1 Mahasiswa/i
Penderita Hipertensi
Dr. Bhanu,SpPD,BMedSc
Hipertensi adalah masalah kesehatan yang sering ditemukan di masyarakat dan juga termasuk
faktor risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler, seperti stroke, penyakit jantung koroner, hingga gagal
ginjal. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi juga diekenal dengan tekanan darah tinggi atau
meningkat. Darah dibawa dari jantung ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Setiap kali jantung
berdetak, ia memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah berasal dari kekutan darah mendorong
dinding pembuluh darah (arteri) karena dipompa oleh jantung. Semakin tinggi tekanan darah, semakin
sulit jantung memompa.1 Berbagai faktor yang dapat mencetuskan hipertensi antara lain faktor keturunan,
usia, pola makan yang salah, aktifitas fisik yang berkurang, gaya hidup, pengaruh pikiran dan juga stress
emosional.2
Di Indonesia berdasarkan data WHO South East Asia Regional Office (SEARO) terjadi
peningkatan prevalensi hipertensi dari 8% di tahun 1995 menjadi 32% di tahun 2008. 3 Hipertensi juga
merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia, diperkirakan pada tahun 2025 jumlah ini akan
meningkat menjadi 1,6 miliar berdasarkan data Global Burden of Disease (GBD), 50% dari penyakit
jantung disebabkan oleh hipertensi. Angka kematian akibat penyakit jantung meningkat hingga 46% pada
orang dengan hipertensi.4 Berdasarkan data di atas masalah hipertensi masih demikian besar dan
membutuhkan daya dan upaya lebih untuk dapat mengatasi masalah tersebut.
Di propinsi DKI Jakarta menunjukkan prevalensi hipertensi yang terus meningkat. Pada sebuah
penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Koja tahun 2005, didapatkan bahwa hipertensi menjadi salah
satu dari sepuluh penyakit terbanyak yang ditemukan pada rekam medik.5 Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi di DKI Jakarta sebesar 28,8% meskipun lebih
rendah dari angka nasional yaitu sebesar 31,7%. Kejadian prevalensi yang terjadi di Jakarta Utara
berdasarkan Profil Kesehatan
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui seberapa banyak prevalensi tingkat penderita hipertensi di rawat jalan RSUD Koja. Alasan
dilakukannya penelitian di daerah Koja adalah karena hipertensi menjadi salah satu penyakit rawat inap
terbanyak di bagian rawat inap RSUD Koja. 5 Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengetahui
riwayat kontrol para penderita hipertensi di RSUD Koja. Diharapakan dengan menyadari prevalensi di
rawat jalan RSUD Koja ini, dapat menjadi bahan pertimbangan petugas kesehatan serta dapat
Masalah:
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah mengetahui angka kejadian hipertensi pada rawat jalan RSUD Koja dalam suatu
periode.
Pertanyaan penenlitian :
Berapakah angka kejadian hipertensi di rawat jalan RSUD Koja dalam suatu periode?
10 Tujuan Penelitian Uraikan tujuan khusus dan makna penelitian harus diuraikan dengan jelas.
Tujuan Umum:
1. Untuk mengetahui jumlah proporsi penderita hipertensi pada rawat jalan RSUD Koja.
2. Untuk mengetahui profil penderita hipertensi di RSUD Koja
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui jumlah penderita hipertensi yang tidak terkontrol di RSUD Koja.
2. Mengetahui jumlah penderita hipertensi yang terkontrol di RSUD Koja.
3. Mengetahui jumlah penderita hipertensi yang terpapar factor resiko hipertensi
11 Landasan Teori
TINJAUAN PUSTAKA
11.1 Definisi Hipertensi
Definisi Hipertensi atau yang disebut dengan tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari sama
dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang.7
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak
(menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak
pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu,
partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta
maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.2,7
11.2. Klasifkasi Hipertensi
Faktor resiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor resiko yang
tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan
jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, stres,
penggunaan estrogen.2,10
Berdasarkan bentuknya, hipertensi dibagi menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik,
hipertensi diastolik, dan hipertensi campuran. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension)
merupakan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan umumnya
ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri apabila
jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik merupakan tekanan maksimum dalam arteri dan
tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar. Hipertensi
diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan
tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada anak- anak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi
apabila pembuluh darah kecil menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap
10
11
12
13
12.4 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi unit yang diobservasi dari keseluruhan yang akan diteliti,
sehingga kelompok yang diobservasi dapat digunakan untuk membuat kesimpulan atau membuat
inferensi tentang populasi tersebut. Tujuannya adalah untuk melakukan generalisir terhadap
keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling yang
merupakan cara sederhana dan mudah dilakukan dimana semua populasi studi dianggap homogen. 22
Perkiraan besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus yang dikembangkan oleh Snedecor dan
Cochran sebagai berikut:
n = besarnya sampel
Error: Reference source not found = simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat
kemaknaan alpha
p = proporsi variabel yang dikehendaki
q = 1-p
2
d = kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi
Dari data profil Sudinkes Provinsi DKI Jakarta, terdapat 18,38% penderita hipertensi di Jakarta
Utara. Berdasarkan rumus tersebut, maka besar sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut:
n
1,96 2 .0,18.0,81
0,1 2
14
15
Tidak
terkontrol:
pernah
diterapi dan
tekanan
darah tidak
normal
2. Gender
3. Genetik Memiliki Kategorik
riwayat
keluarga
penderita
hipertensi
16
IMT
Normal :
18,5-22,9
IMT Lebih :
>22,9
5. Jenis Laki-laki Kategorik
kelaimin
Perempuan
6. Olahraga Ya : Kategorik
olahraga 2x
seminggu
Tidak : tidak
berolahraga
7. Kebiasaan Mantan Kategorik
merokok perokok
Aktif
merokok
Tidak
pernah
merokok
17
18
Implikasi Etik Eksperimental pada Manusia Berikan pernyataan singkat mengenai permasalahn etik
yang dapat timbul dari eksprimentasi, dan jelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi. Permasalahan etik
termasuk (a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality), (c) Informed consent, dan sebagainya.
19
2. Santoso M, Kurniadi I, Aprilia I. Hubungan antara Penyakit Hipertensi dengan Stroke pada Pasien
Rawat di RSUD Koja Periode 2004-2008. Artikel Penelitian. Jakarta: Universitas Kristen Krida
Wacana.tahun?
3. Neupane D, etc. Prevalence of Hypertension in Member Countries of South Asian Association for
Regional Cooperatio (SAARC) Systematic Review AND Meta-Analysis.Medicine (Baltimore). WHO 2014
Sep;93(13) e74.Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4616265/ . [cited 2018
Oct 13].
4. World Health Organization (WHO). Hypertension fact sheet [Internet]. Departmen of Sustainable
Development and Healthy Environtmens. WHO: September 2011; Available from:
http://www.searo.who.int/entity/noncommunicable_diseases/media/non_communicable_diseases_hyperte
nsion_fs.pdf?ua=1 [cited 2018 Oct 13].
5. Santoso M, Ndraha S, Puspitasari. Sepuluh Penyakit Terbanyak di Bagian Rawat Inap Penyakit Dalam
RSUD Koja. Artikel Penelitian. Meditek Vol. 13(33). Jan-Apr 2005; Jakarta: Universitas Kristen Krida
Wacana; 2005.
6. Depkes RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatatlaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Dirjen PP & PL
Depkes RI.2006
7. JNC VII. The seventh report of the Joint National Committee on prevention,detection,evaluation, and
treatment of high blood pressure. Hypertension. 42: 1206. Available from:
https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/express.pdf [cited 2018 Oct 18]
8. https://www.scribd.com/doc/139734640/Klasifikasi-Hipertensi-Menurut-WHO
9. Runge, M. S. & M. A. Greganti. Netter’s Internal Medicine. USA: Icon Learning System.2005
10. Nuraini B. Risk Factor of hypertension.Artikel Penelitian. J Majority Vol 4 No 5, Feb 2015. Lampung:
Universitas Lampung. 2015
11.Depkes RI. Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.2014.
12. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
13.http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2016/11_DKI_Jakarta
_2016.pdf
14. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/11/9
20