Anda di halaman 1dari 68

TUGAS AKHIR

MONITORING PENDERITA PENYAKIT JANTUNG


TERHADAP SERANGAN BERULANG BERBASIS ARDUINO

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat


dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Disusun Oleh :
Nama : Loura Meilita Saragih Simarmata
NIM : 41418110119
Pembimbing : Julpri Andika, ST., M.Sc

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2020
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Loura Meilita Saragih Simarmata
N.I.M : 41418110119
Jurusan : Teknik Elektro
Fakultas : Teknik
Judul Skripsi : Monitoring Penderita Penyakit Jantung Terhadap
Serangan Berulang Berbasis Arduino

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan
sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas
Mercu Buana.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.

Penulis,

Loura Meilita Saragih Simarmata


LEMBAR PENGESAHAN

MONITORING PENDERITA PENYAKIT JANTUNG


TERHADAP SERANGAN BERULANG BERBASIS ARDUINO

Disusun Oleh :
Nama : Loura Meilita Saragih Simarmata
NIM : 41418110119
Program Studi : Teknik Elektro

Mengetahui,
Pembimbing Tugas Akhir

(Julpri Andika, ST., M.Sc.)

Kaprodi Teknik Elektro Koordinator Tugas Akhir

(Dr. Setiyo Budiyanto, ST., MT.) (Muhammad Hafizd Ibnu Hajar, ST., M.Sc.)
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih-Nya dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
‘‘Monitoring Penderita Penyakit Jantung Terhadap Serangan Berulang Berbasis
Arduino”
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapat saran, dorongan,
bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak sehingga penulis bisa
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr. Setiyo Budiyanto, ST., MT. selaku Kepala Program Studi Teknik
Elektro, Universitas Mercu Buana.
2. Bapak Julpri Andika, ST., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian
Tugas Akhir ini.
3. Bapak Muhammad Hafizd Ibnu Hajar, ST., M.Sc. selaku Koordinator Tugas
Akhir, Universitas Mercu Buana.
4. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Mercu Buana, yang
selama ini telah memberikan ilmunya kepada penulis selama pekuliahan.
5. Orang tua saya J. Simarmata dan H. Sipayung yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan.
6. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Teknik Elektro 2018 angkatan 33
Universitas Mercu Buana yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis.
7. Adik dan sahabat-sahabat saya seperti Moris, Dio, Senny, Angel, Fery, Deni,
Imelda, solihatun, Tryas, dan Eli yang selalu memberikan motivasi kepada
penulis.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih terdapat


banyak kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan
tersebut dan membuka diri untuk menerima saran dan kritik serta masukan bagi
diri penulis.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis, institusi
pendidikan dan masyarakat luas.
Jakarta, Januari 2020
Penulis

Loura Meilita Saragih Simarmata


ABSTRAK

Kesehatan manusia sangat penting untuk selalu diperhatikan apalagi


setelah seseorang sudah dinyatakan mengidap suatu penyakit. Misalnya dalam hal
ini manusia yang memiliki riwayat penyakit jantung. Dengan aktifitas manusia
yang sangat komplek penyakit jantung dimungkinkan dapat menggangu secara
tiba-tiba dan aktifitas tersebut tidak selalu berdekatan dengan rumah sakit yang
dapat memberikan pertolongan pertama ketika seseorang mengalami gangguan
tersebut. Tuntutan aktifitas yang selalu berpindah pindah bahkan jauh dari rumah
sakit adalah kendala penderitaa saat kondisi tubuh mengalami gangguan. Terlebih
setiap penderita yang sedang mengalami gangguan atau serangan jantung tidak
akan sadar diri. Oleh karena itu, untuk menjadikan kondisi tubuh seseorang saat
beraktifitas dapat terpantau baik kesehatan tubuh, posisi meraka berada serta
untuk mempercepat penanganan penderita saat terjadi serangan maka dirancang
alat “Monitoring Penderita Penyakit Jantung Terhadap Serangan Berulang
Berbasis Arduino”
Sebuah sistem yang menggunakan mikrokontroler Arduino Nano sebagai
kontrol utama. Sensor denyut jantung sebagai sensor pembacaan denyut jantung
manusia yang mendeteksi jumlah denyut jantung manusia per menit, serta sensor
DS18B20 sebagai sensor pembacaan suhu tubuh. Lalu, dibuatkan juga tombol
panik sebagai allternatif jika penderita masih dalam keadaan sadar diri dan merasa
dirinya dalam keadaan akan mengalami gangguan atau serangan jantung. Data
akan diproses melalui sebuah mikrokontroller Arduino Nano, jika kedua sensor
dalam keadaan tinggi dalam hal ini melebihi ambang batas normal kesehatan
manusia ataupun tombol ditekan oleh penderita maka data akan diproses oleh
mikrokontroller Arduino Nano. Lalu sistem akan mengirim SMS keadaan tubuh
dan koordinat posisi penderita serta melakukan panggilan ke dua penanggung
jawab penderita.
Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, didapatkan alat monitoring
telah mampu menampilkan nilai parameter yang diukur dengan tepat dan dapat
menampilkan lokasi terjadinya serangan berulang jantung. Perangkat tekno-
biomedik dengan teknologi GSM dan GPS juga dapat memberikan respon cepat
terhadap penanganan penyelamatan awal terhadap penderita yang tiba-tiba
mengalami serangan berulang dengan mengirimkan tanda bahaya sebagai alarm
dalam bentuk SMS dan panggilan telepon.

Kata Kunci : Arduino Nano, Sensor Denyut Jantung, Sensor DS18B20, GSM,
GPS
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
ABSTRAK.......................................................................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................3
1.5 Metode Penelitian...............................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................................6
2.2 Jantung...............................................................................................................9
2.2.1 Cara Kerja Jantung...................................................................................9
2.2.2 Denyut Jantung......................................................................................10
2.3 Mekanisme Temperatur Tubuh Manusia..........................................................11
2.4 Sensor Denyut Jantung (Easy Pulse Plugin).....................................................12
2.5 Sensor Suhu Tubuh (DS18B20).......................................................................13
2.6 Arduino Nano...................................................................................................14
2.6.1 Power Supply..........................................................................................16
2.6.2 Komunikasi.............................................................................................17
2.7 GPS (Global Positioning System)....................................................................17
2.7.1 Format data GPS.....................................................................................18
2.8 Modul GPS U-Blox Neo-7M............................................................................19
2.9 Short Message Service (SMS)..........................................................................20
2.9.1 Cara kerja SMS.......................................................................................20
2.10 Modul GSM/GPRS SIM900.............................................................................21
2.11 Push Button......................................................................................................22
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN SISTEM......................................................24
3.1 Diagram Blok Sistem.......................................................................................24
3.1.1 Cara Kerja...............................................................................................25
3.1.2 Spesifikasi...............................................................................................25
3.1.3 Prasyarat Sistem.....................................................................................26
3.2 Perancangan Perangkat Keras..........................................................................26
3.2.1 Perancangan Modul GSM.......................................................................26
3.2.2 Perancangangan Modul GPS..................................................................27
3.2.3 Perancangan Sensor Denyut Jantung......................................................28
3.2.4 Perancangangan Sensor Suhu Tubuh (DS18B20)..................................28
3.2.5 Perancangan Rangkaian Keseluruhan.....................................................29
3.3 Perancangan Perangkat Lunak..........................................................................31
3.4 Flowchart.........................................................................................................32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................33
4.1 Hasil Perancangan............................................................................................33
4.1.1 Hasil Perancangan Perangkat Keras........................................................33
4.1.2 Hasil Perancangan Elektrik.....................................................................34
4.2 Pengujian Alat/Sistem......................................................................................34
4.2.1 Pengujian Sensor Detak Jantung.............................................................34
4.2.2 Pengujian Sensor Suhu Tubuh (DS18B20).............................................36
4.2.3 Pengujian Modul GSM SIM 900............................................................38
4.2.4 Pengujian GPS........................................................................................40
4.2.5 Pengujian Alat Keseluruhan...................................................................41
BAB V PENUTUP.........................................................................................................54
5.1 Kesimpulan......................................................................................................54
5.2 Saran................................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................56
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Anatomi Jantung Manusia...................................................................9


Gambar 2. 2 Easy Pulse Plugin.............................................................................13
Gambar 2. 3 Sensor DS18B20...............................................................................13
Gambar 2. 4 Arduino Nano....................................................................................15
Gambar 2. 5 GPS U-Blox NEO-7M......................................................................19
Gambar 2. 6 Arsitektur dasar jaringan SMS..........................................................20
Gambar 2. 7 Modul GSM/GPRS SIM900.............................................................21
Gambar 2. 8 Push Button.......................................................................................23
Y
Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem 24
Gambar 3. 2 Perancangan Modul GSM 27
Gambar 3. 3 Rangkaian Modul GPS 27
Gambar 3. 4 Rangkaian sensor Denyut Jantung 28
Gambar 3. 5 Rangakain sensor suhu Tubuh (DS18B20 29
Gambar 3. 6 Rangkaian Keseluruhan Alat 30
Gambar 3. 7 Program Include Library pada Arduino Nano 31
Gambar 3. 8 Flowchart Program Pada Arduino 32
Gambar 4. 1 Kontruksi Perangkat Keras...............................................................33
Gambar 4. 2 Perancangan Elektrik........................................................................34
Gambar 4. 3 Pengujian sensor Detak Jantung.......................................................35
Gambar 4. 4 Tampilan Program Arduino pada Pengujian Sensor Detak Jantung.35
Gambar 4. 5 Pengujian Sensor Suhu Tubuh (DS18B20).......................................37
Gambar 4. 6 Tampilan Program Arduino pada Pengujian Sensor Suhu Tubuh....37
Gambar 4. 7 Pengujian Modul GSM SIM 900......................................................39
Gambar 4. 8 Pengujian GSM SIM 900 pada telepon genggam penerima.............39
Gambar 4. 9. Tampilan program arduino pengujian GPS.....................................40
Gambar 4. 10 Tampilan Peta Cipondoh, Tangerang di Google Maps...................41
Gambar 4. 11 Program Pengujin Pengiriman SMS Alat Aktif..............................41
Gambar 4. 12 Tampilan SMS Alat Aktif...............................................................42
Gambar 4. 13 Tampilan Program Arduino Menggunakan Dua Sensor................43
Gambar 4. 14 Tampilan SMS pada Penanggung Jawab I......................................43
Gambar 4. 15 Tampilan SMS pada Penanggung Jawab II....................................45
Gambar 4. 16 Panggilan pada Penanggung Jawab I..............................................46
Gambar 4. 17 Panggilan pada Penanggung Jawab II.............................................47
Gambar 4. 18 Tampilan Program Arduino Menggunakan Tombol Panik............48
Gambar 4. 19 Tampilan SMS pada Penanggung Jawab I......................................49
Gambar 4. 20 Tampilan SMS pada Penanggung Jawab II....................................50
Gambar 4. 21 Panggilan pada Penanggung Jawab I..............................................51
Gambar 4. 22 Panggilan pada Penanggung Jawab II.............................................52
Gambar 4. 23 Hasil Maps dari Tititk Koordinat yang dikirim Melaui SMS.........53
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Format GLL GPS.............................................................................18


Y
Tabel 4. 1. Perbandingan Jumlah Detak Jantung Alat Penelitian Dengan
Stetoskop........................................................................................36
Tabel 4. 2 Perbandingan Jumlah Suhu Tubuh Alat Penelitian Dengan
Termometer....................................................................................38
Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab I............44
Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab II...........45
Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab I.....47
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab II...47
Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab I............49
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab II...........50
Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab I.....51
Tabel 4. 10 Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab II. 52
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh
dunia. Saat ini banyak penderita yang memiliki riwayat penyakit jantung yang harus
memeriksa keadaan jantungnya ke rumah sakit secara rutin yang dapat mengurangi
waktu bekerja setiap harinya. Bahkan sebagian besar kasus serangan jantung tidak
disadari sehingga penderita tidak mendapatkan pertolongan dengan cepat.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dibuat suatu sistem monitor dengan
memanfaatkan teknologi pada telepon genggam berbasis android untuk
mengefisienkan waktu dalam mengetahui keadaan jantung dan posisi penderita
memalui telepon genggamnya guna mempercepat penanganan saat terjadi serangan
jantung mendadak.
Alat ini berfungsi untuk memberitahukan keadaan jantung penderita dan
menginformasikan secara cepat ke dokter atau keluarga yang bertanggung jawab atas
penderita. Dimana pada saat sensor membaca Denyut jantung dan mengalami batas
ambang normal, alat monitor jantung yang terhubung ke Arduino Uno yang akan
mengaktifkan GSM untuk mengirim pesan ke telepon genggam penanggug jawab si
penderita bahwa pasien sedang mengalami guncangan dan penanggung jawab
langsung membuka aplikasi telepon genggam yang telah dibuat untuk meminta
informasi posisi pasien. Maka secara otomatis modul GPS mengirim informasi lokasi
pasien melalui GSM yang terhubung ke aplikasi penanggung jawab seperti dokter
atau keluarga dan dengan segera dapat menangani penderita.
Dalam perancangan implementasi monitoring penderita penyakit jantung yang
dapat diketahui dari jarak jauh, masalah-masalah yang dipecahkan adalah meliputi
sistem pembacaan Denyut jantung dan posisi penderita menggunakan arsitektur
perangkat keras meliputi perangkat elektronik dan perangkat lunak berupa program.
Hasil dari proyek akhir ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk memonitor dan
menanangani penderita penyakit jantung dengan segera.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proyek tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana cara membuat sistem monitoring penderita penyakit jantung
terhadap serangan berulang berbasis arduino?
2. Bagaimana sistem penginformasian keadaan penderita?
3. Berapa lama waktu respon alat yang digunakan untuk memproses pesan
yang dikirim?
4. Bagaimana analisa koordinat antara modul GPS dan Google Maps?

1.3 Batasan Masalah


Untuk mendapatkan pembahasan semaksimal mungkin dan agar mudah
dipahami serta mengindari pembahasan yang terlalu meluas maka batasan masalah
sangat dibutuhkan. Adapun batasan masalah yang dibahas dalam laporan Tugas
Akhir ini adalah :
1. Penentuan komponen – komponen yang dubutuhkan dalam rangkaian.
2. Respon antara sensor Denyut jantung dan modul GSM (Global System for
Mobile)
3. Sistem kendali jarak jauh menggunakan komunikasi antara telepon
genggam dan modul GSM (Global System for Mobile) dengan
memanfaatkan teknologi SMS (Short Message Service), selain itu sistem
ini bergantung pada sinyal dan pulsa dari kartu SIM (Subscriber Identity
Module), baik untuk telepon genggam maupun modem GSM.
4. Sistem ini tidak dibahas mengenai pengecekan pulsa dan masa aktif kartu
SIM pada modem GSM
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah
1. Untuk membuat sistem monitoring penderita penyakit jantung terhadap
serangan berulang berbasis arduino.
2. Untuk membuat sistem penginformasian keadaan penderita penyakit
jantung.
3. Untuk menghitung dan menganalisa waktu respon alat yang digunakan
untuk memproses pesan yang dikirim?
4. Untuk menganalisa koordinat antara modul GPS dan Google Maps?

1.5 Metode Penelitian


Metode yang dilakukan dalam penulisan Laporan ini adalah :
1. Metode Literatur
Mempelajari prinsip kerja heart pulse sensor serta pengiriman data melalui
modul GSM pada situs – situs internet dan buku – buku yang berkaitan
tentang penjelasan dan pembahasan tentang Arduino Uno
2. Metode Bimbingan
Dalam metode ini bimbingan dan saran-saran dari dosen pembimbing
menjadi masukan yang sangat berguna.
3. Spesifikasi
Mendesain sifat – sifat atau spesifikasi dari alat tersebut agar perancangan
sesuai dengan yang diharapkan. Spesifikasinya adalah sebagai berikut:
a. Rangkaian pendeteksi Denyut jantung yang digunakan adalah sensor
Denyut jantung untuk membaca aliran darah yang berhubungan
dengan keadaan jantung
b. Arduino Uno berfungsi untuk mengubah tegangan yang diperoleh dari
rangkaian Denyut jantung menjadi frekuensi dan mengaktifkan modul
GPS serta mengirim data ke modul GSM yang dimana nanti data akan
dikirim ke ponsel penanggung jawab pasien
c. Power Supply sebagai sumber tegangan rangkaian.
d. Modul GPS (Global Positioning System) berfungsi untuk mengatahui
posisi penderita penyakit jantung
4. Penjadwalan
Sebelum melakukan desain rangkaian dan alat terlebih dahulu membuat
jadwal dari kegiatan yang akan dilakukan sehingga pekerjaan dapat selesai
secara teratur.
5. Metode Perancangan
Menentukan dan memilih komponen-komponen serta merakit alat monitor
keadaan dan posisi penderita penyakit jantung berbasis Arduino
6. Metode Pengujian Alat
Metode pembuktian hasil alat yang telah dibuat. Hal ini dimaksudkan
untuk melihat sejauh mana hasil tersebut sesuai dengan teori-teori yang
telah didapat dari metode studi literatur.

1.6 Sistematika Penulisan


Tugas akhir ini terdiri dari 5 bab dimana sistematika penulisan yang
diterapkan dalam tugas akhir ini menggunakan urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, batasan masalah, metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Berisikan penjelasan mengenai dasar teori dari komponen utama yang
digunakan dalam merancang dan membuat alat monitoring penderita penyakit
jangtung terhadap serangan berulang berbasis arduino.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
Berisikan desain mekanik dan desain listrik yang digunakan serta langkah –
langkah merancang dan membuat alat monitoring penderita penyakit jangtung
terhadap serangan berulang berbasis arduino.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Berisikan uraian tentang tata cara pengujian disertai analisa terhadap hasil
pengukuran dan pengujian.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran dari seluruh rancangan yang telah dibuat
beserta saran – saran kepada pembaca guna perbaikan dan pengembangan
proyek.
BAB II
LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dibahas tinjauan pustaka untuk mengkaji hasil karya yang
pernah dilakukan terkait dengan topik sistem monitoring penderita penyakit
jantung berbasis android dan GPS. Selain itu pada bab ini juga diuraikan landasan
teori yang digunakan, seperti berbagai teori komponen elektronika.

1.
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam laporan jurnal yang berjudul” Rancang Bangun Alat Monitoring
Jumlah Denyut Nadi / Jantung Berbasis Android”. Alat Monitoring Denyut Nadi
(MDN) dirancang untuk menampilkan data denyut nadi secara realtime dan
kontinyu di smartphone Android. Alat monitoring pengukur jumlah Denyut
nadi/jantung ini merupakan alat yang efektif dalam memantau denyut nadi/jantung
manusia. Lebih lanjut alat penghitung Denyut jantung ini dikembangkan berbasis
Android dengan sensor pulse sebagai sensor yang akan memberikan input ke
smartphone Android melalui koneksi Bluetooth.Alat ini menggunakan sensor
pulse yang diletakkan pada ujung jari tangan sebagai alat pendeteksi denyut
nadinya yang diproses dengan mikrokontroler Arduino Uno dan menggunakan
smartphone Android sebagai basis sistem yang diterapkan untuk mengoperasikan
dan menampilkan data denyut nadi. Sistem koneksi antara alat dan smartphone
Android menggunakan media Bluetooth. Berdasarkan hasil pengujian bisa
disimpulkan bahwa alat ini bisa bekerja dengan baik dengan perbandingan selisih
hasil uji dengan alat Spot Vital Signs (SVS) sebesar 0,07 – 2,47 BPM batas
toleransi 5BPM. Alat ini juga dapat menyimpan data hasil pengukuran denyut
nadi di aplikasi smartphone Android, sehingga dapat diolah untuk keperluan lebih
lanjut.( Rozie, Hadary & Pontia, 2017).

Dalam laporan jurnal yang berjudul” Alat Pendeteksi Denyut Nadi Berbasis
Arduino Yang Diinterfacekan Ke Komputer”. Pembuatan alat pendeteksi denyut
nadi manusia otomatis yang bekerja secara real time dan dapat dihubungkan
dengan komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat membantu semua orang
atau tenaga medis dalam melakukan perhitungan denyut nadi secara digital.
Perbedaan yang mendasar pada alat pendeteksi denyut nadi ini adalah pada
metode pengukuran., yaitu dengan mengangkat metode perubahan volume darah
disuatu organ akibat dari pemompaan darah oleh jantung (Plathysmografh).
Dengan menggunakan 3 metode pengukuran yang ditempatkan di tubuh manusia,
yaitu di jari, telinga dan dahi manusia. Tahapan-tahapan dari penelitian ini adalah
pulse sensor yang berfungsi untuk mendeteksi denyut nadi manusia dapat
diletakkan pada 3 tempat pengukuran, yaitu pada jari, telinga dan dahi yang
selanjutnya diproses oleh arduino mega 2560 sebagai pusat sistem. Data hasil
pengukuran yaitu Beat Per Minute (BPM) akan ditampilkan ke LCD dan juga bisa
diinterfacekan ke sebuah Database menggunakan Visual Basic 6.0. Dari hasil
pengujian didapatkan hasil pengukuran denyut nadi menggunakan alat adalah
77,3 BPM (Beat Per Minute) dan secara manual adalah 76 BPM (Beat Per
Minute) dengan keakuratan alat ini mencapai 98,32% dan memerlukan waktu 10
detik untuk menampilkan nilai rata-rata BPM (Beat Per Minute).( Sulistyo, 2017)
Dalam laporan jurnal yang berjudul” Perancangan Alat Pendeteksi Denyut
Jantung Dan Notifikasi Melalui Sms”. Alat Ini bertujuan untuk merancang sistem
deteksi Denyut jantung serta notifikasi melalui SMS dengan menggunakan
Mikrokontroler Arduino Nano serta SMS Gateway. Sensor Denyut jantung
menggunakan KY-039 dengan teknologi phototransistor. Sensor Denyut jantung
bersama komponen elektronik lainnya dirangkai dan dihubungkan dengan
Arduino Nano sesuai dengan PIN yang bersesuaian. Setelah itu dikembangkan
program yang berfungsi untuk mendeteksi Denyut jantung. Denyut jantung
dideteksi perdasarkan perubahan signifikan aliran darah yang dibaca melalui
sensor Denyut jantung. Perbedaan tersebut dibaca dengan melihat perubahan
intensitas sinar inframerah yang diterima oleh phototransistor pada sensor Denyut
jantung. Hasil Denyut jantung diolah dan dirubah ke dalam satuan Beat per
Minute (BPM). Mikrokontroler Arduino melakukan pengolahan dan jika Denyut
jantung ada pada kondisi tertentu, maka akan mengirim pesan ke modem untuk
mengirimkan SMS ke nomor yang didaftarkan.( Arthana & Pradnyana, 2017)
Dalam laporan jurnal yang berjudul” Perancangan Alat Pemantau Kondisi
Kesehatan Manusia”. Alat ini mengukur tiga indikator yaitu Denyut jantung,
suhu, dan nafas dengan dua cara, yaitu mengukur menggunakan alat berbasis
arduino dan alat standar yang digunakan tenaga medis (stetoskop dan
termometer). Hasil penelitian melalui pengukuran didapat hasil pengukuran
berupa nilai angka dari Denyut jantung, suhu dan nafas dengan membandingkan
hasil penelitian menggunakan alat berbasis arduino dan alat standar yang
digunakan tenaga medis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan pengukuran yang kecil antara pengukuran menggunakan
arduino dan alat standar yang digunakan tenaga medis. Sehingga alat ini bisa
digunakan sebagai pengganti alat ukur standar yang digunakan tenaga medis
(stetoskop dan termometer). Dari 30 responden yang kondisi kesehatannya terukur
disimpulkan bahwa 29 responden kondisi kesehatannya baik dan 1 responden
yaitu responden no 9 yang sedang mengalami kondisi kesehatan kurang baik
karena temperatur tubuhnya 380 0C. Terdapat perbedaan hasil pengukuran Denyut
jantung, temperatur tubuh dan frekuensi nafas pada pengukuran manusia sehat dan
manusia yang sedang mengalami koma. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan
alat pemantau kondisi kesehatan manusia ini sebaiknya jangan digunakan sebagai
bahan diagnosis penyakit pasien, tetapi hanya digunakan sebagai alat untuk
memonitor kondisi pasien.( Anita Dwi Septiani, 2015).
Dalam laporan jurnal yang berjudul” Pembuatan Alat Bantu Pemantau
Kondisi Tubuh Dan Keberadaan Seseorang Saat Beraktifitas Dengan Tampilan
Web”. Alat ini berupa interface baik sensor suhu juga denyut jantung
(Photoplethsmograph) serta antara GPS (Global Positioning System) dan
mikrokontroler untuk mengetahui keberadaan atau lokasi objek. Prototype ini
akan dibuat secara portable dengan mengirimkan parameter suhu tubuh yang
mempunyai persen error maksimum sebesar 0,9% dan juga sensor denyut jantung
yang memiliki tingkat maksimum persen error sebesar 0,139% dengan dikirim
secara komunikasi serial PHP (Hypertext Preprocessor) menggunakan tampilan
website agar dapat diakses secara mudah, sehingga kondisi tubuh seseorang dapat
termonitor jarak jauh dan diharapkan gangguan kesehatan dapat terdeteksi secara
terpadu.( Adil & Projo, 2017).

2.2 Jantung
Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang
terbuat dari otot. Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh
manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah yang berfungsi untuk
memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh bagian tubuh dan terletak di rongga
dada di antara kedua paru-paru. Anatomi jantung dapat dilihat pada gambar
dibawah ini (Gambar 2.1)

Gambar 2. Anatomi Jantung Manusia


(Sumber : Sasrawan, 2018)
2.2.1 Cara Kerja Jantung
Saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebutdiastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung yang disebut sistol. Kedua atrium mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, begitupula kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen (O2) dan mengandung banyak
karbon dioksida (CO2) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena terbesar
(vena kava) menuju ke dalam atrium kanan . Setelah atrium kanan terisi darah,
darah akan didorong ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah akan dipompa
melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonis menuju paru- paru. Darah akan
mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap O2 dan melepaskan CO2. Darah yang kaya akan O2
(darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner. Didalam serambi kiri darah akan didorong menuju ventrikel
kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta
masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya O 2 ini disediakan
untuk seluruh tubuh kecuali paru-paru.

2.2.2 Denyut Jantung


Denyut jantung terjadi akibat adanya dua mekanisme pada jantung yaitu sistole
dan diastole. Sistole merupakan suatu fase dimana atrium relaksasi, serta ventrikel
dari jantung berkontraksi. Adanya kontraksi ini menyebabkan darah dalam ruang
ventrikel bertekanan tinggi, serta terjadi gerakan peristaltik sehingga darah akan
mengalir ke ruang yang bertekanan lebih rendah, yakni menuju arteri, untuk
selanjutnya darah tersebut akan beredar ke organ-organ melalui pembuluh darah.
Sedangkan diastole merupakan suatu fase saat atrium kontraksi serta ventrikel
relaksasi. Pada saat terjadi kontraksi atrium terjadi tekanan yang lebih besar pada
ruang atrium akibat kontraksinya tersebut, sehingga adanya tekanan yang lebih besar
pada bagian atrium ini dibandingkan dengan daerah ventrikel, maka darah akan
mengalir menuju ventrikel yang bertekanan rendah Frekuensi jantung normal pada
usia lebih dari 10 tahun berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit dengan rata-
rata denyutan 75 kali per menit. Laju denyut seperti itu, dalam satu siklus jantung
berlangsung selama 0,8 detik yaitu sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik. Terdapat
beberapa kelainan terkait banyak sedikitnya Denyut jantung permenit yaitu
diantaranya adalah takikardia dan bradikardia. Takikardia adalah peningkatan
frekuensi jantung sampai lebih besar dari 100 denyut per menit. Bradikardia
menunjukan frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit. Takikardia
abnormal adalah Denyut jantung antara 140-250 kali per menit. Flutter adalah
Denyut jantung antara 250-350 kali per menit dan fibrilasi adalah Denyut jantung
yang lebih besar dari 350 kali per menit. Frekuensi Denyut jantung akan melambat
(bradikardia) selama tidur dan dipercepat (takikardia) oleh emosi, gerak badan,
demam, dan banyak rangsangan lain.

2.3 Mekanisme Temperatur Tubuh Manusia


Temperatur tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi
oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Temperatur
tubuh manusia dapat diukur dengan menggunakan termometer. Temperatur tubuh
10 manusia yang dapat dibagi beberapa standar penilaian temperatur, antara
lain:normal, hipertermi (38-39 0C) dan hipotermi (33-36 0C). Biasanya hipertermi
dialami oleh seseorang yang sedang sakit, misalnya demam dan sakit ringan
lainnya. Hipotermi sering dialami seseorang yang tinggal di daerah kutub yang
udaranya lebih dingin. Tubuh manusia mempunyai temperatur yang konstan yaitu
antara 36,50C sampai 37,5 0C.
Tubuh manusia mempunyai temperatur yang konstan yaitu antara 36,5 0C
sampai 37,5 0C. Ketika seseorang telah meninggal, cadangan panas lepas pada
dengan suhu lingkungan (30 0C). (Cameron, 2006: 34)
Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis terhadap tenaga medis,
untuk pasien koma mempunyai temperatur tubuh yang cenderung lebih rendah
atau lebih tinggi dibandingkan manusia normal, tergantung dari penyebab koma
yang dialami pasien.
Tempat yang biasa digunakan untuk mengukur temperatur tubuh
manusiabiasanya adalah di mulut, ketiak dan anus. Temperatur normal pada
ketiak sekitar 370C (98,6o F). Sementara manusia normal mempunyai temperatur
tubuh antara 36,5o C sampai 37,2 0C. (David Werner, 2010: 43).
Dalam alat monitoring penderita penyakit jantung ini, untuk mengukur
temperatur tubuh manusia dengan memanfaatkan sensor temperatur DS18B20
yang ditempelkan di ketiak manusia, seperti pada uraian di atas, temperatur pada
ketiak sekitar 37 0C.

2.4 Sensor Denyut Jantung (Easy Pulse Plugin)


Easy Pulse Plugin adalah sensor detak jantung yang bekerja menggunakan
prinsip photoplethysmography (PPG), yaitu metode non-invasive untuk mengukur
detak jantung (cardiovascular) dengan cara mendeteksi volume aliran darah didalam
nadi yang berada sangat dekat dengan kulit.
Sensor ini menggunakan IR LED dan photodetector, dimana denyut nadi dijari
anda akan mempengaruhi aliran cahaya dari IR LED ke photodetector, ini kemudian
dikonversi, difilter dan di perkuat oleh modul sensor untuk kemudian diproses oleh
Arduino atau minsys lainnya. Desain modulnya kompatibel dengan pin GPIO A0 dan
A1 arduino Uno, arduino mega, arduni nano dan mikrokontroler lsinnya. Sensor ini
terdidiri dari 1 buah sensor PPG HRM-2511E warna putih dengan kabel panjang
1.2m dan 1 buah easy pulse plugin modul.
Spesifikasi Easy Pulse Plugin dapat dlihat dibawah ini :
1. Kompatibel dengan dengan tegangan 5.0V dan 3.3V.
2. Output denyut jantung bagus dan bersih
3. Memiliki potensiometri di papan untuk kontrol penguatan amplifier
(putar CCW untuk menambah gain)
4. Mudah dihubungkan ke papan mikrokontroler seperti Arduino Uno,
chipKIT Uno32 dan platform lain yang kompatibel.
5. Indikator daya LED
Gambar 2. Easy Pulse Plugin
(Sumber : tokoduino.com, 2017)

2.5 Sensor Suhu Tubuh (DS18B20)


Sensor DS18B20 merupakan sensor digital yang memiliki 12-bit ADC
internal. DS18B20 adalah sensor temperatur digital yang dapat dihubungkan
dengan mikrokontroler lewat antarmuka 1-Wire. Sensor ini dikemas secara khusus
sehingga kedap air, cocok digunakan sebagai sensor di luar ruangan / pada
lingkungan dengan tingkat kelembaban tinggi. Dengan kabel sepanjang 1 meter,
penempatan komponen sensor elektronika ini dapat diatur secara fleksibel. Sensor
ini mampu membaca suhu dengan ketelitian 9 hingga 12-bit, rentang -55°C
hingga 125°C dengan ketelitian (+/-0.5°C ).

Gambar 2. Sensor DS18B20


(Sumber : Geeknesia.com, 2018)
Sebagai acuan dan informasi pendukung, sensor ini memiliki fitur
utama sebagai berikut:
1. Antarmuka hanya menggunakan satu kabel sebagai komunikasi
(menggunakan protokol Unique 1-Wire)
2. Setiap sensor memiliki kode pengenal unik 64-bit yang tertanam di
onboard ROM
3. Kemampuan multidrop yang menyederhanakan aplikasi penginderaan
suhu terdistribusi
4. Tidak memerlukan komponen tambahan
5. Juga bisa diumpankan daya melalui jalur datanya. Rentang dayanya
adalah 3.0V hingga 5.5V
6. Bisa mengukur temperatur mulai dari -55°C hingga +125 °C
7. Memiliki akurasi +/-0.5 °C  pada rentang -10 °C hingga +85 °C
8. Resolusi sensor bisa dipilih mulai dari 9 hingga 12 bit
9. Bisa mengkonversi data suhu ke 12-bit digital word hanya dalam 750
milidetik (maksimal)
10. Memiliki konfigurasi alarm yang bisa disetel (nonvolatile)
11. Bisa digunakan untuk fitur pencari alarm dan alamat sensor yang
temperaturnya diluar batas (temperature alarm condition)
12. Penggunaannya bisa dalam lingkungan kendali termostatis, sistem
industri, produk rumahan, termometer, atau sistem apapun yang
memerlukan pembacaan suhu.

2.6 Arduino Nano


Arduino adalah papan elektronik open source yang di dalamnya terdapat
komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler Atmega328 dari jenis AVR
dari perusahaan Atmel (Muhammad Syahwil, 2013: 60).
Arduino Nano tidak dilengkapi dengan soket catudaya, tetapi terdapat pin
untuk catu daya luar atau dapat menggunakan catu daya dari mini USB port.
Arduino Nano memiliki tengan operasi 5V. Kelebihan Arduino Nano adalah
ukuran yang kecil namun memiliki 14 Pin Digital I/O. Arduino Nano kurang lebih
memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket
yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack,
dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano
dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.

Gambar 2. Arduino Nano


(Sumber : potentiallabs.com, 2012)

Karakteristik dan struktur arduino adalah (Muhammad Syahwil, 2013:61) :


a) Integrated Development Environment (IDE) arduino merupakan multi
platform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti
Windows dan Linux. IDE adalah program computer yang memiliki
beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak.
Tujuan dari IDEadalah untuk menyediakan semua fasilitas yang
diperlukan dalam 14 membangun perangkat lunak. Arduino IDE memiliki
fasilitas sebagai berikut: editor, compiler, linker dan debugger.
b) Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port
Universal Serial Bus (USB) bukan port serial. Fitur ini berguna karena
banyak komputer sekarang yang tidak memiliki port serial.
c) Arduino adalah hardware dan software open source atau sumber terbuka
yaitu sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh individu atau
lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan
memanfaatkan kode sumber (source code).
d) Biaya hardware cukup terjangkau sehingga tidak terlalu menakutkan
untuk membuat kesalahan. Hardware atau perangkat keras di dalam
arduino uno adalah :
 Port Universal Serial Bus (USB)
 Integrated Circuit (IC) Konverter Serial USB
 Mikrokontroler ATMega 328
 14 Pin Input Output Digital (Pin D0-D13), 6 diantaranya port PWM
(Pin 3, 5, 6 , 9, 10, 11)
 8 Pin Input Output Analog (Pin A0-A7)
 Tegangan masukan (7-12 V)
Pada alat pemantau kondisi kesehatan manusia arduino nano berfungsi
sebagai otak atau komponen utama yang berfungsi sebagai pengolah data dari
semua masukan sensor. Selanjutnya data yang sudah diolah dimana pengolahan
data dari arduino nano membutuhkan source code yang harus menggunakan
bantuan software Arduino IDE.

2.6.1 Power Supply


Board Arduino Nano dapat diberi tenaga dengan power yang diperoleh dari
koneksi kabel Mini-B USB ata micro USB pada beberapa type terbaru, atau via
power supply eksternal. External power supply dapat dihubungkan langsung ke
pin 30 atau Vin(disarankan unregulated 6V - 9V), atau ke pin 27 (regulated 5V).
Sumber tenaga akan otomatis dipilih mana yang lebih tinggi tegangan.
Beberapa pin power pada Arduino Nano :
 GND. Ini adalah ground atau negatif.
 Vin. Ini adalah pin yang digunakan jika anda ingin memberikan
power langsung ke board Arduino dengan rentang tegangan yang
disarankan 7V - 12V
 Pin 5V. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut mengalir
tegangan 5V yang telah melalui regulator
 3V3. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut disediakan
tegangan 3.3V yang telah melalui regulator
 REF. Ini adalah pin yang menyediakan referensi tegangan
mikrokontroller. Biasanya digunakan pada board shield untuk
memperoleh tegangan yang sesuai, apakah 5V atau 3.3V.

2.6.2 Komunikasi
Arduino Nano memiliki beberapa fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, berkomunikasi dengan Arduino lainnya, atau dengan mikrokontroller
lain nya. Chip Atmega328 menyediakan komunikasi serial UART TTL (5V) yang
tersedia di pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Sebuah chip FTDI  yang terdapat pada
board berfungsi menterjemahkan bentuk komunikasi ini melalui USB dan akan
tampil sebagai Virtual Port di komputer. Pada Arduino Software (IDE) terdapat
monitor serial yang memudahkan data textual untuk dikirim menuju Arduino atau
keluar dari Arduino. Lampu led TX dan RX akan menyala berkedip-kedip ketika
ada data yang ditransmisikan melalui chip FTDI USB to Serial via kabel USB ke
komputer. Untuk menggunakan komunikasi serial dari digital pin, gunakan
SoftwareSerial librarynChip ATmega328 juga mendukung komunikasi I2C (TWI)
dan SPI. Di dalam Arduino Software (IDE) sudah termasuk Wire Library untuk
memudahkan anda menggunakan bus I2C. Untuk menggunakan komunikasi SPI,
gunakan SPI library.

2.7 GPS (Global Positioning System)


Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di
permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit.
Sistem GPS ini adalah diawalai dengan mengirimkan sinyal gelombang mikro ke
Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk
menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem navigasi ini berbasiskan
satelit yang saling berhubungan yang berada pada orbitnya. Sistem ini
menggunakan 24 satelit. Sateli – satelit ini mengorbit pada ketinggian sekitar
12.000 mil dari permukaan bumi. Posisi ini sangat ideal karena satelit dapat
menjangkau area yang luas. Satelit – satelit ini akan selalu berada posisi yang bisa
menjangkau semua area siatas permukaan bumi sehingga dapat meminimalkan
terjadinya blank spot (area yang tidak terjangkau oleh satelit). Setiap satelit
mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat, sehingga
mereka selalu bisa menjangkau di manapun posisi anda dia atas permukaan bumi.
Untuk menginformasikan posisi user, 24 satelit GPS yang ada di ketinngian
tersebut beregrak konstan mengelilingi bumi dengan kecepatan 7.000 mil per jam.
Cara kerja GPS secara logika ada 5 langkah yaitu :
1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit
2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak
menggunakan travel time sinyal radio
3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan akrasi waktu yang
tinggi.
4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasi posisi satelit
dan ketinggian pada orbitnya
5. Terakhir harus mengoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer
sampai diterima receiver.

2.7.1 Format data GPS


Format data keluaran dari GPS receiver pada umumnya menggunakan
standar NMEA. Berikut adalah contoh isi dari keluaran NMEA dengan format
GLL. $GPGLL,4717.11364,N,00833.91565,E,092321.00,A,A*60.
Tabel 2. Format GLL GPS
(Sumber : Iman N, 2016)
2.8 Modul GPS U-Blox Neo-7M
Modul GPS yang digunakan adalah modul GPS U-Blox Neo-7M. Kinerja
modul ini cukup tinggi. Kinerja tinggi ini dicapai dengan didedikasikannya
prosesor khusus untuk mengumpulkan data  sinyal satelit yang memiliki hingga 2
juta korelator yang sanggup memroses data waktu dan frekuensi secara masif
dengan sangat cepat sehingga mampu menemukan sinyal dari satelit navigasi
secara instan. Prosesor ini juga menerapkan teknologi DSP terkini untuk meredam
sumber pengacak (jamming sources) dan mengurangi secara signifikan efek
interferensi multi-jalur

Gambar 2. GPS U-Blox NEO-7M


(Sumber : Amazon.com, 2012)

Spesifikasi GPS U-Blox NEO 7M


 Tipe penerima: 50 kanal, GPS L1 frekuency, C/A Code. SBAS:
WAAS, EGNOS, MSAS
 Sensitivitas penjejak & navigasi: -161 dBm (reakuisisi dari
blank-spot: -160 dBm)
 Sensitivitas saat baru memulai: -147 dBm pada cold-start, -156
dBm pada hot start
 Kecepatan pembaharuan data / navigation update rate: 5 Hz
 Akurasi penetapan lokasi GPS secara horisontal: 2,5 meter
(SBAS = 2m)
 Rentang frekuensi pulsa waktu yang dapat disetel: 0,25 Hz
hingga 1 kHz
 Akurasi sinyal pulsa waktu: RMS 30 ns (99% dalam kurang
dari 60 ns) dengan granularitas 21 ns atau 15 ns saat
terkompensasi
 Akurasi kecepatan: 0,1 meter / detik
 Akurasi arah (heading accuracy): 0,5°
 Batasan operasi: daya tarik maksimum 4x gravitasi, ketinggian
maksimum 50 Km, kecepatan maksimum 500 meter / detik
(1800 km/jam). red: dengan limit seperti ini, modul ini bahkan
dapat digunakan di pesawat jet super-cepat sekalipun.

2.9 Short Message Service (SMS)


Short Message Service (SMS) merupakan layanan yang banyak
diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (nirkabel), memungkinkan
dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antar terminal
pelanggan atau antar terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti e-mail,
paging, voice mail dan lain-lain.

2.9.1 Cara kerja SMS


Mekanisme cara kerja sistem SMS adalah melakukan pengiriman short
message dari satu terminal pelanggan ke terminal yang lain. Hal ini dapat
dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short
Message Service Centre (SMSC), disebut juga Message Centre (MC). SMSC
merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik
short message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir
dari sort message.
Gambar 2. Arsitektur dasar jaringan SMS
(Sumber : kajianpustaka.com, 2012)
SMSC memiliki interkonektivitas dengan SME (Short Messeging Entity)
yang dapat berupa jaringan e-mail, web, dan voice e-mail. SMSC inilah yang akan
melakukan manajemen pesan SMS, baik untuk pengiriman, pengaturan antrian
SMS, ataupun penerimaan SMS. Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang
bersifat non-real time dimana sebuah short message dapat disubmit ke suatu
tujuan, tidak peduli apakah 15 tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi
tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan
aktif kembali. Pada dasarnya sistem SMS akan menjamin delivery dari suatu short
message hingga sampai ke tujuan. Kegagalan pengiriman yang bersifat sementara
seperti tujuan yang tidak diaktifkan selalu teridentifikasi sehingga pengiriman
ulang short message akan selalu dilakukan kecuali bila diberlakukan aturan bahwa
short message yang telah melampaui batas waktu tertentu harus dihapus dan
dinyatakan gagal terkirim.

2.10 Modul GSM/GPRS SIM900


Modul GSM/GPRS SIM900 adalah GSM/GPRS Shield untuk Arduino yang
berdasarkan atas modul SIM900 Quad-band GSM/GPRS. Dikendalikan
menggunakan AT-commands (GSM 07.07, 07.05 dan AT commands SIMCOM
yang lebih ditingkatkan) dan cocok(compatible) dengan board Arduino (Uno dan
Mega 2560). Modul gsm/gprs ini berperan untuk melakukan fungsi pengiriman
sms dan panggilan telepon. Modul ini juga mempunyai 8 pin yang digabungkan
dengan arduino (pin 0 sampai pin 7) akan dipakai 2 pin sebagai RX dan TX yang
akan digunakan pada komunikasi dengan Arduino. (Benny Tan, 2017)
Gambar 2. Modul GSM/GPRS SIM900
(Sumber: Benny Tan, 2017)
2.11 Push Button
Push Button adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan
unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja
sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan,
dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi
normal. Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya
memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi
sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi
listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push
button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO
(Normally Open).
 NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
 NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar
push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open),
sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai
pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).
Gambar 2. Push Button
(Sumber : indoteknik.com, 2017)
BAB III
PERANCANGAN ALAT DAN SISTEM

2.
3.1 Diagram Blok Sistem
Pada perancangan ini, Sistem ini menggunakan sensor heart pulse easy
pulse sensor dan sensor suhu tubuh DS18B20. Proses dimulai saat jari menyentuh
easy pulse sensor dan sensor akan membaca aliran darah dan hasilnya akan masuk
ke alat monitor jantung. Begitu juga dengan DS18B20 yang mengukir suhu tubuh
manusia dan hasil pembacaan dip roses oleh mikrokontroler. Di dalam alat
monitor terdapat GPS, GSM. Saat Denyut jantung dan suhu tubuh penderita
normal, output sensor yang masuk ke arduino tidak akan mengaktifkan GPS dan
GSM. Tetapi saat keadaan Denyut jantung dan suhu tubuh dalam keadaan tidak
normal, output sensor yang masuk ke arduino akan langsung mengaktifkanGPS
dan GPS yang melacak posisi penderita akan dikirim melalui sms ke handphone
penanggung jawab penderita. Isi pesan tersebut berisi posisi dan data penderita .
Dan alat juga akan melakukan panggilan ke penanggu jawab.
Gambar 3. Diagram Blok Sistem

Sistem kerja rangkaian ini merupakan gabungan dari sistem kerja setiap
rangkaian yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk mengaktifkan seluruh rangkaian,
terlebih dahulu diberi tegangan sebesar 5 Volt DC. Rangkaian ini terdiri dari Arduino

Uno, Easy Pulse Plugin ,Tombol, Modul GPS Neo-7M, dan Modul GSM 900L, serta
telepon genggam.

3.1.1 Cara Kerja


Perancangan sistem monitoring penderita penyakit jantung menggunakan
mikrokontroler Arduino Nano sebagai pengolah data. Mikrokontroler Arduino
Nano ini terhubung dengan indicator sensor Denyut jantung manusia dan sensor
suhu tubuh manusia yang akan member input ke mikrokontroler Arduino Nano
jika alat diaktifkan. Input ini akan mengindikasikan kondisi penderita penyakit
jantung baik dari jumlah Denyut jantung dan suhu tubuh penderita . setelah
mikrokontroler mendapat input tersebut, kondisi penderita akan dikirim ke
keluarga atau dokter penanggung jawab melaui panggilan teleppon atau SMS.
Dalam hal ini alat akan menginformasikan keadaan penderita baik kondisi dan
lokasi penderita jika penderita masuk dalam keadaan kritis. Kritis yang dimaksud
adalah Denyut jantung dan suhu tubuh penderita melewati nilai ambang batas
keadaan normal. Saat keadaan kritis, modul GSM pada alat akan melakukan
panggilan secara otomatis ke nomor telepon genggan keluarga atau dokter yang
bertanggung jawab atas pasien. Jika panggilan diangkat oleh keluarga atau dokter
maka alat akan otomatis mengirim pesan yang berisi data Denyut jantung dan
suhu tubuh serta titik koordinat lokasi pasien yang di dapat dari modul GPS pada
alat . Dimana titk koordnita tersebut langsung dapat di input ke Google Maps
keluarga dan dokter penanggung jawab penderita. Sehingga penanggung jawab
penderita dapat langsung melakukan penanganan dengan segera terhadap
penderita. Hal sama juga akan terjadi jika tombol ditekan oleh penderita.

3.1.2 Spesifikasi
Spesifikasi sistem monitoring penderita penyakit jantung yang dibuat adalah
sebagai berikut:
a. Kompatibel dengan pergerakan penderita
b. Input tegangan 5 V
c. Komunikasi dengan android via Panggilan dan SMS.
d. Fitur posisi penderita dengan GPS.

3.1.3 Prasyarat Sistem


Prasyarat sistem yang dibutuhkan agar sistem bekerja dengan baik adalah
sebagai berikut:
a. Sensor Denyut jantung dan suhu tubuh yang berkinerja bagus
b. Kartu SIM pada alat dan pengguna memiliki pulsa.
c. Sinyal jaringan GSM yang kuat
d. Telepon genggam yang aktif

3.2 Perancangan Perangkat Keras


Berikut ini adalah perancangan tiap komponen di dalam sistem

3.2.1 Perancangan Modul GSM


Modul yang digunakan dalam sistem yaitu SIM900 merupakan jenis module
GSM/GPRS Serial bagian yang berfungsi untuk berkomunikasi antara pemantau
utama dengan Handphone. Terdapat Led pada modul yang berfungsi sebagai
indikator. Apabila pada module terhubung dengan jaringan GSM maka LED akan
berkedip perlahan, akan tetapi apabila tidak ada sinyal maka LED akan berkedip
cepat. Pin yang digunakan pada modul SIM900L yaitu : Rx dan Tx : dihubungkan
dengan pin Tx dan RX arduino nano

Gambar 3. Perancangan Modul GSM

3.2.2 Perancangangan Modul GPS


Modul yang digunakan dalam sistem yaitu UBLOX Neo 6M merupakan
sistem navigasi menggunakan satelit untuk melacak keberadaan penderita
penyakit jantung , cepat dan informasi waktu hampir semua tempat di muka bumi
setiap saat dan dalam kondisi apapun, selama sinyal tidak terhalang oleh gedung
atau pegunungan. Modul GPS ini akan bekerja jika mendapat suplai tegangan Vcc
dengan nilai antara 3,3 volt. Pin yang digunakan pada modul adalah Tx dan Rx
bias dihubungkan ke input digital arduino nano misalnya D2 untuk Rx dsan D3
untuk Tx.
Gambar 3. Rangkaian Modul GPS

3.2.3 Perancangan Sensor Denyut Jantung


Sensor ini memiliki 2 perangkat yang dihubungkan yaitu 1 buah sensor PPG
HRM-2511E warna putih dengan kabel panjang 1.2m dan 1 buah easy pulse
plugin modul. Pada Sensor PPG HRM-2511E terdapat IR LED dan
photodetector, dimana denyut nadi dijari anda akan mempengaruhi aliran cahaya
dari IR LED ke photodetector, ini kemudian dikonversi, difilter dan di perkuat
oleh modul sensor untuk kemudian diproses oleh arduino.

Gambar 3. Rangkaian sensor Denyut Jantung

Sistem wiring sensor setak jantung ini memiliki 3 kaki yang dapat
langsung dihubungkan ke arduino nano yaitu Pin Out sensor di hubungkan ke pin
analog arduino nano yaitu A0 , kaki V cc dihubungkan ke 5V arduino nano,
Ground sensor ke groung arduino nano.

3.2.4 Perancangangan Sensor Suhu Tubuh (DS18B20)


Sensor DS18B20 merupakan sensor digital yang memiliki 12-bit ADC
internal. Sangat presisi, sebab jika tegangan referensi sebesar 5Volt, maka akibat
perubahan suhu, ia dapat merasakan perubahan terkecil sebesar 5/(212-1) = 0.0012
Volt ! Pada rentang suhu -10 sampai +85 derajat Celcius, sensor ini memiliki
akurasi +/-0.5 derajat. Sensor ini bekerja menggunakan protokol komunikasi 1-
wire (one-wire).
Sensor DS18B20 memiliki tiga kaki, yaitu Vcc terhubung ke 5V nya arduino
nano, DQ terhubung ke input digial Arduino nano dan GND ke Groung arduino
nano.

Gambar 3. Rangakain sensor suhu Tubuh (DS18B20

3.2.5 Perancangan Rangkaian Keseluruhan


Sistem kerja rangkaian ini merupakan gabungan dari sistem kerja setiap
rangkaian yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk mengaktifkan seluruh rangkaian,
terlebih dahulu diberi tegangan sebesar 5 Volt DC. Rangkaian ini terdiri dari Arduino
Nano, Easy Pulse Plugin , Sensor Suhu DS18B20, Push Button, modul GPS Neo-
7M, dan Modul GSM 900L.
Perancangan sistem monitoring penderita penyakit jantung ini menggunakan
mikrokontroler Arduino Nano sebagai pengolah data. Cara kerja rangkaian ini
bekerja setelah adanya Denyut jantung yang dideteksi oleh Easy Pulse Sensor yang
dimana denyut nadi dijari anda akan mempengaruhi aliran cahaya dari IR LED ke
photodetector, ini kemudian dikonversi, difilter dan di perkuat oleh modul sensor
untuk kemudian diproses oleh arduino. Dan saat itu juga, sensor suhu tubuh
DS18B20 yang bekerja mendeteksi suhu tubuh penderita dimana output digitalnya
masuk ke pin D11 arduino nano sebagai pengolahan datanya. Sensor ini dapat
bekerja dengan rentang suhu -550C hingga +1250C. Jika mencapai keadaan kritis
penderita maka, Arduino Nano akan melalukan panggilan ke nomor penanggung
jawab melalui modul GSM yang terhubung ke serial Rx dan Tx Arduino nano.
Modul GPS akan menangkap sinyal satelit untuk mengetahui posisi penderita dan
data keadaan Denyut jantung serta posisi penderita akan dikirim berupa pengiriman
SMS ke dokter atau keluarga yang bertanggung jawab . Isi pesan yang berada di
telepon genggam penanggung jawab adalah berupa nilai Denyut jantung, nilai suhu
tubuh dan koordinat lokasi penderita. Dimana koordinat lokasi penderita ini dapat
langsung disalin ke aplikasi google maps yang ada pada telepon genggam
penanggung jawab. Lalu selesai mengirim SMS alat akan melakukan panggilan
dilakukan sekali ke 2 nomor yang berbeda untuk mengurangi resiko tidak dijawab
atau diangkat salah satu penanggung jawab. Untuk fitur GPS, rangkaian ini
menggunakan modul GPS receiver yang terhubung pada pin D2 dan D3 Arduino
Nano. Sehingga dengan segera penanggung jawab dapat melakukan pertolongan
pertama pada penderita.
Gambar 3. Rangkaian Keseluruhan Alat

3.3 Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan software ini membahas mengenai pemrograman perangkat
lunak. Pemrograman ini akan membahas mengenai tahap perancangan perangkat
lunak yang menggunakan software arduino. Tujuan perancangan perangkat lunak
ini adalah untuk mempermudah dalam pemrograman yang akan dimasukkan atau
ditanamkan kedalam Arduino Nano menggunakan software Arduino IDE.
Langkah-langkah menggunakan software Arduino IDE sebagai berikut :
1. Membuka software arduino dengan mengeklik 2x Arduino.exe
2. Membuat koding yang akan dimasukkan ke dalam Arduino nano sesuai
dengan kebutuhan alat
3. Lalu untuk mengecek struktur dan kebenaran koding dapat diklik
tombol verify untuk mendeteksi apakah masih ada syntax yang error.
4. Jika kodingan sudah tidak ada kesalahan maka untuk memasukkan
program ke dalam Arduino Nano pilih tombol Upload pada software.
Berikut ini adalah daftar program yang akan di upload ke dalam Arduino
Nano, agar semua masukan yang berupa sensor dan modul dapat bekerja dengan
baik dan menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Gambar 3. Program Include Library pada Arduino Nano

3.4 Flowchart
Untuk mempermudah pembuatan program, terlebih dahulu membuat
flowchart. Flowchart ini dimaksudkan sebagai pemandu dalam membuat program
agar kesalahan dapat diminimalisir dan juga bertujuan agar program yang dibuat
merupakan suatu algoritma yang tepat. Cara kerja alat akan dijelaskan dalam
bentuk flowchart pada Gambar 3.8
Gambar 3. Flowchart Program Pada Arduino
Penjelasan Flowchart pada gambar 3.3 diatas adalah sebagai berikut:
1. Mulai
2. Inisialisasi port yang akan dijadikan input dan output. Kemudian
inisialisasi uart untuk menggunakan komunikasi serial pin (rx) dan
pin (tx). Serta menetapakan nomor telepon pemilik
3. Mengirim pesan ke keluarga atau dokter penanggung jawab bahwa
perangkata aktif
4. Membaca kondisi Denyut jantung penderita melalui pin input,
informasi ini disimpan pada variable kondisi mula.
5. Tombol digunakan sebagai alternative jika penderita merasa dirinya
dalam keadaan kritis( Denyut jantung yang berdegup kencang atau
suhu tubuh meningkat ). Dalam hal ini penderita dalam keadaan sadar.
Jika penderita menekan tombol maka akan berlanjut ke step nomor 10
6. Cek apakah Denyut jantung ≥ 90 BPM .
7. Jika tidak, maka kembali ke tahap 5. Jika ya berlanjut ke tahap 7
8. Cek apakah suhu tubuh ≥ 350C.
9. Jika tidak, kembali ke tahap 5 dan 6 . Jika ya berlanjut ke tahap 10.
10. Alat secara otomatis kirim pesan ke kedua nomor penanggung jawab
yang berisi data Denyut jantung, suhu tubuh dan lokasi penderita.
11. Lalu setelah mengirim SMS ke kedua penangung jawab maka alat
akan melakukan panggilan ke nomor penanggung jawab I
12. Setelah menelepon penanggung jawab satu maka alat akan melakukan
panggilan ke nomor penanggung jawab II
13. Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.
4.1 Hasil Perancangan
Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah pengujian serta hasil
yang didapatkan dari uji sistem monitoring penderita penyakit jantung terhadap
serangan berulang berbasis arduino.

4.1.1 Hasil Perancangan Perangkat Keras


Hasil dari perancangan alat ini merupakan sebuah kotak kecil yang
irancang dengan dimensi 80 x 100 x 60 cm. Di sisi depan alat ini diberi lubang
untuk tombol panic dan sisi samping juga diberi lubang untuk tombol switch,
serta diberi juga lubang untuk jalur akses sensor detak jantung dan sensor suhu
tubuh. Konstruksi alat ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.

Gambar 4. Kontruksi Perangkat Keras


4.1.2 Hasil Perancangan Elektrik
Perancangan elektrik terdiri dari rangkaian baterai dan modul baterai
charger, sensor detak jantung (SEN 11574) , sensor suhu (DS18B20), Arduino
Nano, push button switch, modul SD card dan GSM SIM 900, modul GPS,
tombol switch on/off, yang saling terhubung sesuai dengan fungsinya masing-
masing. Hasil perancangan elektrik dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4. Perancangan Elektrik

4.2 Pengujian Alat/Sistem


Tahap pengujian alat merupakan bagian yang harus dilakukan karena
dengan melakukan pengujian akan diketahui apakah peralatan yang dibuat bisa
bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan. Pada pengujian alat ini, terdapat
pengujian komponen dan sistem secara keseluruhan.

4.2.1 Pengujian Sensor Detak Jantung


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sensor detak jantung
berfungsi dengan baik. Cara pengujian sensor detak jantung ini dengan memberi
program ke arduino nano. Pengujian sensor detak jantung dapat dilihat pada
Gambar 4.3 berikut.
Gambar 4. Pengujian sensor Detak Jantung

Serial monitor menampilkan detak jantung. Hal ini menunjukkan bahwa


sensor detak jantung berfungsi dengan baik. Program Arduino pada pengujian
sensor detak jantung dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut.

Gambar 4. Tampilan Program Arduino pada Pengujian Sensor Detak Jantung


Pada pengujian ini dilakukan sebanyak 6 percobaan dengan 2 orang yang
berbeda dengan 3 kegiatan yang sama. Hasil perbandingan antara alat penelitian
dengan stetoskop dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. . Perbandingan Jumlah Detak Jantung Alat Penelitian Dengan Stetoskop

Detak Jantung Alat Detak Jantung Kesalahan


No Selisih Keterangan
Penelitian (BPM) Stetoskop (BPM) (%)
1 98 90 8 8.89 Rileks
2 91 89 2 2.25 Rileks
3 95 91 4 4.40 Berjalan
4 95 90 5 5.56 Berjalan
5 109 100 9 9.00 Berlari
6 98 96 2 2.08 Berlari
Rata - rata 5.36

Dari pengujian/percobaan pada gambar di atas diperoleh bahwa pembacaan


sensor dengan stetoskop tidak jauh beda dengan pembacaan jarak yang
ditampilkan pada serial monitor. Hal ini membuktikan bahwa sensor berfungsi
dengan baik.

4.2.2 Pengujian Sensor Suhu Tubuh (DS18B20)


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sensor DS18B20
berfungsi dengan baik. Cara pengujian sensor ini dengan memberi program ke
arduino nano. Melalui pengujian ini dapat diketahui apakah pembacaan suhu
tubuh dengan sensor DS18B20 menghasilkan pembacaan suhu tubuh yang akurat
. Pengujian sensor DS18B20 dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut.
Gambar 4. Pengujian Sensor Suhu Tubuh (DS18B20)

Serial monitor menampilkan suhu tubuh dalam derajat celcius. Hal ini
menunjukkan bahwa sensor suhu tubuh berfungsi dengan baik. Program Arduino
pada pengujian sensor suhu tubuh dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut.

Gambar 4. Tampilan Program Arduino pada Pengujian Sensor Suhu Tubuh


Pada pengujian ini dilakukan percobaan dengan mendekatkan sensor ke
suatu sumber yang temperaturnya panas seperti solder yang sedang digunakan.
Pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut.

Tabel 4. Perbandingan Jumlah Suhu Tubuh Alat Penelitian Dengan Termometer


Suhu Tubuh
No Alat Penelitian Termometer Selisih Kesalahan Keterangan
(0 C)
1 33 30 3 10.00 Siku Tangan
2 36 34 2 5.88 Siku Lutut
3 36 33 3 9.09 Ketiak
4 50 46 4 8.70 Dekat Solder
Rata - rata 8.42

Dari pengujian/percobaan pada gambar di atas diperoleh bahwa pembacaan


sensor suhu tubuh DS18B20 meningkat yang ditampilkan pada serial monitor.
Dari pengujian/percobaan pada gambar di atas diperoleh bahwa pembacaan sensor
suhu tubuh DS18B20 pada serial monitor saat didekatkan dengan solder panas
temperatur meningkat dari 290C menjadi 500C Hal ini membuktikan bahwa sensor
suhu tubuh DS18B20 pada alat ini berfungsi dengan baik.

4.2.3 Pengujian Modul GSM SIM 900


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah GSM SIM 900 berfungsi
dengan baik. Cara pengujian sensor ini dengan memberi program ke arduino
nano. Program dibuat untuk memberi SMS ke nomor penerima yang menandakan
bahwa alat aktif. Tampilan program arduino pengujian GSM SIM900 dapat dilihat
pada Gambar 4.7 berikut.
Gambar 4. Pengujian Modul GSM SIM 900

Gambar 4. Pengujian GSM SIM 900 pada telepon genggam penerima


Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa GSM SIM 900 dapat
mengirim SMS ke nomor penerima yang menandakan bahwa alat sedang aktif.

4.2.4 Pengujian GPS


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah GPS berfungsi dengan
baik. Cara pengujian GPS ini dengan memberi program ke arduino nano.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah koordinat yang didapat dari GPS
alat sesuai sesuai dengan titik tempat pengujian. Tampilan program arduino
pengujian GPS dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut.

Gambar 4. . Tampilan program arduino pengujian GPS

Pengujian dilakukan didaerah Cipondoh, Tangerang. Dari Gambar 4.9 diatas


dapat dilihat di serial monitor titik koordinat (latitude longitude) daerah
pengujian. Setelah didapatkan titik koordinat maka titik tersebut di salin ke maps,
maka akan memunculkan tampilan maps daerah tersebut. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Gambar 4.10
Gambar 4. Tampilan Peta Cipondoh, Tangerang di Google Maps

4.2.5 Pengujian Alat Keseluruhan


Pengujian dilakukan menggunakan 2 sensor yaitu sensor detak jantung dan
sensor suhu tubuh. Dalam pengujian ini, nilai batas kesehatan yang digunakan
pada sensor adalah untuk detak jantung >= 90 BPM dan suhu tubuh >=35 oC. Jika
sensor mencapai kedua nilai minimum tersebut maka sistem akan bekerja
mengirim SMS dan panggilan

1. Pengujian Pengiriman SMS bahwa Alat Aktif

Gambar 4. Program Pengujin Pengiriman SMS Alat Aktif


Gambar 4. Tampilan SMS Alat Aktif

2. Pengujian Menerima SMS Menggunakan Sensor


Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa lama delay
sistem untuk menerima SMS . Pada SIM GSM 900 sudah terdapat kartu provider
Telkomsel di dalamnya yang akan mengirimkan SMS ke penanggung jawab I dan
penanggung jawab II ketika sistem aktif. Sistem dikatakan aktif jika sensor denyut
jantung dan sensor suhu tubuh melewati ambang batas normal kesehatan manusia
yang telah ditetapkan sebelumnya. Waktu proses SMS sangat dipengaruhi oleh
jaringan penanggung jawab dengan jaringan modul GSM SIM 900 pada alat.
Cara pengujian ini dilakukan dengan memberi program ke arduino nano.
Tampilan program arduino pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.13 berikut.
Gambar 4. Tampilan Program Arduino Menggunakan Dua Sensor

Setelah program dimasukkan dan nilai sensor melebihi ambang batas


normal yang dibuat maka sistem akan mengirim SMS ke penanggung jawab I.
Dimana SMS berisi jumlah denyut jantung dan nilai suhu tubuh serta titik
koordinat si penderita berada. Tampilan SMS dapat dilihat pada Gambar 4.14
berikut.

Gambar 4. Tampilan SMS pada Penanggung Jawab I


Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali. Data hasil pengujian kirim SMS ke
penanggung jawab I dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab I


Sensor Waktu
Waktu Waktu
N Pulse Sensor Suhu Selisih
Pengiriman Penerimaan Keterangan
o (BPM > =90) ( >=35 (menit
(WIB) (WIB)
C) )
1 92 37 22:47 22:48 1 Terkirim Sesuai
2 95 36 23:02 21:02 0 Terkirim Sesuai
3 92 37 23:21 23:24 3 Terkirim Sesuai
4 93 36 12:41 12:43 2 Terkirim Sesuai
5 88 35 20:42 20:43 1 Terkirim Sesuai

Berdasarkan data hasil pengujian pada Table 4.3 didapatkan hasil rata-rata
waktu selisih mengirimkan dan menerima SMS ke penangung jawab I dengan
menggunakan rumus arithmetic mean adalah sebagai berikut :

∑ ti
t= N (4.1)
7
t= 5 = 1.4 detik
Setelah alat mengirim SMS ke penanggung jawab I maka alat langsung
kirim SMS juga ke peanggung Jawab II denngan isi yang sama seperti
penanggung jawab I. Tampilan SMS dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut.
Gambar 4. Tampilan SMS pada Penanggung Jawab II

Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali. Data hasil pengujian kirim SMS ke
penanggung jawab II dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab II


Pulse Sensor Sensor Waktu Waktu Waktu
N
(BPM >= Suhu Pengiriman Penerimaan Selisih Keterangan
o
90) ( >=35 C) (WIB) (WIB) (menit)
1 92 37 22:47 22:49 2 Terkirim Sesuai
2 95 36 23:02 23:02 0 Terkirim Sesuai
3 92 37 23:22 23:23 1 Terkirim Sesuai
4 93 36 12:41 12:43 2 Terkirim Sesuai
5 88 35 20:43 20:44 1 Terkirim Sesuai

Berdasarkan data hasil pengujian pada Table 4.4 didapatkan hasil rata-rata
waktu selisih mengirimkan dan menerima SMS ke penangung jawab II dengan
menggunakan rumus arithmetic mean (Pers. 4.1) adalah sebagai berikut :
∑ ti 6
t= N = 5 = 1.2 detik

3. Pengujian Menerima Panggilan Menggunakan Sensor


Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa lama delay
sistem untuk menerima panggilan . Panggilan dilakukan setelah sistem megirim
SMS ke penanggung jawab I dan penanggung jawab II Waktu proses panggilan
sangat dipengaruhi oleh jaringan penanggung jawab dengan jaringan modul GSM
SIM 900 pada alat.

Gambar 4. Panggilan pada Penanggung Jawab I

Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali. Data hasil pengujian panggilan ke


penanggung jawab I dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab I
Waktu
Pulse Sensor Sensor Suhu Lama Panggilan Delay
No Panggilan
(BPM >= 90) ( >=35 C) (detik) (detik)
(WIB)
1 92 37 22:47 15 10
2 95 36 23:02 9 9
3 92 37 23:22 13 8
4 93 36 12:41 0 0
5 88 35 20:42 10 9

Setelah panggilan pertama dilakukan ke pananggung jawab pertama, maka


panggilan kedua langsung dilakukan ke penangung jawab kedua. Lama panggilan
dan delay dari panggilan pertama ke panggilan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.6
berikut.
Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab II
Pulse Sensor Sensor Suhu Waktu Lama Panggilan Delay
No
(BPM >= 90) ( >=35 C) Panggilan (detik) (detik)
1 92 37 22:47 11 3
2 95 36 23:02 10 6
3 92 37 23:22 0 0
4 93 36 12:41 9 4
5 88 35 20:42 12 3

Gambar 4. Panggilan pada Penanggung Jawab II


4. Pengujian Menerima SMS Menggunakan Tombol Panik
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa lama delay
sistem untuk menerima SMS . Pada SIM GSM 900 sudah terdapat kartu provider
Telkomsel di dalamnya yang akan mengirimkan SMS ke penanggung jawab I dan
penanggung jawab II ketika sistem aktif. Sistem dikatakan aktif jika penderita
merasa dalam keadaan tidak baik dan menekan tombol panik yang terdapat pada
alat. Waktu proses SMS sangat dipengaruhi oleh jaringan penanggung jawab
dengan jaringan modul GSM SIM 900 pada alat.
Cara pengujian ini dilakukan dengan memberi program ke ard uino nano.
Tampilan program arduino pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.18 berikut.

Gambar 4. Tampilan Program Arduino Menggunakan Tombol Panik

Setelah program dimasukkan dan penderita menekan tombol panik maka


sistem akan mengirim SMS ke penanggung jawab I. Dimana SMS berisi jumlah
denyut jantung dan nilai suhu tubuh serta titik koordinat si penderita berada.
Tampilan SMS dapat dilihat pada Gambar 4.19 berikut.
Gambar 4. Tampilan SMS pada Penanggung Jawab I

Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali. Data hasil pengujian kirim SMS ke
penanggung jawab I dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab I


Waktu Tekan Waktu Waktu Selisih
No Tombol Panik Keterangan
Tombol Penerimaan (menit)
1 Ditekan Pertama 11:17 11:18 1 Terkirim Sesuai
2 Ditekan Kedua 11:40 11:43 3 Terkirim Sesuai
3 Ditekan Ketiga 12:23 12:23 0 Terkirim Sesuai
4 Ditekan Keempat 23:12 23:14 2 Terkirim Sesuai
5 Ditekan Kelima 23:16 23:17 1 Terkirim Sesuai

Setelah alat mengirim SMS ke penanggung jawab I maka alat langsung


kirim SMS juga ke peanggung Jawab II de ngan isi yang sama seperti penanggung
jawab I. Tampilan SMS dapat dilihat pada Gambar 4.20 berikut.
Gambar 4. Tampilan SMS pada Penanggung Jawab II

Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali. Data hasil pengujian kirim SMS ke
penanggung jawab I dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan SMS ke Penanggung Jawab II


Waktu
Waktu Tekan Waktu
No Tombol Panik Selisih Keterangan
Tombol Penerimaan
(menit)
1 Ditekan Pertama 11:17 11:19 2 Terkirim Sesuai
2 Ditekan Kedua 11:40 11:40 0 Terkirim Sesuai
3 Ditekan Ketiga 12:23 12:23 0 Terkirim Sesuai
4 Ditekan Keempat 23:12 23:13 1 Terkirim Sesuai
5 Ditekan Kelima 23:16 23:19 3 Terkirim Sesuai

5. Pengujian Menerima Panggilan Menggunakan Tombol Panik


Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa lama delay
sistem untuk menerima panggilan . Panggilan dilakukan setelah sistem megirim
SMS ke penanggung jawab I dan penanggung jawab II . Waktu proses panggilan
sangat dipengaruhi oleh jaringan penanggung jawab dengan jaringan modul GSM
SIM 900 pada alat.

Gambar 4. Panggilan pada Penanggung Jawab I

Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali. Data hasil pengujian panggilan ke


penanggung jawab I dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab I


Waktu Tekan Waktu Waktu Selisih
No Tombol Panik Keterangan
Tombol Panggilan (menit)
1 Ditekan Pertama 11:17 11:18 1 Terkirim Sesuai
2 Ditekan Kedua 11:40 11:43 3 Terkirim Sesuai
3 Ditekan Ketiga 12:23 12:23 0 Terkirim Sesuai
4 Ditekan Keempat 23:13 23:12 2 Terkirim Sesuai
5 Ditekan Kelima 23:16 23:17 1 Terkirim Sesuai
Setelah panggilan pertama dilakukan ke pananggung jawab pertama, maka
panggilan kedua langsung dilakukan ke penangung jawab kedua. Lama panggilan
dan delay dari panggilan pertama ke panggilan kedua dapat dilihat pada Tabel
4.10 berikut.
Tabel 4. Hasil Pengujian Penerimaan Panggilan ke Penanggung Jawab II
Waktu
Waktu Tekan Waktu Selisih
No Tombol Panik Panggilan Keterangan
Tombol (menit)
(WIB)
1 Ditekan Pertama 11:17 11:19 2 Terkirim Sesuai
2 Ditekan Kedua 11:40 11:40 0 Terkirim Sesuai
3 Ditekan Ketiga 12:23 12:23 0 Terkirim Sesuai
4 Ditekan Keempat 23:13 23:13 3 Terkirim Sesuai
5 Ditekan Kelima 23:16 23:17 1 Terkirim Sesuai

Gambar 4. Panggilan pada Penanggung Jawab II


Gambar 4. Hasil Maps dari Tititk Koordinat yang dikirim Melaui SM.
BAB V
PENUTUP

1.
5.1Kesimpulan
Dari hasil perancangan, pengujian dan analisa dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Pada awal pengaktifan alat ini diberi perintak SMS bahwa alat aktif
agar penangung jawab dapat bersiap sedia untuk pemantuan.
2. Pembacaan sensor denyut jantung dan sensor suhu tubuh secara
bersamaan dapat mengakibatkan beberapa error dalam pembacaan
sensor.
3. Sistem mengirimkan SMS ke penanggung jawab I dengan rata-rata
delay ke 1,4 detik dan ke ke penanggung jawab II dengan rata-rata
delay ke 1,2 detik
4. Sistem mengirimkan panggilan ke penerima pertama dengan rata-rata
delay ke 8,8 detik setelah mengirimkan SMS ke pennaggung jawab I
dan II dan setelah itu melakukan panggilan ke penanggung jawab II
dengan rata-rata delay 3,2 detik.

5.2Saran
Berdasarkan hasil tugas akhir yang telah dilakukan dan kesimpulan yang
didapatkan, maka saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut :
1. Perlunya pengembangan sistem monitoring penderita penyakit jantung
dengan menggunakan beberapa sensor tambahan yang mengindikasikan
keadaan penderita secara akurat.
2. Perlunya pengembangan sistem monitoring penderita penyakit jantung
dengan menggunakan beberapa interface tambahan agar penderita
dapat terpantau secara realtimeoleh dokter atau penanggung jawab
penderita.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai