Anda di halaman 1dari 16

GANGGUAN CEMAS

ETIOLOGI
GENETIK
NEUROTRANSITER
BIOLOGI

SOSIO
MPJ:menghindar PSIKOLOGI LINGK-
KULTURAL BUDAYA

2
ETIOLOGI
• Faktor biologis
– Neurotransmitter (norepinephrine, serotonin, GABA)
– Hiperaktivitas dari sistem limbik SSP yang terdiri dari neurotransmitter
dopaminergic, noradrenergic, serotoninergic neurons yang
dikendalikan oleh GABA-ergic neuron
– Genetik

• Faktor Psikologis
– Psikoanalitik : Adanya konflik psikis/bawah sadar yang tidak
terselesaikan
– Perilaku kognitif : Respon yang dipelajari terhadap stimulus spesifik

• Faktor Sosiokultural
– Frustasi, konflik, tekanan
GANGGUAN CEMAS MENURUT PPDGJ
III
Gangguan Anxietas Fobik (F40) Gangguan Anxietas Lainnya (F41)
• Agorafobia (F40.0) • Gangguan panik (F41.0)
• Fobia sosial (F40.1) • Gangguan anxietas
• Fobia khas (F40.2) menyeluruh (F41.1)
• Gangguan campuran
anxietas dan depresif
(F41.2)
Gangguan Anxietas Fobik
F40.0 Agorafobia
a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul merupakan
manifestasi primer dari anxietas dan bukan sekunder dari gejala –
gejala lain seperti waham atau pikiran obsesif.
b. Anxietas yang timbul harus terbatas pada setidaknya dua dari situasi
berikut: banyak orang/keramaian, tempat umum, bepergian keluar
rumah, dan bepergian sendiri, dan
c. Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang
menonjol (penderita menjadi house – bond)

Karakter kelima :
• Agorafobia tanpa gangguan panik (F40.00)
• Agorafobia dengan gangguan panik (F40.01)
F40.1 Fobia sosial
• Kriteria a dan c F40.0 ditambah
Anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi
sosial tertentu (outside the family circle)

F40.2 Fobia khas


• Kriteria a
Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi
fobik tertentu (highly specific situation)

Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya


Gangguan Anxietas Lainnya
F41.0 Gangguan panik
- Tidak ditemukan gangguan anxietas fobik
- Ditemukan adanya beberapa kali serangan
anxietas berat dalam masa kira-kira satu bulan:
 Pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif
tidak bahaya
 Tidak terbatas pada situasi yang sudah diketahui atau
yg dapat diduga sebelumnya
 Dengan keadaan relatif bebas dari gejala-gejala
anxietas pada periode di antara serangan panik, bisa
juga terjadi anxietas antisipatorik
Kriteria Gangguan Panik menurut DSM
V
Adanya suatu periode ketakutan 6. Nyeri atau atau tidak
mencekam atau tidak nyaman yg nyamannya dada
khas dimana gejala2 berikut 7. Nausea atau gangguan perut
terjadi mendadak dan 8. Pusing, bergoyang, pening atau
memuncak dlm 10 menit: berkunang-kunang
9. Derealisasi atau
1. Palpitasi, jantung berdebar depersonalisasi
keras, atau berpacu. 10. Ketakutan lepas kendali atau
2. Berkeringat menjadi sinting
3. Gamang atau gemetaran 11. Ketakutan menghadapi maut
4. Rasa napas memendek atau 12. Paresthesia
dibekap 13. Menggigil atau wajah
5. Rasa tercekik memanas
F41.1 Gangguan cemas menyeluruh

Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang


berlangsung hampir tiap hari untuk beberapa minggu sampai
beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada
keadaan situasi khusus saja (sifatnya free floating atau mengambang)

Gejala tersebut mencakup unsur:


• Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung
tanduk, sulit konsentrasi
• Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat
santai), dan
• Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringan, jantung
berdebar, dll)
Kriteria Gangguan Cemas Menyeluruh
menurut DSM V
A. Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan ( harap-harap cemas)
pd berbagai kejadian atau kegiatan (spt di sekolah, tempat kerja)
yg berlangsung lebihdari 6 bulan.
B. Kesulitan mengontrol kekhawatiran
C. Kecemasan dan kekhawatiran berhubungan dgn 3 atau lebih dari
6 gejala berikut yg berlangsung lebihdari 6 bulan. Yaitu :
1) gelisah, merasa tegang atau campuran keduanya
2) gampag letih.
3) sukar berkonsentrasi atau pikiran kosong
4) irritable
5) tegang otot
6) gangguan tidur (sulit tertidur atau mempertahankannya, terasa
kurang atau tidak puas)
D. Inti kecemasan dan kekhawatiran berlebihan ini
mengambang, tidak jelas
E. kecemasan, kekhawatiran atau gejala2 fisik diatas
menyebabkan penderitaan dan hambatan bermakna
klinis dlm fungsi sosial,pekerjaan atau area
fungsional penting lainnya.
F. Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis
langsung dari zat (medikasi,penyalahgunaan obat,
atau terapi lainnya) atau kondisi medis umum (mis,
hipertiroid) dan tidak terjadi hanya selama ggn
mood, psikotik atu suatu ggn perkembangan
pervasif.
F41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresif
• Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana
masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri.
• Untuk Anxietas, beberapa gejala otonom harus ditemukan
walaupun tidak terus menerus
• Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih
ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan
anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik
• Bila ditemukan sindroma depresi dan anxietas yang cukup
berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka
kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan dan diagnosis
gangguan campuran tidak dapat digunakan
F41.3 Gangguan anxietas campuran lainnya

Memenuhi kriteria gangguan anxietas


menyeluruh dan juga menunjukkan ciri yang
menonjol dari kategori F40 –F49, akan tetapi
tidak memenuhi kriteria secara lengkap.
TERAPI: FARMAKOLOGIS
Obat Anti-Anxietas

- Golongan benzodiazepine: Diazepam,


Chlordiazepoxide, Lorazepam, Clobazam,
Bromazepam, Alprazolam
- Golongan non-benzodiazepine: Sulpiride,
Buspirone, Hydroxyzin
Mekanisme kerja:
Bereaksi dengan reseptor (benzodiazepine receptors)
akan me-reinforce “the inhibitory action of GABA-ergic
neuron”, sehingga efek hiperaktivitas tersebut diatas
mereda.

Efek samping:
- Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,
kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif
untuk keduanya lemah.
- Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah)
TERAPI: PSIKOTERAPI
Terapi kognitif-perilaku
- Mengajak paien mengenali distorsi kognitif dan pendekatan
perilaku, mengenali gejala somatic secara langsung
- Relaksasi dan biofeedback

Terapi supportif
- Diberikan reassurance dan kenyamanan
- Digali potensi yang ada dan belum tampak, didukung egonya agar
bias adaptasi optimal dalam fungsi social dan kerjanya

Psikoterapi berorientasi tilikan


- Mengajak untuk mencapai penyingkapan konflik bawah sadar,
menilik egostrength, relasi obyek,serta keutuhan self pasien.
- Relaksasi dan biofeedback

Anda mungkin juga menyukai