Anda di halaman 1dari 35

PENATALAKSANAAN

FISIOTERAPI PADA
KASUS ISCHIALGIA
Adam
POLTEKKES SURAKARTA
2019 - 2020
ISCHIALGIA?
Ischialgia merupakan suatu kondisi pada
nervus ischiadicus terdapat gangguan
distribusi persyarafan sehingga
menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri
yang di rasakan sepanjang perjalanan nervus
ischiadicus. Nyeri biasa dirasakan dari pantat
menjalar sampai pertengahan bagian
belakang paha hingga pada ujung kaki
ANATOMI
Nervus Ischiadicus merupakan
saraf perifer terbesar yang berasal
dari radiks posterior L4-S3 dan
berasal dari fleksus sacralis yang
berada di sebelah ventral dari
musculus piriformis dan pada
bagian distal akan bercabang
menjadi dua yaitu n. tibialis dan n.
peroneus communis.
ETIOLOGI
Ischialgia dapat disebabkan oleh
beberapa hal yaitu prolapse discus
intervertebralis dengan tekanan pada satu
atau dua akar nervus spinalis lumbalis
bawah dan nervus sacralis, kompresi pada
plexus sacralis atau nervus ischiadicus
oleh tumor, isitasi/peradangan pada
nervus ischiadicus atau ramus
terminalisnya dan yang paling sering
diakibatkan oleh HNP (Snell, 2014).
PATOFISIOLOGI
Ischialgia timbul akibat perangsangan serabut-serabut sensorik
yang berasal dari radiks posterior lumbal 4 sampai sakral 3 yang
merupakan suatu kondisi dimana pada nervus ischiadicus
terdapat gangguan distribusi persyarafan sehingga
menyebabkan rasa tidak enak atau nyeri yang di rasakan
sepanjang perjalanan nervus ischiadicus. Karena ada nyeri maka
timbul spasme pada otot-otot yang dilewati oleh akar saraf
ischiadicus seperti m. Gluteus, m. Triceps surae, m. Hamstring
dan pada otot-otot pada vertebra lumbosacral (Sidharta,1999).
SYMTOMPS?
 Nyeri
 Numbness
 Tingling
 Kelemahan Otot
STATUS
KLINIS
Identitas Pasien
• Nama : Ny. MM Samini
• Tanggal lahir : 17-08-1945
• Usia : 74 th
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : (jabung wetan 2/8 Wetan
jabung Ganti warno
• Pekeraan : Sudah tidak bekerja
• No RM : 082197
VITAL SIGN
(20-09-19)

• Tekanan Darah : 140/80 mmHG


• Nadi : 76x/ menit
• RR : 20x/ menit
• Suhu : 36 C
• TB : 156 cm
• BB : 55 kg
Pemeriksaan Subjektif
(Auto Anamnesa) 20-09-19
Keluhan Utama
• nyeri pada pinggang menjalar hingga kedua kaki, namun
pada kaki kiri terasa lebih tebal dan lebih nyeri

Riwayar Penyakit Sekarang

Kesemutan sering periksa dan


27 maret mulai
dirasakan sejak menalani terapi
nyeri pinggang
tahun 2017 di RS lain

Foto Rontgen
(Spondyloarthrosis, Agustus Di
Fisioterapi
Spondyolisis lumbal) rujuk ke rsst
Data Medis Pasien

Kesan :
- Sponyloarthrosis disertai tanda
tanda degeneratif disc disease
lumbosacralis terutama setinggi
- Spondylolisthesis posterior corpus v
L2 grade I
- Hiperlordosis dan skoliosis
lumbosakralis
Riwayat Penyakit Penyerta : HT (+)

 Riwayat Penyakit Dahulu : Trauma (+)

Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal

Medika Mentosa : Simpastatin

Riwayat Sosial Ekonomi : pasien merupakan


pensiunan swasta pada tahun 2015 dan juga
petani
Pemeriksaan Objektif
(20-09-19)

Inspeksi Statis
 Postur tubuh sedikit membungkuk
 Pasien berjalan tanpa menggunakan alat bantu
 Tidak tampak tanda inflamasi
 Pasien datang menggunakan corset
Inspeksi Dinamis
 Pada fase initial contact, cycle time lebih cepat
 Gait analysis (fase heel rise dan toe off hanya sedikit) dominan
menggunakan pola jalan mid stand
 Pasien terlihat menahan nyeri ketika bergerak dari posisi
terlentang ke duduk, posisi duduk ke berdiri dan saat
membungkuk.
Pemeriksaan Objektif

Palpasi

 Terdapat nyeri tekan pada otot paralumbal. Dan hamstring


sinistra
 Teraba beberapa tempat yang spasme pada paralumbal
dan otot hamstring sinistra.
 Tidak teraba perbedaan suhu pada area yang nyeri
Pemeriksaan Gerak Dasar
 Gerak Aktif
Bidang Gerak Full ROM Nyeri
Fleksi Trunk - +
Ekstensi Trunk - +
Fleksi Hip - +
Ekstensi Hip + -  Gerak Pasif
Abduksi Hip + -
Adduksi Hip + + Bidang Gerak Full ROM Nyeri
Eksorotasi Hip + -
Fleksi Trunk - +
Endorotasi Hip + -
Ekstensi Trunk - +
Fleksi Knee + -
Ekstensi Knee + - Fleksi Hip + +
Dorsofleksi + - Ekstensi Hip + -
Plantarfleksi + - Abduksi Hip + -
Adduksi Hip + +
Eksorotasi Hip + -
Fleksi Knee + -
Ekstensi Knee + -
Dorsofleksi + -
Plantarfleksi + -
Pemeriksaan Nyeri (VAS)
 Nyeri Diam :2
 Nyeri Tekan : 4 (pada area gluteus dan hamstring sinistra)
 Nyeri Gerak : 5 (saat membungkuk dan saat fleksi hip)
Pemeriksaan LGS
 Regio
Dextra Sinistra
Hip S 15 – 0 – 120 S 15 – 0 – 115
F 45 – 0 – 20 F 45 – 0 – 15
R (S 90) 45 – 0 – 45 R (S 90) 45 – 0 – 45

Knee S 0 – 0 – 130 S 0 – 0 – 130

Ankle S 15 – 0 – 45 S 15 – 0 – 45
Kekuatan Otot (MMT)
Kelompok otot dekstra Sinistra
Fleksor hip 4 4-
Ekstensor hip 4 4
Abduktor hip 5 4-
Adduktor hip 5 4
Eksorotator hip 5 4
Endorotator hip 5 4
Fleksor knee 5 4-
Ekstensor knee 5 4
Plantar fleksor ankle 5 4-
Dorsal fleksor ankle 4 4
Pemeriksaan Sensoris
Sensasi Panas – Dingin : +

Sensasi Tajam Tumpul : +

Sensasi Kasar – Halus : +

Diskriminasi 2 Titik : +
Pemeriksaan Sensoris
Key Dextra Sinistra
Point
L1 +2 +2
L2 +2 +2
L3 +2 +2
L4 +1 +1
L5 +1 +1
S1 +1 +1
S2 +1 +1
S3 +1 +1
S4-5 +2 +2
Pemeriksaan Spesifik
Tes Spesifik Dextra Sinistra
SLR - +
Bragard - +
Neri - -
Patrick + +
Contra Patrick - -
Slump Test + +
Test Kognitif, Intra Personal, dan Interpersonal

 Kognitif : Pasien dapat menceritakan awal mula


munculnya penyakit sampai sekarang dengan
jelas.
 Intra Personal : Pasien mempunyai semangat dan motivasi
yang tinggi untuk sembuh.
 Interpersonal : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
terhadap terapis dan dapat mengikuti
intruksi terapis dengan baik
Kemampuan Fungsional
Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire

Score : 18/50 x 100% =36 %


(Disability Moderat)
UNDERLYING
Diagnosa Fisioterapi
 Impairment
• Terdapat nyeri pada area pantat dan menjalar ke
tungkai kanan
• Adanya spasme otot paralumbal dan hamstring sinistra
• Penurunan LGS fleksi hip dan adduksi hip
• Penurunan kekuatan otot pada hip, dan dorsal-plantar
fleksor ankle sinistra
• Penurunan fleksibilitas trunk
• Postural problem (postur tubuh sedikit pasien
membungkuk/kifosis)
 Functional Limitation
• Pasien mengalami kesulitan melakukan aktifitas
membungkuk seperti ruku’ saat sholat.
• Pasien mengalami kesulitan melakukan aktifitas
berjalan
 Participant Restriction
• Pasien mengalami kesulitan apabila mengikuti kegiatan
jalan sehat dengan masyarakat sekitar ataupun
melaksanakan ibadah sholat di masjid
Tujuan Jangka Panjang
 Mengurangi nyeri yang menjalar ke sepanjang gluteal, tungkai dan kaki
kanan dan kiri
 Mengurangi spasme otot pada otot – otot paralumbal dan otot
hamstring dextra dan sinistra
 Meningkatkan LGS fleksi hip. Adduksi hip dan dorsofleksii
 Meningkatkan kekuatan otot hip dan ankle
 Memperbaiki postur

Tujuan Jangka Pendek


 Untuk meningkatkan aktivitas fisik dan
kemampuan fungsional pada tungkai kanan
dan kiri sehingga pasien mampu beraktifitas
kembali dengan pengurangan rasa nyeri
seperti berjalan.
Intervensi Fisioterapi
 TENS
 Exercise
 William Exercise
 Core Exercise Exercise
 Mobilisasi saraf
 Koreksi Postur
 Edukasi
William Flexion Exercise
Core Exercise
Mobilisasi Saraf
EDUKASI DAN HOME PROGRAM
 Pasien dianjurkan untuk mengulang latihan back exercise yang
sudah diajarkan di rumah secara rutin
 Menghindari posisi membungkuk (kalau bisa hindari aktifitas
mengangkat beban dari bawah).
 Menghindari posisi menetap yang lama yang dapat memicu rasa
nyeri.
 Pasien dianjurkan untuk menggunakan corset perut saat
beraktifitas
Prognosa
• Quo at Vitam : Bonam
• Quo at Sanam : Bonam
• Quo at Cosmeticam : Bonam
• Quo at Fungsionam : Bonam
Jurnal Pendukung
Jurnal Pendukung
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai