Oleh :
Kresensia Veridiana Pinem
214210060
PEMBIMBING :
dr. Ritha Mariati Sembiring, M. Ked (KJ), Sp. KJ
• Phobos = takut.
Biologis
Genetik Psikososial
PATOFISIOLOG
I
Model Noradrenergik
Model serotonin
Model GABA
KLASIFIKASI ANXIETAS
FOBIK
Agorafobia (F40.0)
- Objek atau situasi fobia hampir selalu memancing ketakutan atau kecemasan tiba-tiba.
- Objek atau situasi fobia secara aktif dihindari atau diatasi dengan ketakutan atau kecemasan yang kuat.
- Tidak sesuai dengan bahaya sebenarnya yang ditimbulkan oleh objek atau situasi tertentu dan pada konteks
kultur sosial.
- Menyebabkan gangguan-gangguan klinis yang signifikan pada kehidupan sosial, pekerjaan, atau bidang
penting lainnya.
- Gangguan tersebut tidak lebih baik dijelaskan oleh gejala dari gangguan mental lainnya
Gejala Klinis
Fobia Khas
- Situasi sosial dimana individu terlihat oleh pengamatan yang mungkin dilakukan oleh orang lain.
- Takut melakukan sesuatu jika menunjukkan gejala kecemasan akan ditanggapi negatif (akan dipermalukan,
menuju pada penolakan atau penyerangan orang lain).
- Situasi sosial dihindari atau diatasi dengan ketakutan atau kecemasan yang tinggi.
- Tidak sesuai dengan ancaman sebenarnya yang ditimbulkan situasi sosial dan pada konteks kultur sosial.
- Tidak termasuk kedalam efek psikologis secara subtansi atau kondisi medis lainnya.
- Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran tidak lebih baik dijelaskan oleh gejala dari gangguan mental
lainnya, atau gangguan spektrum autisme.
Jika kondisi medis lainnya (penyakit parkinson, obesitas, cacat dari luka bakar atau cidera) ada, maka
ketakutan, kecemasan, atau penghindaran jelas tidak terkait atau berlebihan.
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Gangguan Anxietas Fobik
• Dicetuskan oleh adanya situasi/ objek yang jelas (dari luar
individu itu sendiri), yang sebenarnya tidak membahayakan.
• Objek atau situasi tersebut dihindari/ dihadapi dengan rasa
terancam.
• Secara subjektif, fisiologik, dan tampilan perilaku, anxietas
fobik=anxietas lain, dapat dalam bentuk ringan - berat
(serangan panik).
Pankreatitis Akut Berat:
• Seringkali berbarengan (coexist) dengan depresi Episode
Ditandai
depresif seringkali dengan
memperburuk kegagalan
anxietas fobik
organ sementara
• Pembuatan diagnosis (<48
tergantung dari jam)
mana yang jelas-jelas
timbul lebih dahulu dan mana yang lebih dominan pada saat
pemeriksaan.
Agorafobia
Semua kriteria ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti:
• Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus
merupakan manifestasi primer dari anxietasnya & bukan
sekunder dari gejala lain misalnya waham / pikiran obsesif.
• Anxietas yang timbul harus terbatas pada sekurang-kurangnya
dua dari situasi berikut :
– Banyak orang/ keramaian
– Tempat-tempat umum
– Bepergian keluar rumah
– Bepergian sendiri, dan
• Menghindari situasi fobik harus/sudah merupakan gejala yang
menonjol (penderita menjadi “house bound”).
DIAGNOSIS BANDING
Agorafobia
• Gangguan depresif & agorafobia sering sulit
dibedakan dgn fobia sosial.
• Hendaknya diutamakan Dx agorafobia,
depresi jgn ditegakkan kecuali ditemukan
sindrom depresif yg lengkap & jelas
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Fobia Sosial
Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis
pasti:
• Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus
merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan
sekunder dari gejala-gejala lain seperti waham atau pikiran
obsesif;
• Anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial
tertentu (outside the family circle ); dan
• Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala
yang menonjol
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Fobia Khas
Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis
pasti :
• Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus
merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan
sekunder dari gejala-gejala lain seperti waham atau pikiran
obsesif;
• Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi fobik
tertentu (highly spesific situations); dan
• Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya.
Termasuk : akrofobia, fobia binatang, klaustrofobia, fobia
sederhana.
PSIKOTERAPI
CBT (Cognitive
Behavioral
Therapy) - Pendekatan
Kognitif
- Pendekatan
Behavioral
FARMAKOTERAPI
Benzodiazepines
Tricyclic Antidepressants
PROGNOSIS
• Bystritsky, A., Sahib, S. K., Michael, E. C., et al. 2013. Current Diagnosis and
Treatment of Anxiety Disorders. Pharmacy and Therapeutics, 38(1): 41-44.
• Bandelow, B., Sophie, M., and Dirk, W. 2017. Treatment of Anxiety Disorders.
Journal NCBI, Dialogues in Clinical Neuroscience, 19(2): 93-107.
• DiPiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., et al. 2015. Pharmacotherapy
Handbook, Ninth Edition. New York: McGraw-Hill.
• Dogaheh, E.R. 2013. Psychometric Properties oif Farsi Version of the Social
Phobia Inventory (SPIN). Social and Behavioral Science, 84: 763-763..
• Kampfe, C.K., Gloster, A.T., Wittchen, H.U., et al. 2012. Experimental Avoidance
and Anxiety Sensitivity in Patient with Panic Disorder and Agoraphobia.
International Journal of Clinical and Health Psychology, 12(1): 5-22.
• Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J, Grebb, Jack A. (2002). Sinopsis Psikiatri.
• Maslim, Rusdi. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-
III dan DSM V. Cetakan 2 Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.
Jakarta: PT Nuh Jaya.
• Ministry of Health. 2015. Clinical Practice Guidelines: Anxiety Disorders.
Singapore. Available online at https://www.moh.gov.sg/content/dam/
moh_web/HPP/Doctors/cpg_medical/current/2015/anxiety_disorders/cpg_An
xiety%20Disorders%20%20Apr%202 015%20-%20Full%20Guidelines.pdf.
• Soodan, S. and Arya, A. 2015. Understanding the Pathophysiology and
Management of the Anxiety Disorders. International Journal of Pharmacy &
Pharmaceutical Research, 4(3): 251-278.
• Whiteford, H.A., Degenhardt, L., Rehm, J., et al. 2013. Global Burden of Disease
Attributable to Mental and Substance Use Disorders: Findings from the Global
Burden of Disease Study 2010. Journal NCBI, 382(9904): 86
TERIMAKASIH