Definisi Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang menyebabkan kelainan saluran kemih.
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan suatu keadaan dimana terdapat
satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kaliks dari ginjal.Secara garis besar pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat yang terkandung dalam urin, pekerjaan, dan sebagainya Faktor risiko • Faktor risiko nefrolitiasis (batu ginjal) umumnya biasanya karena adanya riwayat batu di usia muda, riwayat batu pada keluarga, ada penyakit asam urat, kondisi medis lokal dan sistemik, predisposisi genetik, dan komposisi urin itu sendiri. • Terdapat beberapa jenis variasi dari batu ginjal, yaitu: Batu Kalsium, Batu Struvit, Batu Asam Urat, Batu Jenis Lain (Xanthine) Diagnosa • Evaluasi skrining yang terdiri dari sejarah rinci medis dan makanan, kimia darah, dan urin pada pasien • Foto Rontgen Abdomen yang digunakan untuk melihat adanya kemungkinan batu radio-opak • Pielografi Intra Vena yang bertujuan melihat keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Pemeriksaan ini dapat terlihat batu yang bersifat radiolusen. • Ultrasonografi (USG) dapat melihat semua jenis batu. • CT Urografi tanpa kontras adalah standar baku untuk melihat adanya batu di traktus urinarius Tatalaksana • ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)-> menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan di luar tubuh untuk menghancurkan batu di dalam tubuh. Batu akan dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih • PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy) ->mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil. • Bedah terbuka-> pielolitotomiataunefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal. Terapi konservatif terdiri dari peningkatan asupan minum dan pemberian diuretic, pemberian nifedipin atau agen alfablocker, seperti tamsulosin, manajemen rasa nyeri pasien, khusunya pada kolik, dapat dilakukan dengan pemberian simpatolitik, atau antiprostaglandin, analgesic, pemantauan berkala setiap 1-14 hari sekali selama 6 minggu untuk menilai posisi batu dan derajat hidronefrosis. Komplikasi Komplikasi pada nefrolitiasis bedakan menjadi komplikasi akut dan komplikasi jangka Panjang : 1. Komplikasi Akut-> Kematian, kehilangan fungsi ginjal, kebutuhan transfusi dan tambahan invensi sekunder yang tidak direncanakan 2. Komplikasi Jangka Panjang -> Striktura, obstruksi, hidronefrotis, berlanjut dangan atau tanpa pionefrosis, dan berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang terkena. HEMATURIA Hematuria -> darah dalam urin
Ditemukannya darah dalam urin -> keadaan yang tidak normal.
2 Jenis Hematuria
• Makroskopis -> dapat dilihat (tanpa menggunakan alat bantu
mikroskopis) Gross Hematuria
• Mikroskopis -> darah tidak dapat dilihat pada urin (Perlu
menggunakan alat bantu mikroskopis) Mikroskopis Hematuria • Warna urin pada gross hematuria biasanya dapat menggambarkan lokasi perdarahan - Warna merah jambu : jumlah darah yang jauh lebih kecil - Warna seperti teh/coklat kehitaman : kelainan glomerulus - Warna merah terang : kelainan pada pembuluh darah/ saluran kemih bagian bawah • Urin yang berdarah pada awal berkemih -> lesi pada uretra (uretritis) • Urin yang berdarah pada akhir berkemih -> lesi pada kandung kemih (sistitis) Etiologi • Menstruasi • Penyebab yang lebih serius termasuk : • Aktifitas seksual - Kanker ginjal atau vesika • Trauma urinaria • Infeksi Saluran Kemih (UTI) - Inflamasi dari ginjal, uretra, kandung kemih, dan prostat - Polikistik ginjal FAKTOR RISIKO • Hampir semua orang termasuk anak-anak dan remaja mengalami hematuria. • Faktor yang meningkatkan untuk mendapatkan hematuria seperti : - Riwayat penyakit ginjal di keluarga - Batu urin - Pembesaran Prostat (Pria usia > 50) - Pengobatan tertentu seperti obat pengencer darah (Aspirin) - Infeksi bakteri atau virus Diagnosa • Urinalysis -> cek penyebab hematuria, seperti infeksi, penyakit ginjal dan kanker. Leukosit -> UTI. Proteinuria -> penyakit ginjal • Tes darah -> meningkatnya kreatinin -> penyakit ginjal • Biopsi -> membantu untuk mendiagnosa tipe penyakit ginjal penyebab hematuria • Cystoscopy -> melihat adanya massa pada utetra dan kandung kemih Tatalaksana • Terapi yang diberikan -> penyebabnya. Hematuria yang disebabkan Infeksi Saluran Kemih -> antibiotik • Urinalisis dilakukan ulang 6 minggu setelah pemberian antibiotik telah selesai.