Anda di halaman 1dari 3

7.

Histologi dan Histopatologi Sirosis Hati


a. Histologi Hati
Hepar dibungkus oleh simpai yang tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan
elastis yang disebut Kapsul Glisson. Simpai ini akan masuk ke dalam parenkim hepar
mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. Massa dari hepar seperti
spons yang terdiri dari sel-sel yang disusun di dalam lempengan-lempengan atau plate
dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid.
Sinusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain,
oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terediri dari sel-sel fagosit yang disebut
sel kupfer. Sel kupfer lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro
dibandingkan kapiler-kapiler yang lain. Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya
sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid. !ada pemantauan selanjutnya nampak
parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli. "i tengah-tengah lobuli terdapat #ena
sentralis yang merupakan $abang dari #ena-#ena hepatika %#ena yang menyalurkan
darah keluar dari hepar&. "i bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan
jaringan ikat yang disebut traktus portalis atau '()*" yaitu traktus portalis yang
mengandung $abang-$abang #.porta, *.hepatika, du$tus biliaris. +abang dari #ena
porta dan *.hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah
banyak per$abangan Sistem bilier dimulai dari $anali$uli biliaris yang halus yang
terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel. +anali$uli
akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, diba,a ke dalam empedu yang
lebih besar, air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu. %Syl#ia, -../&
b. Histopatologi Sirosis Hati
. Sirosis Laenne$
Se$ara makroskopis hati membesar, rapuh berlemak, dan mengalami
gangguan fungsional akibat akumulasi lemak dalam jumlah banyak. Hepatitis
alkoholik ditandai se$ara histologi oleh nekrosis hepatoselular, sel-sel balon,
dan infiltrasi leukosit poli-morfonuklear %!M0& di hati. *kan tetapi, tidak
semua penderita lesi hepatitis alkoholik akan berkembang menjadi sirosis hati
yang lengkap. !ada kasus sirosis Laenne$ sangat lanjut, lembaran-lembaran
jaringan ikat yang tebal terbentuk pada tepian lobulus, membagi parenkim
menjadi nodul-nodul halus. 0odul-nodul ini dapat membesar akibat akti#itas
regenerasi sebagai upaya hati untuk mengganti sel-sel yang rusak. Hati tampak
terdiri dari sarang-sarang sel-sel degenerasi dan regenerasi yang dikemas
padat dalam kapsula fibrosa yang tebal. !ada keadaan ini, sirosis sering
disebut sebagai sirosis nodular halus. Hati akan men$iut, keras, dan hampir
tidak memiliki parenkim normal pada stadium akhir sirosis, yang
menyebabkan terjadinya hipertensi portal dan gagal hati. !enderita sirosis
Laenne$ lebih berisiko menderita karsinoma sel hati primer %hepatoseluler&.
%Syl#ia, -../&
-. Sirosis !as$anekrotik
Sirosis pas$anekrotik agaknya terjadi setelah nekrosis ber$ak pada jaringan
hati. Hepatosit dikelilingi dan dipisahkan oleh jaringan parut dengan
kehilangan banyak sel hati dan diselingi dengan parenkim hati normal. +iri
khas sirosis pas$anekrotik adalah bah,a tampaknya sirosis ini adalah faktor
predisposisi timbulnya neoplasma hati primer %karsinoma hepatoselular&.
%Syl#ia, -../&
1. Sirosis 2iliaris
Kerusakan sel hati yang dimulai di sekitar duktus biliaris akan menimbulkan
pola sirosis yang dikenal sebagai sirosis biliaris. !enyebab tersering sirosis
biliaris adalah obstruksi biliaris pas$ahepatik. Stasis empedu menyebabkan
penumpukan empedu di dalam massa hati dan kerusakan sel-sel hati.
'erbentuk lembar-lembar fibrosa di tepi lobulus, namun jarang memotong
lobulus seperti sirosis Laenne$. Hati membesar, keras, bergranula halus, dan
ber,arna kehijauan. )kterus selalu menjadi bagian a,al dan utama dari
sindrom ini, demikian pula pruritus, malabsorpsi dan steatorea. Sirosis biliaris
primer menampilkan pola yang mirip dengan sirosis biliaris sekunder.
!enyebab keadaan ini %yang berkaitan dengan lesi-lesi duktulus empedu
intrahepatik& tidak diketahui. Sumbatan empedu sering ditemukan dalam
kapiler-kapiler dan duktulus empedu, dan sel-sel hati seringkali mengandung
pigmen hijau. Saluran empedu ekstrahepatik tidak ikut terlibat. %Syl#ia, -../&

Anda mungkin juga menyukai