BAB IV
Galvanometer
elektromaknetik adalah,
T=B×A×I×N
dimana :
A = 1,75 cm2
N = 84 lilitan
Disipasi daya = 88 μW
e) Gerakan sebuah kumparan putar di dalam medan magnet dikenali dari tiga
kuantitas:
3) Konstanta redaman(D)
kumparan terhadap udara sekelilingnya; dia tidak bergantung pada arus listrik
dia beputar di dalam medan magnet, dengan syarat bahwa kumparan tersebut
konstruksi kumparan maknit luar berbentuk sepatu kuda dan jarum penunjuk.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
ujung tetap pegas pengatur depan (front control spring). Sebuah pasak eksentrik
tersebut sehingga posisi nol jarum dapat diatur dari luar. Dua pegas konduktif
menghasilkan gaya terkalibrasi untuk melawan torsi kumparan putar. Prestasi pegas
pegas diperikasa secara teliti di pabrik untuk mencegah kondisi pegas yang permanent
pengatur.
penyimpangan akan naik selama setengah perioda gelombang masukan dan menurun
(dalam arah yang berlawanan) selama setengah perioda berikutnya. Pada frekuensi
jala-jala (60Hz) dan yang lebih besar, jarum tidak mampu mengikuti pertukaran arah
yang cepat shingga akan bergetar ringan sekitar harga nol mencari nilai rata-rata
(average) arus bolak-balik (yang besarnya adalah nol). Dengan demikian, instrumen
PMMC tidak sesuai untuk pengukuran arus bolak-balik, kecuali arus tersebut
Detail konstruksi dari mekanisme kumparan putar maknit-inti. (a) Maknit dengan
sepatu kutubnya dikelilingi oleh yoke, yang bertindak sebagai sebuah pelindung
maknetik; (b) gerak yang telah dirakit; (c) pandangan potongan yoke, inti dan sepatu
kutub.
bermanfaat terutama dalam pemakaian pesawat udara dan ruang angkasa, dimana
sejumlah instrumen harus dipasang saling berdekatan satu sama lain. Sebuah contoh
cara pemasangan ini ditemukan pada indikator jarum silang (cross printer), dimana
sebanyak lima mekanisme berada dalam satu selubung untuk membentuk satu
yang sesuai merupakan keuntungan besar bagi insrumen-instrumen pesawat udara dan
ruang angkasa.
Biasanya arus dinyatakan dalam mikroamper dan defleksi dalam milimeter. Bagi
galvanometer yang skalanya tidak dikalibrasi dalam milimeter, defleksi dapat dinyatakan
d mm
S1 =
I mA
Contoh 4-1 : Sebuah galvanometer diuji dalam rangkaian di bawah ini, di mana :
R1 = 1.0 Ω
R2 = 2500 Ω
R3 adalah variabel
Dengan membuat R3 pada 450 Ω, defleksi galvanometer adalah 150 mm, dan untuk
R3 = 950 Ω, defleksi berkurang menjadi 75 mm. Tentukan : (a) tahanan galvanometer, (b)
Penyelesaian :
(a) bagian dari arus total IT yang diambil oleh galvanometer adalah
R1
IG = × IT
R 1 + R 3 + RG
Karena defleksi untuk R3 = 450 Ω adalah 150 mm dan untuk R3=950Ω adalah 75 mm, arus
galvanometer IG dalam hal kedua ini adalah separoh dari arus galvanometer dalam kasus
R1 R1
IG1=IG2 atau × IT = × IT
1 + 450 + RG 1 + 950 + RG
(b) Dengan melihat rangkaian Gambar di atas diperoleh bahwa tahanan total rangkaian, RT
adalah
Sehingga
1,5 𝑉𝑉
𝐼𝐼𝑇𝑇 = = 0,6 𝑚𝑚𝑚𝑚
2500 Ω
𝑅𝑅1
𝐼𝐼𝐺𝐺 = 𝐼𝐼
𝑅𝑅1 + 𝑅𝑅3 + 𝑅𝑅𝐺𝐺 𝑇𝑇
1,0
𝐼𝐼𝐺𝐺 = × 0,6 𝑚𝑚A = 1,2 𝜇𝜇A
1,0 + 450 + 49
dan
150 𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑆𝑆1 = = 125 𝑚𝑚𝑚𝑚/𝜇𝜇A
1,2 𝜇𝜇A
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
Gerakan dasar dari sebuah amperemeter arus searah (dc amperemeter) adalah
galvanometer PMMC. Karena gulingan kumparan dari sebuah gerakan dasar adalah kecil dan
ringan dia hanya dapat mengalirkan arus yang kecil. Bila yang akan diukur adalah arus besar,
sebagian besar dari arus tersebut perlu dialirkan kesebuah tahanan yang disebut shunt seperti
+
I Is Im
Rs Rm Gerak d’Arscnval
dimana :
Rg = tahanan shunt
Ig = arus shunt
Karena tahanan shunt paralel terhadap alat ukur (amperemeter), penurunan tegangan
pada tahanan shunt dan alat ukur harus sama dan dituliskan.
Im R m
Rs =
Is
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
Dengan demikian untuk setiap nilai arus skala penuh, besarnya tahanan shunt yang
Contoh 4-2 : Sebuah alat ukur 1mA dengan tahanan dalam 100Ω akan diubah menjadi
Penyelesaian :
Is = I − Im = 100 – 1 = 99 mA
Im R m
Rs =
I − Im
2) Shunt Ayrton
Shunt universal atau Shunt Ayrton dalam di bawah ini mencegah kemungkinan
pemakaian alat ukur tanpa tahanan shunt. Keuntungan yang diperoleh adalah nilai tahanan
total yang sedikit lebih besar. Shunt Ayrton ini memberikan kemungkinan yang sangat
baik untuk menetapkan teori dasar rangkaian listrik dalam sebuah rangkaian praktis.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
Ra Rb Rc Rd
Gerak d’Arsonval
S
1A Rc
+
5A
Rb
10A Rm
Ra
adalah :
tahanannya rendah dia akan mengalirkan arus yang tinggi sehingga merusak alat
tersebut. Sebuah amperemeter harus selalu dihubungkan seri terhadap beban yang
• Bila menggunakan alat ukur rangkuman ganda, mula mula gunakan rangkuman
Untuk memperbesar ketelitian pengukuran (lihat Bab I), gunakan rangkuman yang
1) Tahanan Pengali
d’Arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah, seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah
ini. Tahanan pengali membatasi arus ke alat ukur agar tidak melebih arus skala penuh (Idp).
Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah
rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber
tegangan atau komponen rangkaian. Biasanya terminal-terminal alat ukur ini diberi tanda
Nilai tahanan pengali yang diperlukan untuk memperbesar batas ukur tegangan
Rs = tahanan pengali
V = Im (Rs + Rm)
𝑉𝑉 − 𝐼𝐼𝑚𝑚 𝑅𝑅𝑚𝑚 𝑉𝑉
𝑅𝑅𝑠𝑠 = = − 𝑅𝑅𝑚𝑚
𝐼𝐼𝑚𝑚 𝐼𝐼𝑚𝑚
Biasanya untuk batas ukur sedang yakni sampai 500 V pengali dipasang di dalam
kotak voltmeter. Untuk tegangan yang lebih tinggi, pengali tersebut dipasang pada sepasang
apitan kutub (binding post) di luar kotak yakni untuk mencegah kelebihan panas di bagian
membuat instrumen mampu digunakan bagi sejumlah rangkuman tegangan. Dalam Gambar di
bawah ini ditunjukkan sebuah voltmeter rangkuman ganda (multirange) yang menggantikan
sebuah saklar empat posisi (V1, V2, V3 dan V4) dan empat pengali (R1, R2, R3 dan R4). Nilai
dihubungkan dalam susunan berderet(seri) dan saklar pemilih di setiap posisi menghasilkan
sejumlah tahanan tertentu yang seri terhadap Rm. Sisitem ini memiliki keuntungan yaitu
semua pengali kecuali yang pertama memiliki nilai tahanan standar dan dapat diperoleh di
pasaran dengan toleransi yang tepa. Pengali untuk rangkuman rendah, R4, adalah satu-satunya
Dalam bab 4-6 telah ditunjukkan bahwa arus defleksi penuh Idp dicapai pada semua
ditunjukkan pada contoh 4-4, arus sebesar 1 mA diperoleh pada tegangan 10 V, 50 V, 250V
dan 500V dan pada masing-masing rangkuman tersebut, perbandingan tahanan total RT
terhadap tegangan rangkuman V selalu 1000Ω/V. Bentuk ini disebut sensitivitas voltmeter
atau nilai ohm per volt (ohm-per-volt rating). Perhatikan bahwa sesungguhnya sensitivitas S,
1 Ω
S=
Idp V
Rs = Tahanan pengali
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
a) Periksa polaritas dengan benar. Polaritas yang salah (terbalik) menyebabkan voltmeter
b) Hubungkan voltmeter paralel terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur
tegangannya.
d) Selalu hati-hati efek pembebanan. Efek ini dapat diperkecil dengan menggunakan
ampermeter (voltmeter ammeter method), karena instrumen instrumen ini biasanya tersedia di
laboratorium. Jika tegangan V antara ujung-ujung tegangan dan arus I melalui tahanan
tersebut diukur, tahanan Rx yang tidak diketahui dapat ditentukan berdasarkan hukum Ohm :
V
Rx=
I
Persamaan di atas berarti bahwa tahanan ampermeter adalah nol dan tahanan voltmeter
voltmeter-ampermeter.
Dalam gambar (a) di atas arus sebenarnya (true current) yang disalurkan ke beban
diukur oleh ampermeter, tetapi voltmeter lebih tepat mengukur tegangan sumber pada
tegangan beban nyata (aktual). Untuk mendapatkan tegangan sebenarnya pada beban,
Jika voltmeter dihungkan langsung di antar ujung-ujung tahanan seperti gambar (b), dia
kesalahan(error) sebesar arus melalui voltmeter. Dalam kedua cara pengukuran Rx ini
kesalahan tetap dihasilkan. Cara yang betul untuk menghubungkan voltmeter bergantung pada
nilai Rx beserta tahanan voltmeter dan ampermeter. Umumnya tahanan ampermeter adalah
Dalam gambar (a) ampermeter membaca arus beban (Ix) yang sebenarnya, dan
voltmeter mengukur tegangan sumber (Vt). Jika Rx besar dibandingkan terhadap tahanan
ampermeter dapat diabaikan dan Vt sangat mendekati tegangan beban yang sebenarnya (Vx).
dengan demikian rangkaian Gambar (a) adalah yang baik untuk pengukuran nilai-nilai
Ohmeter tipe seri (series type Ohmeter) sesungguhnya mengalami sebuah gerak
d’Arsonval yang dihungkan seri dengan sebuah tahanan dan baterai ke sepasang terminal
untuk hubungan ke tahanan yang tidak diketahui. Berarti arus melalui alat ukur bergantung
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
pada tahanan yang tidak diketahui dan indikasi alat ukur sebanding dengan nilai yang tidak
diketahui, dengan syarat bahwa masalah kalibrasi diperhitungkan. Gambar 4-22 menunjukkan
Bila Rx=0 (terminal A dan B dihubungsingkatkan) arus paling besar mengalir di dalam
rangkaian. Dalam keadaan ini tahanan shunt R2 diatur sampai jarum menunjukkan skala
(terminal A dan B terbuka), arus di dalam rangkaian berubah ke nol dan jarum menunjuk arus
nol yang ditandai oleh “∞“ pada skala. Tanda skala di antara kedua ini dapat ditentukan
dengan menghubungkan beberapa Rx yang berebda dengan nilai yang telah diketahui.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
Ketelitian tanda-tanda skala ini tergantung pada pengulangan ketelitian alat ukur dan toleransi
tahanan kalibrasi.
Walaupun ohmeter tipe seri merupakan desain yang populer dan digunakan secara luas
untuk pemakaian umum, dia memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya yang penting
adalah tegangan baterai yang berkurang secara perlahan-lahan karena waktu dan umur,
akibatnya arus skala penuh berkurang dan alat ukur membaca“0“ sewaktu A dan B
dihungsingkatkan. Tahanan shunt variabel R2 dalam gambar 4-22 memeberikan cara untuk
mengatasi efek perubahan baterai. Tanpa R2 pengembalian jarum ke skala penuh dapat
dilaksanakan dengan penyetelan R1, tetapi ini akan mengubah kalibrasi sepanjang skala.
Pengaturan melalui R2 adalah cara yang paling baik, sebab tahanan paralel R2 dan R3 selalu
kecil dibandingkan terhadap R1 dan berarti perubahan R2 yang diperlukan untuk penyetelan
ini tidak mengubah kalibrasi begitu banyak. Rangkaian gambar 4-22 tidak mengkompensir
umum baterai secara sempurna tetapi dia melakukan tugas yang cukup baik dalam batas-batas
Besaran yang menyenangkan dalam perencanaan sebuah ohmmeter tipe seri adalah
nilai Rx yang membuat defleksi setengah skala. Pada posisi ini, tahanan antara terminal A dan
B didefinisikan sebagai tahanan pada posisi setengah skala Rh. dengan mengetahui arus skala
penuh Idp dan tahanan dalam gerakan Rm, tegangan baterai E dan nilai Rh yang diinginkan,
Desain dapat didekati dengan mengingat bahwa, jika Rh menyatakan arus ½ Idp, tahanan
yang tidak diketahui harus sama dengan tahanan dalam total ohmmeter. Berarti :
R 2 Rm
Rh = R1 +
R 2 + Rm
Kemudian tahanan total yang dihadirkan ke baterai adalah 2 Rh, dan arus baterai yang
E
Ih =
2 Rh
Untuk menghasilkan defleksi skala penuh, arus baterai harus didobel dan berarti
E
It = 2 Ih =
Rh
I2 = It - Idp
Tegangan pada jarak shunt (Esh) sama dengan tegangan pada jarak gerakan dan
IdpRm
R2 =
I2
IdpRm IdpRmRh
R2 = =
It − Idp E − IdpRh
R 2 Rm
R1 = Rh +
R 2 + Rm
menghasilkan
IdpRmRh
R1 = Rh −
E
Diagram rangkaian sebuah ohmmeter tipe shunt ditunjukan pada Gambar 4-23. Alat ini
terdiri dari sebuah batere yang dihubungkan seri dengan sebuah tahanan pengatur R1 dan
untuk memutuskan hubungan batere ke rangkaian bila instrumen tidak digunakan. Bila
tahanan yang tidak diketahui Rx=0Ω (A dan B terhubung singkat),arus melalui “gerakan”
adalah nol. Jika Rx=∞(A dan B terbuka) arus hanya mengalir ke “gerakan”, dan melalui
pengaturan Rx jarum dapat dibuat membaca skala penuh. Berarti ohmmeter ini mempunyai
tanda “nol” di sebelah kiri (tanpa arus) dan “tak terhingga” di sebelah kanan skala (defleksi
paling besar).
Ohmmeter tipe shunt terutama sesuai untuk pengukuran tahanan-tahanan rendah (low-
value resistor). Dia tidak lazim digunakan, tetapi ditemukan di laboratorium khusus untuk
Analisa ohmmeter tipe shunt serupa dengan ohmmeter tipe seri (Bab 4-9). Dalam
E
Idp =
R1 + Rm
E
R1 = − Rm
Idp
Untuk setiap nilai Rx yang dihubungkan ke terminal-terminal, arus melalui alat ukur
E Rx
Im = ×
R1 + [RmrRx /( Rm + Rx )] Rm + Rx
atau
ERx
Im =
R1 Rm + Rx ( R1 + Rm )
Arus melalui alat ukur pada setiap nilai Rx dibandingkan terhadap arus skala penuh adalah :
Im Rx ( R1 + Rm )
S= =
Idp R1( Rm + Rx ) + RmRx
Atau
Rx ( R1 + Rm )
S=
Rx ( R1 + Rm ) + R1 Rm
Dengan definisi :
R1 Rm
= Rp
R1 + Rm
Rx
s=
Rx + Rp
Jika persamaan digunakan maka alat ukur dapat dikalibrasi dengan menentukan S yang
ERh
0,5 Idp =
R1 Rm + Rh( R1 + Rm )
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
Dimana Rh=tahanan luar yang menyebabkan defleksi setengah skala. Untuk menentukan
nilai-nilai skala relatif pada nilai R1 yang diketahui, pembacaan setengah skala dapat
R1 Rm
Rh =
R1 + Rm
Analisis menunjukan bahwa tahanan setengah skala ditentukan oleh tahanan batas R1
dan tahanan-dalam gerakan kumparan Rm. Tahanan batas R1 berturut-turut ditentukan oleh Rm
Untuk menunjukan bahwa ohmmeter shunt terutama sesuai untuk pengukuran tahanan-
Perbedaan antara instrumen-instrumen ini adalah rangkaian di dalam mana gerak dasar
tersebut digunakan. Berarti adalah jelas bahwa sebuah instrumen tunggal dapat direncanakan
untuk melakukan ketiga fungsi pengukuran tersebut. Instrumen ini dilengkapi dengan sebuah
Sebuah contoh multimeter komersil ditunjukan pada Gambar 4-24. Diagram rangkaian
alat ukur ini diberikan pada Gambar 4-25. Alat ukur ini merupakan kombinasi dari sebuah
miliampermeter arus searah (dc), voltmeter arus searah, voltmeter arus bolak-balik (ac),
ohmmeter rangkuman ganda, dan unit penunjuk (rangkaian voltmeter ac dan unit penunjuk
Gambar 4-26 menunjukkan sebagian rangkaian yakni voltmeter dc, dimana terminla-
terminal masukan (input) “common” digunakan untuk batas ukur 0-1,5 V sampai 0-1000 V.
Sebuah terminal tambahan (“external jack”) yang ditandai dengan “DC 5000 V” digunakan
untuk pengukuran tegangan searah sampai 5000 V. Kerja rangkaian ini sama dengan
Gerakan dasar (d’Arsonval) multimeter pada Gambar 4-24 mempunyai arus skala
penuh sebesar 50 µA dan tahanan dalam 2000 Ω. Nilai tahanan-tahanan pengali diberikan
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
pada Gambar 4-26. Perhatikan bahwa pada rangkuman 5000 V sakelaran rangkuman
dipindahkan ke posisi 1000 V, tetapi kawat sambung untuk pengukuran (test lead) harus
dihubungkan ke terminal “DC 5000 V”. Cara-cara pencegahan yang umum pada pengukuran
tegangan tetap dilakukan. Karena sensitivitasnya yang cukup tinggi (20 kΩ/V), alat ini sesuai
Terminal-terminal “common” (+) dan “negatif” (-) digunakan untuk pengukuran arus sampai
Ohmmeter sebagai bagian dari VOM ini ditunjukan pada Gambar 4-28. Rangkaian pada
gambar 4-28(a) menunjukkan rangkaian ohmmeter dengan pengalian skala sebesar satu.
Sebelum melakukan suatu pengukuran, instrumen dihubung singkatkan lebih dahulu dan
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
kemudian pengatur nol (“zero adjust”) diubah-ubah sampai alat ukur menunjuk nol ohm (arus
bentuk variasi ohmmeter tipe shunt. Pengalian skala 100 dan 10.000 ditunjukkan pada
Voltmeter ac sebagai bagian dari multimeter diperoleh dengan membuat sakelar “ac-
dc” ke posisi “ac”. Kerja rangkaian ini dibicarakan dalam Bab 5-4.
BAB IV : Instrumen Penunjuk Arus Searah arief_aji_nugroho
Walaupun teknik-teknik kalibrasi yang lengkap adalah di luar lingkup bab ini,
diberikan beberapa prosedur umum kalibrasi instrumen dasar untuk arus searah. Kalibrasi
sebuah ampermeter arus searah (dc) paling mudah dilakukan dengan rangkaian Gambar 4-29.
nilai arus melalui ampermeter yang akan dikalibrasi ditentukan dengan mengukur beda
Ohm. Hasil perhitungan ini dibandingkan terhadap pembacaan nyata ampermeter yang akan
potensiometer dibicarakan lebih jelas dalam Bab 6-6). Sebuah sumber arus konstan
dibutuhkan, dan biasanya ini dihasilkan oleh elemen akumulator (storage cells) atau sumber
daya presisi. Sebuah tahanan geser dihubungkan di dalam rangkaian untuk mengontrol arus
pada harga yang diinginkan sehingga titik-titik yang berbeda pada skala dapat dikalibrasi.
Suatu cara sederhana untuk mengalibrasi sebuah voltmeter arus searah (dc)
ditunjukan pada Gambar 4-30, di mana tegangan pada tahanan R (dropping resistor) diukur
secara seksama dengan sebuah potensiometer. Voltmeter yang akan dikalibrasi dihubungkan
ke titik-titik yang sama pada potensiometer dan berarti akan menunjukkan tegangan yang
sama. Sebuah tahanan geser dihubungkan di dalam rangkaian untuk mengontrol banyaknya
arus dan dengan demikian mengontrol penurunan tegangan pada tahanan R, sehingga
beberapa titik pada skala dapat dikalibrasi. Voltmeter-voltmeter yang diuji berdasarkan
metoda Gambar 4-30 dapat dikalibrasi dengan ketelitian ±0,01%, yang melebihi ketelitian
presisi yang rendah. Kalibrasi secara kasar dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah
tahanan standar dan mencatat pembacaan ohmmeter tersebut. Dengan melakukan ini pada
beberapa titik skala dan pada beberapa rangkuman memungkinkan kita untuk memperoleh
penunjukan instrumen dengan operasi yang betul. Pengukuran presisi untuk tahanan biasanya
dilakukan oleh salah satu metoda rangkaian jembatan, yang akan dibahas lebih jelas dalam
Bab 7.