Anda di halaman 1dari 47

TUTORIAL

Selalu Ketakutan
Tujuan Pemebelajaran
1. Definisi gangguan neurotik
2. Faktor faktor yang mempengaruhi gangguan neurotik
3. Jenis gangguan neurotik
4. HPA Axis
5. Patofisiologi Insomnia, disforia, dan anoreksia.
6. Anamnesis simulasi kasus
7. Penegakkan diagnosis multiaksial
8. Tatalaksana
9. Edukasi dan prognosis
Neurotic Disorder
Definisi Gangguan neurotik
• Gangguan mental ringan yang tidak memiliki
dasar organik, dimana individu tidak mampu
menghadapi kecemasan dan konflik yang
dialaminya secara langsung.
• Hal ini disebabkan oleh tegangan emosi
akibat konflik frustasi ataupun perasaan tidak
aman.
Faktor yang mempengaruhi gangguan
neurotik
• Biologik :
 keturunan/bawaan, kimiawi otak, endokrin.

• Psikologik :
pengalaman masa kanak yang menyebabkan
ketegangangan dan ketakutan dalam batin.
Tekanan dalam mencapai tujuan hidup.
Dari luar : tuntutan keluarga, pekerjaan
Dari dalam : cita-cita, tuntutan kepribadian.
• Sosial
Individu mengalami banyak frustasi, konflik
emosional dan konflik internal yang serius dimulai
sejak masih kanak-kanak.
 tempat tinggal, budaya setempat, agama

• “Defence Mechanism” yang lemah.


Mekanisme mengurangi perasaan tak nyaman
Mempertahankan harga diri
Pedoman Diagnosis Gangguan Ansietas,
paling sedikit terdapat 6 dari 18 gejala :
“Anxiety Disorder”
Menurut PPDGJ-III & DSM-V, terdiri atas :
1. Gangguan Anxietas Fobik.
 Kecemasan dicetuskan adanya situasi atau
objek yang jelas, yang sebenarnya pada saat
kejadian ini tidak membahayakan.
 Episode depresif memperburuk keadaan
anxietas fobik
 Agorafobia, fobia sosial, fobia khas/terisolasi
• Agorafobia
Cth fobia banyak orang/keramaian, tempat umum,
berpergian keluar rumah.
Penderita menjadi “house bound”

• Fobia Sosial
Fobia terhadap situasi sosial tertentu (outside the
family circle)

• Fobia Khas (Terisolasi)


Pada situasi fobik tertentu (highly specific situations)
Umumnya tidak ada gejala psikiatrik lain.
2. Gangguan Panik
• Diagnosis pati, harus ditemukan adanya
beberapa kali serangan ansietas berat sekiranya
satu bulan.
Pada keadaan dimana secara objektif tidak ada
bahaya
Unpredictable situations.
 Ansietas antisipatorik, cemas terjadi setelah
membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan
akan terjadi.
3. Gangguan Cemas Menyeluruh
Pedoman Diagnostik:
• Anxietas berlangsung hampir setiap hari ,
beberpa minggu, smapai beberapa bulan.
• Hanya menonjol pada keadaan situasi tertentu
saja (free floating).
• Gejala:
- Kecemasan (Khawatir akan nasib buruk, sulit
konsentrasi)
- Ketegangan motorik ( gelisah, skait kepala,
gemetaran, tidak dapat santai)
- Overaktivitas otonomik.
4. Gangguan Obsesif-Kompulsif
• Setiap hari dan sedikitnya dua minggu
berturut turut.
• Ada suatu pikiran dan tindakan yang tidak bisa
dilawan.
• Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut
hanya sekedar perasaan lega dari ansietas
PSIKONEUROENDOKRIN
HPA AXIS
• adalah sistem neuroendokrin tubuh yang
melibatkan hypothalamus, kelenjar hormon
pituitary, dan kelenjar adrenal.
• Mengatur reaksi terhadap stress, proses
pencernaan, sitem imunitas, mood, emosi,
gairah seksual, penyimpanan energi dan
penggunaannya.
Patofisiologi Palpitasi
Patofisiologi Anoreksia
ANAMNESIS
Diagnosis Multiaksial
Aksis I :
• F40 Gangguan Ansietas Fobik
• F50.8 Kehilangan Nafsu Makan Psikogenik.
• F51.0 Insomnia Non-organik
Aksis II
• F60.6 Gangguan Kepribadian Cemas
Aksis III
• Tidak ada
Aksis IV
• Melayat tetangga
Aksis V
• GAF = 40 (disabilitas dalam hubungan dengan
realita)
Tatalaksana
• FARMAKOTERAPI
Non-Benzodiazepin
Edukasi dan Prognosis
• Edukasi:
- Menghindari faktor pencetus stress
- Dukungan sosial dan keluarga
- Pengalihan pikiran  melakukan hobi, berlibur
- Beribadah
- Hindari cafein berlebih
- Bercerita dengan orang terdekat.
- Jika mengalami kekmabuhan, segera
berkonsultasi ke dokter
• Prognosis
Usia <18 tahun : dubia ad bonam
Usia>18 tahun : dubia ada malam
Anxietas dengan gangguan psikotik lainnya :
Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai