis  reaksi hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein
Gangguan penyerapan ke pembuluh getah bening

• Tumor, fibrosis  timbul blok di sepanjang aliran getah bening  penumpukan


cairan pleura

• Kelainan kongenital “Yellow nail syndrom”  hipoplasia pembuluh getah bening


 aliran getah bening tidak lancar atau pelan

• Contoh penyakit:
 Limfoma (± 10% efusi pleura ganas  limfoma non Hodgkin)
 Adenopati mediastinum
 Infiltrasi sel tumor
 Obstruksi pembuluh getah bening toraksikus
Perembesan cairan dari rongga peritoneum ke rongga pleura

• Cairan asites  perbedaan tekanan antara rongga pelura dengan rongga


peritoneum  merembes masuk ke rongga pleura melalui pembuluh getah
bening atau defek pada diafragma

• Cairan asites  tekanan abdomen menimbulkan hernia peritoneum melalui


defek diafragma  ruptur tiba-tiba pada peritoneum (sudden blep)  cairan
masuk ke rongga pleura

• Sirosis hepatis  hipoproteinemia  tekanan koloid ↓

• Pankreatitis  cairan yang mengandung enzim pankreas ditransfer ke rongga


pleura melalui aliran getah bening atau defek diafragma
Nyeri dada
Pleuritic pain, keterlibatan pleura mediastinal 
nyeri dada dengan nyeri bahu ipsilateral, dapat
menjalar ke perut

Gejala Batuk & sesak

Klinis Iritasi bronkial karena kompresi parenkim paru

Gejala ekstraparu
• Keringat malam, demam, hemoptisis, ↓ BB  TB
• Demam tinggi, batuk berdahak, sesak 
pneumonia
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik

• Sesak napas • Inspeksi: statis asimetris,


dinamis sakit yang tertinggal
• Nyeri dada
• Palpasi: focal fremitus melemah
• Batuk – menghilang

• Demam (gejala ekstraparu) • Perkusi: redup

• Auskultasi: suara napas


melemah – menghilang
Rontgen
Thorax
• Sudut kostofrenikus
menumpul

• Pergeseran mediastinum

• Permukaan cairan yang


terdapat dalam rongga
pleura akan membentuk
bayangan seperti kurva,
dengan permukaan daerah
lateral lebih tinggi daripada Garis Ellis Damoiseau
bagian medial
Pemeriksaan Penunjang

1. Foto thorax PA dan lateral


Kelainan foto rontgen PA terlihat jika akumulasi cairan telah mencapai 200 ml

2. USG

3. CT Scan

4. Aspirasi cairan pleura


• Warna
• Bakteriologi: pewarnaan gram, jamur, BTA, kultur
• Biokimia: pH, glukosa, protein, LDH, kolesterol
Kriteria Light
Kriteria
Light
Tatalaksana

• Torakosintesis  maksimal 1000 – 1500 ml

• WSD  suatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan
udara atau cairan dari cavum pleura

• Pleurodesis  pemberian obat (tetrasiklin, kalk, bleomisin) melalui selang


interkostalis untuk melekatkan pleura parietal dengan pleura viseral dan
mencegah akumulasi cairan

• Bedah  pleurectomy
Tatalaksana
Torakosentesis
Thank you

Anda mungkin juga menyukai