Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN 4

DESAIN FILTER DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA


DSP

Nur Anggun Regina Amri (13116082)


Asisten : Dinur Wahyu Pratiwi (13115010)
Tanggal Percobaan : 13/10/2018
EL3104 Praktikum Pengolahan Sinyal
Digital
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Pada praktikum Modul IV ini akan melakukan desain filter dan implementasi algoritmma DSP. Ketiga
percobaan yang dilakukan yaitu membuat filter low-pass, band-pass, dan high-pass dengan
menggunakan MATLAB yang mana akan diperoleh koefisien untuk masing- masing filter. Dari
koefisien yang diperoleh yang telah difraksionalkan tersebut akan disalin kedalam kode program pada
Visual DSP++ 5.1.2 yang selanjutnya akan dilakukan compiling dan debugging pada program lalu
diimplementasikan pada board Blackfin BF561EZ selanjutnya dengan menggunakan software
Audiocity akan diamati plot frekuensi yang dihasilkan dari proses pem-filter- an.

Kata kunci: Visual DSP++, Blackfin BF561EZ, Audocity, Filter low-pass, Filter band-pass, Filter
high-pass

I. PENDAHULUAN

Pada praktikum modul IV ini akan dilakukan Adapun tujuan Modul 4 ini sebagai
pengolahan sinyal digital dengan berikut:
menggunakan hardware blackfin BF561EZ. 1. Praktikan mampu menjelaskan bagian-
Akan dilakukan compiling dan debugging bagian penting dari Blackfin BF561EZ
program pada Visual DSP++ 5.1.2 yang beserta fungsinya
selanjutnya akan diimplementaskan pada 2. Praktikan mampu melakukan trouble-
board Blackfin. Pada praktikum kali ini akan shooting BF561EZ
dilakukan 3 percobaan yaitu implementasi 3. Mengimplementasikan pem-filter-an FIR
filter FIR: low-pass filter, band-pass filter dan untuk berbagai macam filter di BF561EZ
high-pass filter. 4. Melakukan verifikasi filter FIR hasil
implementasi
II. LANDASAN TEORI multimedia ke dalam arsitektur single-
Blackfin BF561EZ instruction-set.

Blackfin BF561EZ adalah sebuah


development board produksi dari Analog
Devices yang digunakan untuk penelitian dan
pengembangan aplikasi menggunakan
Prosesor ADSP BF561. BF561EZ ini terdiri
dari bermacam-macam peripheral yang
digunakan untuk pengembangan. BF561EZ
mempunyai fitur :
1. Prosesor ADSP-BF561 Blackfin
2. 64 MB (16 M x 16-bit x 2) SDRAM
3. 8 MB (4 M x 16-bit) FLASH memory Produk-produk Blackfin memiliki fitur
4. AD1836 multichannel 96 kHz Dynamic Power Management, yang
audio codec merupakan kemampuan untuk memvariasikan
5. 3 RCA jack untuk composite tegangan dan frekuensi operasional, demi
(CVBS), differential component optimasi konsumsi daya disesuaikan dengan
(YUV) atau S video (Y/C) input tugas yang dijalankan.
6. RCA jack untuk input/output Periferal-periferal ADSP-BF561EZ Sistem
audio stereo ADSP- BF561 memiliki periferal-periferal
7. 10-bit video decoder ADV7183A sebagai berikut:
8. NTSC/PAL video encoder ADV7179 1. Antarmuka Periferal Parallel /Parallel
Peripheral Interfaces (PPIs)
Pada Gambar 1 ditampilkan blok diagram dari 2. Port Serial / Serial Ports (SPORTs)
Blackfin BF561EZ. ADSP-BF561 merupakan 3. Antarmuka Periferal Serial / Serial
anggota dari keluarga prosesor Blackfin yang Peripheral Interface (SPI)
memang ditargetkan untuk konsumen aplikasi- 4. Timer multi-guna / General-Purpose
aplikasi multimedia. Di dalam perangkat ini Timers
terdapat dua core prosesor Blackfin yang 5. Universal Asynchronous Receiver
independen satu sama lain yang menawarkan Transmitter (UART)
performa tinggi serta konsumsi daya 6. Watchdog Timers
yang rendah dengan tetap menjaga kemudahan 7. I/O multi-guna / General Purpose
penggunaan serta kompatibilitas. Arsitektur inti I/O (Programmable Flags)
mengombinasikan mesin pengolah sinyal dual-
MAC, kemampuan single-instruction multiple- Periferal-periferal tersebut di atas
data (SIMD) yang fleksibel dan fitur-fitur terhubungkan dengan inti melalui beberapa bus
ber-bandwidth besar, seperti ditampilkan pada File register komputasi mengandung delapan
Gambar 1. Semua periferal kecuali I/O multi- register 32-bit. Saat menjalankan operasi-
guna dan Timer, didukung oleh struktur DMA operasi komputasi pada data operand 16-bit,
yang fleksibel, termasuk di antaranya adalah file register beroperasi sebagai 16 register 16-
dua buah pengatur DMA (DMA1 dan DMA2) bit yang independen. Semua operand untuk
dan sebuah pengatur internal memory DMA operasi-operasi komputasi berasal dari file
(IMDMA). Pada masing-masing dari DMA1 register multi-port dan field-field instruksi
dan DMA2, terdapat dua belas kanal periferal yang konstan. Setiap MAC dapat menjalankan
DMA yang dapat deprogram dan dua aliran sebuah16 x 16 bit perkalian setiap siklusnya,
memori DMA terpisah, ditujukan untuk dengan akumulasi ke sebuah hasil 40-bit.
transfer data antar ruang memori DSP, yang Format- format signed dan unsigned,
mencakup SDRAM dan memori asynchronous. pembulatan dan saturasi didukung di
Beberapa bus on-chip menyediakan bandwidth dalamnya. ALU menjalankan set-set
yang cukup untuk menjaga agar inti prosesor traditional aritmatikadan operasi-operasi
berjalan meskipun terdapat pula aktivitas pada logika pada data 16-bit atau 32-bit. Beberapa
semua periferal-periferal on-chip dan periferal- instruksi-instruksi khusus tergabung di
periferal eksternal. dalamnya untuk mempercepat berbagai tugas
pengolahan sinyal. Ini mencakup operasi-
Arsitektur Inti (Core)ADSP-BF561 operasi bit seperti field extract dan population
ADSP-BF561 memiliki dua inti Blackfin count, perkalian modulo 232, pembagian
identik dan setiap inti mengandung dua 16- primitive, saturasi dan pembulatan, dan
bit multiplier, dua 40-bit accumulator, dua deteksi sign/eksponen. Set dari instruksi-
40-bit arithmetic logic unit (ALU),empat 8- instruksi video mencakup bytealignment dan
bit video ALU dan sebuah 40-bit shifter operasi packing, penjumlaahan 16-bit dan 8-
bersamaan dengan unit-unit fungsional dari bit dengan clipping, operasi rata-rata 8-bit,
setiap inti, seperti ditampilkan pada Gambar dan operasi-operasi pengurangan / nilai
2. Unit-unit komputasional memproses data absolute/ akumulasi 8-bit. Selain itu tersedia
8-, 16-, atau 32-bit dari register. pula instruksi-instruksi perbandingan dan
pencarian vektor. Untuk beberapa instruksi,
dua operasi 16-bit ALU dapat dijalankan
bersamaan pada pasangan register (16-bit
paruh tengah atas dan 16-bit paruh tengah
bawah dari register komputasi). Kedua,
operasi quad 16-bit juga dimungkinkan.
Shifter 40-bit dapat menyimpan data dan juga
menjalankan operasi pergeseran, rotasi,
normalisasi dan ekstraksi. Sebuah pegurut
program mengendalikan aliran dari eksekusi yang cukup besar. Memori L2 merupakan
instruksi termasuk instruksi alignment dan suatu kesatuan memori instruksi dan data serta
decoding. Untuk pengendalian aliran program, dapat menyimpan berbagai campuran data dan
pengurut mendukung PC-relative dan kode yang dibutuhkan oleh desain sistem.
conditional jump tidak langsung (dengan Arsitektur menyediakan tiga mode operasi:
prediksi cabang statis), dan panggilan- User, Supervisor, dan Emulation. Mode User
panggilan subrutin. Perangkat keras memiliki akses terbatas untuk sebuah subset
disediakan untuk mendukung zero-overhead dari sumber daya sistem sehingga
looping. Unit alamat aritmatika menyediakan menyediakan lingkungan perangkat lunak
dua alamat untuk pengambilan secara yang terlindungi. Mode Supervisor dan
simultan dari memori. Unit ini mengandung Emulation memiliki akses yang tak terbatas
file register multi-port yang terdiri dari empat pada sumber daya inti. Set instruks Blackfin
set 32-bit, yaitu register Index, register telah dioptimasi sedemikian sehingga op-
Modify, register Length dan register Base codes 16-bit mewakilkan instruksi-instruksi
(untuk circular buffer), dan delapan register yang paling sering digunakan. Instruksi-
pointer 32-bit tambahan. Produk-produk instruksi DSP yang kompleks dikodekan
Blackfin mendukung arsitektur Harvard menjadi op- codes 32-bit sebagai instruksi-
termodifikasi dalam kombinasinya dengan instruksi multifungsi. Produk-produk Blackfin
struktur memori hierarki. Memori level 1 (L1) mendukung kemampuan multi-isu yang
biasanya beroperasi pada kecepatan prosesor terbatas, di mana insturks 32-bit dapat
maksimum tanpa latensi. Pada level L1, diisukan secara parallel bersamaan dengan
memori instruksi memegang hanya instruksi- instruksi- instruksi 16-bit. Ini memungkinkan
instruksi saja dan memori data memegang seorang programmer untuk menggunakan
data, sedangkan sebuah memori data banyak sumber daya inti dalam satu siklus
scratchpad terdedikasi menyimpan informasi instruksi. Bahasa assembly ADSP-BF561
mengenai stack dan variabel-variabel lokal. menggunakan sebuah sintaks aljabar.
Selain itu tersedia pula blok-blok memori L1, Arsitektur juga diptimasikan untuk digunakan
yang dapat dikonfigurasi sebagai campuran dengan sebuah compiler C.
antara SRAM dan cache. Memory Dasar Teori Pemfilteran
Management Unit (MMU) menyediakan Sinyal di dunia nyata ada dalam bentuk analog
proteksi memori untuk pekerjaan-pekerjaan dan selalu merupakan sinyal komposit antara
individual yang mampu beroperasi pada inti bagian yang diketahui dan yang tidak
dan dapat melindungi register sistem dari diketahui. Misalnya, suara di jalur telepon
akses yang tidak diinginkan. Inti ganda pada adalah gabungan dari suara speaker di ujung
ADSP-BF561 saling membagi sistem memori dan derau. Pendengar di ujung harus mem-
on-chip L2, yang mampu menyediakan akses filter suara dominan agar pembicaraan dapat
SRAM kecepatan tinggi dengan hambatan
berlangsung. Contoh ini menunjukkan bahwa White noise
telepon mem-filter hampir semua derau kanal White noise adalah sinyal acak (random)
dan selanjutnya terserah pengguna untuk dengan spektrum daya flat. Artinya sinyal
mem- filter dan mengartikan suara. white noise memiliki daya yang sama pada
Karenanya, pem- filter-an adalah teknik bandwidth yang tetap pada setiap frekuensi
pemrosesan sinyal yang mendasar untuk tengah. White noise merupakan nama yang
mengekstrak sinyal yang diperlukan dari diturunkan dari cahaya putih yang spektrum
bentuk aslinya. daya dari cahayanya terdistribusi pada rentang
Keuntungan filter FIR : band cahaya tampak. Bandwidth dari white
1. Selalu stabil (karena fungsi transfer noise terbatas pada prakteknya oleh
tidak memiliki pole) mekanisme pembangkitan noise, media
2. Dapat dirancang untuk memiliki fasa transmisi. Sinyal random dapat dikatakan
linier white noise jika memiliki spektrum yang flat
3. Lebih mudah untuk diimplementasikan pada bandwidth terlebar yang mungkin dapat
4. kehardware dilewatkan pada sebuah medium.
5. Respon transien memiliki durasi yang
terbatas Audacity
Tetapi filter ini juga memiliki beberapa Audacity merupakan sebuah aplikasi pemberi
kelemahan yaitu membutuhkan banyak orde efek suara. Aplikasi ini dibangun dengan
untuk memperoleh respons filter yang pustaka WxWidgets sehingga dapat berjalan
semakin baik sehingga otomatis delay-nya pada berbagai Operating System. Dengan
pun lebih lama. menggunakan audacity, pengguna dapat
mengoreksi berkas suara tertentu, atau sekedar
Penyimpanan koefisien filter dan sinyal menambahkan berbagai efek yang disediakan.
input Kelebihan aplikasi ini terletak pada fitur yang
Dari percobaan sebelumnya Anda telah disediakan serta kestabilannya. Pustaka yang
memperoleh koefisien filter untuk melakukan digunakan juga tidak terlalu banyak dan
pem filter-an. Kita akan menggunakannya waktu tunggunya tidak terlalu lama.
sebagai koefisien filter yang akan diterapkan Sedangkan kekurangannya yaitu terletak pada
di BF561. Nantinya kita akan mencoba Interface (antar muka) yang sedikit kaku
program filter dalam bahasa pemograman C dibandingkan dengan aplikasi sejenis. Pada
ataupun Assembly, jadi kita dapat menuliskan praktikum ini, software audacity digunakan
koefisien tersebut di program kita, seperti untuk melihat bentuk sinyal input dan output
berikut (contoh) int koef={a1,a2,a3,a4}; serta meliha respons frekuensinya
III. METODOLOGI 2. Percobaan implementasi filter
3.1 Peralatan yang digunakan FIR : low- pass filter

Adapun peralatan yang digunakan pada


Dengan cara yang sudah dibahas pada modul dua dan
modul 4 sebagai berikut: metode pengambilan koefisien yang telah dibahas pada
subbab 4 di atas FIR dibuat filter tipe band-pass orde 31
1. Unit computer dengan frekuensi pass 1000-3000 Hz dengan MATLAB
2. Software MATLAB dan Visual DSP++
5.1.2
3. Kit Blackfin BF561EZ, adaptor, kabel
RCA, converter RCA, dan speaker aktif. Dibuka Process_data.c pada bagian CoreASourceFiles
(dengan jalan diklik tanda (+) pada tulisan CoreA dan
Source Files) dari Project window..
3.2 Prosedur Percobaan
1. Percobaan Implementasi Filter FIR : Low-
Pass Filter
Dengan cara yang sudah dibahas pada modul dua dan
metode pengambilan koefisien yang telah dibahas Perhatikan bagian: //Filter Coefficients (from MATLAB):
pada subbab 4 di atas FIR dibuat filter tipe low-pass int filter*BUFFERLENGTH+=,…-
orde 31 dengan frekuensi cut-off 800 Hz dengan
MATLAB.

Diganti koefisien-koefisien tersebut dengan koefisien low-


Ditampilkan VisualDSP++ dan siapkan program pass filter yang telah didapatkan dalam MATLAB. Pada
yang digunakan pada modul tiga menu bar diklik Project Build Project. Atau dapat pula
dilakukan dengan cara menekan tombol F7 pada keyboard.

Dibuka Process_data.c pada bagian


CoreASourceFiles (dengan jalan diklik tanda (+)
pada tulisan CoreA dan Source Files) dari Project Untuk menjalankan program yang telah di- build, pada
window.. menu bar diklik Debug -> Run. Atau dapat pula dilakukan
dengan cara menekan tombol F5 pada keyboard.

Perhatikan bagian: //Filter Coefficients (from


MATLAB): int filter*BUFFERLENGTH+=,…
Dilakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran.
Perhatikan efek pemfilteran (low- pass filtering) yang telah
diterapkan

Diganti koefisien-koefisien tersebut dengan koefisien


low-pass filter yang telah didapatkan dalam
MATLAB. Pada menu bar diklik Project Build
Project. Atau dapat pula dilakukan dengan cara
menekan tombol F7 pada keyboard.
Diuji filter yang telah dibuat dengan menggunakan White
noise sebagai input. White noise mempunyai daya sama
pada semua komponen frekuensi. White noise ini bisa
dihasilkan dengan program Audacity
Untuk menjalankan program yang telah di- build,
pada menu bar diklik Debug -> Run. Atau dapat pula
dilakukan dengan cara menekan tombol F5 pada
keyboard

Direkam keluaran filter dengan program Audacity.


Diperiksa spektrum sinyal hasil rekaman. Hasil ini
digunakan sebagai konfirmasi apakah filter Band Pass telah
berfungsi sesuai dengan yang diinginkan.
Dilakukan pengamatan pada sinyal masukan dan
keluaran. Perhatikan efek pemfilteran (low- pass
filtering) yang telah diterapkan
3. Percobaan implementasi filter IV. DATA DAN ANALISIS
FIR : Highpass Filter 1. Percobaan Implementasi Filter FIR :
Dengan cara yang sudah dibahas pada modul dua dan Low- Pass Filter
metode pengambilan koefisien yang telah dibahas pada
subbab 4 di atas FIR dibuat filter tipe band-pass orde 31 Pada percobaan ini akan dilakukan
dengan frekuensi pass 1000-3000 Hz dengan MATLAB
pengimplementasian filter FIR dengan
koefisien filter Low pass menggunakan
MATLAB pada percobaan 1 modul 1
Dibuka Process_data.c pada bagian CoreASourceFiles
(dengan jalan diklik tanda (+) pada tulisan CoreA dan selanjutnya diimplementasi pada board
Source Files) dari Project window..
blackfin BF561EZ . Koefisien filter akan
diubah menjadi bilangan fraksional terlebih
dahulu menggunakkan perintah seperti

Perhatikan bagian: //Filter Coefficients (from MATLAB):


gambar berikut:
int filter*BUFFERLENGTH+=,…-

Diganti koefisien-koefisien tersebut dengan koefisien low-


pass filter yang telah didapatkan dalam MATLAB. Pada
menu bar diklik Project Build Project. Atau dapat pula
dilakukan dengan cara menekan tombol F7 pada keyboard.

Setelah diperoleh koefisien filter, selanjutnya


akan diimplementasi pada board Blackfin
Untuk menjalankan program yang telah di- build, pada BF561EZ dengan menggunakan Visual
menu bar diklik Debug -> Run. Atau dapat pula dilakukan
dengan cara menekan tombol F5 pada keyboard.
DSP++ 5.1.2.
Berikut sinyal input dan output yang didapat:
Input White Noise pada Lowpass Filter
Dilakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran.
Perhatikan efek pemfilteran (High pass filtering) yang
telah diterapkan

Diuji filter yang telah dibuat dengan menggunakan White


noise sebagai input. White noise mempunyai daya sama
pada semua komponen frekuensi. White noise ini bisa
dihasilkan dengan program Audacity

Direkam keluaran filter dengan program Audacity.


Diperiksa spektrum sinyal hasil rekaman. Hasil ini
digunakan sebagai konfirmasi apakah filter Band Pass telah
berfungsi sesuai dengan yang diinginkan.
Sinyal hasil pem-filter-an low pass dilihat bahwa sinyal mulai melemah (kurva
(domain waktu) turun) saat amplitudo berada pada daya sekitar
-4 dB.

2. Percobaan Implementasi Filter FIR :


Bandpass Filter
Pada percobaan ini akan dilakukan
pengimplementasian filter FIR dengan
koefisien filter band pass menggunakan
MATLAB pada percobaan 2 modul 1
selanjutnya diimplementasi pada board
blackfin BF561EZ . Koefisien filter akan
Sinyal hasil pem-filter-an low pass diubah menjadi bilangan fraksional terlebih
(domain Frekuensi) dahulu menggunakkan perintah seperti gambar
berikut:

Setelah diperoleh koefisien filter, selanjutnya


akan diimplementasi pada board Blackfin
BF561EZ dengan menggunakan Visual
Analisis: Low pass Filter adalah penyaringan DSP++ 5.1.2.
yang melewatkan sinyal frekuensi rendah dan
Berikut sinyal input dan output yang didapat:
memblokir sinyal frekuensi tinggi.
Input White Noise pada Band-pass Filter
Berdasarkan sinyal hasil pem-filter-an diatas
filter memblokir sinyal pada amplitudo diatas
frekuensi 5000 Hz. Hal ini menujukan bahwa
filter lowpas telah berhasil diimplemetasikan.
filterisasi dilakukan dengan memasukan
sebuah sinyal yang mempunyai spektrum flat
yaitu white noise. Respon frekuensi dari
sinyal output yang dihasilkan mengikuti plot
respon magnitude dari filter low pass, hal ini
disebabkan karena sinyal bersifat flat, dapat
Sinyal hasil pem-filter-an Band-pass terbesar berada pada –12 dB. Untuk frekuensi
(domain waktu) rendah, daya berkurang menjadi -24 dB.
Sedangkan untuk frekuensi tinggi, daya nya
semakin berkurang dari -12dB menjadi -26
dB. Hal tersebut membuktikan bahwa
percobaan yang dilakukan telah benar.

3. Percobaan implementasi filter FIR :


Highpass Filter
Pada percobaan ini akan dilakukan
pengimplementasian filter FIR dengan

Sinyal hasil pem-filter-an Band- pass koefisien filter High pass menggunakan

(domain Frekuensi) MATLAB pada percobaan 3 modul 1


selanjutnya diimplementasi pada board
blackfin BF561EZ . Koefisien filter akan
diubah menjadi bilangan fraksional terlebih
dahulu menggunakkan perintah seperti gambar
berikut:

Analisis: Band-pass Filter adalah penyaringan


dengan rentang frekuensi tertentu yaitu dengan
menghilangkan frekuensi yang rendah dan
Setelah diperoleh koefisien filter, selanjutnya
tinggi. Pada percobaan kedua filterisasi
akan diimplementasi pada board Blackfin
dilakukan dengan cara memasukan sinyal input
BF561EZ dengan menggunakan Visual
yang memiliki spektrum flat yaitu white noise.
DSP++ 5.1.2.
Karena sinyal yang dijadikan input bersifat
Berikut sinyal input dan output yang didapat:
flat. Respon frekuensi dari sinyal output yang
Input White Noise pada High-pass Filter
dihasilkan mengikuti plot respon magnitude
dari filter band-pass, hal ini disebabkan karena
sinyal bersifat flat. Dengan metode yang sama
pada percobaan sebelumnya, frekuensi pass
dicari dengan melihat frekuensi dimana daya
berkurang setiap -1 dB. Amplitudo daya sinyal
Sinyal hasil pem-filter-an High-pass membuktikan bahwa percobaan yang
(domain waktu) dilakukan telah benar . Untuk mencari
frekuensi cut-off dari grafik dilakukan
pengamatan ketika sinyal berkurang sebesar -
3 dB. Amplituda daya terbesar pada plot
frekuensi diatas sebesar -10 dB.

V. KESIMPULAN
1. Blackfin BF561EZ adalah sebuah
development board produksi dari Analog
Devices yang digunakan untuk penelitian dan
Sinyal hasil pem-filter-an High pass
pengembangan aplikasi menggunakan
(domain Frekuensi)
Prosesor ADSP BF561
2. Implementasi filter digital dapat
menggunakan board Blackfin (untuk berbagai
macam filter, seperti low-pass, band-pass, dan
high-pass).
3. Low pass Filter adalah penyaringan yang
melewatkan sinyal frekuensi rendah dan
memblokir sinyal frekuensi tinggi
4. Band-pass Filter adalah penyaringan dengan
rentang frekuensi tertentu yaitu dengan
Analisis: Filterisasi dilakukan dengan menghilangkan frekuensi yang rendah dan
memasukan sebuah sinyal yang mempunyai tinggi
spektrum flat yaitu white noise. Respon 5. High-pass Filter adalah penyaring frekuensi
frekuensi dari sinyal output yang dihasilkan yang dapat melewatkan sinyal frekuensi tinggi
mengikuti plot respon magnitude dari filter dan memblokir sinyal frekuensi rendah
band- pass, hal ini disebabkan karena sinyal 6. Filterisasi dilakukan dengan memasukan
bersifat flat. High-pass Filter adalah penyaring sebuah sinyal yang mempunyai spektrum flat
frekuensi yang dapat melewatkan sinyal yaitu white noise. Respon frekuensi dari sinyal
frekuensi tinggi dan memblokir sinyal output yang dihasilkan mengikuti plot respon
frekuensi rendah. Dapat kita lihat pada Sinyal magnitude dari filter yang digunakan hal ini
hasil pem-filter-an High pass (domain disebabkan karena sinyal bersifat flat.
Frekuensi sinyal terjadi kenaikan pada 10000
Hz hingga 22000 Hz dan terjadi pemblokiran
sinyal pada <10000 Hz. Hal tersebut
REFERENSI

Mervin T. Hutabarat, dkk , Petunjuk


Praktikum EL3110 Pengolahan Sinyal
Digital , STEI ITB,Bandung, 2017.
Proakis, John G. dan Dimitris G.
Manolakis. 2007. Digital Signal
Processing Principles, Algorithms, and
Applications Fourth Edition. New Jersey,
Prentice Hall
Anonimous. 2014. Filter.
http://pentassaya.blogspot.com/2014/1
1/filter.html. Diakses pada 16 Oktober
2018

Anda mungkin juga menyukai