Anda di halaman 1dari 32

Neurotic Disorder

Arinza Arum Sayekti


Tujuan Pembelajaran
1. Definisi Neurotic Disorder
2. Klasifikasi Anxiety
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Gangguan Neurotik
4. Patofisiologi
a. HPA Axis dan Simptomatologi
5. Diagnosis
a. Wawancara Psikiatri
b. Penegakan Diagnosis Multiaksial
6. Tatalaksana
a. Farmakoterapi
b. Psikoterapi
7. Edukasi dan Prognosis
2
DEFINISI NEUROTIC DISORDER

3
Definisi Neurotic Disorder
✘ Berasal dari bahasa Yunani Neuron → otak Osis → gangguan atau
penyakit
✘ Menurut PPDGJ II → Gangguan mental yang tidak mempunyai
dasar organik
✘ Menurut PPDGJ III → Gangguan somatoform dan gangguan terkait
stres, dikelompokan menjadi satu dengan alasan bahwa dalam
sejarahnya ada hubungan dengan perkembangan konsep neurosis
dan berbagai kemungkinan penyebab psikologis (psycological
causation)
✘ Menurut W.F Maramis → Suatu kesalahan penyesuaian diri secara
emosional karena tidak diselesaikan
✘ Suatu gangguan non psikotik yang kronis atau rekuren yang
ditandai oleh kecemasan, yang dialami atau diekspresikan
secara langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan
4
KLASIFIKASI ANXIETY

5
Klasifikasi Anxiety
1. Gangguan Anxietas Fobik
a. Agorafobia
i. Tanpa gangguan panik
ii. Dengan gangguan panik
b. Fobia sosial
c. Fobia khas (terisolasi)
d. Gangguan anxietas fobik lainnya
e. Gangguan anxietas fobik YTT
2. Gangguan Anxietas Lainnya
a. Gangguan panik (anxietas paroksismal episodik)
b. Gangguan anxietas menyeluruh
c. Gangguan campuran anxietas dan depresif
d. Gangguan anxietas campuran lainnya YDT
6 e. Gangguan anxietas YTT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN
NEUROTIK DAN ANXIETAS

7
Faktor-faktor yang memengaruhi
gangguan neurotik

Sistem saraf otonom


Biologik
Norepinefrin
Neurotransmitter

Serotonin

Gamma Amino Butyric Acid

Dopamin

8
Psikoanalitik

Teori Perilaku
Psikologik

Teori Eksistensial

Teori Psikososial

9
Faktor yang memengaruhi timbulnya
anxietas

✘ Adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar


individu)
✘ Kondisi lain (dari individu) seperti perasaan takut
akan adanya penyakit (nasofobia) dan ketakutan
akan perubahan bentuk badan (dismorfofobia)

10
PATOFISIOLOGI

11
HPA AXIS dan SIMPTOMATOLOGI
HYPOTALAMUS

PITUITARY GLAND
CRH

ACTH
CORTISOL
Stress yang berkelanjutan
CORTISOL

DOWN REGULATION SEROTONIN


NOREPINEFRIN
DOPAMINE

12
DIAGNOSIS

13
Wawancara Psikiatri
P → Pasien
D → Dokter

P : Tok.. Tok.. Tok..


D : Selamat Pagi bu. Silahkan masuk, silahkan duduk. Perkenalkan saya dr. Arum. Apa yang bisa saya
bantu?
P : Saya susah tidur dok
D : Sebelum ibu bercerita lebih lanjut, apakah ibu keberatan bila saya mencatat?
P : Silahkan dok
D : Bagaimana jika ada perawat yang menemani saya?
P : Silahkan dok
D : Terima kasih bu. Saya catat dulu identitas ibu
14
D : Sebelumnya ibu datang dengan siapa? D : Tadi ibu mengatakan bahwa ibu susah tidur. Sudah
P : Saya sendiri dok berapa lama bu?

D : Baiklah kalau begitu. Nama ibu siapa? P : Sudah hampir 2 bulan dok

P : Manda dok D : Bisakah ibu ceritakan apa yang membuat ibu susah
tidur? Apa ada peristiwa yang membuat ibu susah tidur?
D : Umur nya?
P : Ada dok! Jadi, 2 bulan yang lalu tetangga saya
P : 25 tahun meninggal dunia dok. Saya sebagai tetangga datang untuk
D : Apakah ibu bekerja? melayat. Setelah saya melayat dan pulang kerumah, saya
kepikiran terus dok. Kebayang-bayang tetangga saya
P : Iya dok, saya bekerja di pabrik
jadinya saya tidak bisa tidur.
D : Baik, apakah ibu sudah menikah?
D : Apakah selain susah tidur adakah keluhan lain?
P : Belum dok
P : Ada dok! Saya jadi sering ketakutan sama was-was
D : Alamat ibu dimana? gitu. Sering deg-degan dok kalo lagi sendirian. Jadi malas
P : Cililitan dok makan dan kalo makan muntah terus dok.
D : Kalau boleh tau, ibu beragama apa? D : Baiklah kalau begitu. Apakah dengan keadaan ibu yang
seperti ini, ibu masih bekerja?
P : Kristen
P : Masih dok. Kalau saya tidak bekerja saya tidak akan
D : Suku?
dapat uang
P : Jawa 15
D : Untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi, BAK, BAB D : Ibu anak ke berapa?
apakah baik? P : Saya anak ke 2 dari 4 bersaudara dok
P : Baik dok, seperti biasa saja D : Apa di dalam keluarga ibu ada yang mempunyai
D : Apakah dulu ibu pernah mengalami hal yang sama keluhan yang sama seperti ibu?
seperti ini? P : Tidak dok
P : Tidak pernah dok D : Apakah ibu tinggal sendiri atau masih bersama orang
D : Apakah ibu pernah dirawat sebelumnya? tua?
P : Tidak pernah dok P : Saya tinggal sendiri dok
D : Apakah ibu meminum alkohol? D : Bisa kah ibu menggambarkan denah rumah ibu?
P : Tidak dok P : Bisa dok. 2 kamar tidur, 1 dapur, 2 kamar mandi
D : Apakah ibu rajin ke gereja? D : Siapa pencari nafkah?
P : Rajin dok P : Saya sendiri dok
D : Apakah ibu punya pacar?
P : Ada dok
D : Bagaimana hubungan dengan pacar ibu?
P : Harmonis
16
Status Mental
D : Apa ibu merasa ada bagian tubuh ibu yang berubah?
Deskripsi Umum
P : Tidak
✘ Penampilan umum
D : Apa ibu merasa sekeliling ibu berubah?
✗ Wanita, sesuai usia, bepakaian rapih, terurus,
bersepatu, tampak mengantuk karena sulit P : Tidak
tidur, kurus Sensorium dan Kognisi
✘ Kesadaran → Kompos Mentis
D : Siapa presiden pertama RI?
✘ Aktivitas dan Perilaku motorik
✗ Wajar P : Ir. Soekarno
✘ Pembicaraan → Wajar D : 100 - 8...
Afek (Tidak perlu ditanya. Dapat dinilai dari wawancara P : 92
tadi)
D : Coba ulangi 2879
Gangguan Persepsi
P : 2879
D : Apa ibu pernah dengar suara bisik-bisik di telinga?
D : Nama saya siapa?
Lihat bayangan, cium bau-bauan, merasa asam, manis
atau pahit di mulut, merasakan ada yang meraba? P : Dokter Arum
P : Tidak dok D : Kapan ibu berulang tahun?
D : Ini apa bu? (menunjukkan penggaris) P : 11 Januari
P : Penggaris 17
D : Coba ibu gambarkan jam 6:45 RTA
P : (menggambar) Dapat dipercaya
D : Apa arti tangan panjang? Tilikan
P : Pencuri Tilikan 6
D : Jika ibu mengalami bencana alam tsunami, apa yang
ibu lakukan?
P : Panjat pohon kelapa dok
D : Hobi ibu apa?
P : Saya suka berkebun
Bentuk Pikir
D : Apa ibu merasa punya kelebihan?
P : Biasa ajah. Mungkin masak untuk makan sehari-hari
Daya Nilai
D : Apa beda tolong dan lontong?
P : Lontong makanan, Tolong kata memita bantuan
kepada orang lain
18
Penegakan Diagnosis Multiaksial
Aksis I = Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
(Keluhan Utama)
● F00 - F09 = Gangguan mental organik (+simptomatik)
● F10 - F19 = Gangguan mental dan perilaku ⇔ zat psikoaktif
● F20 - F29 = Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham
● F30 - F39 = Gangguan suasana perasaan (afektif/mood)
● F40 - F49 = Gangguan neurotik, gangguan somatoform dan gangguan
terkait stress
● F50 - F59 = Sindrom perilaku ⇔ Gangguan fisiologis/fisik
● F62 - F68 = Perubahan kepribadian ⇔ Non-organik, gangguan impuls,
gangguan seks
● F80 - F89 = Gangguan perkembangan psikologis
● F90 - F98 = Gangguan perilaku dan emosional onset kanak - remaka
● F99 = Gangguan Jiwa yang tak tergolongkan
19
Aksis II = Gangguan Kepribadian
Retardasi Mental

● F60 = Gangguan Kepribadian Khas


● F60.0 = Gangguan kepribadian paranoid
● F60.1 = Gangguan kepribadian skizoid
● F60.2 = Gangguan kepribadian dissosial
● F60.3 = Gangguan kepribadian emosional tak stabil
● F60.4 = Gangguan kepribadian histrionik
● F60.5 = Gangguan kepribadian anankastik
● F60.6 = Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
● F60.7 = Gangguan kepribadian dependen
● F60.8 = Gangguan kepribadian khas lainnya
● F60.9 = Gangguan kepribadian yang tak tergolongkan
● F61 = Gangguan kepribadian campuran dan lainnya
● F61.0 = Gangguan kepribadian campuran
● F61.1 = Perubahan kepribadian yang bermasalah
● F70-F79 = Retardasi mental
● Z 03.2 = Tidak ada diagnosis aksis II
● R 46.8 = Diagnosis aksis II tertunda
20
Aksis III = Kondisi medik umum

● A00 - B99 = Penyakit infeksi dan parasit tertentu


● C00 - D49 = Neoplasma
● E00 - G90 = Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik
● G00 - G99 = Penyakit susunan saraf
● H00 - H59 = Penyakit mata dan adneksa
● H60 - H95 = Penyakit telinga dan proses mastoid
● I00 - I99 = Penyakit sistem sirkulasi
● J00 - J99 = Penyakit sistem pernapasan
● K00 - K93 = Penyakit sistem pencernaan
● L00 - L99 = Penyakit kulit dan jaringan subkutan
● M00 - M99 = Peny. sistem muskuloskeletal dan jar. Ikat
● N00 - N99 = Peny. sistem genitourinaria
● O00 - O99 = Kehamilan, kelahiran anak dan masa nifas
● Q00 - Q99 = Malformasi kongenital, deformasi
● R00 - R99 = Gejala, tanda & temuan kinis lab abnormal
● S00 - T98 = Cedera, keracunan dan akibat kausa eksternal
● Z00 - Z99 = Faktor => Status kesehatan dan pelayanan
kesehatan
21
Aksis IV = Masalah psikososial dan lingkungan
(Stressor)

● Masalah dengan “Primary support group” (keluarga)


● Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
● Masalah pendidikan
● Masalah pekerjaan
● Masalah perumahan
● Masalah ekonomi
● Masalah akses ke pelayanan kesehatan
● Masalah berkaita interaksi dengan hukum / kriminal
● Masalah psikososial & lingkungan lain

22
Aksis V = Penilaian Fungsi Secara Global

Global Assessment of Functioning (GAF) Scale


● 100 - 91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada
masalah yang tak tertanggulangi
● 90 - 81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih
dari masalah harian yang biasa
● 80 - 71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan
dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll
● 70 - 61 = beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
● 60 - 51 = gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
● 50 - 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat
● 40 - 31 = beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita
dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi
● 30 - 21 = disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai,
tidak mampu berfungsi hampir semua bidang
● 10 - 01= Seperti diatas → persisten dan lebih serius
● 0= informasi tidak adekuat
23
TATALAKSANA

24
Farmakologi
✘ Benzodiazepine
✗ Indikasi → Terapi jangka pendek anxietas berat dan insomnia
parah, sedasi pra operasi, status epileptikus dan putus alkohol
akut
✗ Kontraindikasi → Penyakit bronkopulmonalis. Memiliki efek aditif
✗ Mekanisme Kerja → Meningkatkan potensi aksi GABA,
neurotransmitter penghambatan utama dalam SSP. Berikatan di
suatu tempat pada reseptor GABA A meningkatkan afinitas
reseptor untuk GABA. Menyebabkan peningkatan frekuensi
pembukaan saluran bergerbang Cl-, sehingga meningkatkan efek
pelepasan GABA dalam hal efek penghambatan pada sel pasca
sinaptik
✗ Efek samping
■ Mengantuk, ataksia, dan penurunan kinerja psikomotor
■ Ketergantungan
25
26
✘ Hipnotik non benzodiazepine
✗ Generasi lebih baru
✗ Memiliki durasi kerja lebih pendek dengan sedikit atau tidak ada
efek mabuk
✗ Cara kerja obat mirip dengan benzodiazepine

27
Terapi Psikososial

✘ Terapi keluarga : lebih ke edukasi dan memberi


dukungan kepada pasien
✘ Kombinasi terapi psikososial dan farmakoterapi

28
EDUKASI DAN PROGNOSIS

29
Edukasi

✘ Untuk Pasien
✗ Berlibur
✗ Berdoa
✗ Minum obat
✗ Olahraga
✗ Berusaha untuk tidur
✗ Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat
✘ Untuk Keluarga
✗ Ditemani
✗ Support
30
Prognosis

✘ Prgonosis sangat sulit diprediksi → tergantung dari terapi


✘ Kronis → menetap seumur hidup.
✘ Semakin sering terpapar faktor pencetusnya maka semakin
buruk

31
Daftar Pustaka
✘ Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis
psikiatri: ilmu pengetahuan perilaku psikiatri
klinis jilid 1. Edisi ke-7. Jakarta: Binarupa
Aksara; 2010.
✘ Amir N. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-2.
Jakarta: FKUI; 2013.
✘ Maslim R. Diagnosis gangguan jiwa: rujukan
ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya; 2001.
32

Anda mungkin juga menyukai