Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Charger kini bukanlah barang asing di telinga kita. Charger adalah benda
pertama yang dicari oleh pengguna telepon genggam apabila listrik di dalam baterai
handphone mereka telah habis. Mereka membutuhkan charger untuk melakukan
pengisian baterai handphone mereka agar handphone dapat kembali bekerja secara
maksimal.

Charger sebenarnya telah diwacanakan semenjak tahun 1800-an seiring


dengan kehadiran baterai isi ulang untuk mendukung alat-alat elektronik yang
mudah untuk dibawa kemana pun. Ide kehadiran baterai isi ulang ini berasal dari
seorang ahli fisika asal Prancis yang bernama Gaston Plante. Gaston Plante
menemukan baterai lead acid cell pada tahun 1859. Dari penemuannya ini ia
berhasil kembali menemukan sebuah alat yang dapat membuat baterai temuannya
ini kembali bertenaga.

Penemuan Gaston Plante ini kemudian disempurnakan oleh Waldemar


Jungner, seorang insinyur asal Swedia. Di tahun 1899 ia berhasil menciptakan
baterai Nickel-Cadmium. Setelah menyempurnakan temuannya itu, ia
memasarkannya pada tahun 1906. Semenjak inilah charger dan teknologi baterai isi
ulang terus berkembang.

Perusahaan Sony kemudian memanfaatkan produk temuan Waldemar


Jungner ini dalam berbagai varian produknya pada tahun 1991. Pemanfaatan
charger memberikan banyak keuntungan bagi perkembangan teknologi dan alat
komunikasi. Selain itu, kehadiran charger memberikan keuntungan tersendiri bagi
penggunanya karena menghemat waktu dan uang dibandingkan dengan membeli
baterai baru setiap baterai yang dimilikinya telah habis kapasitas listriknya.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Komponen apa saja yang digunakan dalam membuat Charger Android?
1.2.2 Bagaimana rangkaian PCB Charger Android?
1.2.3 Bagaimana merangkain komponen sesuai dengan PCB untuk membuat
Charger Adroid?

1.3 TUJUAN
1.3.1 untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam membuat
Charger Adroid
1.3.2 untuk memahami cara pembuatan rangkain PCB Charger Android
1.3.3 untuk memahami cara merangkai komponen yang sesuai dengan PCB untuk
membuat Charger Android

1.4 METODOLOGI PROYEK


1.4.1 Tahap Persiapan
Proyek ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar
elektronika untuk membuat charger android dan diharapkan mampu
menciptakan charger android yang baik nantinya melalui tahap
pembelajaran pembuatan proyek ini.
1.4.2 Penentuan model 3D
Model 3D yang dibuat dirancang dengan menggunakan aplikasi Sketch Up
2019 dan dirancang seperti model charger android di pasaran.
1.4.3 Perancangan skematik
Skematik rangkaian dibuat menggunakan aplikasi Proteus dengan
menggunakan beberapa literature dari internet dan buku “prinsip-prinsip
elektronika” kemudian disimulasikan.
1.4.4 Pembuatan desain PCB
Desain PCB dibuat secara manual mengikuti skematik yang telah dibuat dan
sesuai hasil simulasi proteus.

2
1.4.5 Pembuatan rangkaian dalam
Rangkaian dalam dibuat pada breadboard yang kemudian di uji bagus
tidaknya rangkaian dalam yang dibuat.
1.4.6 Finishing proyek
Rangkaian dalam yang telah diuji kemudian di rangkai pada PCB dan
dimasukkan kedalam objek 3D.
1.4.7 Uji coba proyek
Proyek yang telah jadi kemudian di simulasi akhir untuk melihat berhasil
atau tidaknya pembuatan charger android dengan cara menghubungkan
charger tersebut ke sumber tegangan dan HP android.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian pada satu waktu. Muatan listrik yang dimaksud di sini adalah elektron.
Arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub posisif.
Pada konsepnya, elektron bergerak dari negatif ke positif, sedangkan arus listrik
bergerak dari positif ke negatif? Kenapa demikian, Mari perhatikan gambar berikut:

Gambar aliran elektron pada baterai

Pada gambar di atas menunjukkan sumber tegangan listrik yang


disambungkan ke sebuah penghantar. Pada kutub positif penghantar, muatan
negatif akan ditarik oleh muatan positif pada sumber tegangan melewati ruang-
ruang kosong (Hole). Hole digambarkan dalam bentuk bulat tanpa tanda negatif "-
". Sedangkan pada kutub negatif penghantar, muatan akan terisi elektron baru dari
sumber tegangan, sehingga elektron pada penghantar juga terdorong untuk bergerak
ke arah kutub posisitif.

Menurut aturan bahwa arus listrik mengalir dari positif ke


negatif,sedangkan elektron mengalir dari negatif ke positif. Kenapa bisa begitu?
Karena sejatinya aturan berpatokan bahwa elektron berpindah dari negatif ke positif
meninggalkan hole dan mengisi hole baru maka seolah-olah hole tersebut bergerak
dari positif ke negatif.

Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik pada
suatu penghantar atau rangkaian listrik. Beda potensial adalah perbedaan jumlah
elektron yang berada dalam suatu arus listrik. Di satu sisi sumber arus listrik

4
terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah
elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang memengaruhi
materi tersebut. Dengan kata lain, sumber tersebut menjadi bertegangan listrik.
Tegangan listrik (disebut juga voltase) identik dengan beda potensial.

Pada dasarnya, beda potensial (tegangan) inilah yang menyebabkan aliran


elekron dari potensial rendah (negatif) ke potensial tinggi (positif). Artinya adanya
arus listrik disebabkan karena adanya tegangan listrik pada dua titik (kutub positif
dan kutub negatif). Pada rangkain listik, bisa jadi setiap komponen listrik
mempunyai beda potensial yang berbeda tergantung hambatan komponen tersebut.

Alat untuk mengukur arus listrik adalah Ohm Meter, sedangkan alat untuk
mengukur tegangan adalah Volt Meter. Tapi saat ini ada alat Multitester /
Multimeter Atau AVO Meter yang multifungsi.

Komponen-komponen elektronika :

a. Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang
memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat
arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari
bahan campuran Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari
kawat nikrom, sebuah kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan
tahan pada arus kuat. Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik.
Jika ditinjau secara mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki
sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi
sangat lambat. Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan
menunjukan angka yang lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik
tanpa resistor.
b. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya

5
adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai
perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power
Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah
Farad (F)
c. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak
fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat
penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor
diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan
penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain
sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B),
Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor
terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction
Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
d. Diode
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam
bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik
kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan
arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan.
Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk
penggunaan penyearahan.
e. Diode zener

Dioda Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus


listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan
Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik

6
ke satu arah. Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk
mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah
tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan operasional, diode biasa
akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas.
Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan.
Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), diode ini
akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa
untuk diode silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis diode yang
dipakai.

f. Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat
listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan
Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari
110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan
prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang
berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang
sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator
menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan
kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya
menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh
setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya
menggunakan Tegangan AC 220Volt.

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

 Resistor
 Kapasitor
 Transistor
 Diode
 Diode zener
 Transformator
 Port USB
 PCB
 Breadboard
 Kaki charger

3.2 PROSEDUR

a. Membahas model proyek charger android


b. Mendesain model 3D charger android menggunakan aplikasi Sketch Up
2019
c. Mendesain rangkaian menggunakan aplikasi PROTEUS 8
d. Menyiapkan komponen-komponen yang akan digunakan dalam
pembuatan charger android
e. Merangkai PCB proyek menggunakan aplikasi PROTEUS 8
f. Mencetak model 3D proyek menggunakan printer 3D
g. Membuat rangkaian dalam charger pada breadboard
h. Finishing proyek dengan memasang rangkaian kedalam objek 3D
i. Simulasi proyek charger android dengan menghubungkannya dengan
sumber tegangan

8
3.3 FLOWCHART

9
3.4 SKEMATIK

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Setelah kurang lebih 1 bulan proses pembuatan proyek, akhirnya kami bisa
menghasilkan charger android yang dapat digunakan pada Hp Android untuk
mengisi baterainya menggunakan arus listrik yang diperantarai oleh charger
sesuai dengan skematik dan hasil simulasi. Meskipun hasil yang didapatkan
tidak begitu sesuai dengan ekspektasi awal kelompok kami, karena adanya
beberapa kendala yang terjadi.

4.2 PEMBAHASAN

Sebelum membuat proyek, kelompok kami berdiskusi secara online untuk


menentukan jadwal kerja dan model 3D yang akan dibuat. Model 3D dibuat
menggunakan aplikasi Sketch Up 2019 yang kemudian di print menggunakan
printer 3D di lab LSKI. Namun, proses printing mengalami beberapa masalah,
diantaranya kekurangan filament sehingga print 3D ditunda. Masalah
selanjutnya yaitu kaki charger yang kami print selalu patah, jadi kelompok
kami melakukan print objek sebanyak 3 kali. Setelah objek selesai di print,
kami membuat skematik menggunakan aplikasi Proteus dan melakukan
simulasi. Melalui hasil simulasi tersebut, kami menentukan desain PCB dan
komponen-konponen apa saja yang diperlukan untuk membuat charger
android. Namun pada tahap perancangan, kami terkendala pada salah satu
komponen yaitu transformator. Trafo yang dijual di pasaran ukurannya lebih
besar daripada objek 3D yang kami print. Jadi kami mengambil alternatif lain
yaitu menggunakan trafo bekas dari charger yang sudah tidak terpakai yang
ukurannya lebih kecil. Setelah rangkaian dirangkai pada breadboard, kami
melakukan uji coba, uji coba pertama kami gagal karena mengalami kerusakan
pada kapasitornya. Namun setelah uji coba beberapa kali, kami berhasil
membuat rangkaian tersebut. Terakhir, kami merangkai rangkain tersebut ke
PCB dan memasukkan rangkaian dalamnya ke dalam objek 3D sebelumnya.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 SARAN

Dalam penggunaan charger, kita harus bisa memilih charger yang tepat
untuk menghindari kerusakan pada mobile phone yang kita gunakan. Untuk dapat
memilih charger yang baik, kita harus mempelajari komponen-komponen penyusun
charger dan bagaimana charger tersebut bekerja agar dapat memudahkan kita dalam
pemilihan charger yang akan digunakan.

5.2 KESIMPULAN

Dari hasil laporan tersebut, dapat disimpulkan bahwa charger merupakan


alat untuk mengisi baterai. misalnya pada baterai ponsel dan sejenisnya. Melalui
charger, energi listrik untuk baterai dialirkan, mengingat tidak mungkin listrik
secara langsung ditranfer ke baterai tanpa alat perantara bernama charger. Jenis
charger sendiri bermacam-macam tergantung dengan spesifikasi baterai yang
digunakan. Alhasil, charger dan baterai menjadi dua alat yang tidak terpisahkan.
Charger dapat dibuat dengan cara merancang model 3D melalui aplikasi, kemudian
membuat skematik dan desain PCB sesuai dengan charger yang akan dibuat.
Komponen-komponen yang dibutuhkan berupa resistor, transistor, kapasitor, diode,
diode zener, trafo dan port USB.

12
LAMPIRAN

Proses pembuatan proyek : CHARGER ANDROID

13
Jadwal kerja proyek charger android merk “BOZQUE”

KELOMPOK 7

SEPTEMBER OKTOBER
NO ITEM PEKERJAAN
1 2 3 4 1 2
PEMBAHASAN MODEL
1
PROYEK
2 DESAIN MODEL
3 DESAIN RANGKAIAN
4 DESAIN PCB
5 PERSIAPAN BAHAN
6 MERANGKAI PCB PROYEK
7 PENCETAKKAN MODEL 3D
8 FINISHING PROYEK
9 SIMULASI PROYEK
MEMBUAT LAPORAN
10
TEKNIS PROYEK

Nama Produk : BOZQUE CHARGER

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/linus/550d91b48133111422b1e5dd/asalusul-
charger

https://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Zener

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kapasitor/

https://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_(komponen_elektronik)

15

Anda mungkin juga menyukai