SKRIPSI
Disusun Oleh
NUR RAHMAN
15421024
SKRIPSI
Disusun Oleh
NUR RAHMAN
15421024
iii
MENGESAHKAN
MENGETAHUI
Dekan Fakultas Ilmu Komputer,
iv
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PENGUKUR SUHU TUBUH MENGGUNAKAN
SENSOR MLX90614 PADA ARDUINO UNO
Oleh
Nur Rahman
15421024
Suhu Tubuh Manusia adalah salah satu dari tanda tanda vital yang sangat penting
perlu diketahui. Pengukuran dari tanda tanda vital memberikan informasi yang
berharga, terutama pada status kesehatan. Suhu tubuh menentukan bahwa tubuh
manusia sehat atau tidak. Karena fluktuasi suhu pada lingkungan, suhu tubuh normal
yang dapat diterima berkisar dari 36oC sampai 38oC. Lokasi pengukuran
mempengaruhi besaran suhu tubuh namun tetap berada pada kisaran suhu tubuh normal
meskipun hasilnya bervariasi. Termometer yang diproduksi dan telah banyak
digunakan oleh masyarakat sekarang tetapi pada umumnya hanya dirancang untuk
orang yang memiliki kondisi fisik normal saja, terutama dalam kemampuan melihat.
Untuk manusia yang memiliki kondisi tubuh yang tidak normal, misalnya buta dan
cacat fisik lain, masih jarang diproduksi. Sensor MLX90614 pada Arduino Uno
membantu meringankan untuk memantau berapa ukuran suhu tubuh. Sensor
MLX90614 adalah termometer Infra Red untuk pengukuran suhu non-kontak. Berkat
penguat noise rendah, ADC 17-bit, dan unit DSP yang kuat, akurasi dan resolusi
termometer yang tinggi tercapai. Termometer dilengkapi dengan kalibrasi pabrik
dengan PWM digital dan output SMBus (System Management Bus). Sebagai standar,
10-bit PWM dikonfigurasikan untuk terus mentransmisikan suhu yang diukur dalam
kisaran -20… 120°C, dengan resolusi output 0,14°C.
v
ABSTRACT
IMPLEMENTASI PENGUKUR SUHU TUBUH MENGGUNAKAN
SENSOR MLX90614 PADA ARDUINO UNO
Oleh
Nur Rahman
15421024
The Temperature of the Human Body is one of the vital signs that is very important
to know. Measurements of vital signs provide valuable information, especially on
health status. Body temperature determines that the human body is healthy or not. Due
to temperature fluctuations in the environment, acceptable normal body temperatures
range from 36oC to 38oC. The measurement location affects the amount of body
temperature but remains in the range of normal body temperature even though the
results vary. Thermometers that are produced and have been widely used by people
now but are generally only designed for people who have normal physical conditions,
especially in their ability to see. For humans who have abnormal body conditions, such
as blindness and other physical disabilities, it is still rarely produced. The MLX90614
sensor on Arduino Uno helps alleviate the size of your body temperature. The
MLX90614 sensor is an Infra Red thermometer for non-contact temperature
measurements. Thanks to a low noise amplifier, a 17-bit ADC, and a strong DSP unit,
high thermometer accuracy and resolution is achieved. The thermometer is equipped
with factory calibration with digital PWM and SMBus output (System Management
Bus). As a standard, a 10-bit PWM is configured to continuously transmit measured
temperatures in the range of -20 ... 120 ° C, with an output resolution of 0.14 ° C.
vi
RIWAYAT HIDUP
Nur Rahman, Lahir pada tanggal 26 Februari 1995 di Sragen, Provinsi Jawa
Tengah. Penulis merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak Slamet
Prawira dan Ibu Ratna Suciati. Penulis masuk Pendidikan formal di SD Negeri 1
Dayamurni tahun 2001 dan lulus pada tahun 2008, melanjutkan ke SMP Negeri 1
Tumijajar pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2011, dan melanjutkan ke SMK Negeri
1 Tulang Bawang Tengah pada tahun 2011 dan lulus pada tahun 2014 di jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan, lalu melanjutkan pada Perguruan Tinggi di Universitas Bandar
Lampung pada tahun 2015 untuk menempuh jenjang Strata Satu pada Program Studi
Informatika.
vii
MOTTO
“Yakin akan hasil yang tidak akan menghianati usaha karena banyak pihak yang
terlibat dalam usaha tersebut, maka jalan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan,
akan hadir”.
Nur Rahman
“Salah Satu Hal Yang Terbaik Adalah Melihat Senyuman Di Wajah Orang Tuamu,
Dan Menyadari Bahwa Kamulah Alasan Mereka Tersenyum”.
viii
PERSEMBAHAN
Dalam penelitian Skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian Skripsi dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih dipersembahkan dari
penelitian Skripsi ini kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, dengan Rahmat dan Hidayah-Nya telah membuat penulis
mampu menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
2. Kedua orang tua, dan keluarga yang selalu mendukung baik secara moril dan
materil serta memberikan semangat maupun motivasi sehingga dapat
menyelesaikan Skripsi dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya.
3. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan Skripsi ini.
4. Seluruh teman-teman yang menempuh studi di Fakultas Ilmu Komputer,
Informatika 2015, Universitas Bandar Lampung.
5. Squad Kosan Trio yang selalu menemani peneliti menempuh hari demi hari
menyelesaikan Skripsi ini.
6. Oktaliana Calon S.Kep, yang selalu memberi semangat pada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan kasih-Nya, serta junjungan nabi Muhammad SAW yang dinanti
syafaat nya kelak, dan semangat berbakti kepada orang tua yang menanti kesuksesan
peneliti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Implementasi
Pengukur Suhu Tubuh Menggunakan Sensor MLX90614 pada Arduino Uno”.
Peneliti sadar akan keberhasilan Skripsi ini dengan baik tidak lain adanya
bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini peneliti secara khusus menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Hj. Sri Hayati Barusman. Selaku Ketua Pembina Yayasan Administrasi
Universitas Bandar Lampung.
2. Bapak Dr. Ir. H. Yusuf Sulfarano Barusman, MBA. Selaku Rektor Universitas
Bandar Lampung.
3. Bapak Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE., MA.Ec., Selaku Direktur Eksekutif
Yayasan Universitas Bandar Lampung.
4. Bapak Ahmad Cucus, S.Kom., M.Kom., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bandar Lampung.
5. Bapak Marzuki S.Kom., M.Kom., Selaku Ketua Program Studi Informatika
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung.
6. Bapak Taqwan Thamrin, ST., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung.
7. Bapak Arnes Yuli Vandika, S.Kom., M.Kom., Selaku Pembimbing Akademik.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bandar Lampung.
9. Teman-teman seangkatan yang menempuh studi bersama di Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Bandar Lampung.
x
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan memiliki sumbangsih bagi kemajuan
ilmu pengetahuan. Peneliti menyadari bahwa penulisan yang dilakukan ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat berharap saran dan kritik oleh
berbagai pihak demi perbaikan Skripsi ini. Kritik dan saran, peneliti menyampaikan
terimakasih.
Penutup kata, peneliti sangat mengharapkan apa yang ada di Skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Nur Rahman
xi
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK ................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... ix
I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah ................................................................................................ 3
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
1.5.1 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
1.5.2 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3
1.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 5
II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ........................................... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 6
xii
2.2 Landasan Teori .................................................................................................. 9
2.2.1 Arduino ...................................................................................................... 9
2.2.2 Suhu ......................................................................................................... 14
2.2.3 Sensor MLX90614 ................................................................................... 15
2.2.4 Modul Wireless ESP8266 ........................................................................ 17
2.2.5 Metodologi Penulisan .............................................................................. 20
2.2.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 21
III METODE PENELITIAN .................................................................................. 22
3.1 Objek Penulisan ................................................................................................ 22
3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 22
3.3 Rancangan Penelitian ..................................................................................... 22
3.4 Analisa Kebutuhan Perangkat ......................................................................... 23
3.4.1 Analisa Perangkat Lunak (Software) ........................................................ 23
3.4.2 Analisa Perangkat Keras (Hardware) ....................................................... 23
3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ....................................................................... 24
3.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional .............................................................. 24
3.7 Analisis Pengguna ........................................................................................... 24
3.8 Alur Kerja ........................................................................................................ 25
3.9 Diagram Blok .................................................................................................. 26
3.10 Flowchart ....................................................................................................... 27
3.11 Rancangan Proses Aplikasi ............................................................................ 28
3.12 Rancangan Interface/Antarmuka ................................................................... 30
3.13 Pengujian dan Implementasi ......................................................................... 31
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 32
4.1 Pembahasan ...................................................................................................... 32
4.1.1 Rangkaian Alat ......................................................................................... 32
4.1.2 Interface Pengguna ................................................................................... 33
xiii
4.2 Hasil.................................................................................................................. 39
4.2.1 Pengujian Black Box ................................................................................ 39
4.2.2 Pengujian White Box ................................................................................ 41
4.2.3 Pengujian Pada Subjek ............................................................................. 41
V KESIMPULAN ...................................................................................................... 43
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 43
5.2 Saran ................................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Table 2.2 Perintah AT Command ............................................................................... 20
Table 4.7 Perbandingan Hasil Uji alat Termometer dari Sensor MLX90614 .............. 41
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 4
Gambar 3.2 Alur Kerja Alat Ukur Suhu Tubuh dengan Sensor MLX90614 .............. 25
xvi
Gambar 4.1 Rangkaian Sensor MLX90614 pada Arduino Uno .................................. 32
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi kesehatan tubuh manusia ditentukan awal menggunakan tanda vital dalam
sistem tubuh pada manusia. Tanda vital perlu di kontrol dalam waktu tertentu agar
dapat mengetahui apakah kondisi tubuh normal atau tidak. Salah satu dari tanda vital
pada sistem tubuh manusia yang menentukan bahwa tubuh manusia sehat atau tidak
nya adalah suhu tubuh, dengan suhu tubuh manusia yang berlebih atau berkurang dari
normal dapat mengganggu kondisi kesehatan tubuh manusia.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka penulis merancang alat
ukur dalam perkembangan nya menggunakan mesin ke mesin yang memungkinkan
bahwa dua sistem nirkabel dan kabel untuk berkomunikasi dengan perangkat lain,
dengan koneksi yang tertanam di dalam infrastruktur internet yang ada. Dalam hal ini
perangkat sensor MLX90614 yang tertanam pada Arduino Uno dapat mengirim data ke
Android berupa hasil pengukuran.
Sesuai dari identifikasi masalah yang telah di temukan penulis, maka penulis dapat
merumuskan masalah meliputi yaitu Bagaimana merancang alat ukur suhu tubuh
manusia atau termometer menggunakan sensor MLX90614 dengan hasil yang tepat dan
terintegrasi melalui Arduino Uno ke aplikasi Android?
2
1.4 Batasan Masalah
Tujuan dari penelitian ini adalah mengefisiensikan dalam mengukur suhu tubuh
manusia berbasis Android dengan terintegrasi Arduino menggunakan sensor
MLX90614 yang mampu mengukur dengan tepat untuk pengguna awam dalam
pengukuran Tanda Tanda Vital.
a. Dengan alat ukur suhu tubuh manusia yang berbasis Android dan Arduino
mampu menjadi acuan dalam efisiensi pada teknologi di bidang kesehatan
dalam peningkatan pelayanan di kalangan masyarakat.
b. Diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengetahui normal atau
tidaknya suhu tubuh manusia menggunakan termometer yang menggunakan
sensor MLX90614.
3
1.6 Kerangka Pemikiran
Problem
Perlunya alat ukur suhu tubuh digital tanpa sentuhan secara langsung
Approach
Sensor MLX90614
Development
Arduino Android
Implementation
Pendeteksian Suhu Tubuh Manusia Menggunakan Sensor MLX90614 Pada Arduino Uno
berbasis Android
Result
Aplikasi monitoring kesehatan tubuh manusia berbasis android
4
1.7 Sistematika Penulisan
Pada penulisan Skripsi ini terdiri dari beberapa bab dan diuraikan secara singkat
ke dalam sistematika penulisan yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab IV ini merupakan penjelasan tentang hasil dan analisis data
penulisan pada pengukuran suhu menggunakan Senson MLX90614.
Pada Bab V ini merupakan bab terakhir dalam Skripsi ini yang berisikan
uraian tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB II
LANDASAN TEORI
7
thermometer. Pengujian dilakukan dengan jarak yang berbeda, usia yang berbeda,
pada lengan dan pada air. Presisi menggambarkan keseragaman dan pengulangan
pada pengukuran. Presisi merupakan derajat keunggulan, pada performa dari suatu
operasi atau teknik yang digunakan untuk mendapatkan hasil. Presisi mengukur
tingkat yang mana hasilnya mendekati satu sama lain, yaitu ketika pengukuran
berkerumun bersama-sama. Oleh karena itu, semakin tinggi level presisi semakin
kecil variasi antar pengukuran. Contohnya presisi adalah ketika satu titik yang
sama ditembak, lagi dan lagi, yang mana titik yang tepat bukan hal yang penting.
Sedangkan akurasi, dimaksudkan derajat pemenuhan terhadap pengukuran
standar, yaitu yang mana menjangkau pengukuran aktual mendekati ukuran
standar (tepat sasaran). Akurasi mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada
waktu yang sama dengan membandingkannya terhadap nilai absolut. Oleh karena
itu, semakin mendekati ukurannya, semakin tinggi level akurasi. Hal itu tergantung
secara utama pada caranya data dikumpulkan.
d. Pengembangan Termometer Inframerah Non-kontak Oleh Jing Zhang
(2017). Suhu tubuh adalah indicator kehidupan yang paling mendasar dan vital.
Mengukur suhu tubuh merupakan peran penting dalam perawatan sehari-hari,
namun dalam menghadapi masa modern seperti saat ini, kekurangan di termometer
tradisional pada waktu pengukuran yang lama dan perlunya kontak dengan tubuh
manusia. Dengan pemanfaatan teknologi inframerah yang memiliki keamanan dan
kecepatan pembacaan pada suhu tubuh, terutama didasarkan pada prinsip radiasi
benda hitam untuk mengukur panjang gelombang radiasi inframerah tubuh
manusia. Pengukuran suhu tubuh, sensor inframerah yang digunakan hanya untuk
menyerap radiasi inframerah tubuh manusia tanpa emisi apa pun, yang
menggunakan metode pengukuran non-kontak pasif dan secara efektif dapat
mencegah infeksi silang dari tubuh manusia, itu aman dan nyaman, sehingga
termometer inframerah tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia. Prinsip
kerja inframerah sensor MLX90614 adalah mengubah sinyal radiasi infra merah
yang dikumpulkan dari benda dan benda menjadi sinyal listrik, mengirim sinyal
8
listrik menjadi konverter setelah pemrosesan amplifikasi suara oleh amplifier,
kemudian sinyal listrik diubah menjadi sinyal digital dan menyimpan sinyal yang
diproses ke dalam memori internal, akhirnya mengirim sinyal ke sistem kontrol
SCM untuk diproses lebih lanjut. Setelah perbandingan, melalui tes suhu pada
bagian tubuh yang berbeda yang diukur dengan termometer inframerah dan
termometer raksa, kita dapat melihat bahwa hasil termometer inframerah sedikit
berbeda dengan termometer raksa dan nilai suhu berbagai bagian tubuh juga
berbeda. Suhu oral umum dekat dengan suhu tubuh tetapi termometer air raksa
tidak nyaman untuk mengukur suhu telinga, dahi dan suhu eksternal lainnya. Pada
saat yang sama, dalam proses pengujian, ada perbedaan suhu dalam pengukuran
termometer inframerah, sehingga disarankan untuk menggunakan beberapa
pengukuran dalam penggunaan khusus dan untuk mengambil nilai rata-rata,
termometer inframerah umumnya digunakan untuk pengukuran telinga. Pada
penulisan yang di lakukan terdapat gangguan pada sistem yaitu cahaya dan suhu
selain dari tubuh manusia. Serta jarak yang perlu diperhatikan untuk
mengahasilkan nilai yang akurat.
9
dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi
pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.
Salah satu yang membuat arduino memikat hati banyak orang adalah karena sifatnya
open source, baik untuk hardware maupun software-nya. Komponen utama didalam
papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8bit dengan merk Atmega yang dibuat
oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe
Atmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino
Nano yang lebih kecil ukurannya dan praktis digunakan.
1. Arduino USB
Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi
komputer. Contoh Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimia, Arduino
NG Rev.C, Arduino NG (Nouva Generazioner, Arduino Extreme dan Arduino
Extream v2, Arduino USB dan Arduino Usb v2.0).
10
2. Arduino Serial
Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi
komputer. Contoh nya adalah Arduino serial dan arduino serial v2.0.
3. Arduino Mega
Papan arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin
digital, pin analog, port serial dan sebagainya. Contohnya Arduino mega dan arduino
mega 2560.
11
4. Arduino FIO
Arduino Fio ditujukan untuk penggunaan nirkabel. Bentuknya lebih unik,
terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O digital dan input analognya sama
dengan uno dan leonardo, tapi Fio memiliki Socket XBee. XBee membuat Fio dapat
dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan dengan wireless.
5. Arduino Lilypad
Papan dengan bentuk yang melingkat. Contoh: Lilypad Arduino 00, Lilypad
Arduino 01, Lilypad Arduino 02, Lilypad Arduino 03, Lilypad Arduino 04.
12
6. Arduino BT (bluetooth)
Arduino BT mengandung modu lbluetooth untuk komunikasi nirkabel.
13
2.2.2 Suhu
Untuk menjaga fungsi metabolisme normal, suhu tubuh secara umum diatur
oleh hipotalamus agar selalu berada pada rentang suhu yang sempit. Produksi panas,
yang terjadi sebagai bagian dari metabolism dan ketika berolahraga, diseimbangkan
dengan hilangnya panas terutama melaui penguapan keringat. Rentang suhu tubuh
normal untuk dewasa asalah 36,4-37,2°C (97,5 – 99,0 °F). Suhu tubuh normal dapat
dipengaruhi oleh ritme biologis, hormon-hormon, olahraga dan usia. Fluktuasi
diurnal sekitar 1°C biasa terjadi, dengan suhu terendah pada awal pagi hari dan
tertinggi pada akhir sore hari sampai menjelang malam. Pada wanita, sekresi
progesterone pada saat ovulasi hingga saat menstruasi mengakibatkan peningkatan
suhu tubuh 0,5°C. Olahraga yang sedang sampai berat juga meningkatkan suhu tubuh.
Pada anak-anak, variasi suhu normal lebih lebar karena mekanisme pengaturan
panasnya masih belum matang. Sejalan dengan pertambahan usia, suhu rata-rata
tubuh menurun dari 37,2°C (99,0°F) pada anak-anak menjadi 37°C (98,6°C) pada
dewasa dan menjadi 36°C pada orang lanjut usia. Pengukuran suhu tubuh merupakan
bagian rutin pada hampir semua penilaian klinis, karena dapat menggambarkan
tingkat keparahan penyakit (misalnya, infeksi). Suhu tubuh dapat dicatat dalam
derajat Celcius atau derajat Fahrenheit, dan berikut ini adalah konversi antara
keduanya:
C = 5/9 x (°F – 32)
F = (9/5 x °C) + 32
Sebagai contoh:
37°C = (9/5 x 37) + 32
= 66,6 + 32
= 98,6 °F
14
2.2.3 Sensor MLX90614
MLX90614 adalah termometer Infra Red untuk pengukuran suhu non-kontak.
Baik chip detektor termopile sensitif IR dan ASSP pengkondisian sinyal terintegrasi
dalam kaleng TO-39 yang sama.
Berkat penguat noise rendah, ADC 17-bit, dan unit DSP yang kuat, akurasi dan
resolusi termometer yang tinggi tercapai. Termometer dilengkapi dengan kalibrasi
pabrik dengan PWM digital dan output SMBus (System Management Bus).
Berkat penguat derau rendah, ADC 17bit resolusi tinggi dan unit DSP yang kuat
dari MLX90302 akurasi tinggi dan resolusi termometer tercapai. Objek yang dihitung
dan suhu sekitar tersedia dalam RAM MLX90302 dengan resolusi 0,01°C. Mereka
dapat diakses oleh protokol kompatibel 2 kawat serial SMBus (resolusi 0,02°C) atau
melalui 10-bit PWM (Pulse Width Modulated) output perangkat.
15
MLX90614 adalah pabrik yang dikalibrasi dalam kisaran suhu yang luas: -40
125°C untuk suhu sekitar dan -70… 380°C untuk suhu objek. Nilai yang diukur
adalah suhu rata-rata semua objek di Bidang Tampilan sensor. MLX90614
menawarkan akurasi standar ± 0,5°C di sekitar suhu kamar. Ada versi khusus untuk
aplikasi medis yang menawarkan akurasi ± 0,2°C dalam kisaran suhu terbatas di
sekitar suhu tubuh manusia. Sangat penting bagi perancang aplikasi untuk memahami
bahwa akurasi ini hanya dijamin dan dapat dicapai ketika sensor berada dalam
kesetimbangan termal dan dalam kondisi isotermal (tidak ada perbedaan suhu di
seluruh paket sensor). Keakuratan termometer dapat dipengaruhi oleh perbedaan suhu
dalam paket yang disebabkan oleh penyebab seperti (antara lain): Elektronik panas di
belakang sensor, pemanas / pendingin di belakang atau di samping sensor atau oleh
objek panas / dingin yang sangat dekat dengan sensor yang tidak hanya memanaskan
elemen penginderaan dalam termometer tetapi juga paket termometer. Efek ini sangat
relevan untuk termometer dengan FOV kecil seperti xxC dan xxF karena energi yang
diterima oleh sensor dari objek berkurang. Oleh karena itu, Melexis telah
memperkenalkan versi xCx dari MLX90614. Dalam MLX90614xCx ini, gradien
termal diukur secara internal dan suhu yang diukur dikompensasi untuk mereka.
Dengan cara ini, versi xCx dari MLX90614 jauh kurang sensitif terhadap gradien
termal, tetapi efeknya tidak sepenuhnya dihilangkan. Karena itu penting untuk
menghindari penyebab gradien termal sebanyak mungkin atau untuk melindungi
sensor dari mereka.
16
diinginkan oleh pelanggan dengan mengubah konten 2 sel EEPROM. Ini tidak
berpengaruh pada kalibrasi pabrik perangkat.
Pin PWM juga dapat dikonfigurasikan untuk bertindak sebagai relai termal
(input adalah Ke), sehingga memungkinkan implementasi yang mudah dan hemat
biaya dalam aplikasi peringatan termostat atau suhu (beku / mendidih). Ambang batas
suhu adalah yang dapat diprogram pengguna. Dalam sistem SMBus fitur ini dapat
bertindak sebagai interupsi prosesor yang dapat memicu membaca semua budak di
bus dan untuk menentukan kondisi yang tepat.
Modul ESP8266 adalah sebuah komponen chip terintegrasi yang didesain untuk
keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini menawarkan solusi
networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu, yang dapat digunakan sebagai
penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi networking Wi-Fi ke
pemproses aplikasi lainnya. ESP8266 memiliki kemampuan on-board prosesing dan
storage yang memungkinkan chip tersebut untuk diintegrasikan dengan sensor-sensor
atau dengan aplikasi alat tertentu melalui pin input output hanya dengan
pemrograman singkat. Modul komunikasi WiFi dengan IC SoC ESP8266EX Serial-
to-WiFi Communication Module ini merupakan modul WiFi dengan harga ekonomis.
17
Kini Anda dapat menyambungkan rangkaian elektronika Anda ke internet secara
nirkabel karena modul elektronika ini menyediakan akses ke jaringan WiFi secara
transparan dengan mudah melalui interkoneksi serial (UART RX/TX).
18
m. Antarmuka SDIO 2.0, SPI, UART
n. STBC, 1x1 MIMO, 2x1 MIMO
o. Agregasi A-MPDU dan A-MSDU dengan guard interval0,4 µs
p. Waktu tunda dari moda tidur hingga transmisi data kurang dari 2 ms
Berikut ini adalah diagram bagian fungsional dari Espressif ESP8266:
19
Table 2.2 Perintah AT Command
20
2.2.6 Pengumpulan Data
Patton (2002) menyajikan tiga jenis data. Pertarna, data yang diperoleh melalui
wawancara yang mendalam (indepth) dengan rnenggunakan pertanyaan open-ended.
Data yang diperoleh berupa persepsi, pendapat, perasaan dan pengeta huan. Kedua
adalah data yang diperoleh rnelalui pengarnatan (observation). Data yang diperoleh
berupa gambaran yang ada di lapangan dalarn bentuk sikap, tindakan, pernbicaraan,
interaksi interpersonal dan lain-lain. Ketiga adalah dokumen. Dokumen berupa
material yang tertulis yang tersimpan. Dokumen dapat berupa memorabilia atau
korespondensi. Ada juga dokumen yang berupa audiovisual. Jadi data penulisan
kualitatif diperoleh dengan berbagai macam cara: wawancara, observasi, dokumen.
Perolehan data dengan berbagai macam cara ini disebut triangulasi (triangulation).
Alasan menggunakan triangulasi adalah bahwa tidak ada metode pengumpulan data
tunggal yang sangat cocok dan dapat benar-benar sempurna. Penggunaan triangulasi
sangat membantu, tetapi sekaligus juga sangat mahal. Dalam banyak penulisan
kualitatif, penulis umumnya menggunakan teknik triangulasi dalam arti
menggunakan interview dan observasi. Pengumpulan data metode kualitatif menuntut
keahlian, ketrampilan dan pengetahuan penulis. Dengan kata lain, kredibilitas penulis
sangat diandalkan. Penulis juga harus terlibat dan memahami masalah penulisan.
Pengumpulan data harus dijalankan dengan sistematis, tekun dan bukan hanya
sekedar berada di tempat penulisan atau mengadakan pembicaraan singkat dengan
partisipan. Keterlibatan penulis harus benar-benar berkualitas, baik dari segi
pemahaman akan konteks yang ada, maupun jangka waktu keterlibatan (exposure)
harus benar-benar cukup untuk sungguh-sungguh memahami keadaan tempat
penulisan secara mendalam. Kemampuan wawancaranya bukan hanya sekedar
mampu mengajukan pertanyaan, tetapi mampu menggali informasi yang hakiki dan
terdalam. Untuk itu, penulis harus benarbenar terlatih, kreatif dan mahir.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat yang dibuat untuk mempermudah memantau suhu tubuh manusia yang
ditampilkan dalam smartphone android. Dalam usaha untuk mengimplementasikan
pembuatan alat tesebut, disusun suatu metode agar penulisan yang dilakukan menjadi
sistematis dan terencana.
Objek pengujian dari penulisan ini adalah suhu tubuh manusia. Adapun penulisan
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana termometer yang dibuat mampu mengukur
suhu tubuh manusia menggunakan arduino jika dibandingkan dengan termometer
digital yang ada di pasaran. Objek pengujian berada pada Puskesmas Rawat Inap
Panjang Utara yang memiliki dua ruang rawat inap. Beberapa objek penulisan
didasarkan umur, jenis kelamin, dan kondisi koresponden pada saat itu.
23
3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
24
3.8 Alur Kerja
Alur kerja alat ukur suhu tubuh yang menggunakan Sensor MLX90614 ini dapat di
lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.2 Alur Kerja Alat Ukur Suhu Tubuh dengan Sensor MLX90614
25
3.9 Diagram Blok
Setelah alat ukur suhu tubuh dengan sensor MLX90614 berjalan dan dapat
mengukur suhu dengan tepat. Maka akan di gabungkan dengan sistem monitoring yang
memiliki 3 sensor untuk mengukur tanda vital berupa Suhu Tubuh, Tekanan Darah,
dan Denyut Nadi yang hasil nya akan dikirimkan dari Arduino ke Aplikasi di Android
yang nantinya akan diberikan solusi dari hasil pengukuran tanda vital. Solusi yang
diberikan merupakan dari informan yang telah pakar dalam bidang Tanda Vital yang
telah membantu penulis untuk menyelesaikan penulisan ini. Untuk diagram
keseluruhan dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
26
3.10 Flowchart
27
3.11 Rancangan Proses Aplikasi
Pada rancangan ini, penulis memberikan alur dari proses pada aplikasi yang akan
digunakan untuk memonitoring hasil dari pengukuran alat.
A. Use Case Diagram
28
C. Class Diagram
Class Diagram di bawah ini akan menjelaskan struktur dari sistem aplikasi dengan
memodelkan kelas, atribut, operasi, dan relasi antar objek di aplikasi monitoring.
29
3.12 Rancangan Interface/Antarmuka
A. Interface Home
Tampilan ini merupakan interface home aplikasi health monitoring system.
Data yang tampil pada interface ini adalah data hasil pengukuran alat yang dikirim
oleh modul esp8266 kedalam database. Pada interface ini ada button “CHECK”
yang mana fungsinya adalah untuk menghubungkan atau untuk menghidupkan alat
yang dirancang. Dan ada button “DETAIL” fungsinya untuk mehilat informasi
lebih lanjut mengenai hasil dari monitoring.
30
B. Interface Detail
Pada tampilan ini berisi tentang informasi detail dari pengguna alat setelah
berhasil menerima data pengukuran dari database.
31
BAB IV
4.1 Pembahasan
Dari hasil penulisan yang telah dilakukan, penulis telah menyelesaikan rangkaian
pengukur suhu tubuh menggunakan Sensor MLX90614 yang dapat digunakan oleh
pengguna.
4.1.1 Rangkaian Alat
Alat Ukur Suhu Tubuh dengan Sensor MLX90614
1. Halaman Utama
Berikut ini adalah halaman utama yang merupakan halaman tampil pertama
kali saat aplikasi dijalankan pertama kali dan terdapat tiga tab bar menu pada
bagian bawah, lalu terdapat dua tombol yaitu check dan detail.
33
Gambar 4.3 Halaman Home/Beranda
2. Halaman History
Berikut ini adalah tampilan halaman history dalam aplikasi, pada gambar
berikut data diambil dari database yang berada dari server yang berupa
tampilan card yang apabila di-tap akan membawa pengguna ke halaman
detail pengecekan.
34
Gambar 4.4 Halaman History
3. Halaman Setting
Selanjutnya adalah halaman setting yang terdapat 1 list yaitu alat, jika
pengguna menekan list tersebut akan membawanya ke halaman sambung
alat.
35
Gambar 4.5 Halaman Setting
36
Gambar 4.6 Halaman Detail Pengecekan
37
Gambar 4.7 Halaman Aksi Pengecekan
38
4.2 Hasil
Dari hasil pembuatan rangkaian alat didapat hasil dari pengujian alat yang di buat
dan dibandingkan dengan alat yang ada di puskesmas rawat inap Panjang utara.
1. Halaman Home
Hasil yang
Input Aksi Hasil
diharapkan
Membuka halaman
1. Tombol Detail Tap Sukses
Detail Pengecekan
Menghidupkan alat dan
2. Tombol Check Tap membuka halaman aksi Sukses
pengecekan
Membuka halaman
3. Menu History Tap Sukses
history
Membuka halaman
4. Menu Setting Tap Sukses
setting
Menampilkan informasi
Informasi
kesehatan pengguna
5. Pengecekan - Sukses
yang berasal dari
Terakhir
pengecekan terakhir
39
2. Halaman History
Hasil yang
Input Aksi Hasil
diharapkan
Data Card Membuka halaman
1. Tap Sukses
History Detail Pengecekan
Membuka halaman
2. Menu Home Tap Sukses
home
Membuka halaman
3. Menu Setting Tap Sukses
setting
3. Halaman Setting
Hasil yang
Input Aksi Hasil
diharapkan
Membuka halaman
1. List Item Alat Tap Sukses
Sambung Alat
Membuka halaman
2. Menu Home Tap Sukses
home
Membuka halaman
3. Menu History Tap Sukses
history
Hasil yang
Input Aksi Hasil
diharapkan
Menghapus data lalu
1. Tombol Delete Tap kembali ke halaman Sukses
sebelumnya
Tombol Membuka halaman
2. Tap Sukses
Kembali sebelumnya
Menampilkan informasi
Data Informasi
kesehatan pengguna
3. Kesehatan - Sukses
yang sebelumnya telah
Pengguna
melakukan pengecekan
40
5. Halaman Aksi Pengecekan
Hasil yang
Input Aksi Hasil
diharapkan
Menampilkan umur
1. Umur Input pengguna yang telah Sukses
diisi oleh pengguna
Tombol Membuka halaman
2. Tap Sukses
Kembali sebelumnya
Menampilkan hasil
decision making setelah
3. Tombol Check Tap Sukses
mendapatkan data dan
telah mengisi umur.
Hasil Decision Menampilkan informasi
4. - Sukses
Making berupa saran dan status
41
Dari beberapa subjek didapat hasil dan perbandingan suhu serta status nya:
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Uji alat Termometer dari sensor MLX90614
No Jenis Umur Hasil Hasil Selisih
Kelamin Pengukuran Pengukuran
Termometer Sensor
MLX90614
1 W 77 36 35,6 0,4
2 W 30 34 34,9 0,4
3 L 53 36 35,5 0,5
4 L 24 35,5 36,1 0,6
5 L 23 36,4 35,8 0,6
6 L 23 37,1 36,8 0,3
7 L 23 36,5 37 0,5
42
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Telah berhasil dibuat alat ukur suhu tubuh otomatis disertai dengan status suhu
tubuh manusia yang ditampilkan pada Android.
b. Alat ukur Suhu otomatis berbasis Android menggunakan sensor MLX90614
yang sudah dirancang mendekati hasil pengukuran yang akurat.
c. Dari hasil pengujian didapatkan perbedaan hasil pengukuran pada pembacaan
antara termometer analog dengan alat ukur suhu tubuh otomatis, selisih
perbedaan berkisaran antara 0,3oC – 0,6oC dan memberikan efisiensi dalam
penggunaan alat ukur tekanan darah yang telah dibuat untuk melakukan
pengukuran, meskipun oleh orang awam.
5.2 Saran