Anda di halaman 1dari 33

GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM

DAN GANGGUAN YANG BERKAITAN DENGAN


STRESS

Pembimbing : 
dr. Savitri Wulandari Sp.KJ
Penyaji : 
Winy Regina S.ked 112021008
Gracela Salurante S.ked 112021004
Daftar isi

Gangguan cemas fobia Gangguan cemas lainnya


• Agorafobia • Gangguan panic
• Fobia social % fobia spesifik • Gangguan cemas menyeluruh
• Gangguan campuran cemas depresi
• Gangguan obsesif kompulsif
• Reaksi terhadap stres yang berat & gangguan
penyesuaian
• Post traumatic stress disorde
• Gangguan disosiasi (konversi)
• Gangguan somatoform
• Trikotilomania
Gangguan cemas fobia
Agorafobia
Fobia social
Fobia spesifik
Agorafobia

Ketakutan terhadap ruang terbuka, orang banyak, keramaian. 

Kriteria diagnosis PPDGJ III:


• Ansietas hanya dicetuskan oleh minimal dua situasi berikut: banyak orang, tempat umum,
berpergian dari rumah, berpergian sendiri 
• Gejala dicetuskan oleh objek/kondisi yang ditakutinya, bukan karna penyebab lain
(misal:waham)
• Perilaku menghindar yang menonjol 
Agrofobia tanpa gangguan panik Agarofobia dengan gangguan panik

• Terkait rasa takut mengalami gejala, lir • Terkait rasa takut mengalami gejala, lir
panik panik
• Gangguan tidak disebabkan efek • Kriteria memenuhi gangguan panik
fisiologis langsung suatu zat • Gangguan tidak disebabkan efek fisiologis
• Kriteria tidak pernah mememnuhi langsung suatu zat
gangguan panik • Jika terdapat keadaan medis umum terkait
• Jika terdapat keadaan medis umum terkait rasa takut yang dijelaskan pada kriteria A
rasa takut yang dijelaskn pada kriteria A dengan jelas melebihi rasa takut yang
dengan jelas melebihi rasa takut yang biasanya berkaitan dengan keadaan medis
biasanya berkaitan dengan keadaan medis tersebut
tersebut
Fobia sosial

Rasa takut yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial, saat seseorang
dihadapkan pada orang yang tidak dikenal atau pada situasi yang memungkinkan ia akan
diperhatikan oleh orang lain . 

Kriteria diagnosis PPDGJ III:


• Ansietas hanya dicetuskan oleh situasi sosial tertentu
• Gejala dicetuskan oleh objek/kondisi yang ditakutinya, bukan karna penyebab lain
(misal:waham)
• Perilaku menghindar yang menonjol 
Manifestasi klinis:

• Rasa malu atau tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial  Menghindari situasi
social 
• Bukan disebabkan oleh masalah fisik/ mental (gagap, jerawat, gangguan kepribadian)

Gejala:
Dapat tercetus sebagai malu (muka merah), tangan gemetar, mual, ingin BAK
Fobia spesifik

Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebihan, ditandai dengan adanya antisipasi
terhadap objek atau situasi spesifik 

Kriteria diagnosis PPDGJ III:


• Ansietas hanya dicetuskan oleh situasi sosial tertentu
• Gejala dicetuskan oleh objek/kondisi yang ditakutinya, bukan karna penyebab lain
(misal:waham)
• Perilaku menghindar yang menonjol 
Manifestasi Klinis:
• Fobia terbatas pada situasi spesifik  (DSM V) 
• Hewan : serangga, ular, anjing
• Natural environment : gelap, badai, ketinggian 
• Situasional : ruang tertutup, elevator, terbang
• Blood-injection-injury: melihat darah, menerima suntikan atau menyuntik
• Lain2: muntah atau tersedak
Gangguan cemas fobia

Tatalaksana 

Psikoterapi : Terapi kognitif & terapi suportif 


Farmakoterapi : 
• Anti-ansietas : Benzodiazepine 
• Antidepresi : Fluoxetine 
• Beta blocker : Bisoprolol 
Gangguan cemas lainnya
Gangguan panic Gangguan cemas menyeluruh
Gangguan campuran cemas depresi Gangguan obsesif kompulsif
Reaksi terhadap stres yang berat & gangguan penyesuaian
Post traumatic stress disorde Gangguan disosiasi (konversi)
Gangguan somatoform Trikotilomania
Gangguan panik

Gangguan yang kronis, meskipun perjalanan gangguannya bervariasi antara pasien 

Intensitas : Tidak berlangsung lama


Waktu : 20-30 menit

Palpitasi, takikardi  Merasa pusing, tidak stabil,


Berkeringat  kepala ringan/ pingsan 
Gemetar Derealisasi/depersonalisasi 
Gejala Sensasi sesak nafas/tercekik  Takut akan kematian 
Perasaan tersedak Takut kehilangan kendali
Nyeri/chest pain Takut menjadi gila 
Mual/abdomen discomfort Parestesi 
Mengiggil atau hot flushes
Diagnosis Banding :
• Gangguan panik sebagai bagian fobik 
• Sekunder dari gangguan depresif, terutama pada laki-laki 
Tatalaksana :
Terapi psikososial gangguan panik disesuaikan dengan keadaan pasien (terapi perilaku,
terapi kognitif) 
Farmakoterapi : 
• Benzodiazepin
Alprazolam. Keadaan akut (serangan panik) : Dosis rentan 10-25 mg PO sebelum
tidur
• Antidepresan 
Trisiklik : Impiramine  Farmakoterapi dengan antidepresan
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) : hanya diberikan 6-12 bulan, setelah
itu dosis di tappering off 
Fluoxetine : dosis 10-30 mg, PO perhari, pagi hari
Setraline : dosis 50-200 mg, PO perhari, pagi hari 
Gangguan Cemas Menyeluruh

Gangguan psikiatrik yang ditandai dengan kecemasan dan  kekhawatrian yang


berlebihan, tidak rasional, tidak realistis terhadap peristiwa yang terjadi sehari-hari yang
terjadi hamper selama setidaknya 6 bulan.
Gejala Klinis 
• Rasa gelisah
• Mudah Lelah
• Sulit berkonsentrasi atau pikiran kosong
• Sifat lekas marah
• Ketegangan otot
• Gangguan tidur 

Diagnosis Banding 
• Gangguan ansietas karena kondisi medis (neurologis, metabolik, penggunaan obat) 
• Gangguan panik 
• Gangguan ansietas fobik 
• Gangguan obsesif-kompulsif 
Tatalaksana
Farmakoterapi : Psikoterapi :
• Benzodiazepin  • Terapi perilaku kognitif 
• Terapi suportif 
• Terapi 2-6 minggu, tapering off 1-2 minggu 
• SSRI 
• Buspiron 
• Venlafaksin 
Gangguan Campuran Cemas Depresi

Terdapat gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan


rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis sendiri. Untuk anxietas,
gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau
kekhawatiran berlebihan

Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-
masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis
gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat
dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan
Kriteria diagnostik gangguan ansietas berdasarkan PPDGJ III:
1.Gejala utamanya adalah ansietas berlebih yang tidak dipengaruhi situasi 
F 41 Gangguan ansietas lainnya 
2.Tidak memenuhi kriteria fobia (F 40) atau gejala fobia bersifat ringan dan sekunder

1.
F 41.0 Gangguan panik  Keadaan yang secara objektif tidak berbahaya 
2.Tidak terbatas pada kondisi yang sudah diketahui atau diprediksi sebelumnya 
3.Diantara episode serangan, terdapat keadaan bebas dari gejala ansietas 

1.Kecemasan pada masa depan 


F 41.1 Gangguan ansietas menyeluruh 2.Ketegangan motoric (gelisah, sakit kepala, gemetar) 
3.Hiperaktivitas otonom (berkeringat, takikardi)

1.Ditemukan gejala ansietas dan depresi 


F 41.2 Gangguan campuran ansietas dan depresi
2.Gejala keduanya ringan sehingga tidak dapat ditegakkan diagnosis depresi atau ansietas saja 

F 41.2 Gangguan ansietas campuran lain 


1.Ditemukkan gejala ansietas dan gejala gangguan lainnya yang menonjol, misalnya gangguan obsesif-kompulsif
(F42), gangguan disosiasi (F44), dan lain-lain. 
Gangguan obsesif kompulsif

Obsesi : pikiran, ide, atau gagasan yang muncul berulang-ulang


Kompulsif : tindakan berulang akibat adanya pemikiran obsesif
Gejala klinis : 
• Kontaminasi 
• Keraguan patologis 
• Pikiran mengganggu 
• Simetris 
• Gejala lain : menggigit kuku 
Tatalaksana

Psikoterapi 
• Terapi perilaku : Desentisasi, penghentian pikiran, averse conditioning 

Farmakoterapi
• SSRI 
• Fluoxetine 80mg/hari 
• Sitalopram 60-80 mg/hari 
• Clomipramine 25mg/hari dititrasi tiap 4-7 hari sebesar 25
mg/hari-100mg/hari 
Reaksi Stress Akut dan Gangguan Penyesuaian

Kelompok gangguan dengan gejala stres berat yang disebabkan kejadian yang traumatic
pada reaksi stress akut atau menimbulkan stress pada gangguan penyesuaian.

Gejala klinis 
• Reaksi stress akut : bersifat katastrofik, yang berlangsung saat, hari, minggu 
• Pada gangguan penyesuaian : menyangkut situasi kehidupan sehari-hari yang berlangsung
terus menerus selama masih terdapat stressor
Tatalaksana

Farmakoterapi: Psikoterapi:
• Antiansietas (axiolytic) golongan benzdodiazepine  Terapi perilaku kognitif 
Terapi suportif 
• Diazepam 2-4 g/hari 
Relaksasi
• Lorazepam 
• Anti depressan golongan SSRI
• Fluoxetine 20-80 mg/hari 
• Setraline
Post Traumatic Stress Disorder

Respon emosi mendalam setelah trauma parah.

Gejala :
• Re-experience symptoms 
• Avoidance symtomps 
• Hyperarousal symptomps
Tatalaksana

Farmakoterapi : Psikoterapi :
• SSRI 
• Setraline 25-50 mg  Perilaku 
Kognitif 
• Trisiklik (TCA)  Relaksasi
• Imipiramin 10-25 mg/hari 
• MAOI 
• Anti-konvulsan 
Gangguan Disosiasi (Konversi)

Hilangnya asosiasi proses mental seperti identitas pribadi, memori, sensorik, motoric (hilangnya
fungsi yang tidak dapat dijelaskan secara medis.

Kehilangan (sebagian atau seluruh) dari integrase normal (dibawah kendali kesadaran) antara :
• Ingatan masa lalu, 
• Kesadaran identitas dan penginderaan segera (awareness of identity and immediate sensations)
dalam bentuk depersonalisasi, derealisasi, kebingungan antara identitas dan perubahan identitas 
• Kontrol terhadap gerakan tubuh 
• Penyebab utama : Trauma masa lalu
Gangguan Konversi

Gangguan tubuh berupa fungsi motorik atau sensorik dimana tidak sesuai fungsi
anatomik/fisiologik.

Kriteria diagnosis :
• Adanya satu atau lebih gejala motorik sensorik volunteer 
• Gejala klinis tidak berhubungan antara gejala dengan kelainan neurologik
• Gejala/defisit tidak dapat dijelaskan dengan kelainan medis 
• Gejala defisit menyebabkan distress, kelainan psikososial
Jenis dan Pedoman Diagnostik:

Amnesia disosiatif  Hilangnya daya ingat yang baru terjadi, tidak ada gangguan mental organik, intoksikasi, dan kelelahan

Amnesisa disosiatif + melakukan perjalanan, kemampuan dasar mengurus diri dan interaksi sosial
Fugue  disosiatif 
sederhana masih ada

Hilang atau berkurangnya gerakan volunteer dan respon terhadap rangsangan luar, tidak ada gangguan
Stupor   disosiatif 
fisik 

Kehilangan aspek penghayatan akan identitas diri dan kesadaran akan lingkungan, berperilaku seolah
Gangguan trans & kesurupan 
dikuasai kekuatan gaib, tidak ada gangguan organik

Gangguan motorik disosiatif 


Tidak  mampu menggerakan seluruh tubuh atau sebagian anggota gerak

Konvulsi disosiatif 
Mirip kejang, epilepsi, tidak didapati kehilangan kesadaran 

Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatif 


Biasanya berupa anesthesia pada kulit, gangguan penglihatan, tuli, anosmia 
Farmakoterapi : Psikoterapi:
• Barbiturat IV Short acting 
• Thiopental 3-5 mg/kg/jam • Hipnoterapi 
• Psikoterapi
• Benzodiazepin 
Gangguan Somatoform

Adanya pikiran terus menerus mengenai gejala serius tersebut lebih dari 6 bulan.

Gejala klinis :
• Melibatkan banyak gejala, GI tract, urinary tract, 
• Mual muntah, sulit menelan
Kriteria Diagnostik Gangguan Somatoform Berdasarkan PPDGJ III:

1.Ada banyak/berbagai gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan dasar kelainan fisiknya, sudah berlangsung
minimal 2 tahun 
Gangguan somatoform 
2.Tidak mau menerima nasihat/penjelasan dokter bahwa tidak ada kelainan fisik 
3.Terdapat hendaya dalam taraf tertentu dalam berfungsinya di keluarga dan masyarakat 

Gangguan somatoform tidak terinci 1.Keluhan fisik bersifat multiple, bervariasi, menetap. Tetapi gambaran klinis yang khas dan lengkap dari
gangguan somatisasi tidak terpenuhi 
2.Tidak boleh ada penyebab fisik dari keluhan-keluhannya 

1.Keyakinan yang menetap adanya setidaknya satu penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan meskipun
pemeriksaan yang dilakukan berulang kali tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai atau adanya
preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisik (namun tidak sampai
Hipokondriasis
waham)
2.Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada penyakit atau
abnormalitas fisik yang melandasi keluhan
Trikotilomania

Rambut yang hilang karena helaian putus-putus atau pendek dan tidak ada kelainan pada
kulit kepala.

Kriteria diagnosis :
•  Kerontokan rambut kepala yang tampak jelas (noticeable) disebabkan oleh berulang kali
gagal menahan diri terhadap impuls untuk mencabut rambut.
•  Pencabutan rambut biasanya didahului oleh ketegangan yang meningkat dan setelahnya
diikuti dengan rasa lega atau puas.
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai