Anda di halaman 1dari 8

S1

Th1

iG

RG +

+ H1 Vout
E1 = 24V S2
-
+ - -

E2 = 5V

A. Pada Gambar 6a diatas, saklar S1 adalah saklar pushbutton dengan kontak


NC (normally-close) dan saklar S2 adalah saklar pushbutton dengan kontak
NO (normally-open). Jelaskan cara menyalakan dan cara memadamkan
lampu H1.
B. Bentuk arus gate iG diperlihatkan pada Gambar 6b. Jika jatuh tegangan
pada thyristor Th1 adalah 1 volt, gambarkan dengan jelas bentuk tegangan
pada lampu H1 (Vout ).
A. Cara menyalakan lampu H1:
Tutup saklar S2 selama beberapa saat dengan cara menekan saklar tersebut selama beberapa saat,
sehingga arus iG mengalir ke terminal Gate. Adanya arus iG menyebabkan thyristor Th1 ON, sehingga arus
listrik mengalir dari sumber tegangan searah E1 melewati Anoda dan Katoda thyristor Th1 lalu ke lampu H1
dan kembali ke sumber tegangan E1. Arus mengalir pada lampu H1 menyebabkan lampu tersebut menyala.

Cara memadamkan lampu H1:


Salah satu cara memadamkan thyristor adalah dengan membuat arus yang mengalir dari Anoda ke Katoda
thyristor tersebut lebih kecil daripada holding current. Cara praktisnya adalah dengan membuat arus yang
mengalir dari Anoda ke Katoda thyristor sama dengan nol.
Ini dapat dilakukan dengan cara membuka saklar S1 dengan cara menekan saklar tersebut, sehingga arus
yang mengalir dari sumber tegangan E1 melewati Anoda dan Katoda thyristor Th1 lalu ke lampu H1
menjadi terputus. Akibatnya lampu H1 padam.
B. Menggambarkan bentuk tegangan pada lampu H1 (Vout ).

Ketika thyristor Th1 ON, thyristor tersebut dimodelkan dengan sebuah sumber
tegangan searah dengan terminal positif pada kaki Anoda dan terminal negatif
pada kaki Katoda, sehingga bentuk rangkaian daya digambarkan seperti
berikut,

E1  V AK  Vout
 Vout  E1  V AK  24  1  23 volt
Bentuk tegangan pada lampu (Vout) yang bersesuaian dengan bentuk arus iG
adalah sebagai berikut:
Pada gambar diatas, lampu H1 dinyalakan dan dipadamkan melalui transistor
BD135. Lampu H1 mempunyai daya listrik sebesar 12-watt dan tegangan kerja
12-volt
A. Jelaskan bagaimana cara mengendalikan nyala-padam lampu H1.
B. Hitung arus kolektor saat BD135 saturasi (VCE(sat) = 0,5 volt)
C. Hitung nilai resistansi resistor R untuk menyalakan lampu H1 (VBE(ON) = 1
volt)
A. Cara menyalakan lampu H1:
Tutup saklar S1 sehingga arus mengalir ke terminal Basis transistor BD135, menyebabkan
transistor tersebut ON, sehingga arus listrik mengalir dari sumber tegangan searah 12-V
melewati lampu H1, melewati terminal Kolektor dan Emitor BD135 dan kembali ke sumber
tegangan searah 12-V. Arus yang mengalir pada lampu H1 menyebabkan lampu tersebut
menyala.

Cara memadamkan lampu H1:


Buka saklar S1 sehingga tidak ada arus mengalir ke terminal Basis transistor BD135,
menyebabkan transistor tersebut OFF, sehingga terminal Kolektor dan terminal Emitor BD135
menjadi tidak terhubung, sehingga tidak ada arus mengalir pada lampu H1, menyebabkan lampu
H1 padam.
B. Menghitung arus pada terminal kolektor iC ketika transistor ON sempurna
(saturasi):

Ketika transistor npn ON sempurna, transistor tersebut dimodelkan dengan


sebuah sumber tegangan searah yang besarnya dinyatakan oleh VCE-sat ,
terminal positif sumber tegangan searah pada kaki kolektor dan terminal
negatifnya pada kaki emitor. Bentuk rangkaian daya digambarkan seperti
berikut:

E1  iC RL  VCE  sat
VL2 122
E V RL    12 ohm
 iC  1 CE  sat PL 12
RL
C. Menghitung nilai resistor R untuk membuat transistor BD135 ON sempurna
(saturasi):

Ketika saklar S ditutup, antara terminal Basis dan terminal Emitor diganti
dengan sumber tegangan searah yang nilainya sebesar VBE-(ON) dengan
terminal positif pada kaki Basis dan terminal negatif pada kaki Emitor.
Bentuk rangkaian kontrol transistor digambarkan seperti berikut:

E1  iB R  VBE (ON )
E1  VBE (ON ) Ambil iB  0,1  iC
R
iB

Anda mungkin juga menyukai