Anxietas - OCD
IKJ Periode 7 Maret s/d 8 April 2022
GANGGUAN
ANXIETAS
F42 – Gangguan Anxietas
5
Epidemiologi
Terapi psikologik :
a. Terapi perilaku merupakan terapi yang paling efektif : terapi pernapasan, imaging
exposure
b. Psikoterapi berorientasi tilikan
c. Terapi lain : hypnotherapy, psikoterapi suportif, terapi keluarga
d. Terapi kognitif perilaku secara individual atau kelompok
FARMAKOTERAPI
a. SSRI
b. Anti ansietas
c. Beta blocker : propranolol beberapa saat sebelum tampil didepan umum yaitu untuk
mengatasi efek fisik dari ansietas
F40.1 – Fobia sosial
● Rasa takut diperhatikan orang lain →
penghindaran terhadap situasi sosial
● Sering pada usia remaja. Laki-laki=wanita.
● Fobia sosial biasanya disertai dengan harga diri
yang rendah dan takut di kritik.
Pedoman diagnostik:
(a) Gejala psikologis, perilaku atau otonomik
merupakan manifestasi primer dari anxietas
(b) Anxietas harus terbatas dan menonjol pada
situasi sosial tertentu saja
(c) Menghindari situasi fobik harus merupakan
gambaran yang menonjol
9
Epidemiologi
Terapi psikologik :
a. Terapi perilaku merupakan terapi yang paling efektif : terapi pernapasan, imaging
exposure
b. Psikoterapi berorientasi tilikan
c. Terapi lain : hypnotherapy, psikoterapi suportif, terapi keluarga
d. Terapi kognitif perilaku secara individual atau kelompok
FARMAKOTERAPI
a. SSRI
b. Anti ansietas
c. Beta blocker : propranolol beberapa saat sebelum tampil didepan umum yaitu untuk
mengatasi efek fisik dari ansietas
F40.2 – Fobia spesifik
● Farmakoterapi
(a) Agorafobia : anti anxietas, antidepresan
(b) Fobia sosial : SSRI
(c) Fobia spesifik : anti anxietas
F41.0 – Gangguan panik
● Adanya serangan anxietas berat (panik) yang berulang, yang
tidak terbatas pada situasi tertentu ataupun suatu rangkaian
kejadian
● Onset terjadi mendadak
● Gangguan panik ditandai dengan serangan panik yang
berulang.
● Serangan panik terjadi secara spontan disertai gejala otonomik
berupa palpitasi, nyeri dada, perasaan tercekik, dan pusing
kepala.
18
Pedoman diagnostik PPDGJ III:
(a) Pada keadaan dimana sebenarnya secara
objektif tidak bahaya
(b) Tidak terbatas hanya pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
(c) Terdapat keadaan relatif bebas gejala ansietas
dalam periode antara serangan panik
Diagnosis Banding
22
Etiologi
1. Teori Biologi
•Lobus oksipitalis, basal ganglia, sistem limbik & korteks
prafrontal diduga terlibat pada timbulnya GAD
•Ditemukan sistem serotonergik yang abnormal
•Neurotransmitter yang berkaitan adalah GABA, serotonin,
norepinefrin, glutamat, & kolesistokinin
•Pada pemeriksaan PET (Positron Emission Tomography)
ditemukan penurunan metabolisme di ganglia basal &
massa putih otak.
2. Teori Genetik
•Wanita
•Herediter
•Kembar monozigotik 50% & kembar dizigotik 15%
Etiologi
3. Teori Biologi
•Anxietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yang tidak
terselesaikan
•Pada tingkat paling primitif, anxietas dihubungkan dengan
perpisahan dengan objek cinta
4. Teori Kognitif-Perilaku
Berespons secara salah & tidak tepat terhadap ancaman,
disebabkan oleh:
•Perhatian yang selektif thd hal-hal negatif pada lingkungan
•Adanya distorsi pada pemrosesan informasi
•Adanya pandangan sangat negatif terhadap kemampuan diri
u/ menghadapi ancaman
Pedoman diagnostik PPDGJ III
Farmakoterapi
•Benzodiazepin → mulai dengan dosis terendah dan
ditingkatkan sampai mencapai respon terapi. Lama
pengobatan 2-6 minggu, tapering off 1-2 minggu
•Buspiron → lebih efektif perbaiki gejala kognitif
dibanding somatik pada GAD. Dapat diberikan bersama
benzodiazepin
•SSRI → setraline dan paroxetin
PSIKOTERAPI
•Teori kognitif-perilaku → mengajak pasien mengenali distorsi
kognitif dan pendekatan perilaku
•Teori suportif → pasien diberikan reassurance dan kenyamanan,
didukung egonya, agar bisa beradaptasi optimal
•Psikoterapit berorientasi tilikan → mengajak pasien untuk
mencapai konflik bawah sadar, menilik egostrength, relasi obyek,
serta keutuhan self pasien
F41.2 Gangguan campuran anxietas &
depresif
● Bila terdapat gejala anxietas maupun depresi
● Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih
ringan, maka pertimbangkan kategori gangguan anxietas
lain
● Gejala otonomik harus ditemukan (palpitasi, tremor, dll)
● Bila gejala2 tersebut berkaitan erat dengan stres
kehidupan yang jelas, maka harus digunakan katergori
F43.2 gangguan penyesuaian
29
TATA LAKSANA
Farmakoterapi
• Benzodiazepin → mulai dengan dosis terendah
dan ditingkatkan sampai mencapai respon terapi.
Lama pengobatan 2-6 minggu, tapering off 1-2
minggu
• Buspiron → lebih efektif perbaiki gejala kognitif
dibanding somatik pada GAD. Dapat diberikan
bersama benzodiazepin
• SSRI → setraline dan paroxetin
PSIKOTERAPI
➢ Pikiran obsesional:
▪ Gagasan, bayangan pikiran atau impuls yang timbul
dalam pikiran individu secara berulang dalam bentuk
yang sama.
▪ Dirasakan mengganggu, terjadi secara involunter dan
tidak dikehendaki
➢ Tindakan kompulsif
Perilaku stereotipik yang diulang berkali-kali dan tidak
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Merupakan usaha untuk meredakan kecemasan yang
berhubungan dengan obsesif namun tidak selalu
berhasil meredakan ketegangan.
4 pola gejala utama gangguan obsesif-kompulsif:
1. Kontaminasi
• Psikofarmakologi :
• Clomipramine 3 x 25mg
• SSRI : Fluoxetin 2x20mg ;
sertraline 2x50mg
• Psikoterapi :
• Psikoterapi suportif, terapi
perilaku, terapi kognitif
perilaku, psikoterapi dinamik
F42.0 Predominan Pikiran Obsesif atau Pengulangan