Anda di halaman 1dari 39

“Penanganan Fisioterapi Pada Klien

Dengan Keluhan Pada Otot Piriformis


di DesaTimpag, Kecamatan
Kerambitan, Kabupaten Tabanan”
Kelompok 9
• I Ketut Sana (17121006023)
• Febri Kristianawati (17121006028)
• Putu Bagus Ari Atmaja (14121001032)
• Maria Arianty Rindo (14121001058)
• Bagus Kurnia Putra (14121001059)
• Gusti Ayu Nyoman Ratih Arik Pratiwi (15121001021)
• Ni Komang Pinky Pardian Cosy (15121001049)
• I G.A. Putu Mega Saraswati Merta (16121001003)
• Ni Luh Kartika Nayasari (16121001036)
• Ni Kadek Rima Sulistyawati (16121001048)
• Ni Kadek Arin Pratiwi (17121001005)
• Ni Luh Putu Anggun Ema Pratiwi (17121001024)
BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV
BAB I
Latar Belakang

Rumusan
Masalah

Tujuan

Manfaat
Latar Belakang
menimbulkan
Desa Timpag, Pekerjaan
berbagai gangguan
Kecamatan didominasi sebagai
terutama pada sistem
Kerambitan, Petani dan Buruh
gerak dan fungsi
Kabupaten Tabanan
tubuh

Program Studi
Gangguan Fisioterapi Universitas
Muskuluskletal Fisioterapi Dhyana Pura
(pada otot) melaksanakan
KINEMATIKA IX

Penanganan Fisioterapi
Pada Klien dengan Keluhan
pada otot piriformis di Desa
Timpag, Kecamatan
Kerambitan, Kabupaten
Tabanan”.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan


masalah yang dapat diambil adalah:
• Bagaimana Definisi, Etiologi, Patologi dan Gejala
Klinis dari Keluhan pada otot piriformis?
• Bagaimana Penanganan Fisioterapi pada Klien
Keluhan pada otot piriformis?
Tujuan

Adapun tujuan masalah pada laporan ini adalah:


• Untuk mengetahui Definisi, Etiologi, Patologi
dan gejala Keluhan pada otot piriformis.
• Untuk mengetahui Penanganan Fisioterapi
pada Klien Keluhan pada otot piriformis.
Manfaat

Manfaat dalam penelitian ini adalah :


• Agar masyarakat tahu tentang keluhan - keluhan
pada otot piriformis.
• Agar masyarakat tahu cara pencegahan dari
keluhan pada otot piriformis.
• Agar masyarakat tahu apa itu Fisioterapi.
BAB II
DEFINISI

ANATOMI

BIOMEKANIK

ETIOLOGI

PATOLOGI

TANDA DAN
GEJALA
Definisi
• Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah didefinisikan

nyeri yang terlokalisir letaknya dibawah costa ke dua belas dan

diatas lipatan gluteus inferior (Chevan dan Phyllis, 2012).

• Piriformis syndrome atau keluhan pada otot piriformis

merupakan kumpulan tanda dan gejala dari gangguan pada m.

piriformis yang ditandai dengan rasa nyeri pada pantat (Chen,

2012).
Anatomi
Keterangan gambar :
• M. Gluteus maximus
• Ligamen sacrotuberous
• M. Adductor magnus
• N. Ischiadicus
• M. Semimembranosus
• M. Gastrocnemius (medial head)
• M. Gastrocnemius (lateral head)
• M. Quadratus femoris
• M. Gluteus maximus
• M. Gluteus medius
• M. Piriformis
• M. Gluteus Minimus
• M. Gamellus superior
• M. Obturator internus
• M. Gamellus inferior
• Tuberositas ischiadicus
Biomekanika

• Fleksi dan Ekstensi : S 15°-0°-125°. Fleksi soft


end feel, sedangkan ekstensi firm end feel,
gerak arthrokinematiknya spin.
• Abduksi dan Adduksi : F 45°-0°-15°, dengan
firm end feel. Gerak arthrokinematiknya berupa
caudal dan cranial translation.
• Eksternal Rotasi dan Internal Rotasi : R
(S90°) 45°-0°-45 dan R (S0°) 45°-0°-40,
dengan firm end feel. arthrokinematiknya
dorsal dan ventral translation.
Etiologi

• Primer : akibat dari penyebab anatomi seperti


robekan pada otot piriformis, robekan pada
n.ischiadicus atau anomali pada jalur n.
ischiadicus.
• Sekunder : diakibatkan oleh penyebab yang
lebih cepat, di antaranya yaitu makrotrauma,
mikrotrauma, akibat dari ischemic general dan
lokal.
Patologi

Kontraksi Otot Spasme dan


berulang dan aliran darah Ischemic
statik tidak lancar

Penumpukan
Nyeri asam laktat
Tanda dan Gejala

Tanda :

• Spasme otot m. piriformis

• Nyeri saat kontraksi pada m. piriformis

• Kelemahan tungkai

• Dalam kondisi kronis dapat terjadi atrofi m.gluteus,


pemendekan tungkai dan penurunan tonus otot.
Gejala
– Nyeri ketika duduk, berdiri atau ketika berbaring
– Nyeri dan atau kesemutan menjalar dari pantat
hingga posterior paha
– Nyeri saat berdiri dari posisi duduk atau jongkok,
kesulitan saat berjalan, kaki sulit digerakkan,
– Kelemahan pada extremitas bawah yang terkena.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Metode Penelitian

• Pemilihan Subyek

1. Pendekatan Penelitian

2. Desain Penelitian
• Tehnik Analisis Data
1.Kuesioner

2.Anamnesis
3.Pemeriksaan Spesifik
4.Diagnosa Fisioterapi

5.Intervensi

6.evaluasi
BAB IV
HASIL
PENELITIAN

PEMBAHASAN
HASIL

ASSESMENT

INTERVENSI

EVALUASI
Hasil Penelitian
Dari hasil Kuesioner dengan 30 Item Pertanyaan dapat disimpulkan :
 Bedasarkan pertanyaan nomor 1-10 menggambarkan kondisi umum
yang cukup baik karena 90% dari 10 item tersebut Wayan Sirta
merasakan tubuhnya baik tetapi objek merasa kaku atau canggung
dalam bergerak .

 Berdasarkan pertanyaan nomor 11-20 menggambarkan kondisi objek


baik karena 100% dari 10 item tersebut Wayan Sirta masih mampu
untuk memotivasi dirinya baik untuk memusatkan pikiran,
berkonsentrasi dan mengontrol sikap.
 Bedasarkan pertanyaan 21-30 menggambarkan kondisi fisik dan gangguan
yang dialami Wayan Sirta. Berdasarkan data kuesioner tersebut diketahui
bahwa objek merasakan nyeri di bagian punggung.
Pembahasan Hasil
Identitas Klien
• Nama : Wayan Sirta
• Umur : 65 tahun
• Jenis kelamin : Laki - laki
• Status Keluarga : Menikah
• Pekerjaan : Petani
Nordic Body Map Questionare Bapak Wayan Sirta

Keterangan gambar
• Putih : Tidak sakit
• Hijau : Sedikit sakit
• Kuning : Sakit
• Merah : Sangat sakit
Assesment

Nama : Wayan Sirta


Umur : 65 tahun
Status : Menikah
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Desa Timpag
Pekerjaan : Petani
Hobi : Tidak ditanyakan
Agama : Hindu
Anamnesa Khusus

Keluhan utama • Nyeri pada pinggang dan pantat

• Klien merasakan nyeri pada pinggang sampai pantat,


Riwayat klien mengatakan kesulitan saat jongkok dan terasa
Penyakit sakit ketika klien bangkit dari duduk. Klien
merasakan keluhan sejak satu tahun lalu. Klien
Sekarang sudah pernah berobat ke dokter. Klien merasakan
rasa nyeri berkurang jika klien beristirahat.

Riwayat
Penyakit • Klien mengatakan pernah jatuh dari pohon dengan
posisi duduk
Dahulu
Anamnesa Khusus

Riwayat
Penyakit • Hipertensi
Keluarga

Riwayat • Tidak ada riwayat


Penyakit
Sosial penyakit sosial
Pemeriksaan Tanda Vital

Kamis, 8 Februari 2018 Jumat, 9 Februari 2018


• Tekanan darah : 130/80 mmHg • Tekanan darah : 150/100 mmHg
• Denyut nadi : 68x/menit • Denyut nadi : 82x/menit
• Pernafasan : 18x/menit • Pernafasan : 24x/menit
• Temperatur : 36,5oC • Temperatur : 36,7oC
• Tinggi badan : Tidak diukur • Tinggi badan : Tidak diukur
• Berat badan : Tidak diukur • Berat badan : Tidak diukur
Statis : Bahu klien terlihat tidak simetris, dan terlihat
retraksi dan kifosis (membungkuk).
INSPEKSI
Dinamis : Klien merasa kesulitan saat posisi duduk ke
berdiri dan terlihat menahan sakit saat berjalan.

Nyeri tekan dan spasme pada otot pinggang


PALPASI
bawah dan otot piriformis

AUSKULTASI Tidak dilakukan auskultasi.

PERKUSI Tidak dilakukan perkusi.


Pemeriksaan Spesifik
Hari Pertama : Hari Kedua :
• VAS Nyeri gerak :40 mm • VAS Nyeri gerak :35 mm
• VAS Nyeri tekan : 48 • VAS Nyeri tekan : 42
mm mm
• Laseque (-) • Laseque (-)
• Bragad Test (-) • Bragad Test (-)
• Patrik (-) • Patrik (-)
• Contra petrik (+) • Contra petrik (+)
• Tes Fair (+)
Diagnosa Fisioterapi
Impairment : Adanya nyeri pada I mpairment
I : Adanya nyeri pada
pinggang bawah bokong (pada otot piriformis)
Activity Limitation : Kesulitan saat Activity Limitation : Kesulitan saat
jongkok, bangun dariduduk dan jongkok, bangun dari duduk dan
berjalan lama. berjalan lama.
Participation retrictions: Masih dapat Participation retrictions: Masih dapat
melakukan aktivitas normal. melakukan aktivitas normal.
Planning
Jangka Pendek : Jangka Panjang :
Mengurangi nyeri otot Mengembalikan fungsi
piriformis tubuh yang mengalami
keterbatasan ke keadaan
normal.
Intervensi
• IR (Infra Red)
• TENS (Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation)
• MASSAGE
• Terapi Latihan : Stretching dan Wiliam Flexion
Evaluasi
Hari Pertama : Hari Pertama :
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
Klien merasakan nyeri dengan Klien merasakan nyeri
nilai VAS. berkurang dengan nilai VAS.
VAS Nyeri gerak : 40 mm VAS nyeri gerak : 25 mm.
VAS Nyeri tekan : 48 mm VAS nyeri tekan : 28 mm
Tekanan darah : 130/80 mmHg Tekanan darah : 140/80 mmHg
Denyut nadi : 68 x/ menit Denyut nadi : 70 x/ menit
Pernafasan : 18 x/ menit Pernapasan : 20 x/ menit
Evaluasi
Hari Kedua : Hari Kedua :
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
Klien merasakan nyeri dengan Klien merasakan nyeri
nilai VAS. berkurang dengan nilai VAS.
VAS Nyeri gerak : 35 mm VAS nyeri gerak : 19 mm.
VAS Nyeri tekan : 42 mm VAS nyeri tekan : 25 mm
Tekanan darah : 150/100 mmHg Tekanan darah : /100 mmHg
150

Denyut nadi : 82 x/ menit Denyut nadi : 80 x/ menit


Pernafasan : 24 x/ menit Pernapasan : 22 x/ menit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai