Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

LOW BACK PAIN E.C SINDROMA PIRIFORMIS

Disusun Oleh:
Dita Ayu Pertiwi
FAB 118 065
Pembimbing : dr. Hygea Talita Patrisia Toemon,Sp.S

BAGIAN/SMF NEUROLOGI
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2019
Low Back Pain
Rasa nyeri yang di rasakan pada bagian pinggang bawah 
Nyeri berlokasi di antara sudut iga terbawah –lipat bokong
bawah (lumbal/ lumbosakral)

Penyakit neuromuskular o/k Sindroma Etiologi : kelainan sistem


tertekannya saraf oleh otot Piriformis muskuloskeletal,
piriformis (Hip Pocket neuromuskular, vaskular,
Syndrome) viseral,& dan psikogenik.

• Penelitian Perdossi Tahun 2002 di 14 rumah sakit pendidikan jumlah penderita nyeri
sebanyak 4456 orang (25% dari total kunjungan), 819 orang (18,37%) adalah penderita LBP.
• Di Amerika Serikat 6% dari total kasus iskialgia dalam praktek dokter keluarga di AS
mengalami Sindrom piriformis
• Di Denpasar Tahun 2014  2% - 3% pasien dg Keluhan LBP mengalami Sindrom Piriformis
Klasifikasi LBP
International Association for the Study of Pain (IASP), membagi low back pain ke
dalam 3 klasifikasi, yaitu
1. Low Back Pain Akut, telah dirasakan kurang dari 3 bulan.
2. Low Back Pain Kronik, telah dirasakan se- kurangnya 3 bulan.
3. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih
dari 12 minggu.

Berdasarkan keluhan nyeri


1. Nyeri yang bersifat lokal
2. Nyeri radikular
3. Nyeri menjalar (referred pain)
3

Yuliana. Low Back Pain. CDK 2011; 38(4) : 270-273


Faktor Resiko LBP

• Usia puncak 35-55 tahun


• Wanita : Pria = 1 : 1
• Mekanisme gerak tubuh yang tidak benar dapat menyebabkan stres
dari lumbal spine
• Berat tubuh (Obesitas)
• Trauma
• Wanita hamil
• Kurangnya latihan atau olahraga
4

Christina et al., Low Back Pain, Lifestyle Factors And Physical Activity. J Rehabil Med 2008; 40: 864–869
Etiologi LBP

5
Hayashi, Yasufumi. Classification, Diagnosis, and Treatment of Low Back Pain. JMAJ 47(5): 227–233, 2004
Klasifikasi Sindroma Piriformis
1. Primer
O/k tertekan dan terjebaknya n. ischiadicus krn kelainan anatomi otot
piriformis itu sendiri.
2. Sekunder
O/k trauma tumpul (makrotrauma dan mikrotrauma) pada otot piriformis.
Makrotrauma pada bagian bokong  inflamasi jaringan dan kaku otot.
Mikrotrauma penggunaan berlebihan dari otot piriformis, seperti berjalan
atau berlari jarak jauh dan penekanan langsung. Contoh : "wallet neuritis“.
PATOFISIOLOGI
m. piriformis spasmik o/k Trauma
berulang/overexercise

Menjepit/ menekan n. Iritasi serabut saraf


Ischiadicusgang. Suplai o/k tekanan m.
vaskular ke nervus piriformis

RANGSANG NYERI

Menjalar 1 tungkai
unilateral

Spame otot yg dilewati (m. gluteus, m. triscep surae, m.


hamstring dan muskulus para vertebra lumbosacral)

Syndrome Piriformis /Hip Pocket Syndrome


MANIFESTASI KLINIS
KASUS
10 IDENTITAS
❑ Nama : Ny. HS

❑ Usia : 56 tahun

❑ Jenis Kelamin : Perempuan

❑ Pekerjaan : Pedagang

❑ Alamat : Jl. Murjani Gg, Remaja

❑ Kontrol Poli : 12 Oktober 2019


ANAMNESIS
• Keluhan utama : Nyeri Pinggang dan Paha Kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke kontrol ke poli saraf RSUD Doris Sylvanus dengan keluhan Nyeri
pinggang (di daerah pantat) dan paha kiri sejak ± 5 bulan yll. Nyeri disertai
dengan rasa kram.
• Nyeri bertambah saat pasien membungkuk saat ibadah, berlama-lama duduk,
dan bangun dari duduk. Nyeri bersifat hilang timbul. Tetapi saat nyeri kambuh,
pasien kesulitan menjalankan aktivitasnya karena rasa nyeri tersebut. Nyeri
menghilang saat pasien meminum obat penghilang nyeri yang didapatkan saat
kontrol.
 Pasien sudah mengalami keluhan nyeri sejak ± 5 bulan yll saat pasien
terpeleset di kamar mandi dan jatuh terduduk. Saat itu pasien sampai
mengalami kesulitan berjalan. Tidak didapatkan gangguan saat
bergerak, keluhan kehilangan sensasi disangkal, keluhan BAK dan BAB
disangkal, keluhan kelemahan pada anggota gerak disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya  sejak ± 5 bulan yll.
Riwayat HT (+) Rutin berobat, DM (-), Stroke (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak didapatkan Informasi

Riwayat Pengobatan
Amlodipin 10 mg
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: TSS • Kepala : Normocephal, CA -/-, SI -/-, pupil
isokor, θ 3mm/3mm, nistagmus -/-
Kesadaran: Compos mentis • Leher : > KGB (-), JVP ↑ (-)
Vital sign : • Paru-paru : Simetris +/+ ; Vesikuler +/+ ;
Rhonki -/- ; Wheezing -/-
– TD : 140/70 mmHg
• Jantung : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
– Nadi : 61 x/menit
• Abdomen : Supel, datar, BU (+)N, timpani,
– Suhu : 36,3 oC NT (-), H/l tak teraba
– RR : 20x/menit • Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2'', pitting
Status Gizi : oedema -/-, motorik
5 5
- BB/TB : 54 kg/153 cm
5 5
- IMT : 22,21 (Ideal)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• Pemeriksaan Nervus Cranialis I-XII : Normal
• Piriformis Sign (+)
• Laseque Sign (+)
• Freiberg's Sign (+)
• FAIR Test (+)
• Beatty's Maneuver (+)
• Refleks fisiologis (+)
• Refleks patologis (-)
Diagnosis
Klinis • Low Back Pain

Etiologi • Sindrom Piriformis

• n. Ischiadicus
• m. gluteus
Topis •

m. triscep surae
m. hamstring
• m.para vertebra lumbosacral

• Sindrom piriformis
Assesment • Hipertensi Stage I
TERAPI

Medikamentosa
• Natrium diclofenak 2x50mg
• Mecobalamin 2x500mg
• Diazepam 2x2mg
Non medikamentosa
• Fisioterapi
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
ANAMNESIS (TEORI) ANAMNESIS (KASUS)

• Keluhan khas  kram atau nyeri di pantat • Keluhan nyeri dan kram di pinggang dan
atau di area hamstring, paha kiri
• Nyeri ischialgia di kaki tanpa nyeri • Tidak ada gangguan sensorik / motorik
punggung, dan gangguan sensorik / motorik • Nyeri semakin memberat bila
• Nyeri sesuai distribusi saraf ischiadicus. membungkuk, berlama-lama duduk,
• Nyeri semakin memberat  membungkuk, bangun dari duduk
berlama-lama duduk, bangun dari duduk, • Pernah kesulitan berjalan
atau saat merotasi internal paha, kesulitan
berjalan.
• Bila n. pudendi ikut terjebak  Nyeri saat
defekasi dan dispareunia pada wanita
……Diagnosis

PEMERIKSAAN FISIK (TEORI) PEMERIKSAAN FISIK (KASUS)

• Tidak ada Gold Standar Pemeriksaan • Piriformis Sign (+)


• Piriformis Sign (+) • Laseque Sign (+)
• Laseque Sign (+) • Freiberg's Sign (+)
• Freiberg's Sign (+) • FAIR Test (+)
• FAIR Test (+) • Beatty's Maneuver (+)
• Beatty's Maneuver (+)
……Diagnosis

PEMERIKSAAN PENUNJANG (TEORI) PEMERIKSAAN PENUNJANG (KASUS)

• Tidak ada pemeriksaan diagnostik definitif • Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang


untuk sindrom piriformis
• CT-Scan  menyingkirkan diagnosis seperti
hematoma dan tumor pelvis
• MRI otot piriformis yang atrofi atau
tergantikan dengan jaringan fibrosa
……Diagnosis

TATALAKSANA(TEORI) TATALAKSANA (KASUS)

Non Operatif TATALAKSANA NON OPERATIF


• Fisioterapi  ultrasound, mobilisasi • NSAID  Natrium Diklofenak
jaringan lunak, peregangan otot piriformis, • Muscle relaxan  Diazepam
,kompres panas atau spray dingin & • Neuroprotector  Mecobalamin
Therapy Exercises for the Hip • Fisioterapi
• Farmakologi  Golongan NSAIDs dan
relaksan otot
• Injeksi m. piriformis
Operatif
u/ mengurangi kompresi
PROGNOSIS

• Dubia ad Bonam
• Kekambuhan jarang terjadi setelah 6 minggu terapi. Setelah bedah, pasien
dengan piriformis sindrom dapat kembali lagi beraktivitas rata-rata dalam
2-3 bulan
KESIMPULAN

Telah dilaporkan seorang pasien wanita berusia 56 tahun di Poliklinik


Saraf RSUD dr. Doris Sylvannus Palangka Raya mengalami Low Back
Pain et causa Sindroma Piriformis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Tatalaksana yang dilakukan pada pasien sudah tepat yaitu secara non
operatif dengan terapi fisioterapi dan farmakologis.

24
DAFTAR PUSTAKA
• Parlak A, et al. Piriformis Syndrome: A Case with Non-Discogenic Sciatalgia. Turkish Neurosurgery 2014,
Vol: 24, No: 1, 117-119.
• Boyajian-O'Neill, et al. Diagnosis and Management of Piriformis Syndrome: An Osteopathic Approach.
JAOA, Vol 108 no 11. 2008.
• Frymoyer JW. Back pain and sciatica. N Engl J Med 1988; 318(5):291–300.
• Jankovic D, et al. Brief review: Piriformis syndrome: etiology, diagnosis, and management. Canadian
Anesthesiologists' Society. 2013.
• Fishman et al. Piriformis Syndrome: Diagnosis, Treatment, and Outcome— a 10-Year Study. Arch Phys
Med Rehabil Vol 83, March 2002.
• Yang Hea, et al. Usefulness of Magnetic Resonance Neurography for Diagnosis of Piriformis Muscle
Syndrome and Verification of the Effect After Botulinum Toxin Type A Injection. Vol 95, No 38,
September 2015.
• Tonley JC, Yun SM, et al. Treatment of an individual with piriformis syndrome focusing on hip muscle
strengthening and movement reeducation: a case report. J Orthop Sports Phys Ther 2010;40(2):103-111.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai