Anda di halaman 1dari 10

INVERTER DC AC

1. Pengertian Inverter Inverter secara etimologi barasal dari bahasa Inggris yang berarti pembalik. Jadi menurut pengertian ini, yang dimaksud dengan inverter adalah semua alat pembalik. Dalam istilah kelistrikan dikenal adanyac onv e rt er,r ectifier, dan inverter. Konverter (to convert = mengubah) adalah alat pengubah, baik dari DC ke AC (DC to AC Converter) maupun dari AC ke DC (AC to DC Converter). Rectifier berarti penyearah, alat ini berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah) atau AC to DC Converter. Sedangakan inverter secara istilah adalah kebalikan dari rectifier, kerjanya adalah membalikkan dari tegangan DC ke tegangan AC atau DC to AC Converter. Jadi inverter adalah alat untuk mengubah sistem tegangan DC ke tegangan AC. Lebih spesifik lagi, fungsi inverter adalah mengubah tegangan masukan DC menjadi tegangan keluaran AC yang simetris dengan amplitudo dan frekuensi tertentu. Tegangan keluarannya dapat merupakan tegangan tetap maupun tegangan variabel dengan frekuensi tetap ataupun variabel pula. Pada prakteknya, lebih banyak diperlukan inverter dengan amplitudo dan frekuensi tetap. Inverter terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi dc serta menghilangkan ripple atau kerut yang

terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation PWM). Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangannya, yaitu : 1. Jika yang diatur tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter (VFI), 2. Jika yang diatur arus input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI), dan 3. Jika tegangan input yang diatur disebut Variable dc linked inverter.

Sumber DC yang dibutuhkan inverter dapat berasal dari baterai atau dari sumber tegangan AC yang disearahkan.Untuk mendapatkan keluaran yang dikehendaki maka digunakan rangkaian kontrol. Rangkaian kontrol tersebut antara lain berfungsi untuk mengatur frekuensi dan amplitudo gelombang keluaran. Agar gelombang keluarannya dapat kembali mendekati gelombang sinus, maka digunakan filter. Filter berfungsi untuk melewatkan frekuensi yang diharapkan saja. Filter yang digunakan disini biasanya merupakan filter jenis bandpass filter yang akan menangkal frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang tidak diharapkan pada keluarannya. Inverter mode saklar (switch mode inverter) adalah rangkaian utama dari system yang berfungsi untuk membalikkan tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik. Disebut mode saklar karena alat ini bekerja dengan menggunakan teknik penyaklaran (switching). Keluaran dari inverter mode saklar ini masih berupa pulsa-pulsa berfrekuensi tinggi (frekuensi switching) Sedangkan rangkaian kontrol berfungsi untuk mengendalikan proses penyaklaran (switching) yang terjadi pada inverter

mode saklar. Pengendalian ini akan menentukan bentuk gelombang, amplitude gelombang, serta frekuensi gelombang keluaran pada sistem secara keseluruhan. Secara umum, Inverter adalah alat untuk merubah arus aki mobil menjadi arus PLN. Inverter membutuhkan aki mobil guna dirubah menjadi arus PLN. Aki yang telah berkurang dayanya membutuhkan pengisian ulang, maka dari itu dibutuhkan charger aki yang terhubung PLN untuk mengisi ulang aki Untuk mengecas aki tetap membutuhkan PLN karena pada dasarnya inverter bukanlah pembangkit listrik yang berdiri sendiri tetapi inverter adalah suatu alat untuk merubah arus aki menjadi arus PLN yang berguna sebagai listrik cadangan dan tetap membutuhkan listrik PLN disaat mengecas aki. Namun Jika anda berada didaerah pedalaman yang benar benar tidak ada listrik PLN maka bisa digabungkan dengan Panel Surya dan Solar Controller Regulator. Toko Ini tidak menyediakan panel surya dan solar controller regulator Inverter plus dilengkapi dengan charger aki agar sewaktu aki habis maka bisa diisi ulang melalui PLN sehingga anda tidak perlu membeli charger aki secara terpisah. Besar charger aki yang ada di inverter plus sebesar 5Ah untuk type 300 watt 12 Volt+ Charger sehingga akan mengambil arus sebesar 60 watt listrik PLN anda dan inverter plus type 500 watt 12Volt+charger dan type lebih dari 500 watt besar arus charger sebesar 10Ah dan akan mengambil arus PLN sebesar 120 Watt disaat mengecas aki melalui PLN. 2. Power Inverter

Power inverter adalah suatu alat elektronik yang bisa merubah arus/tenaga aki menjadi arus listrik PLN, sehingga fungsi power inverter adalah sebagai listrik cadangan karena apabila arus aki/tenaga dari aki sudah habis/kosong maka aki yang sudah kosong perlu diisi ulang kembali dengan alat yang bernama charger aki atau bisa juga mengecas aki dengan solar panels Power inverter juga ada 2 macam 1. Power inverter dengan charger aki 2. Power inverter tanpa charger aki Power inverter dengan charger aki Power inverter yang dilengkapi charger aki ini sudah satu paket dengan charger aki sehingga selain bisa merubah arus aki menjadi PLN maka juga bisa untuk mengecas aki. Namun perlu diingat power inverter yang dilengkapi charger aki ini tetap membutuhkan listrik PLN untuk mengecas aki karena memang power inverter yang dilengkapi charger aki ini bukanlah pembangkit listrik. Bagi orang awam biasanya output inverter dimasukkan input charger aki dengan tujuan agar bisa mengecas tanpa listrik PLN dan tanpa panel surya, namun yang terjadi adalah power inverter akhirnya meletus/meledak karena kesalahan berpikir orang awam tersebut. Perlu dicatat bahwa power inverter bukanlah pembangkit listrik. fungsi power inverter hanyalah merubah arus aki menjadi PLN dan untuk mengecas aki tetap membutuhkan charger aki yang dialiri dari arus PLN. Power inverter tanpa charger aki Power inverter jenis ini banyak digunakan untuk di mobil dan untuk panel surya atau solar panel Typenya pun bermacam macam sesuai untuk kebutuhan. 3. Prinsip Kerja Prinsip kerja inverter yang sedehana adalah :

1. Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board Rectifier/ penyearah DC, dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan DC. 2. Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT. Dengan menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai 20 kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan. Untuk pemasangan inverter sebaiknya juga dipasang unit pengaman hubung singkat seperti Seconductor Fuse atau bisa juga Breaker. Ini seperti pada pemasangan softstarter hanya saja tanpa contactor bypass. Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan dua cara yaitu via local dan remote. Local maksudnya adalah dengan menekan tombol pada keypad di inverternya. Sedangkan remote dengan menghubungkan terminal di board control dengan tombol external seperti push button atau switch. Masing masing option tersebut mempunyai kelemahan dan keunggulan sendiri sendiri. Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad (local), dengan external potensiometer, Input 0 ~ 10 VDC , 4 ~ 20 mA atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan dengan mengisi parameter program yang sesuai. Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut (istilah/nama parameter bisa berbeda untuk tiap merk) : 1. Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad display. 2. Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote. 3. Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference 4. Voltage : Tegangan Suply Inverter. 5. Base Freq. : Frekuensi tegangan supply.

6. Lower Freq. : Frekuensi operasi terendah. 7. 8. Upper Freq. : Frekuensi operasi tertinggi. Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan frekuensi dan di lepas seperti starter DOL/ Y-D. 9. Acceleration : Setting waktu Percepatan.

10. Deceleration : Setting waktu Perlambatan. 11. Overload : Setting pembatasan arus. 12. Lock : Penguncian setting program. Jika beban motor memiliki inertia yang tinggi maka perlu diperhatikan beberapa hal dalam acceleration dan deceleration. Untuk acceleration/ percepatan akan memerlukan torsi yang lebih, terutama pada saat start dari kondisi diam. Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan dalam waktu singkat atau pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor dengan beban yang berat pada saat dilakukan pengereman akan berubah sifat menjadi generator. Jadi energi yang kembali ini akan masuk ke dalam DC Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena terhalang oleh rectifier. Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika level tegangan DC Bus melebihi batas yang ditoleransi. Untuk mengatasi tripnya inverter dalam kondisi ini diperlukan resistor brake. Resistor brake akan membuang tegangan yang lebih dalam bentuk panas. Besar kecilnya resistor brake ini sangat tergantung dengan beban dan siklus kerja inverter. Cara kerja inverter DC ke AC Seperti namanya yaitu dc ke ac maka inverter dc ke ac adalah sebuah alat yang bekerja untuk merubah tegangan dc menjadi arus ac. Anda membutuhkan aki mobil/DC Direct Current agar bisa dirubah menjadi arus listrik PLN/AC/Alternating Current. Lama ketahanan

inverter dc ke ac ini ditentukan bukan dari watt inverter tetapi dari aki/battery yang anda gunakan dan beban. Cara kerja inverter 3 phase/ fase/ fasa Inverter 1 phase biasanya hanya untuk peralatan listrik rumah sedangkan inverter tiga phase biasa digunakan untuk industry. Cara kerja inverter 3 phase pada dasarnya sama seperti cara kerja inverter 1 phasa, namun pada inverter 3phasa terdapat sebuah alat pensinkron phasa, sehingga setiap inverter, hasilnya bergeser dengan selisih 60'. Pergeseran ini bisa dilakukan oleh kapasitor yang dikontrol oleh microcontroller,ataupun OP-Amp untuk rangkaian yang lebih sederhana dan tidak membutuhkan ketelitian tinggi. 4. Spesifikasi Alat INVERTER DC-AC SP-600W

Inverter 12V to 220V DC-AC SP-600W-12V Inverter 24V to 220V DC-AC SP-600W-24V Inverter 48V to 220V DC-AC SP-600W-48V

Intelligent Microcontroller DC to AC SP-600W (tanpa charger), Power Inverter, Modified Sine Wave. Specification SP Output Power Standby Current Input Voltage 600W Continuous Power 600W | Surge power 1500W DC 12V <0.6A | DC 24V <0.4A DC 12V: 10V~15V | DC 24V: 20V~30V

Output Voltage Output Waveform Efficiency Initial Checking Output Regulation Output Frequency Cooling ` Output Short Low Battery

AC 100V ,110V ,120V, 220V, 230V, 240V Modified Sine Wave > 90% Auto Detecting Wrong Battery Cont. ex. 12V/24V 5% Intelligent AVR 50Hz, 55Hz, 60Hz Crystal Controlled By Air Convection Output Short Circuit Protection < 10.5V or 21.5V 0.5V Pre Alarm < 9.5V or 20V 0.5V Shut Down & Alarm

Over Heating

> 60C Pre Alarm | > 65C Shut Down & Alarm

Over Load

> 620W Pre Alarm | > 660W Shut Down & Alarm

Batt Polarity Reverse Fuse AC Outlet Battery Charger Dimention (L*W*H)

By Fuse DC 12V: 25A *3pcs | DC 24V: 15A *3pcs 2 AC Outlets | Europen type : 1 AC Outlet NO 200 *173 *60mm

5. Aplikasi Inverter DC ke AC ini seringnya dipakai untuk BTS, Panel surya ataupun pembangkit listrik lainnya. Penggunaan Inverter lainnya Pengendalian motor ac UPS Catu daya ac Ballast elektronik Microwave heating

Static VAR generators FACTS (Flexible AC Transmission System) Filter daya aktif Penyearah Penggunaan inverter dari dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah untuk perangkat yang menggunakan AC (Alternating Current).

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan inverter: 1. Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya mendekati dgn beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya maksimal 2. Input DC 12 Volt atau 24 Volt 3. Sinewave ataupun square wave outuput AC True sine wave inverter diperlukan terutama untuk beban-beban yang masih menggunakan motor agar bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat panas. Oleh karena itu dari sisi harga maka true sine wave inverter adalah yang paling mahal diantara yang lainnya karena dialah yang paling mendekati bentuk gelombang asli dari jaringan listrik PLN. Dalam perkembangannya di pasaran juga beredar modified sine wave inverter yang merupakan kombinasi antara square wave dan sine wave. Bentuk gelombangnya bila dilihat melalui oscilloscope berbentuk sinus dengan ada garis putus-putus di antara sumbu y=0 dan grafik sinusnya. Perangkat yang menggunakan kumparan masih bisa beroperasi dengan modified sine wave inverter, hanya saja kurang maksimal. Sedangkan pada square wave inverter beban-beban listrik yang menggunakan kumparan / motor tidak dapat bekerja sama sekali. Selain itu dikenal juga istilah Grid Tie Inverter yang merupakan special inverter yang biasanya digunakan dalam sistem energi listrik terbarukan, yang mengubah arus listrik DC menjadi AC yang kemudian diumpankan ke jaringan listrik yang sudah ada. Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous inverter dan perangkat ini tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bila jaringan tenaga listriknya tidak tersedia. Dengan adanya grid tie inverter kelebihan KWh yang diperoleh dari sistem PLTS ini bisa disalurkan kembali ke jaringan listrik PLN untuk dinikmati bersama dan sebagai penggantinya besarnya KWh yang disuplai harus dibayar PLN ke penyedia PLTS, tentunya dengan tarif yang telah disepakati sebelumnya. Sayangnya sampai sekarang ketentuan tarif semacam ini masih terus digodok seiring dengan aturan mengenai listrik swasta. Rugi-rugi / loss yang terjadi pada inverter biasanya berupa dissipasi daya dalam bentuk panas. Effisiensi tertinggi dipegang oleh grid tie inverter yang diclaim bisa mencapai 95-97% bila beban outputnya hampir mendekati rated bebannya. Sedangkan pada umumnya effisiensi inverter adalah berkisar 50-90% tergantung dari beban outputnya. Bila beban

outputnya semakin mendekati beban kerja inverter yang tertera maka effisiensinya semakin besar, demikian pula sebaliknya. Modified sine wave inverter ataupun square wave inverter bila dipaksakan untuk beban-beban induktif maka effisiensinya akan jauh berkurang dibandingkan dengan true sine wave inverter. Perangkatnya akan menyedot daya 20% lebih besar dari yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai