Anda di halaman 1dari 3

Akibat Kekurangan Hormon Paratiroid

Mengakibatkan hipoparatiroid ( hipoparathormon ). Hipoparatiroid (


hipoparathormon adalah dimana kondisi kekurangan hormon parathormon ( paratiroid )
merupakan gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang tidak adekuat.
Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering sering disebabkan oleh
kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid,
dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid. Kadang-kadang
penyebab spesifik tidak dapat diketahui. Jika ditemui bisa mengalami atau
menyebabkan seseorang akan kejang otot atau tetani, karena kekurangan kalsium dalam
darah

Gejala Utama Akibat Kekurangan Hormon Paratiroid

Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme kalsium dan fosfat,


yakni kalsium serum menurun (bisa sampai 5 mgr%) dan fosfat serum meninggi (bisa
sampai 9,5-12,5 mgr%).

Pada yang post operasi disebabkan tidak adekuat produksi hormon paratiroid
karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi. Hal ini disebabkan karena
letak anatomi kelenjar tiroid dan paratiroid yang dekat sehingga kelenjar paratiroid
dapat terkena sayatan atau terangkat. Pada pseudohipoparatiroidisme timbul gejala dan
tanda hipoparatiroidisme tetapi kadar PTH dalam darah normal atau meningkat. Karena
jaringan tidak berespons terhadap hormon, maka penyakit ini adalah penyakit reseptor.
Terdapat dua bentuk: (1) pada bentuk yang lebih sering, terjadi pengurangan congenital
aktivitas Gs sebesar 50 %, dan PTH tidak dapat meningkatkan secara normal
konsentrasi AMP siklik, (2) pada bentuk yang lebih jarang, respons AMP siklik normal
tetapi efek fosfaturik hormon terganggu.

Hipokalsemia menyebabkan iritablitas sistem neuromuskeler dan turut


menimbulkan gejala utama hipoparatiroidisme yang berupa tetanus.

Tetanus merupakan hipertonia otot yang menyeluruh disertai tremor dan


kontraksi spasmodik atau tak terkoordinasi yang terjadi dengan atau tanpa upaya untuk
melakukan gerakan volunter. Pada keadaan tetanus laten terdapat gejala patirasa,
kesemutan dan kram pada ekstremitas dengan keluhan perasaan kaku pada kedua belah
tangan serta kaki. Pada keadaan tetanus yang nyata, tanda-tanda mencakup
bronkospasme, spasme laring, spasme karpopedal (fleksi sendi siku serta pergelangan
tangan dan ekstensi sensi karpofalangeal), disfagia, fotopobia, aritmia jantung serta
kejang. Gejala lainnya mencakup ansietas, iritabilitas, depresi dan bahkan delirium.

Adapun gejala klinisnya :

1. Kadar kapur dalam darah menurun


2. Kejang di tangan dan kaki
3. Jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal
4. Cepat lelah , mengantuk
5. Tulang terasa sakit
6. Mudah tersinggung dan terangsang
7. Konsentrasi kalsium yang terlalu rendah dapat menimbulkan gangguan pada gerak
pernapasan dan kontraksi otot jantung
8. Gelisah
9. Kesemutan
10. Rangsangan otot menimbulkan tetani
11. Tetani sinus yang disertai arithmia kontraksi jantung dan diakhiri dengan kematian

Daftar pustaka

Manuaba , I.B.G, Manuaba , Chandranita. 2007 . Pengantar kuliah Obstetri. Jakarta :


EGC

Bloom. Histologi Edisi 12. Jakarta : EGC

Tamboyang, Jan. dr. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Rumahorbor, Hotma.1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Endokrin. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai