Anda di halaman 1dari 18

Diagnosis Low Back Pain

Dengan 7 Langkah
Diagnosis Okupasi

Wan Aishah Fariha Binti Wan Nazri


102016269
Skenario 6
• Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke klinik perusahaan dengan keluhan nyeri
pada punggung bawah yang menjalar sampai ke telapak kaki kiri yang bertambah berat
sejak 1 minggu terakhir.
Rumusan Masalah
• Laki-laki 35 tahun dengan nyeri punggung bawah menjalar ke telapak kaki kiri dan
bertambah berat sejak 1 minggu yang lalu.

Hipotesis
• Laki-laki 35 tahun dengan nyeri punggung bawah menjalar ke telapak kaki kiri dan
bertambah berat sejak 1 minggu yang lalu mungkin menderita Low Back Pain - Akibat
Kerja
7 Langkah Diagnosis Okupasi
1st Diagnosis Klinis

2nd Pajanan

3rd Hubungan pajanan dengan Penyakit

4th Pajanan Cukup Besar

5th Faktor Individu

6th Faktor lain di luar pekerjaan

7th Diagnosis Okupasi


1st Diagnosis Klinis
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
Identitas diri : Laki-laki, 35 tahun, housekeeping hotel
Keluhan utama: Keluhan nyeri pada punggung bawah yang menjalar sampai ke telapak kaki kiri yang
bertambah berat sejak 1 minggu terakhir.
Riwayat penyakit sekarang: Nyeri tersebut hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu dan semakin memberat sejak
1 minggu yang lalu terutama saat berkerja. Sakit disertai dengan rasa baal dan kesemutan di paha, betis dan
telapak kaki.
Riwayat penyakit dulu: Pernah dirawat di rumah sakit selama 5 hari karena nyeri punggung.
Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada
Riwayat sosial/ekonomi: Tidak ada
Riwayat pekerjaan : Pasien bekerja sebagai housekeeping di hotel dengan masa kerja selama 10 tahun, 7 jam
kerja sehari selama 6 hari dalam seminggu dan non shift. Kegiatan rutin sebagai pertugas housekeeping adalah
mendorong troli berisi peralatan kebersihan dan perlengkapan kamar hotel, mengganti sprei, peralatan tidur dan
membersihkan tempat tidur, membersihkan kamar dan kamar mandi.
Pemeriksaan Fisik
• TTV
• Inspeksi dan palpasi
• Pemeriksaan motorik
• Pemeriksaan sensorik
• Refleks
• Range of movement (ROM)

Hasil pemeriksaan pasien didapatkan bahwa pasien :


• Pemeriksaan TTV dalam batas normal,
• ROM terbatas saat gerakan membungkuk
• Pemeriksaan jongkok dan berdiri, nyeri (+)
Pemeriksaan Penunjang
• Foto rontgen
Melihat penyempitan pada ruang intervetebra.
• CT scan
Sarana diagnostik yang efektif apabila ada suspek kelainan tulang
• MRI
Melihat bagian neurologis yang belum jelas, kecurigaan kelainan patologis pada medula
spinal atau jaringan lunak dan untuk melihat suspek infeksi dan neoplasma

Pada skenario ini belum dilakukan pemeriksaan penunjang.


Gambaran Klinis
• Nyeri pada bagian aksial, biasanya dideskripsikan oleh penderita sebagai nyeri tertekan
atau diremas
• Nyeri yang menjalar pada bokong, betis, dan kaki.
• Nyeri yang berkurang setelah mengganti posisi.
• Nyeri sehabis bangun tidur namun berkurang setelah melakukan aktivitas.
2 nd Pajanan yang dialami
• Kebisingan, suhu panas atau dingin, getaran, percahayaan dan radiasi elektromagnetic 
Fisika Tidak ada

• Penggunaan detergent untuk mencuci kamar hotel dan kamar mandi


Kimia

• Tidak ada
Biologis

• Forceful exertion mendorong troli yang berat


• Awkward Posture  membungkuk saat mengantikan sprei, mencuci kamar hotel dan kamar
Ergonomi mandi

• Stress pekerjaan - perlu cepat


Psikososial • Pekerjaan monoton
3 rd Hubungan Pajanan dengan Penyakit
 Prevalensi nyeri punggung bawah di rumah sakit sebagaimana tercantum dalam penelitian multi-pusat di 14
rumah sakit di Indonesia menerbitkan bahwa 18,37% pasien yang dikunjungi didiagnosis dengan nyeri
punggung bawah

 Populasi usia produktif memiliki prevalensi tertinggi, meningkat pada usia 30 tahun dan sedikit menurun pada
60,5. Peningkatan prevalensi dapat disebabkan oleh aktivitas fisik yang lebih besar di tempat kerja yang
mencakup beberapa posisi tubuh yang dinyatakan sebagai faktor risiko untuk nyeri punggung

 Penelitian lain yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Padjajaran Bandung meemukan lebih dari separuh
subjek dilaporkan menderita nyeri punggung bawah dan 64.5% daripadanya adalah wanita. Kelompok usia 30-
39 adalah kelompok yang paling sering menderita nyeri punggung bawah dan kebanyakan mereka adalah
petani dan pekerja pertanian memiliki prevalensi tertinggi nyeri punggung bawah
4 th Pajanan Cukup Besar
Patofisiologi
Pada penggunaan otot yang berlebihan (overuse)Penggunaan otot yang berlebihan ini
menimbulkan iskemia dan inflamasi. Setiap pergerakan otot akan menimbulkan nyeri +
menambah spasme otot.

Spasme otot ROM, Lingkup gerak punggung bawah menjadi terbatas terutama saat
melakukan gerakan membungkuk (fleksi) dan memutar (rotasi)

Pekerjaan
Pekerjaan fisik yang berat, yang memberikan tekanan yang cukup besar pada tulang
belakang. Pekerjaan yang berhubungan dengan posisi statis yang berkepanjangan,
seperti duduk atau berdiri dalam waktu lama. Pekerjaan yang dilakukan juga
memerlukan gerakan-gerakan membungkuk atau memutar tubuh secara berulang-ulang
5 th Faktor Individu
Faktor kesihatan fisik dan mental tidak ada

Faktor resiko yang dapat memperberat Low Back Pain


 Usia
 Keluhan otot skeletal mulai dirasai pada usia kerja 25-65 tahun
 Tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur
 Jenis Kelamin
 Laki-laki dan wanita mempunyai resiko yang sama sampai usia 60 tahun
 Diatas 60 tahun, Wanita berisiko lebih besar kerana cenderung terjadi osteoporosis
6 th Faktor Lain di luar Pekerjaan

Pajanan di Bekerja
Hobi
tempat lain sambilan
•- •- •-
7 th Diagnosis Okupasi
• Low Back Pain, Penyakit Akibat Kerja

• Diagnosis Klinis
• Pajanan
• Hubungan Pajanan dengan Penyakit
• Besar Pajanan

• Faktor individu
• Faktor lain di luar pekerjaan
Tatalaksana
• Medikamentosa
 Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi rasa sakit. Dapat menggunakan obat oral seperti NSAID,
otot releksan, analgesic seperti Paracetamol, Asam mefenamat

• Non Medikamentosa
 Teknik diutamakan dalam pengendalian risiko akibat pekerjaan membungkuk, disusul pengendalian
administratif dan baru terakhir mempergunakan alat pelindung diri
 Diberi pelatihan yang secukupnya dan diajar posisi yang sebetulnya saat melakukan pengantian sprei
atau mengangkat beban yang berat supaya resiko kecederaan dapat dikurangi
 Alat yang digunakan perlu di lakukan maintenance setiap bulan supaya dapat berfungsi dengan optimal
 Lakukan peregangan otot sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
Pencegahan
• Pencegahan primer yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kejadian LBP di tempat
kerja.
• Pencegahan sekunder untuk mengurangi kejadian LBP dengan deteksi dini.
• Pencegahan tersier dilakukan untuk meminimalisasi konsekuensi atau disabilitas yang
mungkin timbul dalam perjalanan penyakitnya.

Tindakan pencegahan tersebut dilakukan dengan


strategi pencegahan sebagai berikut :
• Edukasi dan pelatihan
• Ergonomi dan modifikasi faktor risiko
Kesimpulan
Low back pain (LBP) merupakan rasa nyeri di daerah lumbosacral dan sakroiliakal.
Risiko LBP makin meningkat sesuai pertambahan usia. Aktivitas fisik melebihi kapasitas,
trauma dan, posisi yang salah juga dapat menjadi penyebab.

Berdasarkan 7 langkah diagnosis okupasi, didapati pasien mengalami


LBP akibat kerja.

Anda mungkin juga menyukai