Anda di halaman 1dari 27

BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

BAB IV

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH

4.1 GALVANOMETER SUSPENSI

a) Galvanometer Suspensi merupakan pelopor instrumen kumparan putar.

b) Galvanometer Suspensi merupakan dasar bagi kebanyakan alat-alat penunjuk arus

searah yang dipakai secara umum.

4.2 TORSI DAN DEFLEKSI GALVANOMETER

a) Di dalam Galvanometer dikenal adanya PMMC.

b) PMMC (Permanent Magnet Moving-Coil) merupakan prinsip kerja dari

Galvanometer

c) Persamaan untuk pengembangan torsi yang diturunkan dari hukum dasar

elektromaknetik adalah,

T=B×A×I×N

dimana :

T = torsi dalam newton-meter (N-m)


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

B = kerapatan fluksi di dalam senjang udara (Wb/m2)

A = luas efektif di dalam kumparan (m2)

I = arus di dalam kumparan putar, amper (A)

N = jumlah lilitan kumparan

d) Sebuah instrumen khas PMMC dengan tromol 3½ inci, rangkuman 1 mA dan

defleksi penuh 1000 busur, memiliki karakteristik-karakteristik berikut :

A = 1,75 cm2

B = 2000 G (0,2 Wb/m2)

N = 84 lilitan

T = 2,92 x 10-8 N-m

Tahanan kumparan = 8,8 Ω

Disipasi daya = 88 μW

e) Gerakan sebuah kumparan putar di dalam medan magnet dikenali dari tiga

kuantitas:

1) Momen inersia (kelembaman) kumparan putar terhadap sumbu putarnya(J)

2) Torsi lawan yang dihasilkan oleh gantungan kumparan(S)


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

3) Konstanta redaman(D)

f) Redaman galvanometer terjadi dalam dua mekanisme; yaitu mekanis dan

elektromagnetik. Redaman mekanis terutama disebabkan oleh perputaran

kumparan terhadap udara sekelilingnya; dia tidak bergantung pada arus listrik

melalui kumparan. Gesekan gerakan di dalam bantalan-bantalannya dan

pembengkokan pegas-pegas gantungan yang di sebabkan oleh kumparan

berputar juga berkontribusi terhadap efek redaman mekanis. Redaman

elektromagnetik disebabkan oleh efek induksi di dalam kumparan putar bila

dia beputar di dalam medan magnet, dengan syarat bahwa kumparan tersebut

merupakan bagian dari sebuah rangkaian listrik tertutup.

4.3 MEKANISME KUMPARAN PUTAR MAGNET PERMANEN

a) Gerak D'Arsonval (D'Arsonval Movement)

Gambar maya mekanisme kumparan putar luar yang menunjukkan perincian

konstruksi kumparan maknit luar berbentuk sepatu kuda dan jarum penunjuk.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Bagian berbentuk Y adalah pengatur nol (zero adjust) dan dihubungkan ke

ujung tetap pegas pengatur depan (front control spring). Sebuah pasak eksentrik

(eccentric pin) yang menembus kotak instrumen memegang bagian berbentuk Y

tersebut sehingga posisi nol jarum dapat diatur dari luar. Dua pegas konduktif

(condctive spring) dari fosfor perunggu yang umumnya bekekuatan sama,

menghasilkan gaya terkalibrasi untuk melawan torsi kumparan putar. Prestasi pegas

yang konstan diperlukan untuk mempertahankan ketelitian instrument. Ketebalan

pegas diperikasa secara teliti di pabrik untuk mencegah kondisi pegas yang permanent

(elastisitasnya hilang). Arus disalurkan dari dan ke kumparan oleh pegas-pegas

pengatur.

Jika arus bolak-balik frekuensi rendah dialirkan ke kumparan putar,

penyimpangan akan naik selama setengah perioda gelombang masukan dan menurun

(dalam arah yang berlawanan) selama setengah perioda berikutnya. Pada frekuensi

jala-jala (60Hz) dan yang lebih besar, jarum tidak mampu mengikuti pertukaran arah

yang cepat shingga akan bergetar ringan sekitar harga nol mencari nilai rata-rata

(average) arus bolak-balik (yang besarnya adalah nol). Dengan demikian, instrumen

PMMC tidak sesuai untuk pengukuran arus bolak-balik, kecuali arus tersebut

disearahkan (diratakan) sebelum memasukkannya ke kumparan.

b) Konstruksi Magnet Inti (Core-Magnet Construction)


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Detail konstruksi dari mekanisme kumparan putar maknit-inti. (a) Maknit dengan

sepatu kutubnya dikelilingi oleh yoke, yang bertindak sebagai sebuah pelindung

maknetik; (b) gerak yang telah dirakit; (c) pandangan potongan yoke, inti dan sepatu

kutub.

Pelindung yang dimiliki sendiri menjadikan mekanisme magnet inti sangat

bermanfaat terutama dalam pemakaian pesawat udara dan ruang angkasa, dimana

sejumlah instrumen harus dipasang saling berdekatan satu sama lain. Sebuah contoh

cara pemasangan ini ditemukan pada indikator jarum silang (cross printer), dimana

sebanyak lima mekanisme berada dalam satu selubung untuk membentuk satu

kesatuan peragaan. Jelas, peniadaan selubung-selubung besi dan penurunan beban

yang sesuai merupakan keuntungan besar bagi insrumen-instrumen pesawat udara dan

ruang angkasa.

4.4 SENSITIVITAS GALVANOMETER

Untuk menyatakan sensitivitas sebuah galvanometer, umumnya digunakan

tiga definisi, yaitu:

a) Sensitivitas arus (current sensitivity)


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

b) Sensitivitas tegangan (voltage sensitivity)

c) Sensitivitas mega-ohm (mega-ohm sensitivity)

Sensitivitas arus (current sensitivity) didefinisikan sebagai perbandingan

penyimpangan (defleksi) galvanometer terhadap arus yang menghasilkan defleksi tersebut.

Biasanya arus dinyatakan dalam mikroamper dan defleksi dalam milimeter. Bagi

galvanometer yang skalanya tidak dikalibrasi dalam milimeter, defleksi dapat dinyatakan

dalam bagian skala. Sensitivitas arus adalah :

d mm
S1 =
I mA

Contoh 4-1 : Sebuah galvanometer diuji dalam rangkaian di bawah ini, di mana :

R1 = 1.0 Ω

R2 = 2500 Ω

R3 adalah variabel

Gambar Rangkaian pengujian galvanometer

Dengan membuat R3 pada 450 Ω, defleksi galvanometer adalah 150 mm, dan untuk

R3 = 950 Ω, defleksi berkurang menjadi 75 mm. Tentukan : (a) tahanan galvanometer, (b)

sensitivitas arus galvanometer tersebut.


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Penyelesaian :

(a) bagian dari arus total IT yang diambil oleh galvanometer adalah

R1
IG = × IT
R 1 + R 3 + RG

Karena defleksi untuk R3 = 450 Ω adalah 150 mm dan untuk R3=950Ω adalah 75 mm, arus

galvanometer IG dalam hal kedua ini adalah separoh dari arus galvanometer dalam kasus

pertama. Karena itu dapat dituliskan,

R1 R1
IG1=IG2 atau × IT = × IT
1 + 450 + RG 1 + 950 + RG

Dan dengan menyelesaikannya untuk RG diperoleh RG = 49 Ω

(b) Dengan melihat rangkaian Gambar di atas diperoleh bahwa tahanan total rangkaian, RT

adalah

𝑅𝑅1 (𝑅𝑅3 + 𝑅𝑅𝐺𝐺 )


𝑅𝑅𝑇𝑇 = 𝑅𝑅2 + ≈ 2500 Ω
𝑅𝑅1 + 𝑅𝑅3 + 𝑅𝑅𝐺𝐺

Sehingga

1,5 𝑉𝑉
𝐼𝐼𝑇𝑇 = = 0,6 𝑚𝑚𝑚𝑚
2500 Ω

Untuk R3 = 450 Ω, arus galvanometer IG adalah

𝑅𝑅1
𝐼𝐼𝐺𝐺 = 𝐼𝐼
𝑅𝑅1 + 𝑅𝑅3 + 𝑅𝑅𝐺𝐺 𝑇𝑇

1,0
𝐼𝐼𝐺𝐺 = × 0,6 𝑚𝑚A = 1,2 𝜇𝜇A
1,0 + 450 + 49

dan

150 𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑆𝑆1 = = 125 𝑚𝑚𝑚𝑚/𝜇𝜇A
1,2 𝜇𝜇A
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

4.5 AMPEREMETER ARUS SEARAH (AMMETER DC)

1) Tahanan shunt (shunt resistor)

Gerakan dasar dari sebuah amperemeter arus searah (dc amperemeter) adalah

galvanometer PMMC. Karena gulingan kumparan dari sebuah gerakan dasar adalah kecil dan

ringan dia hanya dapat mengalirkan arus yang kecil. Bila yang akan diukur adalah arus besar,

sebagian besar dari arus tersebut perlu dialirkan kesebuah tahanan yang disebut shunt seperti

ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

+
I Is Im

Rs Rm Gerak d’Arscnval

dimana :

Rm = tahanan dalam alat ukur

Rg = tahanan shunt

Im = arus defleksi skala penuh dari alat ukur

Ig = arus shunt

I = arus skala penuh amperemeter termasuk arus shunt.

Karena tahanan shunt paralel terhadap alat ukur (amperemeter), penurunan tegangan

pada tahanan shunt dan alat ukur harus sama dan dituliskan.

Vshunt = Valat ukur

Im R m
Rs =
Is
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Atau IsRs = Im Rm dan

Karena Is = I − Im dapat dituliskan


Im R m
Rs =
I − Im

Dengan demikian untuk setiap nilai arus skala penuh, besarnya tahanan shunt yang

diperlukan dapat ditentukan.

Contoh 4-2 : Sebuah alat ukur 1mA dengan tahanan dalam 100Ω akan diubah menjadi

0-100mA. Tentukan nilai tahanan shunt yang diperlukan.

Penyelesaian :
Is = I − Im = 100 – 1 = 99 mA

Im R m
Rs =
I − Im

Rs = 1mA × 100Ω / 99 mA = 1.01 Ω

2) Shunt Ayrton

Shunt universal atau Shunt Ayrton dalam di bawah ini mencegah kemungkinan

pemakaian alat ukur tanpa tahanan shunt. Keuntungan yang diperoleh adalah nilai tahanan

total yang sedikit lebih besar. Shunt Ayrton ini memberikan kemungkinan yang sangat

baik untuk menetapkan teori dasar rangkaian listrik dalam sebuah rangkaian praktis.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Ra Rb Rc Rd

Gerak d’Arsonval
S

Gambar diagram skema amperemeter rangkuman ganda sederhana

1A Rc

+
5A
Rb
10A Rm

Ra

Gambar Shunt universal atau Ayrton

Tindakan pencegahan yang harus diperhatikan bila menggunakan sebuah amperemeter

adalah :

• Jangan sekali-kali menghubungkan amperemeter ke sumber tegangan. Karena

tahanannya rendah dia akan mengalirkan arus yang tinggi sehingga merusak alat

tersebut. Sebuah amperemeter harus selalu dihubungkan seri terhadap beban yang

mampu membatasi arus.

• Periksa polaritas (polarity) yang tepat. Polaritas yang terbalik menyebabkan

defleksi yang berlawanan yang dapat merusak jarum penunjuk.

• Bila menggunakan alat ukur rangkuman ganda, mula mula gunakan rangkuman

yang tertinggi, kemudian turunkan sampai diperoleh defleksi yang sesungguhnya.


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Untuk memperbesar ketelitian pengukuran (lihat Bab I), gunakan rangkuman yang

akan menghasilkan pembaccan terdekat ke skala penuh.

4.6 VOLTMETER ARUS SEARAH

1) Tahanan Pengali

Penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan

d’Arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah, seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah

ini. Tahanan pengali membatasi arus ke alat ukur agar tidak melebih arus skala penuh (Idp).

Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah

rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber

tegangan atau komponen rangkaian. Biasanya terminal-terminal alat ukur ini diberi tanda

“pos” (positif) dan “neg” (negatif) karena polaritas harus ditetapkan.

Nilai tahanan pengali yang diperlukan untuk memperbesar batas ukur tegangan

ditentukan dari Gambar 4-15, di mana :

Im = arus defleksi dari alat ukur

Rm = tahanan dalam alat ukur

Rs = tahanan pengali

V = tegangan rangkuman maksimum dari instrumen


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Gambar Rangkaian dasar voltmeter arus searah.

V = Im (Rs + Rm)

Selesaikan untuk Rs menghasilkan :

𝑉𝑉 − 𝐼𝐼𝑚𝑚 𝑅𝑅𝑚𝑚 𝑉𝑉
𝑅𝑅𝑠𝑠 = = − 𝑅𝑅𝑚𝑚
𝐼𝐼𝑚𝑚 𝐼𝐼𝑚𝑚

Biasanya untuk batas ukur sedang yakni sampai 500 V pengali dipasang di dalam

kotak voltmeter. Untuk tegangan yang lebih tinggi, pengali tersebut dipasang pada sepasang

apitan kutub (binding post) di luar kotak yakni untuk mencegah kelebihan panas di bagian

dalam kotak voltmeter.

2) Voltmeter rangkuman ganda

Penambahan sejumlah pengali beserta sebuah saklar rangkuman (renge switch)

membuat instrumen mampu digunakan bagi sejumlah rangkuman tegangan. Dalam Gambar di

bawah ini ditunjukkan sebuah voltmeter rangkuman ganda (multirange) yang menggantikan

sebuah saklar empat posisi (V1, V2, V3 dan V4) dan empat pengali (R1, R2, R3 dan R4). Nilai

daripada tahanan-tahanan pengali dapat ditentukan dengan menggunakan metoda sebelumnya,

atau dengan metoda sensitivitas (sensitivity method).

Gambar Voltmeter rangkuman ganda


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Sebuah variasi dari rangkaian Gambar di atas, di mana tahanan-tahanan pengali

dihubungkan dalam susunan berderet(seri) dan saklar pemilih di setiap posisi menghasilkan

sejumlah tahanan tertentu yang seri terhadap Rm. Sisitem ini memiliki keuntungan yaitu

semua pengali kecuali yang pertama memiliki nilai tahanan standar dan dapat diperoleh di

pasaran dengan toleransi yang tepa. Pengali untuk rangkuman rendah, R4, adalah satu-satunya

tahanan yang harus dibuat agar memenuhi persyaratan rangkaian.

4.7 SENSITIVITAS VOLTMETER

1) Nilai Ohm per Volt

Dalam bab 4-6 telah ditunjukkan bahwa arus defleksi penuh Idp dicapai pada semua

rangkuman bila sakelar dihubungkan ke rangkuman tegangan yang sesuai. Seperti

ditunjukkan pada contoh 4-4, arus sebesar 1 mA diperoleh pada tegangan 10 V, 50 V, 250V

dan 500V dan pada masing-masing rangkuman tersebut, perbandingan tahanan total RT

terhadap tegangan rangkuman V selalu 1000Ω/V. Bentuk ini disebut sensitivitas voltmeter

atau nilai ohm per volt (ohm-per-volt rating). Perhatikan bahwa sesungguhnya sensitivitas S,

adalah kebalikan dari defleksi skala penuh alat ukur yaitu

1 Ω
S=
Idp V

Sensitivitas S dapat digunakan pada metoda sensitivitas untuk menentukan tahanan

pengali voltmeter arus searah. Perhatikan rangkaian pada gambar, dimana

S = Sensitivitas volmeter, Ω/V

V = Rangkuman tegangan yang ditentukan oleh posisi sakelar

Rm = Tahanan dalam alat ukur (ditambah tahanan-tahanan seri)

Rs = Tahanan pengali
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Tindakan pencegahan yang umum bila menggunakan sebuah voltmeter adalah:

a) Periksa polaritas dengan benar. Polaritas yang salah (terbalik) menyebabkan voltmeter

menyimpang kesumbat mekanis dan ini dapat merusak jaringan.

b) Hubungkan voltmeter paralel terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur

tegangannya.

c) Bila menggunakan voltmeter rangkuman ganda, gunakan selalu rangkuman tertinggi

dan kemudian turunkan sampai diperoleh pembacaan naik yang baik.

d) Selalu hati-hati efek pembebanan. Efek ini dapat diperkecil dengan menggunakan

rangkuman setinggi (dan sensitivitas paling tinggi). Ketepatan pengukuran berkurang

bila penunjukkan berada dalam skala yang lebih rendah (Bab1-4).

4.8 METODA VOLTMETER-AMPEREMETER

Suatu cara populer untuk pengukuran tahanan menggunakan metoda voltmeter-

ampermeter (voltmeter ammeter method), karena instrumen instrumen ini biasanya tersedia di

laboratorium. Jika tegangan V antara ujung-ujung tegangan dan arus I melalui tahanan

tersebut diukur, tahanan Rx yang tidak diketahui dapat ditentukan berdasarkan hukum Ohm :

V
Rx=
I

Persamaan di atas berarti bahwa tahanan ampermeter adalah nol dan tahanan voltmeter

tak berhingga, sehingga kondisi rangkaian tidak terganggu.


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Gambar efek penempatan voltmeter dan ampermeter dalam pengukuran-pengukuran

voltmeter-ampermeter.

Dalam gambar (a) di atas arus sebenarnya (true current) yang disalurkan ke beban

diukur oleh ampermeter, tetapi voltmeter lebih tepat mengukur tegangan sumber pada

tegangan beban nyata (aktual). Untuk mendapatkan tegangan sebenarnya pada beban,

penurunan tegangan di dalam ampermeter harus dikurangkan dari penunjukkan voltmeter.

Jika voltmeter dihungkan langsung di antar ujung-ujung tahanan seperti gambar (b), dia

mengukur tegangan beban yang sebenarnya, tetapi ampermeter menghasilkan

kesalahan(error) sebesar arus melalui voltmeter. Dalam kedua cara pengukuran Rx ini

kesalahan tetap dihasilkan. Cara yang betul untuk menghubungkan voltmeter bergantung pada

nilai Rx beserta tahanan voltmeter dan ampermeter. Umumnya tahanan ampermeter adalah

rendah sedang tahanan voltmeter adalah tinggi.

Dalam gambar (a) ampermeter membaca arus beban (Ix) yang sebenarnya, dan

voltmeter mengukur tegangan sumber (Vt). Jika Rx besar dibandingkan terhadap tahanan

dalam ampermeter, kesalahan yang diakibatkan oleh penurunan tegangan di dalam

ampermeter dapat diabaikan dan Vt sangat mendekati tegangan beban yang sebenarnya (Vx).

dengan demikian rangkaian Gambar (a) adalah yang baik untuk pengukuran nilai-nilai

tahanan yang tinggi (high resistance values).

4.9 OHMETER TIPE SERI

Ohmeter tipe seri (series type Ohmeter) sesungguhnya mengalami sebuah gerak

d’Arsonval yang dihungkan seri dengan sebuah tahanan dan baterai ke sepasang terminal

untuk hubungan ke tahanan yang tidak diketahui. Berarti arus melalui alat ukur bergantung
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

pada tahanan yang tidak diketahui dan indikasi alat ukur sebanding dengan nilai yang tidak

diketahui, dengan syarat bahwa masalah kalibrasi diperhitungkan. Gambar 4-22 menunjukkan

elemen sebuah ohmmeter satu rangkaian tipe seri.

Dalam Gambar di atas,

R1 = tahanan pembatas arus

R2 = tahanan pengatur nol

E = baterai di dalam alat ukur

Rm= tahanan dalam d’Arsonval

Rx = tahanan yang tidak diketahui

Bila Rx=0 (terminal A dan B dihubungsingkatkan) arus paling besar mengalir di dalam

rangkaian. Dalam keadaan ini tahanan shunt R2 diatur sampai jarum menunjukkan skala

penuh (Idp). Posisi skala penuh ini ditandai denganΩ“.


“0 Denagn cara sama bila R x=∞

(terminal A dan B terbuka), arus di dalam rangkaian berubah ke nol dan jarum menunjuk arus

nol yang ditandai oleh “∞“ pada skala. Tanda skala di antara kedua ini dapat ditentukan

dengan menghubungkan beberapa Rx yang berebda dengan nilai yang telah diketahui.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Ketelitian tanda-tanda skala ini tergantung pada pengulangan ketelitian alat ukur dan toleransi

tahanan kalibrasi.

Walaupun ohmeter tipe seri merupakan desain yang populer dan digunakan secara luas

untuk pemakaian umum, dia memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya yang penting

adalah tegangan baterai yang berkurang secara perlahan-lahan karena waktu dan umur,

akibatnya arus skala penuh berkurang dan alat ukur membaca“0“ sewaktu A dan B

dihungsingkatkan. Tahanan shunt variabel R2 dalam gambar 4-22 memeberikan cara untuk

mengatasi efek perubahan baterai. Tanpa R2 pengembalian jarum ke skala penuh dapat

dilaksanakan dengan penyetelan R1, tetapi ini akan mengubah kalibrasi sepanjang skala.

Pengaturan melalui R2 adalah cara yang paling baik, sebab tahanan paralel R2 dan R3 selalu

kecil dibandingkan terhadap R1 dan berarti perubahan R2 yang diperlukan untuk penyetelan

ini tidak mengubah kalibrasi begitu banyak. Rangkaian gambar 4-22 tidak mengkompensir

umum baterai secara sempurna tetapi dia melakukan tugas yang cukup baik dalam batas-batas

ketelitian yang diharapkan.

Besaran yang menyenangkan dalam perencanaan sebuah ohmmeter tipe seri adalah

nilai Rx yang membuat defleksi setengah skala. Pada posisi ini, tahanan antara terminal A dan

B didefinisikan sebagai tahanan pada posisi setengah skala Rh. dengan mengetahui arus skala

penuh Idp dan tahanan dalam gerakan Rm, tegangan baterai E dan nilai Rh yang diinginkan,

rangkaian dapat dianalisis; yakni nilai R1 dan nilai R2 dapat diperoleh.

Desain dapat didekati dengan mengingat bahwa, jika Rh menyatakan arus ½ Idp, tahanan

yang tidak diketahui harus sama dengan tahanan dalam total ohmmeter. Berarti :

R 2 Rm
Rh = R1 +
R 2 + Rm

Kemudian tahanan total yang dihadirkan ke baterai adalah 2 Rh, dan arus baterai yang

diperlukan untuk defleksi setengah skala adalah


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

E
Ih =
2 Rh

Untuk menghasilkan defleksi skala penuh, arus baterai harus didobel dan berarti

E
It = 2 Ih =
Rh

Arus shunt melalui R2 adalah

I2 = It - Idp

Tegangan pada jarak shunt (Esh) sama dengan tegangan pada jarak gerakan dan

Esh = Em atau I2R2 = IdpRm

IdpRm
R2 =
I2

Substitusi persamaan (4-15) ke dalam persamaan (4-16) memberikan

IdpRm IdpRmRh
R2 = =
It − Idp E − IdpRh

Selesaikan persamaan (4-12) untuk R2 menghasilkan

R 2 Rm
R1 = Rh +
R 2 + Rm

Substitusi persamaan (4-17) ke dalam persamaan (4-18) dan selesaikanuntuk R1

menghasilkan

IdpRmRh
R1 = Rh −
E

4.10 OHMMETER TIPE SHUNT

Diagram rangkaian sebuah ohmmeter tipe shunt ditunjukan pada Gambar 4-23. Alat ini

terdiri dari sebuah batere yang dihubungkan seri dengan sebuah tahanan pengatur R1 dan

gerak d’Arsonval. Tahanan yang akan diukur dihubungkan ke terminal-terminal A dan B. Di


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

dalam rangkaian ini diperlukan sebuah sakelar menghidupkan-mematikan (off-on switch)

untuk memutuskan hubungan batere ke rangkaian bila instrumen tidak digunakan. Bila

tahanan yang tidak diketahui Rx=0Ω (A dan B terhubung singkat),arus melalui “gerakan”

adalah nol. Jika Rx=∞(A dan B terbuka) arus hanya mengalir ke “gerakan”, dan melalui

pengaturan Rx jarum dapat dibuat membaca skala penuh. Berarti ohmmeter ini mempunyai

tanda “nol” di sebelah kiri (tanpa arus) dan “tak terhingga” di sebelah kanan skala (defleksi

paling besar).

Ohmmeter tipe shunt terutama sesuai untuk pengukuran tahanan-tahanan rendah (low-

value resistor). Dia tidak lazim digunakan, tetapi ditemukan di laboratorium khusus untuk

pengukuran tahanan rendah.

Analisa ohmmeter tipe shunt serupa dengan ohmmeter tipe seri (Bab 4-9). Dalam

Gambar 4-23 bila Rx=∞, arus skala penuh adalah:

E
Idp =
R1 + Rm

Di mana E = tahanan batere

R1 = tahanan pembatas arus

Rm= tahanan dalam dari “gerakan”


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Selesaikan untuk R1, menghasilkan

E
R1 = − Rm
Idp

Untuk setiap nilai Rx yang dihubungkan ke terminal-terminal, arus melalui alat ukur

berkurang dan diberikan oleh:

 E  Rx
Im =  ×
 R1 + [RmrRx /( Rm + Rx )] Rm + Rx

atau

ERx
Im =
R1 Rm + Rx ( R1 + Rm )

Arus melalui alat ukur pada setiap nilai Rx dibandingkan terhadap arus skala penuh adalah :

Im Rx ( R1 + Rm )
S= =
Idp R1( Rm + Rx ) + RmRx

Atau

Rx ( R1 + Rm )
S=
Rx ( R1 + Rm ) + R1 Rm

Dengan definisi :

R1 Rm
= Rp
R1 + Rm

Berdasarkan rumus-rumus di atas, dapat disubtitusi menjadi:

Rx
s=
Rx + Rp

Jika persamaan digunakan maka alat ukur dapat dikalibrasi dengan menentukan S yang

dinyatakan dalam Rx dan Rp.

Pada pembacaan setengah skala (Im=0,5Idp), pesamaan menjadi:

ERh
0,5 Idp =
R1 Rm + Rh( R1 + Rm )
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Dimana Rh=tahanan luar yang menyebabkan defleksi setengah skala. Untuk menentukan

nilai-nilai skala relatif pada nilai R1 yang diketahui, pembacaan setengah skala dapat

diperoleh menjadi persamaan :

R1 Rm
Rh =
R1 + Rm

Analisis menunjukan bahwa tahanan setengah skala ditentukan oleh tahanan batas R1

dan tahanan-dalam gerakan kumparan Rm. Tahanan batas R1 berturut-turut ditentukan oleh Rm

dan arus defleksi penuh,Idp.

Untuk menunjukan bahwa ohmmeter shunt terutama sesuai untuk pengukuran tahanan-

tahanan yang sangat rendah, perhatikan Contoh 4-9.

4.11 MULTIMETER ATAU VOM

Ampermeter, volymeter dan ohmmeter, semuanya menggunakan gerak d’Arsonval.

Perbedaan antara instrumen-instrumen ini adalah rangkaian di dalam mana gerak dasar

tersebut digunakan. Berarti adalah jelas bahwa sebuah instrumen tunggal dapat direncanakan

untuk melakukan ketiga fungsi pengukuran tersebut. Instrumen ini dilengkapi dengan sebuah

sakelar posisi (function-switch) untuk menghubungkan rangkaian-rangkaian yang sesuai ke

gerak d’Arsonval, disebut multimeter atau volt-ohm miliampermeter (VOM).


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Sebuah contoh multimeter komersil ditunjukan pada Gambar 4-24. Diagram rangkaian

alat ukur ini diberikan pada Gambar 4-25. Alat ukur ini merupakan kombinasi dari sebuah

miliampermeter arus searah (dc), voltmeter arus searah, voltmeter arus bolak-balik (ac),

ohmmeter rangkuman ganda, dan unit penunjuk (rangkaian voltmeter ac dan unit penunjuk

dibicarakan dalam Bab 5-4).


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Gambar 4-26 menunjukkan sebagian rangkaian yakni voltmeter dc, dimana terminla-

terminal masukan (input) “common” digunakan untuk batas ukur 0-1,5 V sampai 0-1000 V.

Sebuah terminal tambahan (“external jack”) yang ditandai dengan “DC 5000 V” digunakan

untuk pengukuran tegangan searah sampai 5000 V. Kerja rangkaian ini sama dengan

rangkaian Gambar 4-15 yang telah dibahas dalam Bab 4-6.

Gerakan dasar (d’Arsonval) multimeter pada Gambar 4-24 mempunyai arus skala

penuh sebesar 50 µA dan tahanan dalam 2000 Ω. Nilai tahanan-tahanan pengali diberikan
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

pada Gambar 4-26. Perhatikan bahwa pada rangkuman 5000 V sakelaran rangkuman

dipindahkan ke posisi 1000 V, tetapi kawat sambung untuk pengukuran (test lead) harus

dihubungkan ke terminal “DC 5000 V”. Cara-cara pencegahan yang umum pada pengukuran

tegangan tetap dilakukan. Karena sensitivitasnya yang cukup tinggi (20 kΩ/V), alat ini sesuai

untuk keperluan servis (reparasi) dalam bidang elektronika.

Rangkaian pengukuran mA dan Ampere searah ditunjukan pada Gambar 4-27.

Terminal-terminal “common” (+) dan “negatif” (-) digunakan untuk pengukuran arus sampai

500 mA dan perancah (Jack) “+ 10 A” dan “- 10 A” untuk pengukuran dari 0-10 A.

Ohmmeter sebagai bagian dari VOM ini ditunjukan pada Gambar 4-28. Rangkaian pada

gambar 4-28(a) menunjukkan rangkaian ohmmeter dengan pengalian skala sebesar satu.

Sebelum melakukan suatu pengukuran, instrumen dihubung singkatkan lebih dahulu dan
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

kemudian pengatur nol (“zero adjust”) diubah-ubah sampai alat ukur menunjuk nol ohm (arus

skala penuh). Perhatikan bahwa rangkaian merupakan sebuah

bentuk variasi ohmmeter tipe shunt. Pengalian skala 100 dan 10.000 ditunjukkan pada

Gambar 4-28(b), (c).

Voltmeter ac sebagai bagian dari multimeter diperoleh dengan membuat sakelar “ac-

dc” ke posisi “ac”. Kerja rangkaian ini dibicarakan dalam Bab 5-4.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

4.12 KALIBRASI INSTRUMEN-INSTRUMEN SEARAH

Walaupun teknik-teknik kalibrasi yang lengkap adalah di luar lingkup bab ini,

diberikan beberapa prosedur umum kalibrasi instrumen dasar untuk arus searah. Kalibrasi

sebuah ampermeter arus searah (dc) paling mudah dilakukan dengan rangkaian Gambar 4-29.

nilai arus melalui ampermeter yang akan dikalibrasi ditentukan dengan mengukur beda

potensial antara ujung-ujung tahanan standar.

Gambar Metode potensiometer untuk mengkalibrasi sebuah ampermeter dc

Berdasarkan metoda potensiometer dan kemudian menentukan arus menurut hukum

Ohm. Hasil perhitungan ini dibandingkan terhadap pembacaan nyata ampermeter yang akan

dikalibrasi dan dihubungkan ke rangkaian (pengukuran tegangan dengan metoda

potensiometer dibicarakan lebih jelas dalam Bab 6-6). Sebuah sumber arus konstan

dibutuhkan, dan biasanya ini dihasilkan oleh elemen akumulator (storage cells) atau sumber

daya presisi. Sebuah tahanan geser dihubungkan di dalam rangkaian untuk mengontrol arus

pada harga yang diinginkan sehingga titik-titik yang berbeda pada skala dapat dikalibrasi.

Gambar metoda potensiometer untuk mengkalibrasi sebuah voltmeter arus searah


BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho

Suatu cara sederhana untuk mengalibrasi sebuah voltmeter arus searah (dc)

ditunjukan pada Gambar 4-30, di mana tegangan pada tahanan R (dropping resistor) diukur

secara seksama dengan sebuah potensiometer. Voltmeter yang akan dikalibrasi dihubungkan

ke titik-titik yang sama pada potensiometer dan berarti akan menunjukkan tegangan yang

sama. Sebuah tahanan geser dihubungkan di dalam rangkaian untuk mengontrol banyaknya

arus dan dengan demikian mengontrol penurunan tegangan pada tahanan R, sehingga

beberapa titik pada skala dapat dikalibrasi. Voltmeter-voltmeter yang diuji berdasarkan

metoda Gambar 4-30 dapat dikalibrasi dengan ketelitian ±0,01%, yang melebihi ketelitian

sebuah gerak d’Arsonval yang biasa.

Ohmmeter umumnya dipandang sebagai instrumen berketelitian sedang (moderat) dan

presisi yang rendah. Kalibrasi secara kasar dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah

tahanan standar dan mencatat pembacaan ohmmeter tersebut. Dengan melakukan ini pada

beberapa titik skala dan pada beberapa rangkuman memungkinkan kita untuk memperoleh

penunjukan instrumen dengan operasi yang betul. Pengukuran presisi untuk tahanan biasanya

dilakukan oleh salah satu metoda rangkaian jembatan, yang akan dibahas lebih jelas dalam

Bab 7.

Anda mungkin juga menyukai