BAB III
KOMPETENSI : FT GERIATRI
N.I.M. : P27226019284
PEMBIMBING :
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. W
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
No. CM : 051716
38
Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri dan kesemutan menjalar dari pantat sampai ke
kaki kanan dan terasa tebal
Riwayat penyakit sekarang : ± 7 tahun yang lalu pasien melalukan operasi
laminektomi di RSO surakarta, nyeri dan kesemutan masih kadang-kadang timbul.
Lalu pasien melakukan terapi di RSJD DR R.M Soedjarwadi hingga sekarang.
Riwayat keluarga : tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal serupa
Riwayat sosial : Pasien adalah seorang pedagang pisang, kegiatan sehari-
harinya bekerja di pasar dengan posisi membungkuk saat melayani pelanggan.
Keluhan pasien memberat setelah beraktivitas terus menerus dan meringan saat
istirahat.
Riwayat penyakit dahulu dan penyerta :
Trauma (+)
Post OP laminektomi (+)
Cholesterol (-)
Diabetes melitus (+)
Hipertensi (+)
2. Data Medis Pasien
1. Medika mentosa :-
2. Hasil Lab :-
3. Rontgen :-
39
2. Inspeksi / Observasi
Inspeksi statis :
Postur tubuh tampak membungkuk
Dasar tumpuan tampak melebar
Saat berdiri beban berat badan ditumpukan ke kaki kiri
Tampak incisi pada punggung bawah pasien
Inspeksi dinamis :
Pasien datang tanpa menggunakan alat bantu berjalan dan korset
Pasien tampak menahan sakit saat terlentang ke duduk, duduk ke berdiri serta
membungkuk secara spontan
40
3. Palpasi
4. Joint Test
Gerak aktif :
Gerak Pasif :
Tes Spesifik
- SLR (+)
- Bragard (+)
- Neri (+)
Pemeriksaan nyeri dengan VAS :
- Nyeri diam : 1,2/10 cm
- Nyeri tekan : 2,6/10 cm
- Nyeri gerak : 3,7/10 cm
Pengukuran kekuatan otot menggunakan MMT
6. Kemampuan Fungsional
Pemeriksaan kemapuan fungsional menggunakan owestry disability indeks :
No Kategori Nilai
1 Intensitas nyeri 1
2 Perawatan diri 1`
3 Aktivitas mengangkat 3
4 Berjalan 2
5 Duduk 1
6 Berdiri 2
7 Tidur 0
8 Kehidupan sosial 1
9 Bepergian 2
Total Nilai 13
* Ket :
0%-20% : Minimal disability => pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
tanpa terganggu oleh rasa nyeri
21%-40% : Moderate disability => Pasien merasakan nyeri yang lebih dan mulai
kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti duduk, mengangkat barang
dan berdiri.
41%-60% : Severe disability => Nyeri terasa sepanjang waktu dan aktivitas sehari-
hari meulai terganggu karena rasa nyeri.
61%-80% : Crippled +> Nyeri yang timbul mengganggu seluruh tubuh aktivitas
sehari-hari.
81%-100% : Pasien sudah sangat tersiksa oleh nyeri yang timbul.
43
B. UNDERLYING PROCCESS
(CLINICAL REASONING)
Perubahan Penekanan
jaringan kolagen n ischiadicus
aktivitas otot
Fleksibilitas menurun
kekuatan otot
Intervensi FT :
IR
TENS
Mc Kenzie
Stretching
Edukasi dan Home program
1. Body Functions
b7305 poower of muscle of the trunk
b7303 power of muscles of in lower half of the body
b28013 pain in back
3. Environmental Factors
e1451 Assistive products and technology for the practice of religion or spiritually
e360 other professionals
4. Body Structures
s760 structure of trunk
s750 structure of lower extremity
s7601 muscle of trunk
45
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment
Adanya nyeri
Adanya penurunan fleksibilitas trunk dan hamstring
Adanya penurunan kekuatan otot
Adanya spasme otot paralumbal dan hamstring
2. Functional Limitation
E. PROGRAM FISIOTERAPI
Mengurangi nyeri
Meningkatkan fleksibilitas trunk dan hamstring
Memelihara sifat fisiologis otot
Mengurangi spasme otot
IR
TENS
Exercise
Edukasi
Home Program
F. RENCANA EVALUASI
G. PROGNOSIS
1) IR
- Tujuan : untuk relaksasi otot
- Persiapan pasien : posisikan pasien rileks dan nyaman. Tentukan lokasi nyeri.
Bebaskan area terapi dari pakaian dan logam. Pastikan tidak ada kontraindikasi dan jelaskan
tujuan pemberian terapi.
- Persiapan alat : cek alat agar dapat beroperasional. Cek kabel dan nyala lampu.
- Pelaksanaan : menjelaskan tujuan terapi ke pasien. Menginformasikan tentang apa
yang akan dirasakan. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Pasien diminta tidur
tengkurap. Lampu IR tegak lurus dengan area yang akan diterapi.
- Dosis :
Treatment : 10-15 menit
Intensitas : sesuai toleransi hangat pasien
2) TENS
Tujuan : mengurangi atau menurunkan nyeri
Persiapan pasien : Posisikan pasien rileks dan nyaman, Tentukan lokasi nyeri,
Bebaskan area terapi dari pakaian dan logam, Pastikan tidak ada kontra indikasi, dan
jelaskan tujuan pemberian terapi
Persiapan alat : Cek alat agar dapat beroperasional, kabel tidak lecet ( putus, tombol
intensitas posisi nol ), Tentukan ukuran electrode, Siapkan pengikat electrode, bantal pasir.
Pelaksanaan : Menjelaskan tujuan terapi ke pasien, Menginformasikan tentang apa
yang akan dirasakan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, Electrode dipasang di
dermatom / titik nyeri, Pemasangan electrode tidak boleh bersentuhan satu dengan lainnya
Dosis :
Treatment : 10-15 menit
Intensitas : toleransi pasien
3) Mc Kenzie Exercise
- Tujuan : (1) mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot dan struktur jaringan
spesifik yang terjadi di area punggung bawah, (2) penguatan dan peregangan otot ekstensor
48
dan fleksor sendi lumbosakral, (3) menekankan peran aktif pasien dalam mengatasi masalah
dari pasien itu sendiri.
- Dosis :
Posisi pasien tidur tengkurap di atas matras, posisi tubuh lurus, kepala menengok
kearah samping kiri atau kanan, posisi tangan di samping badan. Pasien diinstruksikan pada
posisi rileks tidur tengkurap, sehingga tidak terdapat ketegangan otot di area punggung
bawah.
2) Prone Lying on Elbow position
Posisi pasien tidur tengkurap di atas matras dengan posisi tubuh lurus, kemudian
kedua siku pasien digunakan untuk menyangga badan. Kepala lurus melihat kearah depan.
49
Sehingga badan terangkat dari matras,sementara panggul dan tungkai tetap pada matras.
Pasien diinstruksikan untuk mengkontraksikan otot-otot di area punggung bawah pada posisi
tersebut. Setelah dilakukan gerakan tersebut, otot-otot di area punggung bawah akan terasa
rileks.
3) Prone Press Up/ Extension on Lying Position
Posisi pasien tidur tengkurap di atas matras, dengan posisi badan lurus, kemudian
kedua tangan pasien diluruskan untuk menyangga badan. Kepala lurus ke depan. Sehingga
badan terangkat dari matras, dan tungkai tetap pada matras. Pasien diinstruksikan untuk
mengkontraksikan otot-otot di area punggung bawah. Setelah dilakukan gerakan tersebut,
otot-otot di area punggung bawah akan terasa rileks.
1) Standing/ standing extension position
50
Posisi pasien berdiri dengan posisi badan lurus, kemudian digerakkan kearah
belakang, dengan posisi kedua kaki tetap lurus. Pada posisi tersebut pasien akan merasakan
lebih rileks di area punggung bawahnya.
4) Stretching
- Tujuan : (1) mengurangi ketegangan otot, (2) memperbaiki peredaran darah, (3)
mengurangi kecemasan, perasaan tertekan, dan kelelahan, (4) memperbaiki kewaspadaan
mental, (5) mengurangi resiko cidera, dan (6) membuat tubuh merasa lebih baik
a) Hold Relax
Hold relax adalah suatu latihan penguluran otot yang dilakukan dengan cara pasien tidur
terletang, kemudian tungkai akan diulur diangkat secara pasif diangkat dan diletakkan
dibahu peneliti tanpa ada rotasi panggul sampai timbul rasa nyeri atau sakit. Posisi stretching
dipertahankan selama 7 detik. Masih dalam posisi yang sama kemudian subyek diperintah
untuk kontraksi isometrik secara maksimal pada otot hamstring dengan menekan tungkai
pada bahu peneliti , dan peneliti berusaha menahan 3 detik. Kemudian subyek disuruh
relaksasi kelompok hamstring selama 5 detik. Sambil peneliti mengekstensikan kembali
lutut subyek ke posisi awal lalu perlahan-lahan secara pasif peneliti mengulur kembali otot
hamstring subyek hingga terasa menegang (sensasi ringan) dan menahan selama 7 detik.
Gerakan ini diulang sebanyak 5 kali tiap satu sesi. Antar pengulangan diberi jeda 20 detik.
Latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 3 minggu sehingga total latihan yang
diberikan yaitu 9 kali.
5) Edukasi
Hindari aktivitas dengan benturan tinggi (high impact), misalnya berlari. Pilih jenis
olah raga yang lebih lembut dan mengandalkan peregangan dan kelenturan.
Lakukan exercise yang sudah di ajarkan agar dapat meningkatkan kekuatan otot,
kelenturan, dan jangkauan gerak.
Jangan melakukan aktivitas dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama.
Beristirahatlah sering-sering. Misalnya membungkuk saat bekerja.
51
Pertahankan postur yang baik. Duduklah yang tegak. Jangan bertumpu pada satu kaki
bila berdiri. Jangan membungkuk bila hendak mengangkat barang berat lebih baik tekuk
tungkai dan tetap tegak.
6) Home Program
Pasien dianjurkan melakukan latihan-latihan seperti yang diajarkan terapis setiap pagi dan
sore hari..
52
T0 T1 T2
Fleksor Hip 4 4+
Ekstensor Hip 4 4+
Adduktor Hip 4 4+
Abduktor Hip 4 4+
Antopometri T0 T1 T2
Fleksor trunk 4,4 cm 4,6 cm 4,9 cm
Ekstensor trunk 2,9 cm 2,8 cm 2,5 cm
Side fleksi kanan 3,5 cm 3,2 cm 2,9 cm
Side fleksi kiri 5,4 cm 5,4 cm 5,7 cm
Fleksibilitas hamstring kanan -9,6 cm -5,7 cm -4,3 cm
Fleksibilitas hamstring kiri -8,8 cm -5,2cm -3,8 cm
53
penurunan fleksibilitas trunk dan hamstring setelah dilakukan tindakan fisioterapi sebanyak 2
kali terapi dengan intervensi berupa IR, TENS, exercise, edukasi, dan home program
didapatkan hasil :
…………, …………………………
Mengetahui,
Pembimbing, Praktikan,
NIP. NIM.
Catatan Pembimbing: